Anda di halaman 1dari 5

BAB 3

PASAR
DAN
TERBENTUKNYA HARGA PASAR

TUJUAN PEMBELAJARAN:
1. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan permintaan dan berbagai
faktor yang memengaruhi permintaan.
2. peserta didik diharapkan mampu menjelaskan penawaran dan berbagai
faktor yang memengaruhi penawaran
3. peserta didik diharapkan mampu menjelaskan konsep harga.
4. peserta didik diharapkan mampu menganalisis terbentuknya harga pasar
5. peserta didik diharapkan mampu menjelaskan konsep pasar.
6. peserta didik diharapkan mampu membedakan berbagai jenis pasar.
Permintaan
Suatu ketika Anda berjalan-jalan di pusat perbelanjaan. Banyak barang bagus yang
menarik minat Anda. Ada iPad, smartphone, atau sepeda lipat yang baru. Semua yang
menarik minat tersebut ingin Anda beli. Apakah keinginan tersebut merupakan
permintaan? Jika Anda tidak memiliki uang untuk membeli semua barang tersebut,
keinginan Anda belum dikatakan sebagai permintaan. Lalu, keinginan yang seperti apa
yang dikatakan sebagai permintaan?

1. Pengertian Permintaan
Permintaan tercipta apabila Anda memiliki keinginan untuk membeli barang dan
jasa yang disertai oleh kemampuan untuk membayarnya. Jadi, secara sederhana, kita
dapat mengatakan bahwa permintaan adalah keinginan yang disertai oleh kemampuan
untuk membeli barang dan jasa pada tingkat harga dan waktu tertentu.
Ada tiga hal penting yang berkaitan dengan konsep permintaan ini. Pertama,
kuantitas yang diminta merupakan kuantitas yang diinginkan. Hal ini menunjukkan
berapa banyak yang ingin dibeli konsumen berdasarkan harga barang tersebut, harga
barang lain, pendapatan, dan selera. Kedua, keinginan konsumen tersebut disertai oleh
kemampuan serta kesediaan untuk membeli. Jadi, merupakan permintaan efektif.
Ketiga, kuantitas yang diminta dinyatakan dalam satuan waktu. Artinya, jika disebutkan
bahwa kuantitas televisi yang diminta di Kota Jakarta adalah 20.000 unit, maka harus
jelas apakah 20.000 unit tersebut per hari, per bulan, atau per tahun. Penjualan
televisi 20.000 unit per hari adalah angka yang sangat fantastis. Berbeda jika kita
katakan bahwa penjualan tersebut adalah per tahun.

2. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Permintaan


Berikut ini kita akan membahas faktor-faktor yang memengaruhi permintaan dan
menyebabkan kurva permintaan bergeser ke kiri atau ke kanan.
a. Harga barang substitusi dan barang komplementer
Ketika harga jeruk naik, konsumen mungkin akan mengurangi atau bahkan
menghentikan pembelian jeruk dan beralih ke apel. Oleh karena itu, kuantitas
permintaan apel meningkat tajam, meskipun harga apel tidak berubah. Kurva
permintaan apel akan bergeser ke kanan. Jadi, pada barang substitusi, peningkatan
harga satu barang akan mengakibatkan peningkatan permintaan barang lain yang
menjadi substitusinya.
Contoh lain, jika harga roti meningkat, permintaan terhadap mentega mungkin
menurun. Mentega dan roti adalah barang komplementer. Akibatnya, kurva
permintaan akan mentega bergeser ke kiri. Jadi, pada barang komplementer,
peningkatan harga suatu barang akan menyebabkan penurunan permintaan barang
yang menjadi komplemennya.

b. Jumlah pendapatan
Ketika pendapatan meningkat, konsumen cenderung meningkatkan konsumsi
mereka terhadap berbagai barang dan jasa (menggeser kurva permintaan ke
kanan). Sebaliknya, ketika pendapatan menurun, konsumen cenderung menurunkan
pembelanjaannya terhadap berbagai barang dan jasa (menggeser kurva permintaan
ke kiri).
Namun demikian, ada barang dan jasa tertentu yang permintaannya justru
menurun ketika pendapatan bertambah, dan meningkat ketika pendapatan
berkurang. Contohnya, ketika pendapatan meningkat, keluarga Ana mungkin akan
mengurangi konsumsi tempe, dan lebih banyak mengonsumsi daging. Kurva
permintaan tempe keluarga Ana bergeser ke kiri ketika pendapatan meningkat.
Barang-barang yang permintaannya menurun ketika pendapatan meningkat
dinamakan barang-barang inferior. Sementara itu, barang- barang yang
permintaannya meningkat ketika pendapatan meningkat disebut barang normal.

c. Jumlah dan karakteristik penduduk


Jumlah konsumen akan memengaruhi kuantitas total barang dan jasa yang akan
dikonsumsi. Oleh karena itu, semakin besar jumlah penduduk, semakin besar pula
permintaan terhadap barang dan jasa.
Selain jumlahnya, struktur usia penduduk juga akan memengaruhi pola
permintaan terhadap barang dan jasa tertentu. Jika penduduk balita pada tahun ini
meningkat, permintaan terhadap barang-barang dan jasa yang dibutuhkan balita
akan meningkat. Contohnya, permintaan terhadap jasa dokter anak, bubur bayi,
susu, dan pakaian balita. Urbanisasi (perpindahan penduduk) dari berbagai daerah
ke kota-kota besar tersebut

d. Perubahan tradisi, mode, dan selera masyarakat


Selera yang berubah dapat mengakibatkan perubahan permintaan. Sebelum
atap genteng populer, masyarakat masih banyak yang menggunakan atap seng.
Namun pada saat ini, masyarakat semakin menyenangi atap genteng. Akibatnya,
permintaan genteng naik. Sebaliknya, permintaan atap seng menurun. Contoh
perubahan selera adalah makin disenanginya makanan cepat saji (fast food). Saat
ini, dapat dikatakan bahwa hampir tidak ada orang yang tidak mengenal
McDonald's, KFC, Pizza Hut, atau Burger King yang populer dengan makanan cepat
sajinya. Contoh lain, ketika mode berpakaian ala artis Korea mulai digandrungi,
para remaja seolah-olah berlomba memakai baju yang banyak digunakan di
kalangan artis-artis Korea.

