Jakarta - Demand adalah salah satu istilah yang sering kita dengar di dunia ekonomi
dan bisnis. Roda perekonomian dalam kehidupan masyarakat bisa berjalan karena
munculnya demand atau permintaan.
Ketika demand muncul, maka akan ada proses supply atau penawaran yang
disediakan oleh produsen. Jika permintaan menurun, maka otomatis penawaran juga
menurun yang menyebabkan lemahnya ekonomi.
Dalam artikel ini, kita akan mengenal lebih dalam tentang apa itu demand dan faktor
apa saja yang memengaruhinya. Untuk itu, mari simak artikel ini sampai habis!
Demand Adalah
Demand atau permintaan adalah jumlah keseluruhan dari barang dan jasa yang
diperlukan konsumen. Jumlah permintaan ini ada dalam waktu tertentu dengan
berbagai tingkatan harga.
Dikutip dari Buku Ajar Ekonomi Pangan dan Gizi yang ditulis oleh Ninik Rustanti,
demand muncul karena adanya kebutuhan seseorang terhadap barang tertentu dan
barang yang diminta umumnya berbeda-beda.
Dalam konsep demand, terdapat dua variabel yang saling berhubungan yaitu jumlah
dan tingkat harga. Kedua variabel ini merupakan variabel yang terdapat dalam
hukum permintaan.
Hukum permintaan atau demand berbunyi, "Jika harga naik maka jumlah barang
yang diminta akan mengalami penurunan, dan jika harga turun maka jumlah barang
yang diminta akan mengalami kenaikan."
Jenis-Jenis Demand
Setelah mengetahui pengertian, selanjutnya kau juga harus memahami jenis-jenis
dari demand. Demand terbagi ke dalam tiga jenis:
1. Harga Barang
Jika harga naik maka permintaan akan turun, sebaliknya jika harga turun maka
permintaan akan naik.
4. Jumlah Pendapatan
Dengan pendapatan yang tinggi, permintaan barang naik sesuai kemampuan
konsumen. Sebaliknya, jika pendapatan turun maka daya beli juga akan turun yang
akan berdampak langsung kepada turunnya permintaan barang.
5. Selera Konsumen
Permintaan barang tak lepas dari selera konsumen, yang nantinya berdampak pada
permintaan. Jika banyak konsumen yang menyukai suatu barang, maka permintaan
meningkat dan berlaku sebaliknya.
Contohnya, saat ini masyarakat sedang menggemari kopi. Karena itu, permintaan
cenderung tinggi dan banyak pelaku usaha yang menjalankan bisnis berupa kedai
kopi.
7. Jumlah Penduduk
Total penduduk membuka peluang pada tingginya permintaan dan penawaran.
Semakin banyak jumlah penduduk, demand pada suatu barang dan kebutuhan lain
akan meningkat. Hal ini berbeda jika jumlah penduduk cenderung sedikit dan sepi.
Contoh Demand
Demand adalah salah satu istilah dasar yang pasti pernah Anda dengar dalam
pelajaran ekonomi. Demand selalu digabungkan dengan supply karena
keduanya saling mempengaruhi. Selain itu, kesediaan masyarakat untuk
melakukan supply dan demand pada suatu barang dapat menentukan harga
untuk jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta.
Contents hide
1. Definisi Demand
2. Definisi Supply
3. Faktor yang Mempengaruhi Supply dan Demand
3.1. Fluktuasi Harga
3.2. Pendapatan dan Kredit
3.3. Ketersediaan Produk Alternatif atau Kompetisi
4. Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan
Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!
Definisi Demand
Secara bahasa, demand adalah permintaan. Jika merujuk pada hukum
permintaan, apabila semua faktor lain tetap sama, saat harga barang makin
tinggi, maka makin sedikit orang yang akan mencari barang tersebut. Maka,
makin tinggi harganya, makin rendah jumlah barang yang akan diminta. Dengan
kata lain, jumlah barang yang dibeli dengan harga lebih tinggi menjadi lebih
sedikit ketika harganya naik. Begitu juga dengan biaya peluang untuk
mendapatkan barang tersebut.
Definisi Supply
Jika dilihat dari segi bahasa, supply bisa diartikan sebagai pasokan atau kegiatan
memasok barang. Layaknya hukum permintaan, hukum penawaran juga
menunjukkan jumlah barang yang dijual pada harga tertentu. Tetapi tidak
seperti hukum permintaan, hubungan penawaran menunjukkan kemiringan
kurva ke atas.
Fluktuasi Harga
Fluktuasi harga merupakan faktor kuat yang bisa mempengaruhi penawaran
dan permintaan terhadap sebuah barang atau jasa. Ketika sebuah produk
menjadi sangat mahal sehingga rata-rata konsumen tidak lagi merasa layak atau
sanggup membelinya, maka permintaan akan menurun. Ini akan menyebabkan
pemotongan jumlah produksi agar harga kembali stabil.
Contents hide
1. Jadi, Apa Itu Demand?
1.1. Faktor yang Memengaruhi Demand
1.2. Harga dari Suatu Produk
1.3. Tingkat Pendapatan
1.4. Preferensi Konsumen
1.5. Harapan Konsumen
1.6. Jumlah Calon Konsumen
2. Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan
Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!
Jadi, Apa Itu Demand?
Permintaan atau demand adalah semua produk, baik barang maupun jasa yang
dibeli dengan kisaran harga tertentu. Produk yang dimaksud dalam hal ini
dikaitkan dengan berbagai kebutuhan manusia. Permintaan sendiri memiliki
hukum dasar, yaitu saat harga dari suatu produk mengalami kenaikan, maka
permintaan terhadap produk tersebut akan mengalami penurunan.
Kuantitas produk yang dibeli oleh konsumen dengan harga yang cenderung
lebih tinggi tentu akan mengalami penurunan saat produsen menaikkan harga
produk tersebut. Artinya, orang-orang cenderung akan menahan keinginan
untuk membeli suatu produk apabila harganya lebih mahal. Tidak hanya barang,
konsep dan hukum permintaan ini juga berlaku untuk pemilik usaha di bidang
jasa.
Tingkat Pendapatan
Faktor lainnya yang memengaruhi demand adalah tingkat pendapatan. Apabila
tingkat pendapatan mengalami kenaikan, permintaan terhadap suatu produk
pun bisa naik. Sebaliknya, apabila penghasilan masyarakat tidak mengalami
perubahan, permintaan terhadap produk bisa mengalami penurunan.
Baca juga: Ini Penjelasan Lengkap Seputar Gross Domestic Product (GDP)
Preferensi Konsumen
Selera atau preferensi masyarakat sebagai konsumen tentu sangat berpengaruh
pada permintaan suatu produk. Preferensi bisa didapat dari kebiasaan dalam
penggunaan suatu produk tertentu. Apabila selera mengalami peningkatan,
maka kemungkinan permintaan terhadap produk tersebut pun mengalami
kenaikan.
Harapan Konsumen
Faktor selanjutnya yang turut memberikan pengaruh terhadap demand adalah
harapan atau ekspektasi dari calon konsumen terhadap nilai dari suatu produk
di masa mendatang. Kondisi ini biasanya dikaitkan dengan investasi yang
menjadi harapan konsumen terhadap nilai penjualan kembali dari produk yang
sudah dibeli jika sudah tidak lagi digunakan.
Jadi, bukan tidak mungkin calon konsumen menaruh harapan bahwa produk
incaran akan mengalami kenaikan harga di masa depan. Memang benar, hal ini
membuat Anda harus berani gambling, tetapi ternyata faktor tersebut juga
menjadi penentu naik atau turunnya permintaan produk di pasaran.
Sebaliknya, apabila target pasar Anda punya jumlah penduduk yang tak banyak
atau jarang, maka bukan tidak mungkin permintaan produk akan stagnan atau
bahkan mengalami penurunan. Jumlah penduduk dalam pasar yang padat
sangat mendukung kenaikan permintaan karena dilihat dari kebutuhan maupun
kebiasaan dari masyarakat.
Melalui pemahaman yang tepat mengenai definisi dan faktor yang berpengaruh
terhadap permintaan, para pelaku ekonomi dapat lebih mengetahui besarnya
peluang dari suatu penjualan produk di pasar tertentu. Produsen bisa
memprediksi dengan lebih baik kapan produksi dari suatu produk harus
dikurangi atau justru ditambah. Sementara itu, konsumen pun dapat lebih
mengukur daya beli sesuai dengan kemampuan. Semoga bermanfaat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengertian Supply dan Demand Beserta
Faktor yang Mempengaruhinya", Klik untuk
baca: https://money.kompas.com/read/2021/08/14/141000626/pengertian-supply-dan-demand-
beserta-faktor-yang-mempengaruhinya?page=2.
