Anda di halaman 1dari 16

TUGAS EKONOMI MANAJERIAL

PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR

Dosen Pengampu:

Ir. Sri Widayanti, MP

Oleh:

RANY RINTAN NUR AZIZAH


17024010022

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
SURABAYA
2020
PERMINTAAN
Demand

1.1 Pengertian:

Pengertian permintaan adalah sejumlah barang dan jasa yang diinginkan untuk dibeli

untuk memenuhi kebutuhan pada berbagai tingkat harga dan waktu tertentu di pasar.

Pengertian permintaan dalam ilmu ekonomi yang umum diartikan sebagai : Keinginan

seseorang (konsumen) terhadap barang-barang tertentu yang diperlukan atau

diinginkan. (Oka A. Yoeti, 2008)

“Sejumlah produk barang atau jasa yang merupakan barang-barang ekonomi yang
akan dibeli konsumen dengan haraga tertentu dalam suatu waktu atau periode tertentu
dan dalam jumlah tertentu. Demand seperti ini lebih tepat disebut sebagai permintaan
pasar (market demand), dimana tersedia barang tertentu dengan harga yang tertentu
pula”(Oka A. Yoeti, 2008)
1.2 Konsep Permintaan

Keinginan seseorang (konsumen) terhadap barang-barang tertentu yang diperlukan

atau diinginkan. Namun dalam praktik, pengertian permintaan seperti ini menunjukkan

adanya permintaan atas sejumlah barang dan jasa yang diikuti dengan kemampuan

membeli (purchasing power). Karena bila keinginan (wants) diikuti dengan kekuatan

untuk melakukan pembelian (purchasing power), maka keinginan (wants) akan berubah

menjadi permintaan, jadi:

1.3 Jenis-jenis Permintaan


1. Permintaan absolut: permintaan terhadap barang dan jasa secara umum, dengan

disertai atau tidak disertai dengan kemampuan untuk membeli.

2. Permintaan efektif: permintaan terhadap barang dan jasa yang disertai dengan
DEMAND = WANTS + PURCHASING POWER
kemampuan untuk membeli.
1.4 Hukum Permintaan

Dengan menganggap faktor-faktor lain bersifat tetap (ceteris paribus) hukum permintaan

menyatakan bahwa:

“Ketika harga suatu barang/jasa mengalami penurunan, maka jumlah permintaan

barang/jasa tersebut akan naik, dan sebaliknya ketika harga barang/jasa meningkat,

maka jumlah barang/jasa yang diminta akan berkurang.”

1.5 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Permintaan

Hukum permintaan menjelaskan bahwa harga berpengaruh terhadap jumlah barang/jasa

yang diminta. Meskipun demikian, teradapat faktor-faktor lain yang juga berpengaruh.

Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan:

1. Harga barang itu sendiri

Seperti yang telah dijelaskan pada hukum permintaan, harga barang/jasa itu sendiri

berpengaruh terhadap jumlah yang diminta.

2. Pendapatan masyarakat

Pada barang normal, peningkatan pendapatan akan meningkatkan jumlah

barang/jasa yang diminta. Namun pada barang inferior (misalnya nasi jagung),

peningkatan pendapatan justru akan mengurangi jumlah barang/jasa yang diminta.

3. Intensitas kebutuhan

Semakin penting barang/jasa dalam memenuhi kebutuhan seseorang maka jumlah

permintaannya akan semakin meningkat. Misalnya permintaan payung di

kala hujan akan lebih tinggi dibandingkan saat tidak hujan.

4. Jumlah penduduk

Semakin besar jumlah penduduk di suatu negara maka semkain besar

permintaannya terhadap barang/jasa.

5. Selera

Peningkatan selera pada satu jenis barang/jasa akan meningkatkan permintaan

terhadap barang/jasa tersebut dibandingkan dengan jenis barang/jasa lain. Misalnya


permintaan terhadap tiket konser artis Korea meningkat akhir-akhir ini karena

meningkatnya kegemaran remaja Indonesia terhadap artis-artis tersebut.

6. Barang Pengganti

Ketersediaan barang pengganti berpengaruh terhadap jumlah barang dan jasa yang

diminta. Ketika harga teh meningkat, masyarakat yang menganggap kopi adalah

barang substitusi dari teh akan mengalihkan pembeliaannya ke kopi sehingga

permintaan kopi akan meningkat.

