Anda di halaman 1dari 6

MODUL

DEMAND DAN SUPPLY KONKRET UMUM

OLEH

UDRIKAL MUNA
FIRA MAULIZA
INTAN AGUSTINA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
PAYUNG NEGERI ACEH DARUSSALAM
2021
Konsep Permintaan (Demand) dan Penawaran (Supply) dalam Ilmu
Ekonomi

Demand atau pemintaan adalah keinginan yang disertai dengan kesediaan serta


kemampuan untuk membeli barang dan jasa yang bersangkutan dan dalam periode waktu
tertentu (1-2). Permintaan ini harus ditunjang oleh kemampuan (ability) serta kesediaan
(willing) untuk membeli, dan keinginan yang tidak disertai dengan kesediaan dan
kemampuan bayar, maka permintaan barang belum terjadi, sehingga tidak mempunyai
pengaruh terhadap harga.   Demand atau permintaan  adalah salah satu ide sentral ekonomi.
Teori tentang permintaan banyak berkontribusi dalam analisis pengambilan keputusan publik
dan swasta. Analisis permintaan dapat menerangkan bahwa want atau keinginan manusia
jarang yang mutlak .Peramalan demand/permintaan  merupakan hal penting dalam ekonomi
kesehatan. Misal dalam  asuransi kesehatan, seseorang dalam memutuskan untuk membayar
premi asuransi akan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaannya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan asuransi kesehatan antara lain  besarnya
premi, tingkat penghasilan, dan risiko sakit yang dihadapi.

Barang-barang  yang  memiliki harga adalah barang-barang yang : memiliki nilai ekonomis
(economic goods), tetapi barang-barang bebas (free goods) tidak memiliki harga (1, 4). 
Barang-barang memiliki harga karena kepuasaan (utility) dan langka (scarce).

     Utility atau kepuasaan menimbulkan keinginan dan akhirnya menghasilkan permintaan


atau demand, sedangkan kelangkaan suatu barang akan mendorong beberapa orang untuk
memanfaatkan kelangkaan itu dengan cara menjualnya sehingga akan timbul penawaran (4-
5). Harga ditentukan oleh bertemunya permintan dan penawaran. Perubahan salah satu atau
kedua kekuatan akan mengubah harga (4-5). Semakin langka suatu barang, maka barang yang
ditawarkan/supply semakin sedikit, tetapi permintaan akan barang langka itu banyak,  akan
berdampak harga barang tersebut semakin mahal. Tetapi sebaliknya, ketika supply atau
ketersediaan suatu barang di pasar banyak, sedangkan permintaan/demand akan barang
tersebut sedikit, maka harga barang tersebut di pasar akan turun.

Ketika menganalisis perilaku demand, perhatian kita terfokus pada jumlah permintaan oleh
konsumen terhadap suatu barang atau jasa. Ada 2 tujuan dari analisis demand yaitu:

 Menyediakan kategori yang terpisah dari faktor-faktor yang mungkin menyebabkan 


permintaan atau jumlah yang diminta meningkat atau berkurang.
 Menyediakan hipotesis spesifik tentang  faktor-faktor ekonomi mempengaruhi
pemintaan atau jumlah yang diminta.

Pengertian penawaran
Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat dijual oleh penjual pada
berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu. Beberapa faktor yang mempengaruhi
penawaran:
 Harga barang itu sendiri.
 Harga sumber produksi.
 Tingkat produksi.
 Ekspektasi/perkiraan.
Pengertian permintaan
Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh konsumen,
pada berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu. Beberapa faktor yang mempengaruhi
permintaan:
 Harga barang itu sendiri.
 Harga barang lain yang berkaitan.
 Tingkat pendapatan.
 Selera konsumen.
 Ekspektasi/perkiraan.

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran


 Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran adalah sebagai berikut :
 Harga barang, apabila harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, jumlah
barang yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya, jika harga barang yang
ditawarkan turun, jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun.
 Harga barang pengganti, apabila harga barang pengganti meningkat, penjual akan
meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan.
 Harga barang pengganti, apabila harga barang pengganti meningkat, penjual akan
meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan.
 Kemajuan teknologi, sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang
ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam
menghasilkan barang dan jasa.
 Pajak, ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat berpengaruh terhadap
tinggi rendahnya harga.
 Perkiraan harga pada masa depan, jika perusahaan memperkirakan harga barang dan
jasa naik, sedangkan penghasilan masyarakat tetap maka perusahaan akan
menurunkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan.

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan


Permintaan terhadap suatu barang di pengaruhi oleh faktor-faktor lain disamping harga,
antara lain yaitu :
 Pendapatan, semakin tinggi pendapatan seseorang, permintaan terhadap suatu
barang akan meningkat, walaupun harga barang tersebut tidak berubah.
 Harga barang- barang lain yang terkait, permintaan terhadap susu murni akan
meningkat apabila harga susu bubuk naik.
 Selera, permintaan terhadap sepatu olahraga dengan alas tipis (sepatu Bruce Lee)
sekarang ini masih rendah, sebaliknya sepatu 32 olahraga dengan alas tebal (Nike,
Ardiles, dn sebagainya) semakin meningkat. Hal itu terutama karena ada perubahan
selera.
 Jumlah penduduk, semakin besar jumlah penduduk di suatu daerah, semakin banyak
permintaan terhadap suatu produk didaerah tersebut. Permintaan beras di Indonesia
setiap tahun selalu naik. Tentu saja, karena jumlah penduduk Indonesia semakin lama
semakin banyak. Sehingga jumlah beras yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
mereka pun semakin banyak. Ini tercermin dengan permintaan beras yang selalu naik.
Tiga kelompok barang di mana hukum permintaan tidak berlaku dalam konsep ekonomi
konvensional
 Barang yang memiliki unsur spekulasi : Misalnya emas, saham,tammah (di kota).
Barang barang itu akan menambah pembeliannya pada saat harganya naik, karena ada
unsur spekulasi
 Barang Prestise : Barang yang akan menambah prestise seseorang yang akan
memilikinya umumnya barang yang harganya mahal sekali. Kalau barang tersebut
naik harganya, bo;eh jadi permintaan terhadap barang itu meningkat, karena bagi
orang yang membelinya maka gensdinya akan naik. Contohnya adalah mobil mewah,
lukisan dari pelukis yang terkenal, atau barang barang-barang antic
 Barang Giffen : Untuk barang giffen ini apabila harganya turun menyebabkan
jumlah barang yang akan di minta berkurang. Hal ini di sebabkan efek pendapatan
yang negative lebih besar dari pada naiknya jumlah barang yang di minta karena
berlakunya efek substiusi yang selalu positif . dalam hal ini barang harganya turun,
ceteris paribus, maka pendapatan nyata (real income) konsumen bertambah.