Penulis : Akhdi Martin Pratama
Editor : Akhdi Martin Pratama
Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengertian Supply dan Demand Beserta
Faktor yang Mempengaruhinya", Klik untuk
baca: https://money.kompas.com/read/2021/08/14/141000626/pengertian-supply-dan-demand-
beserta-faktor-yang-mempengaruhinya.
Penulis : Akhdi Martin Pratama
Editor : Akhdi Martin Pratama
Link Copied
Yuk, ketahui apa saja faktor-faktor yang memengaruhi demand di artikel ini!
Demand adalah salah satu istilah yang umum dalam kegiatan ekonomi. Secara bahasa, arti
demand adalah permintaan konsumen, di mana hal ini sangat erat kaitannya dengan proses
supply (penawaran) dari produsen.
Bisa dibilang, fungsi demand cukup penting untuk keberlangsungan industri. Sebab dengan
memahaminya, Anda selaku pebisnis dapat lebih mudah mengetahui kemungkinan atau
peluang dari suatu penjualan produk di pasar tertentu.
Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi demand, Anda bisa simak
ulasan lengkapnya pada artikel berikut!
Memahami Permintaan:
Faktor, Jenis, dan
Fungsinya
Andiana Moedasir
21 Jan 2022
Share
Di dalam ilmu ekonomi terdapat permintaan (demand) dan penawaran (supply) yang
membentuk pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang).
Setiap aktivitas transaksi perdagangan sudah pasti ada empat unsur utama yaitu
permintaan, penawaran, kuantitas, dan harga yang berpengaruh antara satu dan
lainnya.
Permintaan Adalah
Permintaan adalah keinginan dan kemampuan seseorang untuk mendapatkan
sebuah barang atau suatu jasa melalui pembelian di tingkat harga dan waktu
tertentu.
Menurut Rina (2008:325), permintaan pasar untuk suatu produk adalah jumlah
volume total yang akan dibeli oleh kelompok pelanggan tertentu dalam wilayah
geografis tertentu dalam jangka waktu tertentu dan dalam lingkungan pemasaran
tertentu di bawah program pemasaran tertentu.
Teori permintaan juga bisa diartikan suatu komoditas yang dihasilkan oleh produsen
karena dibutuhkan oleh konsumen dan masyarakat yang bersedia dan ingin
membelinya. Kemudian konsumen membeli komoditas tersebut jika harganya sesuai
dengan kemampuannya.
Harga pasar akan terbentuk dari pertemuan permintaan dan penawaran. Jika tidak
ada permintaan, tentunya transaksi ekonomi tidak akan pernah terjadi.
Hal ini menjadi indikasi, jika keinginan atau wants diikuti oleh kekuatan dalam
pembelian atau purchasing power, maka keinginan tersebut akan berubah menjadi
permintaan. Rumusnya adalah:
1. Harga
The law of demand menyatakan jika harga naik, kuantitas/jumlah permintaan akan
menurun. Sebaliknya, ketika harga berubah turun, maka permintaan pun akan
meningkat.
Permintaan terhadap suatu barang dapat dipengaruhi oleh harga barang lainnya
yang bisa saling melengkapi (komplementer) dan/atau barang yang bisa menjadi
pengganti (substitusi).
Konsumen memusatkan keputusan pembelian mereka pada satu harga yang sama.
Jumlah barang yang dibeli akan tampil pada grafik permintaan produsen.
Pada kurva permintaan itulah akan terlihat hubungan antara harga dan kuantitas
barang yang dimaksud. Jika ada salah satu yang berubah, misalnya harga, maka
seluruh permintaan pun akan berubah.
2. Pendapatan
Pendapatan konsumen atau pelanggan adalah faktor penting saat menentukan
permintaan terhadap suatu barang tertentu.
Ketika pendapatan konsumen naik, dapat dipastikan daya beli meningkat dan
kuantitas barang pun akan naik. Tetapi jika pendapatan turun, maka daya beli
menurun dan permintaan pun akan berkurang.
