ARTIKEL
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
MERUPAKAN ANCAMAN BAGI KETAHANAN NASIONAL
DI SUSUN OLEH
NAMA : YENI
NIM : 042385054
BAB I
PENDAHULUAN
Globalisasi memberikan dampak baik positif maupun negatif. Kemudahan komunikasi dan
transportasi melintas batas antar negara membuat mudahnya arus manusia dan barang. Secara
garis besarnya, globalisasi mencerminkan motif ekonomi yang begitu kuat, dengan kata lain
ekonomi menjadi hal yang terpenting dalam era globalisasi yang sangat mempengaruhi
ideologi, politik, sosial, budaya, serta pertahanan dan keamanan tiap negara di dunia.
Derasnya pengaruh globalisasi, memberikan tantangan baru bagi tiap negara khususnya
negara berkembang seperti Indonesia. Kejahatan-kejahatan baru timbul dengan melintasi
batas negara (transnasional). Berbagai bentuk aksi kejahatan transnasional antara lain seperti
perdagangan dan penyelundupan manusia, perdagangan narkotika, obat-obatan dan bahan
adiktif (narkoba), pencucian uang, pembajakan kapal, dan perdagangan gelap barang-barang
elektronik dan senjata ringan. Berbagai aksi kejahatan transnasional di atas dimanfaatkan
oleh orang-orang tertentu dikarenakan lemahnya pengawasan negara terhadap kawasan
perbatasan dan pembangunan kesejahteraan di perbatasan yang belum tercapai dengan baik.
Oleh karena itu, batas dan luas teritorial memainkan peran yang sangat signifikan dalam
menentukan eksistensi sebuah negara (Deplu RI: 2000). Asia Tenggara merupakan salah satu
dari tiga kawasan penghasil obat-obatan terlarang terbesar di dunia, bersama-sama dengan
wilayah Bulan Sabit Emas (Golden Crescent) (Afganistan-Pakistan-Iran). Secara khusus, di
Asia Tenggara keberadaan kawasan Segitiga Emas (Golden Triangle) di perbatasan Thailand,
Myanmar, dan Laos yang menghasilkan 60% produksi opium dan heroin di dunia. Produksi
Narkoba di kawasan itu termasuk dalam kategori narkotika dan potential addictive yang
terbuat dari jenis tumbuhan opium poppy dan papaver somniferum yang menghasilkan
heroin. Wilayah ini memberikan sumbangan pada industri heroin yang bernilai US$ 160
milyar per Tahun (Tobing:2002). Data di atas menunjukkan bahwa negara-negara Asia
Tenggara memiliki permasalahan serius yakni ancaman peredaran narkoba. Posisi Indonesia
yang berada pada silang dunia dan salah satu negara yang berada di kawasan Asia Tenggara,
menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia agar mampu mengatasi peredaran narkoba
terlebih Indonesia salah satu negara yang populer dengan tanaman ganja. Luasnya wilayah
Indonesia dan sebagian besar merupakan wilayah laut membuat peredaran narkoba di
Indonesia sangat tinggi. Tentunya hal ini dapat mengancam keamanan nasional. Perdagangan
narkoba yang memiliki sasaran generasi muda adalah ancaman serius bagi generasi bangsa
pada masa yang akan datang. Selain berbahaya bagi kesehatan, menurut Tobing (2002)
narkoba dapat mengubah pergeseran nilai dan perubahan gaya hidup dengan kemampuan
daya beli (purchasing power) generasi muda yang meningkat. Dengan adanya pergeseran
nilai dan perubahan gaya hidup inilah yang mengakibatkan dampak buruk narkoba karena zat
pada narkoba yang dapat membuat ketergantungan akut dan menstimulasi pengguna narkoba
untuk menghalalkan segala cara agar dapat mendapatkan narkoba. Hal ini yang menjadi salah
satu penyebab tingginya angka kriminalitas. Pada situasi inilah, narkoba menjadi masalah
yang dapat mengancam keamanan nasional
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Zainul Ittihad. 2019. BMP MKDU 4111/ materi pokok Pendidikan kewarganegaraan.