Kurva Permintaan (demand curve) dan Hukum Permintaan


Kurva permintaan merupakan suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan
antara harga sesuatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para
pembeli (2-4). Kurva permintaan ini pada umumnya menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
Bentuk kurva permintaan yang demikian dikarenakan sifat hubungan yang berkebalikan
antara harga dan jumlah barang yang diminta.
Law of demand (hukum permintaan) menyatakan bahwa semakin tinggi harga barang maka
akan semakin sedikit jumlah yang akan dibeli atau hubungan yg berlawanan arah antara
harga dan jumlah barang yang diminta (quantity) dengan kondisi faktor-faktor yang lain
konstan (ceteris paribus) (4). Kurva permintaan menunjukkan hubungan antara harga dan
jumlah barang yang diminta, dengan menganggap pendapatan, harga barang lain, selera, dan
faktor-faktor lain konstan  sebagaimana yang terlihat pada Gambar 2  di bawah ini :
Gambar 1. Kurva permintaan

Sumber : Samuelson and Nordhaus


Penjelasan gambar kurva permintaan :
Kurva bentuknya turun miring ke kanan bawah karena hubungan  yang berlawanan antara
harga dan jumlah barang yang diminta. Jumlah barang yang diminta (quantity demanded)
berbeda dengan istilah permintaan (demand). Jumlah barang yang diminta merupakan fungsi
(atau tergantung pada) harga bukan sebaliknya atau  Q=f(P), dimana  P merupakan variabel
independen. Berlaku hukum permintaan yang menurun (the law of diminishing
demand), apabila harga suatu barang dinaikkan, semakin berkuranglah jumlah yang diminta
atau jika jumlah barang yang lebih banyak dipasarkan, barang-barang itu hanya akan terjual
dengan harga yang lebih rendah.  Jika harga naik dari OP1 menjadi OP2, maka
jumlah output yang diminta akan turun dari OQ1 menjadi OQ2.
Bila terjadi penurunan harga :
Pembeli yang dulu tidak memiliki kemampuan membeli barang yang bersangkutan, setelah
harga turun pembeli tersebut akan meninggalkan untuk membeli barang yang lain untuk
berganti membeli barang yang harganya turun tersebut. Bertambahnya jumlah barang yang
diminta karena adanya penggantian disebut substitution effect (efek penggantian);
Setiap orang akan cenderung membeli barang lebih banyak, karena ia menjadi relatif lebih
kaya untuk barang yang bersangkutan daripada sebelumnya: income effect (efek
pendapatan).
Kalau terjadi kenaikan harga :
Setiap orang akan merasa lebih miskin meskipun sebenarnya income-nya tidak mengalami
perubahan (income effect).
Untuk menutupi kebutuhan akan barang yang sudah mereka kurangi mereka akan
menggantinya dengan barang lain yang dipandangnya sesuai. Keberadaan barang pengganti
yang mendorong konsumen untuk mengurangi permintaannya atau efek pengganti-lah yang
bekerja menurunkan jumlah barang yang diminta.
Kurva merupakan sebuah garis lurus, tetap bukan merupakan keharusan. Melalui teknik
eknometrika,   maka garis lengkung/garis cembung terhadap titik nol bisa menjadi garis lurus.
Tidak ada satupun yang lebih benar semuanya,  benar asal sesuai dengan data asli.
Perlunya memahami perbedaan antara istilah perubahan permintaan dan istilah perubahan
jumlah barang yang diminta.
 Daftar Pustaka
 
Santerre RE, Neun SP. Health Economics: Theories, Insight, and Industry Studies. 3 ed:
Thomson; 2000.
Jacobs P, Rapoport J. The Economics of Health ad Medical Care. Fifth ed. London: Jones
and Bartlett Publishers; 2002.
Lee RH. Economics for Healthcare Managers. Second ed. Chicago: AUPHA; 2009.
Rosyidi S. Pengantar Teori Ekonomi: Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro dan Makro
Revisi  ke-9 ed. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada; 2011.
Samuelson PA, Nordhaus WD. Economics. 16th ed. New York: Mc Graw Hill; 1998.
Liu S, Chollet D. Final Report: Price and Income Elasticity of the Demand for Health
Insurance and Health Care Services: A Critical Review of the Literature. 2006.
Trisnantoro L. Memahami Penggunaan Ilmu Ekonomi dalam Manajemen Rumah Sakit.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press; 2009.
Peraturan Presiden Republik Indonesia No.12 tahun 2013 Tentang Jaminan Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai