MEKANISME PASAR
Pengantar
1. Permintaan
a. Pengertian
Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada
berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu, yang disertai
dengan kesediaan dan kemampuan membeli barang tersebut.
Pendapatan tetap
Tidak ada barang pengganti dan pelengkap
Selera tetap
Kebutuhan tetap
Benda tersebut bukan benda prestise
Tidak ada perubahan harga
c. Fungsi permintaan :
– -/+ + + + + + +
Dx = f(Px, Py, Y/cap, sel, Pen, Pp, Ydist, prom)
16
Jika ditarik kesimpulan, bahwa kegunaan menimbulkan permintaan
dan kelangkaan menimbulkan penawaran atau, karena bergunalah suatu
barang diminta dan karena langkalah suatu barang ditawarkan.
Dari skedul diatas dapat disimpulkan bahwa jika harga beras nol
(gratis), permintaan beras tidaklah tak hingga, melainkan hanya 100.000
ton. Permintaan beras akan menjadi nol kalau harga beras Rp. 10.000,00
atau lebih per kilogram.
17
Perubahan harga menyebabkan perubahan jumlah barang yang
diminta, tetapi perubahan itu hanya terjadi dalam satu kurva yang sama.
Ini yang disebut pergerakan permintaan sepanjang kurva permintaan
(movement along demand curve).
2. Penawaran
a. Pengertian
Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan (jual)
pada berbagai tingkat harga selama satu periode tertentu.
Fungsi penawaran :
+ +/- – – + + +/- +
Sx = f(Px, Py, Pi, C, tek, ped, tuj, kebij)
c. Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan
antara harga barang dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Keterangan :
19
S : Kurva penawaran
Contoh:
Diperkirakan harga jeruk bulan depan akan naik karena harga pupuk
naik. Kenaikan harga jeruk menyebabkan penurunan penawaran jeruk.
Sehingga ketika diperkirakan harga di masa depan naik, maka penjual
akan mengurangi jumlah barang yang dijualnya.
20
Perhatikan kurva diatas, kurva penawaran S bergeser ke kiri menjadi
S1. hal ini menunjukan bahwa jumlah penawaran akan jeruk mengalami
penurunan. Penurunan kurva penawaran jeruk tersebut sebagai akibat
dari meningkatnya harga pupuk. Jadi dapat disimpulkan bahwa adanya
perubahan dari salah satu atau lebih faktor-faktor yang dulu dianggap
tetap, akan mengubah jumlah penawaran sekaligus menggeser kurva
penawaran.
3. Harga keseimbangan
Keseimbangan pasar :
Qd = Qs
200 – 10P = -40 + 5P
240 = 15P
P = 16
Qd = 200 – 10(16) = 40
Qs = -40 + 5(16) = 40
Keseimbangan terjadi pada saat harga mobil Rp. 160 juta per unit. Saat itu
jumlah permintaan sama dengan jumlah penawaran, yaitu 40.000 unit mobil
21
per tahun. Jika harga mobil ditetapkan di bawah harga keseimbangan, maka
terjadi kelebihan permintaan, jika harga mobil diatas harga keseimbangan
maka terjadi kelebihan penawaran.
Contoh kurva :
Penjelasan:
Saat harga barang ada dalam kondisi tertinggi yaitu $15, maka akan ada
barang dalam jumlah lebih banyak yang ditawarkan oleh produsen
sebesar 150 unit. Sedangkan saat harga barang ada dalam kondisi
tertinggi yaitu $15, konsumen hanya akan mengajukan permintaan
sebesar 50 unit. Maka telah terjadi surplus (kelebihan penawaran)
sebesar 100 unit, yang dapat saja diekspor oleh produsen untuk
mendapat laba bersih sedangkan kebutuhan konsumen juga sudah
terpenuhi.
Saat harga barang ada dalam kondisi $10, maka akan ada 100 unit yan
ditawarkan oleh produsen. Dan pada saat itu, konsumen merasakan
22
penurunan harga, akan mengajukan permintaan lebih lagi menjadi 100
unit. Dalam kondisi ini, terjadi titik temu (keseimbangan) antara Qs = Qd.
Saat harga barang ada dalam kondisi terendah yaitu $5, maka hanya
akan ada sedikit barang yang ditawarkan oleh produsen yaitu sebesar 50
unit. Sedangkan saat harga barang ada dalam kondisi terendah yaitu $5,
konsumen malah akan mengajukan permintaan sebesar 150 unit. Maka
telah terjadi shortage (kekurangan penawaran / kelebihan permintaan)
sebesar 100 unit. Hal ini menyebabkan terjadinya kelangkaan barang
karena kebutuhan konsumen juga tidak terpenuhi dengan baik.
Harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar
obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan. Harga
pasar tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi melalui suatu proses
mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan
permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.
Contoh: Pada saat krisis ekonomi yang melanda Indonesia dimana harga
susu meningkat drastis. Penyebab terjadinya kenaikan harga ini
karena dua hal:
5. Surplus Ekonomi
Surplus Produsen
Adalah pendapatan tambahan yang diperoleh oleh seseorang produsen
dari penerimaan harga suatu barang yang lebih tinggi dibandingkan
dengan harga yang sebenarnya telah dipersiapkan untuk ditawarkan.
Surplus Konsumen
Adalah kepuasan atau kegunaan ( utility ) tambahan yang diperoleh
konsumen dari pembayaran harga suatu barang yang lebih rendah dari
harga yang konsumen bersedia membayarnya.
24
Apabila harga keseimbangan pasar ( equilibrium ) itu kita bandingkan
dengan semua kemungkinan harga pada kurva permintaan dan semua
kemungkinan harga pada kurva penawaran terdapat suatu hubungan
yang menarik.
6. Kegagalan Pasar
Eksternalitas (Externality)
Eksternalitas adalah keuntungan atau kerugian yang dinikmati atau
diderita perilaku ekonomi sebagai sebab tindakan pelaku ekonomi yang
lain, tetapi tidak dapat dimasukan dalam penghitungan biaya secara
formal. Misalnya di provinsi Lampung banyak pabrik tapioka yang
mencemarkan lingkunagan dengan membuang limbah pabrik ke sungai.
Namun kerugian yang diderita masyarakat sekitarnya tidak masuk
didalam perhitungan biaya produksi tapioka. Akibatnya, walaupun
secara finansial biaya produksi tapioka menjadi murah (tidak perlu
melakukan investasi pengolahan limbah), secara ekonomis biayanya
mahal; dikarenakan sebagaian biaya itu ditanggung masyarakt dalam
bentuk biaya sosial.
25
Barang Publik ( Public Goods)
Barang publik adalah barang yang tidak eksklusif dan tidak bersaing
untuk mendapatkannya yang dapat disediakan dengan murah. Namun
begitu tersedia akan sangat sulit mencegah orang-orang untuk
mengkonsumsi nya.kegagalan pasar muncul apabila pasar gagal
menawarkan barang publik atau barang yang bernilai bagi banyak orang.
ilmu pengetahuan dan teknologi adalah salah satu contoh barang publik.
Sebuah perusahaan mempertimbangkan melakukan riset teknologi baru
yang tidak dapat dipatentakan. Begitu penemuan tersebut
dipublikasikan, perusahaan lain dapat menirunya dan riset tadi tidak
akan menguntungkan. Sehingga perusahaan tersebut cenderung untuk
mengalokasikan sumberdaya yang terlalu sedikit dalam menciptakan
ilmu pengetahuan dan teknologi baru.
7. Intervensi Pemerintah
Menjamin agar kesamaan hak bagi setiap individu dapat tetap terwujud dan
eksploitasi dapat dihindarkan,
Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan mengalami perkembangan
yang teratur dan stabil,
Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan-
perusahaan besar yang dapat mempengaruhi pasar, agar mereka tidak
menjalankan praktik-praktik monopoli yang merugikan,
Menyediakan barang publik (public goods) meningkatkan kesejahteraan
masyarakat,
Mengawasi agar eksternalitas kegiatan ekonomi yang merugikan
masyarakat dapat dihindari atau dikurangi.
a. Kontrol Harga
Tujuan kontrol harga adalah melindungi konsumen atau produsen. Bentuk
kontrol harga yang digunakan adalah penetapan harga dasar (floor price)
dan harga maksimun (ceiling price).
Misalnya harga jeruk dalam negeri per Kilogram pada awalnya adalah
Rp 10.000 kuantitas yang diperjualbelikan di pasar adalah 2000 Kg.
Penerimaan penjualan adalah Rp 2.000.000 ( Rp 10.000 x 2.000 ).
Apabila pemerintah menetapkan price floor sebesar Rp 12.000/Kg,
pada tingkat harga ini kuantitas yang ditawarkan produsen meningkat
menjadi 2.500 Kg, namun kuantitas yang diminta oleh konsumen hanya
1.500 Kg. Hal tersebut mengakibatkan surplus atau Excess Suplly
sebesar 1.000 Kg ( 2.500 – 1.500 ).
Kuota
Selain dengan pembelian, pemerintah memengaruhi tingkat harga
dengan melakukan kebijaksanaan kuota (pembatasan produksi).
Pajak
Kebijakan penetepan pajak dilakukan oleh pemerintah dengan cara
mengenakan pajak yang berbeda-beda untuk berbagai komoditas.
Misalnya untuk melindungi produsen dalam negri, pemerintah dapat
meningkatkan tarif pajak yang tinggi untuk barang impor.
Subsidi
Pemerintah dapat melakukan intervensi atau campur tangan dalam
pembentukan harga pasar yaitu melalui pemberian subsidi. Subsidi
biasanya diberikan pemerintah kepada perusahaan-perusahaan
penghasil barang kebutuhan pokok.
27
Tarif dan Kuota
Pada perekonomian yang terbuka (global), harga yang berlaku adalah
harga internasional. Bila harga domestik lebih tinggi dari harga
internasional biasanya akan melakukan impor. Dalam rangka proteksi
terhadap produsen domestik pemerintah dapat menerapkan kebijakan
tarif (pajak impor) dan kuota.
28