Tanggerang selatan: universitas terbuka.
lhttp://nerisarvn.blogspot.com/2014/06/pengaruh-globalisasi-terhadap-ketahanan.html
http://trisnaputrisetiani.blogspot.com/2013/05/makalah-nasionalisme-memperkuat.html
http://granat.or.id/stories/penyalahgunaan-narkoba-vs-keamanan-nasional-indonesia
https://sucisatria.wordpress.com/2012/10/29/tugas-akhir-semester-pendidikan-
kewarganegaraan-makalah-narkoba-dan-ketahanan-nasional/
http://hankam.kompasiana.com/2011/03/30/narkoba-ancaman-nirmiliter-yang-nyata-
350804.html
http://mindtobrain.blogspot.com/2015/02/pro-dan-kontra-eksekusi-bali-nine.html
https://intansaf.wordpress.com/2013/07/11/ketahanan-nasional/
BAB II
PEMBAHASAN
A. Narkoba
1. Pengertian Narkoba
Narkoba merupakan singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain “narkoba”,
istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia
adalah NAPZA yang merupakan singkatan dari ‘Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif’.
Pengertian lebih jelasnya adalah sebagai berikut :
a. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
b. Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
c. bahan adiktif lainnya adalah bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang
penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan
d. Minuman Beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol yang diproses dari bahan
hasil pertanian ataupun secara sintetis yang mengandung karbohidrat dengan cara
fermentasi destilasi atau fermentasi tanpa destilasi, maupun yang diproses dengan cara
mencampur konsentrat dengan etanol atau dengan cara pengenceran minuman yang
mengandung etanol.
3. Pengguna Narkoba
Secara global, pemadat narkoba di dunia menurut data WHO mencapai 190 juta orang.
Sementara pengguna narkoba (end user) di Indoneisa yang cenderung mengalami trend
peningkatan dari tahun ke tahun, seperti terlihat dalam tabel berikut:
Secara demografis, “Pada umumnya pengguna narkoba adalah pekerja swasta, wiraswasta
dan buruh yang berusia di atas 30 tahun dengan tingkat pendidikan terbanyak SLTA.
Kepala BNN, Komjen Pol Goris Mere mengatakan, yang cukup mengkhawatirkan adalah
besarnya jumlah pengguna narkoba dari kalangan siswa/pelajar, yang berjumlah 3,8 juta pada
tahun 2010. Berdasarkan fakta-fakta di atas, trendnya diperkirakan akan cenderung
mengalami peningkatan. BNN memperkirakan, prevalensi (angka kejadian) penyalahgunaan
narkoba di Indonesia akan mencapai sekitar 5,1 juta orang di 2015. Namun kalau trend
peningkatannya konsisten, angka perkiraan tahun 2015 bisa bertambah sampai dua kali lipat
menjadi sekitar 10 juta orang.
B.Ketahanan Nasional
1. Pengertian Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional mempunyai definisi yaitu kemampuan suatu bangsa dalam
mengembangkan kekuatan nasional untuk menghadapi dan mengatasi ATHG (Ancaman
Tantangan Hambatan dan Gangguan) baik berasal dari dalam maupun luar baik secara
langsung maupun tidak langsung untuk menjamin identitas, integeritas kelangsungan hidup
bangsa dan negara dalam rangka mencapai tujuan nasional.
2. Fungsi-Fungsi Ketahanan Nasional
a. Ketahanan Nasional sebagai kondisi dinamik bangsa
Ketahanan nasional adalah kedaulatan dan ketangguhan bangsa dalam menghadapi
berbagai segala hambatan, tantangan, gangguan dan ancaman (HTGA), baik dari dalam
mupun luar negeri, untuk menjamin identitas, integritas dan kelangsungan hidup, serta
perjuangan bangsa tersebut untuk mencapai cita-citanya sehingga mendorong
kemampuan bangsa tersebut untuk mengembangkan kekuatan nasional untuk menuju
kejayaan bangsa dan negara.
b. Ketahanan Nasional sebagai konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan negara
Dalam penjelasan UUD No. 20 tahun 1982 tentang ketentuan –ketentuan pokok
pertahanan keamanan negara RI dinyatakan bahwa :
Konsepsi ketahanan nasional indonesia pada hakikatnya adalah konsepsi pengaturan
dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan negara yang tata tenteram dalam
kehidupan nasional yang berrdasarkan pancasila dan UUD 1945.
c. Ketahanan Nasional sebagai metode berfikir Komprehensif Integral
Ketahanan Nasional Indonesia, dilaksanakan atas dasar keterpaduan segenap aspek
kehidupan bangsa yang saling berinterkasi inilah yang dimaksud dengan ketahanan
nasional sebagai metode berfikir komprehensif.