Namun apabila penghasilanmu sudah berlipat dari pendapatan bulan atau tahun
sebelumnya, kamu tidak perlu membeli barang atau menggunakan jasa lebih banyak
di luar kebutuhanmu.
3. Jumlah Penduduk
Pertambahan jumlah penduduk sudah bisa dipastikan akan menambah jumlah
barang yang dikonsumsi. Tetapi perbandingannya sangat tergantung pada
pertambahan di dalam kesempatan kerja.
Jumlah konsumen sudah pasti akan memengaruhi kondisi pasar. Makin banyak
pembeli yang berada di pasar, tentunya permintaan pun akan makin meningkat.
Misalnya, KPR yang makin mudah dijangkau akan meningkatkan jumlah calon
pembeli yang mau dan mampu membeli rumah. Hal ini akan meningkatkan jumlah
permintaan.
Jika pertambahan penduduk dibarengi oleh pertambahan kesempatan kerja, maka
jumlah orang yang menerima penghasilan akan bertambah. Hasilnya, daya beli
masyarakat pun akan meningkat.
4. Selera Konsumen
Selera konsumen mempunyai pengaruh cukup kuat terhadap keinginan masyarakat
untuk membeli sebuah barang atau menggunakan suatu jasa.
Saat emosi, keinginan, atau pilihan masyarakat yang mendukung kehadiran sebuah
produk itu muncul, kuantitas pun akan meningkat. Tetapi jika tidak ada keinginan
atau selera masyarakat terhadap produk tersebut, jumlah barangnya pun tidak akan
bertambah.
5. Harapan Konsumen
Perubahan yang diramalkan akan terjadi di masa depan dapat
memengaruhi demand atau permintaan.
Jika konsumen dan masyarakat meramalkan akan terjadi kenaikan harga barang di
masa depan, maka saat sekarang mereka akan melakukan pembelian lebih banyak
terhadap barang yang akan mengalami kenaikan harga.
Di saat masyarakat berharap bahwa nilai suatu barang atau jasa naik, mereka pun
berharap jasa dan/atau barang itu memang lebih baik.
Misalnya di saat harga rumah naik, ternyata tetap banyak konsumen membeli rumah
karena mereka berharap suatu saat harga rumah yang mereka beli akan terus
meningkat.
Hal ini disebabkan masyarakat memperkirakan bahwa harga rumah akan naik di
masa depan. Itulah alasan mereka berpikir bahwa membeli rumah saat ini akan lebih
baik.
Sehingga tren membeli rumah akan diikuti orang lain yang terdorong untuk
melakukannya agar bisa berhemat di masa mendatang.
Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan mengungkapkan hubungan antara permintaan beserta lima faktor
atau penentu permintaan dengan rumus:
Rumus ini memperlihatkan fungsi atau persamaan tidaklah sesederhana itu. Fungsi
ini menyoroti hubungan antara permintaan dan lima faktor utamanya.
qD sebagai kuantitas yang diminta adalah fungsi dari lima faktor di atas, yaitu harga,
pendapatan, jumlah penduduk, selera konsumen, dan harapan konsumen terhadap
penawaran dan harga di masa yang akan datang.
Jika lima faktor tersebut berubah, tentunya kuantitas barang yang diminta juga ikut
berubah.
Hukum Permintaan
Mengutip dari buku “Ekonomi” karya Alam S, hukum permintaan berbunyi: “Jika
harga suatu barang dan jasa meningkat, maka kuantitas yang diminta akan
menurun. Sebaliknya, apabila harga suatu barang dan jasa menurun, maka
kuantitas yang diminta akan meningkat.”
Hukum permintaan di atas berlaku dengan asumsi semua faktor yang memengaruhi
permintaan di luar harga harus dianggap konstan (ceteris paribus).
Ceteris paribus adalah istilah dalam bahasa Latin yang berarti semua variabel selain
yang sedang dipelajari akan diasumsikan konstan. Atau secara sederhananya,
ungkapan ini artinya “hal lain dianggap sama”.
Penjabaran lain tentang hukum permintaan adalah, “Jika harga barang naik,
pendapatan konsumen yang tetap menjadi kendala konsumen untuk melakukan
pembelian dalam jumlah lebih banyak. Jika harga suatu barang atau jasa naik,
konsumen akan mencari barang penggantinya.”
