1. Analisis positif adalah analisis yang menjelaskan hubungan sebab akibat. Misalkan pemerintah
Indonesia mengenakan kuota terhadap impor beras yang berasal dari luar negeri. Bagaimana hal
ini akan mempengaruhi harga pangan, produksi beras, dan penjualannya. Analisis positif
menjawab persoalan apa dia (what is)? atau, apa yang akan terjadi? Kenyataan analisis positif
adalah berasaskan fakta, contohnya apabila harga barang meningkat dan faktor lain tidak
berubah (seperti pendapatan dan citarasa), permintaan pengguna terhadap barang tersebut.
Pertanyaan pertanyaan yang termasuk ke dalam analisis positif misalnya seperti berikut. Apa
dampak pengenaan kuota impor tersebut terhadap para konsumen Indonesia? Atau dampaknya
bagi para petani? Pertanyaan-pertanyaan tersebut memiliki hubungan sebab akibat dengan
pertanyaan mengenai pemerintah Indonesia yang mengenakan kuota impor terhadap impor
beras. Itulah yang dimaksud dengan analisis positif.
Analisis normatif adalah analisis mengenai apa yang seharusnya dilakukan, atau mengenai
kebijakan yang terbaik (normatif) karena dalam pengambilan keputusan, baik oleh swasta
maupun pemerintah, pertanyaan yang dapat diajukan tidak hanya meminta penjelasan atas
gejala dan peramalan yang dapat dibuat, tetapi juga tentang “Apa yang sebaiknya di lakukan?”
Dalam hal inilah pendekatan normatifmenjadi penting.
Analisis normatif sering dilengkapi dengan value judgement. Misalnya, perbandingan antara pajak
bensin dan tarif impor minyak mungkin menyimpulkan bahwa pajak bensin akan lebih mudah
untuk diterapkan. Namun, dengan menerapkan pajak ini maka dampak yang lebih besar akan
dirasakan oleh konsumen yang berpendapatan rendah. Oleh karena itulah, pada titik tersebut
masyarakat harus membuat value judgement, yaitu menimbang nilai efisiensi ekonomi. Diketahui
bahawa apabila value judgement ikut terlibat maka mikroekonomi tidak dapat mengatakan
kepada kita mengenai kebijakan mana yang terbaik. Tetapi, mikroekonomi dapat menjelaskan
perkiraan trade-offnya. Dengan demikian, mikroekonomi akan membantu menyoroti dan
mempertajam perdebatan mengenai kebijakan yang di lakukan itu.
Sumber : http://www.pendidikanekonomi.com/2013/10/pergerakan-dan-pergeseran-
kurva.html
Bila harga mengalami penurunan misalnya dari titik C menuju titik B. Yang semula
harganya 3 dolar per gallon menjadi 1 dolar per gallon bensin. Maka kuantitas yang
diminta berubah dari semula 10 galon berubah menjadi permintaan 20 galon bensin per
minggu. Sesuai dengan hukum permintaan bahwa semakin rendah harga barang maka
permintaan akan meningkat.
Awal mula nya Alex memiliki kurva permintaan pada garis D0 (kurva berwarna biru tua).
Lalu karena adanya perubahan pendapatan Alex, dalam hal ini terjadi kenaikan
pendapatan Alex. Sehingga menyebabkan kurvanya bergeser ke kanan menuju garis
kurva D1 (kurva berwarna biru muda).
Akibat dari adanya perubahan faktor diluar harga (seperti pendapatan dalam hal ini)
akan menyebabkan terjadinya pergeseran kurva permintaan. Kurva bergeser dari kurva
D0 berwarna biru tua, bergeser menjadi ke D1 yang berwarna biru muda.
Jumlah akumulasi kekayaan
Rumah tangga dengan pendapatan lebih tinggi dan akumulasi tabungan yang lebih
tinggi atau kekayaan lebih tinggi dapat membeli lebih banyak barang dan jasa. Secara
umum, kita akan mengharapkan permintaan yang lebih tinggi pada tingkat
pendapatan / kekayaan yang lebih tinggi.
Harga produk lain
Rumah tangga memiliki berbagai pilihan atas barang dan jasa yang akan dikonsumsi.
Sehingga keputusan untuk mengkonsumsi barang memiliki banyak alternatif atau
pilihan. Akibatnya, harga barang apa pun bisa dan memang memengaruhi permintaan
barang lain. Dengan demikian, pengaruh harga barang lain dapat mempengaruhi harga
barang tertentu.
Sumber : https://studiekonomi.com/ekonomi/mikro/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
permintaan-barang-pergerakan-dan-pergeseran-kurva-permintaan/
Berapa surplus konsumen untuk harga 1 dan berapa orang yang seharusnya membeli nangka
pada harga pembeli tersebut mampu membayar dibandingkan dengan harga actual?
Surplus konsumen untuk harga 1 yaitu Rp 16.000,00 dan jika ditotal dan dibandingan maka
ada 14 orang yang bisa membeli buah nangka dengan harga sama.
5. Jelaskan menurut pengetahuan saudara komponen biaya yang membentuk biaya total!
Biaya total dari produksi mempunyai dua komponen yaitu biaya tetap( FC) yang memikul
beban berapapun tingkat output yang diproduksi oleh perusahaan dan biaya variabel (PC)
yang bervariasi berdasarkan tingkat output. Yang termasuk dalam biaya tetap antara lain
pengeluaran untuk perawatan mesin, asuransi, dan jumlah minimal karyawan, biaya-biaya
ini akan tetap sama tidak peduli berapa banyak output yang dihasilkan oleh perusahaan.
Biaya variabel termasuk pengeluaran untuk gaji karyawan dan bahan baku, biaya ini
meningkat jika output meningkat.