3. Konsepsi Dasar Ketahanan Nasional
Konsepsi dasar ketahanan nasional adalah model astagatra yang merupakan perangkat
hubungan bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini
dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang dapat dicapai menggunakan
kemampuannya.
Unsur-unsur kekuatan nasional di Indonesia diistilahakan dengan gatra dalam ketahanan
nasional Indonesia. Sedangkan unsur-unsur kekuatan nasional Indonesia dikenal dengan
nama Astagatra yang terdiri atas Trigatra dan Pancagatra.
a. Trigatra adalah aspek alamiah yang terdiri atas penduduk, sumber daya alam, dan
wilayah
b. Pancagatra adalah aspek sosial yang terdiri atas ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan keamanan.
Unsur-unsur tersebut dianggap mempengaruhi negara dalam hal mengembangkan
kekuatan nasionalnya untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang
bersangkutan.
Dalam praktiknya kondisi ketahanan nasional dapat kita ketahui melalui pengamatan atas
delapan gatra yang sudah disebutkan diatas. Sedangkan lemah/menurunnya tingkat
ketahanan nasional akan menurunkan kemampuan bangsa dalam menghadapi ancaman
kekuatan yang terjadi.
a. Aspek Alamiah (tri-gatra) Aspek alamiah ketahanan nasional terdiri dari:
1. Letak geografis Negara.
a. Sebagai Negara Kepulauan dengan laut pedalaman yang luas.
b. Secara Geografis berada pada posisi silang. Berperan dalam persoalan global positif
maupun negatif.
c. Topografinya memiliki banyak pulau, Perbandingan luas wilayah darat:laut = 2:3,dan
berbatasan dengan banyak negara
2. Kekayaan alam.
a. Menurut Jenisnya: Hewani, Nabati, Mineral, Tanah, Udara, Potensi ruang angkasa,
Energi alami air dan lautan
b. Menurut Sifatnya: Dapat diperbarui, tidak dapat diperbarui, dan tetap
3. Keadaan dan kemampuan penduduk.
a. Komposisi penduduk
Jumlah penduduk berubah-ubah dan terus bertambah
Susunan penduduk, pendekatan umur, kelamin, agama, suku, tingkat pendidikan
yang berbeda-beda dan diperlukan untuk memperkuat kondisi ketahanan nasional
b. Persebaran
Persebaran tidak merata, banyak di Pulau Jawa, Sumatera, dan Bali
c. Kualitas
Faktor fisik: kesehatan, gizi, dan kebugaran
Faktor nonfisik: mentalitas dan intelektualitas
d. Aspek sosial (panca-gatra) Aspek sosial ketahanan nasional terdiri dari:
Ideologi.
Politik.
Ekonomi.
Sosial budaya.
Pertahanan dan keamanan.
B. Saran
Narkoba adalah salah satu ancaman ketahanan nasional yang cukup mengerikan. Sehingga
pemerintah dan masyarakat hendaknya perlu memberikan tindakan yang tegas untuk
memberantas peredaran narkoba khusunya dikalangan pelajar agar tidak terjerumus dalam
jebakan narkoba. Adapun rekomendasi yang penulis berikan terhadap upaya pemerintah
diantaranya perlunya peraturan dan penegakan hukum yang tegas mengenai peredaran
narkoba, serta perlunya koordinasi terhadap bidang-bidang terkait masalah pemberantasan
narkoba. Serta dari masyarakat dan orangtua hendaknya memberikan pendidikan dan
perhatian sejak dini kepada anak- anaknya mengenai narkoba beserta efek yang terjadi bila
memakainya.