1.6 Fungsi Permintaan

P = a – bQ atau Q = a - bP

Keterangan :

Q : Jumlah barang yang diminta

P : Harga barang per unit

a : Angka konstanta (berupa angka)

b : Gradien atau kemiringan (yang ada hurufnya)

Syarat Mutlak :

Nilai a harus positif (+)

Nilai b harus negative (-)

1.7 Kurva Permintaan

Kurva permintaan adalah kurva yang menggambarkan fungsi antara harga dan

jumlah barang yang diminta.


Menurut Haryati (2007), kurva permintaan adalah kurva yang menghubungkan

antara harga barang (ceteris paribus) dengan jumlah barang yang diminta. Kurva

permintaan menggambarkan tingkat maksimum pembelian pada harga tertentu,

ceteris paribus (keadaan lain tetap sama).

“Perbandingan lurus antara permintaan terhadap harganya yaitu

apabila  permintaan naik, maka harga relatif akan naik, sebaliknya bila permintaan ,

maka harga relatif akan turun.”


PENAWARAN
Supply

1.1 Definisi Penawaran

Dalam ilmu ekonomi, penawaran (supply) diartikan sejumlah barang, produk atau

komoditi yang tersedia dalam pasar yang siap untuk di jual kepada konsumen yang

membutuhkannya. Penawaran juga dapat diartikan sebagai sejumlah barang (goods),

jasa (service) atau komoditi yang tersedia di pasar dengan harga tertentu pada waktu

tertentu.

Dimata mereka”semakin tinggi harga untuk suatu produk, semakin banyak jumlah

barang yang ditawarkan untuk di jual di pasar dan sebaliknya bila harga barang itu

turun, maka semaki sedikit barang untuk di jual di pasar, karena produsen enggan

memproduksi lebih banyak karena sedikitnya pembeli”. (Oka A. Yoeti, 2008)

1.2Konsep Penawaran

Hukum penawaran dalam pengertian ekonomi menyatakan bahwa terdapat suatu

hubungan langsung antara harga suatu barang atau jasa dan kuantitas barang atau jasa

yang ditawarkan produsen, jika hal-hal lainnya tetap sama atau tidak terjadi perubahan

(ceteris paribus). Adapun alasan di belakang hukum ini adalah bahwa jika harga dari

suatu barang atau jasa naik, sedangkan harga-harga lainnya tetap sama maka para

produsen cenderung untuk menghasilkan barang dan jasa dalam jumlah (quantity) jauh

lebih besar dari barang atau jasa itu.

1.3 Jenis Penawaran

1. Penawaran Individu

Pengertian penawaran individu adalah sejumlah barang atau jasa yang ditawarkan oleh

produsen atau penjual di waktu, tempat atau dengan harga tertentu.

2. Penawaran Pasar

Pengertian penawaran pasar adalah sejumlah barang atau jasa yang ditawarkan oleh

sekelompok produsesn atau penjual didalam waktu, tempat dan harga tertentu
1.4 Hukum Penawaran

"Hubungan antara barang yang ditawarkan dengan harga barang tersebut dimana

hubungan berbanding terbalik yaitu: ketika harga meningkat atau naik, maka jumlah

barang yang tawarkan akan Meningkat dan sebaliknya apabila harga barang turun

maka jumlah barang yang ditawarkan akan menurun".

“Semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan

ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang, semakin

sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan”.

Dari hukum penawaran sangat jelas bahwa harga dan jumlah penawaran berkorelasi

positif. Jadi barang dan jasa yang ditawarkan pada suatu waktu tertentu akan sangat

tergantung pada tingkat harganya.

1.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi Penawaran

Menurut Daniel (2004), perubahan pada penawaran bisa terjadi karena adanya

pengaruh dari beberapa faktor, diantaranya adalah teknologi, harga input, harga

produksi komoditas lain, jumlah produksi, dan harapan produsen.

1. Harga barang itu sendiri

Dalam hukum penawaran dikatakan, jumlah barang yang ditawarkan dipengaruhi

oleh perubahan harga barang itu sendiri. Hubungan ini bersifat positif, yaitu jika

harga barang naik, jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen bertambah.