Hukum permintaan adalah terbalik dengan harga. Maka dari itu, antara harga barang
dengan permintaan yang terjadi memiliki sifat hubungan berlawanan arah.
Hal ini menjadi wajar karena jika harga suatu barang naik, maka konsumen akan
mencari barang lain yang lebih murah atau tidak mengalami kenaikan harga dan
bisa menggantikannya.
Contoh lainnya ketika harga mengalami penurunan, konsumen akan mengurangi
pembelian terhadap barang lain dan menambah kuantitas barang yang harga
mengalami penurunan.
Kurva Permintaan
Kurva permintaan adalah grafik yang menjadi gambaran hubungan antara harga
sebuah barang dengan jumlah permintaan dari barang tersebut.
Jumlah permintaan yang ada di pasar juga didefinisikan sebagai total semua barang
permintaan yang berada di berbagai tingkat harga. Hal tersebut yang membuat
kurva permintaan dapat diperoleh dengan adanya penggabungan dengan kurva
permintaan individu.
Jumlah jasa atau barang yang dibeli berada pada batas jangkauan dari daya beli
konsumen.
Jumlah jasa atau barang yang ingin dibeli oleh konsumen berada di tingkat harga
tertentu.
Jumlah jasa atau barang yang dibeli memiliki hubungan dengan dimensi waktu,
misalnya per hari, per minggu, atau per tahun.
Jumlah jasa atau barang yang dibeli sendiri belum tentu sama dengan jumlah yang
dibeli sebenarnya. Terutama jika jumlah yang ada di pasar ternyata tidak mencukupi.
Merupakan kumpulan yang ada dari tingkat jumlah yang diminta atau qD yang ada
akhirnya membentu sebuah kurva permintaan.
Jumlah jasa atau barang yang konsumen ingin beli berada pada tingkat harga
tertentu pada periode waktu yang ditentukan.
Misalnya pendapatan naik, kurva akan bergeser ke kanan karena jumlah permintaan
ikut naik. Sebaliknya, kurva akan bergeser ke kiri jika pendapatan masyarakat atau
permintaan menurun.
Artinya jika harga barang naik, permintaan akan menurun. Kebalikannya, jika harga
barang turun, permintaannya berubah meningkat.
Kurva slope negatif
Karena kurva digambarkan dari kiri atas menurun ke kanan bawah, menunjukkan
adanya hubungan terbalik antara jumlah barang diminta dan harga yang
ditawarkan.
Jenis Permintaan
Ada permintaan berdasarkan daya beli konsumen atau masyarakat, yaitu
permintaan efektif, permintaan absolut, dan permintaan potensial.
Permintaan tersebut disertai oleh daya beli, tetapi belum terjadi transaksi dan
mengarah kepada perkiraan akan menjadi permintaan efektif di masa mendatang.
Di dalam kasus permintaan absolut, konsumen tidak memiliki kemampuan atau daya
beli untuk membeli barang yang diinginkannya.
Misalnya: kamu ingin membeli sepatu lari yang baru dirilis minggu lalu, tetapi kamu
tidak memiliki uang yang cukup. Itu sebabnya, keinginan kamu untuk membeli
sepatu lari tidak bisa terpenuhi.
Nilai permintaan yang termasuk di dalam agregat ini akan dinyatakan dalam wujud
nilai keseluruhan yang digunakan untuk semua produk barang dan jasa tersebut
sampai level harga lebih spesifik dan pada periode waktu tertentu.
Kesimpulan
Pembeli adalah pelaku permintaan dan penjual adalah pelaku penawaran. Ketika
terjadi transaksi antara pembeli dan penjual maka keduanya melakukan transaksi
dengan harga yang sudah disepakati.
Definisi permintaan artinya suatu komoditas yang dihasilkan oleh produsen karena
dibutuhkan oleh konsumen atau pembeli di dalam sebuah pasar yang bersedia dan
ingin membelinya.
Banyak bisnis melakukan riset pasar untuk menghitung permintaan pasar potensial.
Hal ini membantu mereka untuk memperkirakan potensi penjualan dan laba yang
akan diterima.
Ketika permintaan pasar bertambah besar, perusahaan berhadap bisa menjual lebih
banyak produk.
Kurva permintaan sangat dipengaruhi dari tingkat permintaan yang terjadi yang
merupakan penggabungan dari lima faktor permintaan.