e. Perkiraan dan harapan masyarakat


Perkiraan dan harapan juga dapat memengaruhi permintaan. Ketika tahun 2020
pandemi Covid-19 mulai melanda Indonesia, situasi menjadi kurang menentu.
Banyak masyarakat merasa khawatir dan memperkirakan barang- barang tertentu
akan langka. Sejumlah barang, seperti masker, hand sanitizer, dan vitamin C,
menjadi rebutan dan dibeli masyarakat. Permintaan tiba-tiba lebih tinggi,
sedangkan persediaan belum bertambah. Di televisi dan surat kabar diberitakan
terjadinya kelangkaan masker, hand sanitizer, dan vitamin C. Protokol kesehatan
mewajibkan pemakaian masker dan hand sanitizer. Masker yang awalnya hanya
digunakan petugas kesehatan wajib dipakai masyarakat. Adapun vitamin C
dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Contoh lain, ketika berbagai
media cetak dan elektronik memberitakan bahwa pemerintah berencana akan
menaikkan harga BBM, banyak SPBU akan dibanjiri para konsumen.

f. Hari raya keagamaan


Pada hari raya Natal, permintaan terhadap pohon natal, kue-kue natal, atau
berbagai barang suvenir akan meningkat tajam. Begitu pula pada saat hari raya
Lebaran, permintaan terhadap ketupat, daging sapi, kue-kue, mukena, dan sajadah
juga meningkat tajam.

g. Kondisi sosial dan ekonomi


Pada saat situasi keamanan kacau, permintaan akan makanan mungkin
meningkat. Toko-toko dan perkantoran menambah tenaga keamanan mereka.
Penduduk yang tinggal di perumahan elite akan menyewa jasa keamanan untuk
menjaga rumah serta kekayaan mereka. Sementara itu, sebagian besar orang
cenderung mengurungkan niat untuk beraktivitas di luar rumah. Hal ini
mengakibatkan permintaan akan beberapa barang dan jasa, seperti bensin dan
angkutan, menurun.
Contoh lain yang mirip ketika terjadi pandemi Covid-19 Masyarakat mengurangi
kegiatan di luar rumah, termasuk belanja dan makan di luar rumah, seperti di
mal-mal atau pusat perbelanjaan. Pusat perbelanjaan dan tempat makan menjadi
sepi pengunjung.

3. Hukum Permintaan
Ulasan di atas menyinggung sekilas bahwa ada beberapa faktor yang menentukan
besarnya permintaan. Di antaranya adalah harga barang dan jasa itu sendiri, harga
barang dan jasa lain, pendapatan, selera, juga jumlah penduduk. Namun demikian, kita
tidak dapat memahami pengaruh semua variabel tersebut sekaligus dalam waktu yang
bersamaan. Oleh karena itu, untuk memudahkan analisis, para ekonom biasanya
memisahkan faktor-faktor tersebut dan menganalisisnya secara terpisah. Jadi, jika kita
ingin menganalisis pengaruh perubahan harga terhadap permintaan, faktor-faktor lain
yang juga memengaruhi harga kita anggap tidak berubah atau konstan. Dalam ilmu
ekonomi, anggapan bahwa hal-hal lainnya konstan dinamakan ceteris paribus. Jika kita
telah memisahkan pengaruh faktor-faktor lainnya seperti ini, barulah kita dapat
menganalisis pengaruh yang ditimbulkan oleh harga secara jelas.
Mari kita ambil contoh berikut. Dina membeli 5 kilogram buah jeruk. Padahal
semula ia hanya berniat untuk membeli 2 kilogram saja. Namun, karena di toko Segar
Sekali sedang ada bulan promosi dengan menurunkan harga jeruk, ia memutuskan
membeli 5 kilogram. Sebelumnya, ia juga berniat membeli 5 kilogram buah apel.
Namun, harga apel ternyata naik, sehingga ia terpaksa hanya membeli 2 kilogram saja.
Dina pun terpaksa mengurungkan niatnya untuk membeli buah durian kesukaannya
karena harganya sudah naik sangat tinggi.

Dari ilustrasi tersebut, kita ketahui bahwa harga memainkan peran penting dalam
memengaruhi kuantitas yang diminta. Semakin tinggi harga, semakin rendah jumlah
yang diminta. Sebaliknya, semakin rendah harga suatu barang dan jasa, semakin banyak
jumlah yang diminta. Terlihat di sini bahwa ada hubungan terbalik antara tingkat harga
dengan jumlah barang dan jasa yang diminta. Fenomena ini pada intinya merupakan isi
dari hukum permintaan. Secara lebih jelas, hukum permintaan ini berbunyi:

"Jika harga suatu barang dan jasa meningkat, kuantitas yang diminta akan
menurun. Sebaliknya, apabila harga suatu barang dan jasa menurun, maka kuantitas
yang diminta akan meningkat, ceteris paribus."

Anda mungkin juga menyukai