Tujuannya adalah untuk meraih keuntungan yang lebih besar.

2. Kemajuan Teknologi

Apabila terjadi perubahan atau peningkatan pada teknologi dalam proses produksi

maka akan terjadi perubahan pada produksi yang cenderung meningkat pula.

Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang

ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen

dalam menghasilkan barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin
modern akan menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk

menjual barang dengan jumlah yang banyak.

3. Biaya Input (Faktor Biaya Produksi)

Besar kecilnya harga input juga akan mempengaruhi besar kecilnya jumlah input

yang dipakai. Apabila harga faktor produksi meningkat, kecenderungan pengurangan

penggunaannya berdampak pada hasil yang juga akan turun. Turunnya hasil secara

otomatis menyebabkan turunnya penawaran. Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh

perusahaan dalam memperoleh faktor-faktor produksi memengaruhi besarnya biaya

produksi

4. Harga Produksi Komoditas Lain

Petani biasanya mengusahakan sebuah komoditas, contohnya kedelai. Akan tetapi,

tenyata harga kedelai tidak beranjak naik malah cenderung menurun. Sebaliknya,

harga komoditas lain di pasaran cenderung naik, sehingga petani mengubah pola

usaha taninya. Perubahan pola usaha tani akan mempengaruhi pada penawaran

kedua komoditas tersebut. Apabila harga suatu komoditas di pasaran cenderung

naik, maka banyak petani yang mengusahakan komoditas tersebut. Jumlah

produsen bertambah, maka produksi yang ditawarkan akan meningkat.

5. Ekspektasi atau Ramalan (Harapan Masa Depan)

Ketika suatu barang langka di pasaran, produsen mencoba menahan barang

tersebut untuk tidak ditawarkan dulu ke pasar dengan harapan harga naik terus dan

produsen akan mendapatkan laba yang besar dari perbuatannya. Petani sering

berspekulasi mengenai perkembangan harga produksi di pasaran. Hal ini dapat dapa

dilakukan berdasarkan pada pengalaman, terpengaruh petani lain, atau karena

pemberitaan. Ramalan petani dan pilihan yang diambilnya akan mempengaruhi luas

tanam yang ujungnya adalah berpengaruh pada produksi dan penawaran komoditas

yang diusahakan.
6. Adanya Tingkat Persaingan

Semakin tinggi persaingan suatu barang karena semakin banyaknya produsen maka

jumlah penawaran pun semakin banyak. Banyaknya produsen yang memproduksi

dan menawarkan barang.

7. Harga Barang Substitusi dan Komplementer

Apabila harga barang substitusi meningkat, maka penawaran harga barang yang

diamati akan turun. Hal ini karena harga barang yang diamati menjadi relatif lebih

murah dibandingkan harga barang substitusinya. Demikian sebaliknya. Sedangkan

jika harga suatu barang komplementer meningkat, maka penawaran terhadap

barang yang diamati meningkat. Adanya laba yang ingin diperoleh produsen atau

penjual.

1.6 Fungsi Penawaran

P = a + bQ atau Q = a + bP

Keterangan :

Q : Jumlah barang yang ditawarkan

P : Harga barang per unit

a : Angka konstanta (berupa angka)

b : Gradien atau kemiringan (yang ada hurufnya)

1.7 Kurva Penawaran

Menurut Haryati (2007), kurva penawaran adalah kurva yang menghubungkan titik –

titik kombinasi antara harga dengan jumlah barang yang diproduksi atau ditawarkan.

Kurva penawaran merupakan garis pembatas jumlah barang yang ditawarkan pada

tingkat harga tertentu. Pada tingkat harga yang ditentukan, penjual bersedia

menawarkan lebih sedikit tetapi penjual tidak mau menawarkan lebih banyak.

Penjual bersedia menerima harga yang lebih tinggi bagi suatu jumlah tertentu, tetapi

penjual tidak bersedia menawarkan jumlah itu dengan harga yang lebih rendah.
Konsep ini sering disebut dengan kesediaan minimum penjual menerima harga

(willingness to accept).

Ciri-ciri kurva penawaran, yaitu :

1. Digambarkan dari kiri atas ke kanan bawah

2. Berlereng negatif di akibatkan hubungan yang terbalik (negatif) antara P dan Q,

Jika P naik maka Q turun Jika P turun maka Q

3. Bergerak ke atas dari kiri ke kanan

4. Hubungan positif antara harga dan jumlah yang ditawarkan dalam hal ini apabila

harga. meningkat, jumlah penawaran meningkat dan apabila harga turun, jumlah

penawaran turun.
KESEIMBANGAN PASAR
Market Equilibrium

1.1 Definisi Keseimbangan Pasar

Keseimbangan pasar (ekuilibrium) adalah keadaan yang menunjukkan baik

Konsumen maupun Produsen telah menyetujui harga suatu barang, yaitu harga yang

Konsumen bersedia membeli untuk sejumlah barang sama dengan harga yang

Produsen bersedia menjual untuk sejumlah barang tersebut.

1.2 Konsep Keseimbangan Pasar

Ketika titik keseimbangan pasar tercapai, maka tidak ada kecenderungan perubahan

harga atau harga cenderung tetap. Harga ini disebut dengan harga keseimbangan.

Terbentuknya harga keseimbangan ditentukan oleh kekuatan antara permintaan dengan

penawaran. Jika permintaan lebih kuat dari penawaran, maka harga akan naik.

Sebaliknya, apabila penawaran lebih kuat dari permintaan, maka harga akan turun.

Dalam proses tawar-menawar harga barang, keseimbangan pasar tercapai saat

produsen dan konsumen telah saling sepakat dengan tingkat harga tertentu untuk

barang yang menjadi objek transaksi, yaitu harga di mana produsen bersedia menjual

barang sama dengan harga di mana konsumen bersedia untuk membeli barang tersebut.

Secara sederhana konsep keseimbangan pasar dipahami sebagai kesepakatan antara

penjual atau produsen dengan pembeli atau konsumen. Namun secara lebih kompleks,

keseimbangan pasar dapat diartikan sebagai titik potong sebagai hasil pertemuan antara

fungsi permintaan dengan fungsi penawaran.

Qd = Qs
Keterangan :

Qd : Jumlah Permintaan

Qs : Jumlah Penawaran
1.3 Proses Terjadinya Keseimbangan Pasar

1. Penjualan Menyediakan Barang Sesuai Permintaan

Untuk menciptakan keseimbangan pada pasar dibutuhkan barang yang sesuai

dengan permintaan pembeli. Ditandai dengan jumlah yang sama pada satu

waktu. Sehingga harga pun tetap normal, tidak mengalami lonjakan harga atau

penurunan harga.

2. Stok Barang Sesuai Penawaran Pembeli

Dalam mendapatkan kesepakatan harga, maka pembeli akan melakukan

penawaran kepada penjualan. Pembeli pun akan membeli stok barang dari

penjualan sesuai yang dibutuhkan. Jika kedua belah pihak menyetujui adanya

kesepakatan harga yang ditentukan maka harga tersebutlah yang disebut

dengan harga keseimbangan.

3. Keseimbangan Permintaan dan Tingkat Ketersediaan

Hal ini juga berpengaruh pada harga barang yang ada di pasaran. Harga barang

akan disesuaikan dengan permintaan pembeli dan kesepakatan dari penjual.

Dengan memperhatikan harga yang sama dan jumlah yang sama pula maka

keseimbangan pada pasar terjadi dengan baik.

4. Adanya Kesamaan Jumlah Antara Stok Produsen dan Permintaan Konsumen

Pada tingkat pemasaran yang efektif, produsen akan menjual barangnya dengan

stok yang ada. Setiap harinya produsen tidak akan menambah jumlah stok

barang. Sementara itu konsumen pun melakukan permintaan barang sesuai

dengan jumlah seperti biasanya. Jika hal ini terjadi secara terus menerus artinya

keseimbangan pada pasar sedang berlangsung.


1.4 Kurva Keseimbangan

Dalam kurva keseimbangan ini, garis penawaran dan garis permintaan akan bertemu

pada suatu titik yang sama. Titik ekuilibrium yang ditandai dengan huruf E tersebut

akan mampu bertahan dalam jangka panjang apabila pada titik tersebut konsumen

dan produsen sama-sama diuntungkan atau setidaknya hanya memperoleh kerugian

yang sangat kecil.

Jika suatu kondisi dimana penawaran lebih besar daripada permintaan atau

dinotasikan dengan Qs > Qd, maka disebut dengan surplus (kelebihan penawaran),

namun jika kondisi dimana permintaan lebih besar daripada penawaran atau

dinotasikan dengan Qd > Qs, maka disebut dengan shortage (kelebihan permintaan).
REVIEW JURNAL
ANALISIS KESEIMBANGAN PENAWARAN DAN PERMINTAAN JAGUNG DI
SUMATERA UTARA
Septionery Sibuea; Thomson Sebayang; dan Satia Nagara Lubis
2013

1. Penelitian dari judul tersebut bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi penawaran jagung di Sumatera Utara, menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi permintaan jagung di Sumatera Utara, dan menganalisis keseimbangan

penawaran dan permintaan jagung di Sumatera Utara.

2. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis regresi linier dengan metode OLS

(Ordinary Least Square) berganda dan model cobweb. Menggunakan uji kesesuaian

dengan analisis koefisien determinasi (R-Square), Uji Statistik (F), Parsial (Uji t) dan uji

asumsi klasik yang terdiri dari Uji Multikolinieritas, Uji Heteroskedastisitas, Uji

Normalitas, dan Uji Autokorelasi.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran jagung di Sumatera Utara adalah harga

jagung tahun sebelumnya, harga urea tahun sebelumnya, dan penawaran tahun

sebelumnya. Harga jagung tahun sebelumnya berpengaruh nyata terhadap penawaran

jagung, sedangkan harga urea tahun sebelumnya dan penawaran tahun sebelumnya

berpengaruh tidak nyata terhadap penawaran jagung.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan jagung di Sumatera Utara adalah harga

jagung tahun sekarang, jumlah perusahaan pakan ternak tahun sekarang, dan

permintaan tahun sebelumnya. Jumlah perusahaan pakan ternak tahun sekarang

berpengaruh nyata terhadap permintaan jagung, sedangkan harga jagung tahun

sekarang dan permintaan tahun sebelumnya berpengaruh tidak nyata terhadap

permintaan jagung.

5. Penawaran dan permintaan jagung di Sumatera Utara adalah divergen atau menjauhi

keseimbangan. Ini memberikan arti bahwa pengaruh harga terhadap penawaran sangat

besar, sehingga peningkatan produksi sebagai respon atas kenaikan harga relatif besar.
6.

Dapat disimpulkan bahwa penawaran dan

permintaan jagung di Sumatera Utara adalah divergen (menjauhi keseimbangan).

Keseimbangan yang terjadi di Sumatera Utara adalah siklus yang mengarah pada

eksplosi harga, yaitu yang berfluktuasi dengan jarak yang semakin membesar.

Pengaruh harga terhadap penawaran sangat besar, sehingga penambahan produksi

sebagai respon atas kenaikan harga relatif besar. Ini menyebabkan harga sangat turun,

penurunan harga tersebut kemudian menyebabkan produsen juga memperkecil

produksinya dan menyebabkan kenaikan harga lagi, demikian seterusnya. Hal tersebut

menyebabkan siklus menjurus ke arah eksplosi yaitu menjauhi harga keseimbangan

semula. Kondisi divergen ini akan merugikan petani karena dapat menyebabkan harga

jagung akan sangat turun. Petani harus mengendalikan volume produksinya agar

terbentuk kondisi konvergen (siklus yang mengarah pada titik keseimbangan). Kondisi

dimana harga tidak akan sangat turun seperti pada kasus divergen, tetapi berada di

kisaran harga keseimbangan.


DAFTAR PUSTAKA

Danniel, Moehar. 2004. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: Bumi Aksara

Hariyati, Yuli. 2007. Ekonomi Mikro. Jember: CSS.

Oka A. Yoeti. (2008). Ekonomi Pariwisata : Introduksi, Informasi, Dan Aplikasi. Jakarta
Indonesia: Buku Kompas

Sibuea, S., Sebayang, T., & Lubis, S.N. (2013). Analisis Keseimbangan Penawaran dan
Permintaan Jagung di Sumatera Utara.” Journal of Agriculture and Agribusiness
Socioeconomics, 2 (10), 15137

Anda mungkin juga menyukai