Jika kamu masih ingin menambah wawasan dan mencari tahu seputar informasi
terkait usahamu, jangan beranjak dari sini. Jelajahi blog majoo dan temukan semua
artikel yang sesuai kebutuhanmu.
Pengaruh Demand Management Dalam Pengelolaan Permintaan Pasar
Published On - 10/05/2022 Dania Lazuardi Business Plans, UKM & SME Setiap
pelaku bisnis, baik dari kalangan perusahaan besar atau UMKM, akan
menerapkan berbagai strategi pemasaran produk/layanan terbaik seperti
menciptakan kampanye pemasaran sesuai niche bisnis dan target pasar.
Semakin baik strategi yang Anda terapkan, maka Anda akan lebih mudah
mengelola permintaan pasar (demand) dan memiliki persediaan atau stok
produk (supply) yang cukup untuk seluruh pelanggan potensial (leads). Untuk
mendapatkan demand yang ideal dan penjualan produk yang stabil, Anda
perlu strategi perencanaan (sales plan) dan pengelolaan bisnis (business
management) berupa demand management. Singkatnya, konsep manajemen
permintaan ini melihat permintaan dari sisi supply atau pasokan, kapasitas
produksi, lead time, tren dan keinginan pelanggan, dan analisis persaingan.
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi kesenjangan dalam permintaan dan
menyesuaikan strategi bisnis yang lebih sesuai. Dengan begitu, Anda
berkesempatan meningkatkan taraf kepuasan pelanggan dan loyalitas
pelanggan terhadap bisnis Anda. Selengkapnya tentang demand management
bisa Anda baca pada artikel inMarketing berikut ini. Daftar Isi : Apa Itu
Demand Management? Kelebihan dan Kekurangan Demand Management
Kelebihan Demand Management Kekurangan Demand Management
Komponen dan Proses Demand Management 1. Modeling 2. Forecasting 3.
Planning 4. Supply Planning Apa Itu Demand Management? Menurut situs
Netsuite, manajemen permintaan atau demand management adalah suatu
metodologi perencanaan bisnis di mana perusahaan menggunakannya untuk
memperkirakan dan merencanakan cara agar mereka dapat memenuhi
permintaan akan produk atau layanan yang konsumen butuhkan (demand
generation). Demand management mencakup upaya pengadaan, perkiraan
kapasitas produksi, hingga distribusi produk bisnis. Dengan kata lain,
perusahaan menggunakan metodologi ini untuk bisa mengimbangi kebutuhan
konsumen dengan supply chain management perusahaan. Sehingga
perusahaan dapat: Mencapai tujuan dan target bisnis. Mendorong
pertumbuhan penjualan (sales growth). Mengurangi biaya pengeluaran (fixed
cost) atau biaya tambahan lainnya (incremental cost). Meningkatkan
customer service dengan memahami kebutuhan dan perilaku pelanggan
(customer behaviour). Sehingga Anda berkesempatan meningkatkan
kepuasan pelanggan dan meningkatkan layanan. Memberikan margin
keuntungan yang kuat. Manajemen permintaan melingkupi berbagai bidang,
mulai dari memperkuat tingkat dan perencanaan inventaris, perencanaan
penjualan dan promosi, serta layanan pelanggan. Oleh sebab itu, dalam
konsep proses bisnis, manajemen permintaan adalah proses yang berdiri
sendiri dan terintegrasi ke dalam perencanaan penjualan dan operasi (Sales
and Operations Planning) atau perencanaan bisnis yang terintegrasi
(Integrated Business Planning). Baca Juga: Manfaat Penerapan Sustainability
Management untuk Pertumbuhan Bisnis Cara Efektif Mengurangi Bullwhip
Effect Pada Manajemen Rantai Pasok Kelebihan dan Kekurangan Demand
Management Serangkaian peningkatan performa bisnis yang saling
berhubungan dihasilkan dari praktik prinsip-prinsip demand management
yang konsisten. Namun, di sisi lain, manajemen permintaan dapat bersifat
merugikan ketika perusahaan tidak memiliki sistem untuk menangani proses
dengan mudah. Oleh karena itu, Anda perlu ketahui masing-masing
keunggulan dan kelemahan bisnis ketika menerapkan manajemen permintaan
berikut ini. Kelebihan Demand Management Akurasi perkiraan permintaan
yang meningkat. Perkiraan produk yang meningkat karena tersedianya data
yang akurat. Penjadwalan dan operasi rantai pasokan yang lebih akurat.
Dengan kata lain, perusahaan dapat mengoptimalkan operasi produksi,
pengiriman, dan manajemen gudang (warehouse management). Kepercayaan
diri sales force meningkat untuk menawarkan produk dan layanan secara
optimal. Meningkatkan hubungan dengan pelanggan dan supplier (konsep
relationship marketing). Tim yang terlibat mampu merespons dan beradaptasi
dengan perubahan di lingkungan bisnis dan di dalam perusahaan. Manajemen
karyawan yang lebih baik. Perusahaan lebih unggul dan kompetitif karena
perusahaan dapat menghilangkan pemborosan sumber daya dan
meningkatkan nilai di setiap area rantai pasokan (value chain). Kekurangan
Demand Management Kurangnya keahlian yang tepat: Pasalnya, manajemen
permintaan tidak mudah dikuasai karena melibatkan banyak komponen yang
berbeda dan membutuhkan orang-orang dengan keahlian yang tepat atau
teknologi terbaru untuk membantu menyederhanakan proses. Manajemen
yang kaku: Pada dasarnya, manajemen permintaan membutuhkan dukungan
dari atas ke bawah, dengan eksekutif yang berdedikasi pada adopsi universal
dan berkomitmen untuk menciptakan proses yang terukur dan gesit yang
didukung oleh sumber daya yang tepat. Memicu ketidakselarasan tujuan dan
harapan antara departemen, seperti pemasaran dan penjualan dengan
departemen rantai pasokan. Sehingga dapat mengakibatkan duplikasi upaya
dan kehilangan tujuan strategis. Baca Juga: Customer Value Proposition
(CVP) : Pengertian, Kriteria, dan Cara Membuatnya Descriptive Analytics :
Pengertian, Manfaat, Langkah, dan Contohnya Komponen dan Proses Demand
Management Setiap proses manajemen permintaan memiliki komponen
untuk mengidentifikasi dan membantu Anda fokus pada kebutuhan
pelanggan. Berdasarkan data yang diperoleh dari setiap elemen, manajer
harus menemukan rencana terbaik untuk meningkatkan performa bisnis
secara keseluruhan dan mengoptimalkan rantai pasokan dari ujung ke ujung.
Terdapat empat tahapan proses yang harus Anda pahami, yaitu: 1. Modeling
Komponen pertama ini memerlukan kontribusi tim perencanaan permintaan
bisnis untuk memperoleh data dari grup lain yang berkaitan dengan penjualan
dan permintaan. Seperti inovasi, strategi pemasaran media sosial, dan tren
pasar. Kemudian, tim tersebut dapat memasukkan kumpulan data di atas ke
dalam software manajemen dan perencanaan permintaan atau
menganalisisnya secara manual dengan teknik: Model review: Proses
pemeriksaan untuk memvalidasi model permintaan saat ini. Penilaian,
pengujian, dan penyederhanaan realitas: Proses pemeriksaan untuk
memvalidasi indikator permintaan untuk validitas berdasarkan logika dan
statistik. Pemodelan matematika: Proses analisis menggunakan persamaan
berdasarkan data historis untuk memeriksa dampak permintaan.
Pengumpulan dan persiapan data: Proses di mana data digunakan untuk
merancang strategi perencanaan permintaan. 2. Forecasting Demand
forecasting menggunakan teknik analitik prediktif (predictive analytics) untuk
memperkirakan permintaan layanan atau produk di masa mendatang.
Tahapan ini mendukung keputusan pasokan yang andal berdasarkan
perkiraan penjualan dan pendapatan (revenue) di masa mendatang. Area
fokus demand forecasting meliputi: Pengaturan tujuan: Pastikan tujuan Anda
memenuhi pemasaran produk, perencanaan keuangan, operasi dan tim
logistik secara spesifik. Pengumpulan dan perekaman data: Integrasikan data
dari berbagai saluran pemasaran dan penjualan untuk mendapatkan
gambaran yang kohesif tentang permintaan produk aktual dan wawasan
tentang perkiraan penjualan. Lalu, evaluasi produk yang memiliki tingkat
pengembalian tinggi (ROI) dan melakukan perbaikan berdasarkan alasan
pengembalian tersebut. Pengukuran dan analisis data: Baik ketika Anda
menggunakan perangkat otomatisasi dan analitik prediktif atau
menyelesaikan tugas secara manual, pilih proses analisis data berulang untuk
menyiapkan diri Anda agar berhasil dalam perkiraan berikutnya.
Penganggaran (budgeting): Berdasarkan putaran umpan balik, perbarui
anggaran untuk mengalokasikan dana berdasarkan tujuan pertumbuhan
bisnis. Demand forecasting dapat mengurangi biaya penyimpanan persediaan
dan meningkatkan akurasi pengeluaran pemasaran, jumlah karyawan di masa
depan, persediaan dan kebutuhan produksi serta rencana produk baru. 3.
Planning Proses perencanaan permintaan atau demand planning akan
meramalkan permintaan produk atau layanan di pasar untuk memastikan
Anda dapat memuaskan pelanggan. Perencanaan permintaan bertujuan untuk
mencapai keseimbangan tingkat persediaan yang cukup untuk memenuhi
pesanan tanpa surplus. Pertimbangkan untuk menerapkan tahapan berikut ini.
Gunakan data penjualan masa lalu: Informasi ini meliputi pola permintaan
masa lalu, sehingga perusahaan Anda dapat lebih memahami fluktuasinya
dari perspektif historis. Komunikasi dengan stakeholder: Karena data historis
saja tidak dapat memprediksi tren masa depan, sangat penting untuk
berkomunikasi dan berkolaborasi dengan stakeholder. Mulai dari produsen,
distributor, dan pelanggan untuk membentuk gambaran lengkap tentang
permintaan yang akan datang. Kelola dan gabungkan prakiraan: Anda harus
memastikan prakiraan mencerminkan data terkini untuk menginformasikan
pengambilan keputusan. Dengan begitu, Anda dapat mengukur kemajuan
dengan lebih mudah. 4. Supply Planning Supply planning atau perencanaan
persediaan adalah bagian dari proses demand management yang ditangani
oleh manajemen persediaan. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi dan
mengatasi masalah bisnis yang paling kritis, merencanakan di seluruh lokasi
multitier dan mensimulasikan respons potensial untuk mengoptimalkan biaya
inventaris dan layanan pelanggan. Kemudian, Anda dapat menulis dan
menjalankan rencana berdasarkan data terbaik yang tersedia, dengan
mempertimbangkan kebutuhan pelanggan dan semua masukan atau
feedback pelanggan. Itulah beberapa informasi penting yang perlu Anda
ketahui tentang demand management. Pada intinya, hampir semua
departemen dan divisi dalam perusahaan menggunakan manajemen
permintaan untuk menentukan kebutuhan yang akan datang. Mulai dari divisi
pemasaran dan penjualan, keuangan, penelitian dan pengembangan, produksi,
quality control, dan logistik. Sehingga setiap area bisnis dapat bekerja secara
efisien, tanpa membebani sistem dalam memenuhi manajemen hubungan
pelanggan (customer relationship management). Demand management
melampaui usaha perkiraan dan menggabungkan penginderaan permintaan
dan teknik pembentukan permintaan. Penanggung jawab permintaan dapat
terus membentuk permintaan berdasarkan analisis indikator kinerja utama
(KPI) dan metrik bisnis lainnya. Baca Juga: Cara Membangun Customer
Centric yang Efektif, Strategi Jitu untuk Pahami Pelanggan Pentingnya
Enterprise Risk Management Dalam Mencegah Kerugian Bisnis
1. Pada dasarnya orang tidak menyukai pelayanan kesehatan berbeda dengan pakaian,
rumah, mobil. Yang diharapkan konsumen dalam pelayanan kesehatan adalah cepat
sehat.
2. Konsumer pelayanan kesehatan berada dalam posisi lemah dan sangat ditentukan oleh
pemberi yankes.
3. Demand yang terjadi bukan keputusan konsumer walaupun memutuskan dimana mau
berobat tapi tidak bisa memutuskan jenis perawatan atau pengobatan
untuknya.
https://kebijakankesehatanindonesia.net/images/buku/MRS1/MRS_BAB%20VIII%20-%20KONSEP
%20DEMAND%20DALAM.pdf