Istilah pasar telah mendapat banyak arti selama bertahun-tahun. Dalam pengertian dasar,
pasar adalah tempat di mana penjual dan pembeli bertemu untuk saling melakukan pertukaran
atas barang dan jasa.
Pada masa lampau, pasar mengacu pada lokasi geografis, tetapi sekarang pasar tidak lagi
memiliki batas-batas geografis karena komunikasi modern telah memungkinkan para pembeli
dan penjual untuk mengadakan transaksi tanpa harus bertemu satu sama lain. Maka dalam
ekonomi modern, pasar lebih dipahami sebagai suatu institusi yang menjadi ajang operasi
kekuatan-kekuatan yang menentukan harga.
Pasar dalam pengertian ilmu ekonomi adalah pertemuan permintaan dan penawaran.
Dalam pengertian ekonomi, pasar bersifat interaktif bukan fisik. Mekanisme pasar adalah proses
penentuan tingkat harga berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran.
1. Permintaan
Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat
harga selama periode waktu tertentu. Menurut Gilarso (2007), dalam ilmu ekonomi istilah
permintaan (demand) mempunyai arti tertentu, yaitu selalu menunjuk pada suatu hubungan
tertentu antara jumlah suatu barang yang akan dibeli orang dan harga barang tersebut.
Permintaan adalah jumlah dari suatu barang yang mau dan mampu dibeli pada berbagai
kemungkinan harga, selama jangka waktu tertentu, dengan anggapan hal-hal lain tetap sama
(=ceteris paribus).
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu
tertentu. Permintaan berkaitan dengan keinginan konsumen akan suatu barang dan jasa yang
ingin dipenuhi. Dan kecenderungan permintaan konsumen akan barang dan jasa tak terbatas.
Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh konsumen, pada
berbagai tingkat harga.
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi permintaan suatu barang, yaitu:
Harga barang itu sendiri
Harga barang lain yang terkait
Tingkat pendapatan perkapita
Selera atau kebiasaan
Jumlah penduduk
Perkiraan harga di masa mendatang
Distribusi pendapatan
Usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan
1) Harga Barang Itu Dendiri
Jika harga suatu barang semakin murah, maka permintaan terhadap barang itu bertambah.
Begitu juga sebaliknya. Hal ini sesuai dengan hukum permintaan, yang menyatakan “ Bila
harga suatu barang naik, ceterus paribus, maka jumlah barang itu yang diminta akan berkurang,
dan sebaliknya.”
2) Harga Barang Lain Yang Terkait
Harga barang dan jasa pengganti (substitusi) ikut memengaruhi jumlah barang dan jasa
yang diminta. Apabila harga dari barang substitusi lebih murah maka orang akan beralih pada
barang substitusi tersebut. Akan tetapi jika harga barang substitusi naik maka orang akan tetap
menggunakan barang yang semula.
Terjadinya perubahan harga pada suatu barang akan berpengaruh pada permintaan barang
lain. Harga barang lain dapat meliputi harga barang substitusi, komplemen, dan independen.
Salah satu contoh barang substitusi, bila harga kopi naik, biasanya permintaan teh akan naik.
Barang komplementer contohnya roti dengan keju. Apabila keduanya dipakai secara bersamaan
sehingga dengan demikian bila salah satu dari harga barang tersebut naik, pada ummumnya akan
mempengaruhi banyaknya konsumsi barang komplemennya. Barang independen adalah barang
yang tidak dipengaruhi oleh harga barang yang lain.
3) Tingkat Pendapatan Per Kapita
Tingkat pendapatan perkapita dapat mencerminkan daya beli. Makin tinggi tingkat
pendapatan, daya beli makin kuat, sehingga permintaan terhadap suatu barang meningkat.
4) Selera atau Kebiasaan
Selera merupakan variabel yang mempengaruhi besar kecilnya permintaan. Selera dan
pilihan konsumen terhadap suatu barang bukan saja dipengaruhi oleh struktur umum konsumen,
tetapi juga karena faktor adat dan kebiasaan setempat, tingkat pendidikan, atau lainnya.
Selera konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah barang yang
diminta. Jika selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan terhadap
barang tersebut akan meningkat pula. Misalnya, sekarang ini banyak orang yang mencari hand
phone yang dilengkapi fasilitas musik dan game, karena selera konsumen akan barang tersebut
tinggi maka permintaan akan hand phone yang dilengkapi musik dan game akan meningkat.
5) Jumlah Penduduk
Pertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah
penduduk dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan meningkat.
Semakin banyaknya jumlah penduduk makin besar pula barang yang dikonsumsi dan
makin naik permintaan. Penambahan jumlah penduduk mengartikan adanya perubahan struktur
umur. Dengan demikian, bertambahnya jumlah penduduk adalah tidak proporsional dengan
pertambahan jumlah barang yang dikonsumsi.
Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang turut menentukan besarnya permintaan
akan barang dan jasa. Apabila pendapatan yang diperoleh tinggi maka permintaan akan barang
dan jasa juga semakin tinggi. Sebaliknya jika pendapatannya turun, maka kemampuan untuk
membeli barang juga akan turun. Akibatnya jumlah barang akan semakin turun. Misalnya
pendapatan Ibu Tia dari hasil dagang minggu pertama Rp200.000,00 hanya dapat untuk membeli
kopi 20 kg. Tetapi ketika hasil dagang minggu kedua Rp400.000,00, Ibu Tia dapat membeli kopi
sebanyak 40 kg.
8) Usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan
Dalam perekonomian yang modern, bujukan para penjual untuk membeli barang besar
sekali peranannya dalam mempengaruhi masyarakat. Pengiklanan memungkinkan masyarakat
untuk mengenal suatu barang baru atau menimbulkan permintaan terhadap barang tersebut.
b. Fungsi Permintaan
Px = harga barang x
Py = harga barang y
sel = selera
Dx adalah variabel tidak bebas, karena besarnya nilai ditentukan oleh variabel lain. Px,
Py, Y/cap, sel, pen, Pp, Ydist, prom adalah variabel bebas karena besar nilainya tidak tergantung
besarnya variabel lain. Tanda positif dan negatif menunjukkan pengaruh masing-masing variabel
bebas terhadap permintaan akan barang. Hukum permintaan pada hakikatnya menyatakan bahwa
makin rendah harga suatu barang, makin banyak permintaan atas barang tersebut; sebaliknya
semakin tinggi harga suatu barang semakin sedikit permintaan atas barang tersebut (Firdaus,
2008).
c. Kurva Permintaan
Kenaikan harga produk (ceteris paribus) akan menyebabkan penurunan jumlah barang
yang diminta yang berarti terjadi perpindahan di sepanjang kurva permintaan. Perubahan
variabel non harga akan menyebabkan pergeseran kurva permintaan, atau menyebabkan
perubahan jumlah barang yang diminta pada tingkat harga tertentu. Faktor-faktor yang
menyebabkan pergeseran permintaan diantaranya adalah perubahan pendapatan, selera, harga
barang lain dan jumlah populasi.
Berikut contoh permintaan, Ada seseorang yang ingin membeli buah jeruk, berikut tabel harga
jeruk beserta permintaan jeruknya :
Dari tabel di atas bisa dibuat grafik. Kurva permintaan ini memiliki kemiringan (slope) negatif
atau bergerak dari kiri atas ke kanan bawah. Artinya apabila harga jeruk turun, jumlah barang
yang diminta bertambah atau sebaliknya (ceteris paribus).
Perubahan permintaan terjadi karena dua sebab utama, yaitu perubahan harga dan
perubahan faktor ceteris paribus, misalnya pendapatan, selera, dan sebagainya (faktor nonharga).
Perubahan harga barang lain berpengaruh pada pergeseran kurva permintaan. Kenaikan
harga barang substitusi (yang bersifat saling menggantikan) menggeser kurva permintaan
komoditi ke kanan, lebih banyak yang dibeli pada setiap tingkat harga. Kenaikan harga barang
komplementernya (komoditi yang digunakan secara bersama-sama) akan menggeser kurva
permintaan ke kiri. Pertumbuhan jumlah populasi atau penduduk menciptakan permintaan baru.
Penduduk yang bertambah ini harus memiliki daya beli sebelum permintaan berubah.
Peningkatan orang berusia kerja, tentunya akan menciptakan pendapatan baru. Jika ini terjadi,
permintaan untuk semua komoditi yang dibeli oleh penghasil pendapatan baru akan meningkat.
Kenaikan jumlah penduduk akan menggeser kurva permintaan untuk komoditi ke arah kanan,
yang menunjukkan bahwa akan lebih banyak komoditi yang dibeli pada setiap tingkat harga.
Pergeseran kurva permintaan disebabkan oleh berbagai faktor selain harga produk tersebut.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya perubahan pendapatan dapat mengubah
jumlah permintaan akan barang serta dapat menggeser kurva permintaan.
Perubahan sepanjang kurva permintaan berlaku apabila harga barang yang diminta menjadi
makin tinggi atau makin menurun.
Kurva permintaan kan bergerak keka Perubahan sepanjang kurva permintaan berlaku apabila
harga barang yang diminta menjadi makin tinggi atau makin menurun.nan atau kekiri apabila
terdapat perubahan-perubahan terhadap permintaan yang ditimbulkan oleh factor-faktor bukan
harga, sekiranya harga barang lain, pendapatan para pembeli dan berbagai faktor bukan harga
lainnya mengalami perubahan, maka perubahan itu akan menyebabkan kurva permintaan akan
pindah ke kanan atau ke kiri.
e. Hukum Permintaan
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang
bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik
jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta
meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:
“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan
sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.”
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan
tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).
f. Jenis-jenis Permintaan
Permintaan tidak elastis : elastisitas < 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan < dari
prosentase perubahan harga. Permintaan tidak elastis ini dapat dilihat diantaranya pada produk
kebutuhan. Contoh : Beras, meskipun harganya naik, orang akan tetap membutuhkan konsumsi
beras sebagai makanan pokok. Karenanya, meskipun mungkin dapat dihemat penggunaannya,
namun cenderung tidakakan sebesar kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya pula, jika harga
beras turun konsumen tidak akan menambah konsumsinya sebesar penurunan harga. Ini karena
konsumsi beras memiliki keterbatasan (misalnya rasa kenyang). Contoh lainnya yang
sejenis adalah bensin. Jika harga bensin naik, tingkat penurunan penggunaannya biasanya tidak
sebesar tingkat kenaikan harganya. Ini karena kita tetap membutuhkan bensin untuk bepergian.
Sama halnya, ketika harganya turun, kita juga tidak mungkin bepergian terus menerus demi
menikmati penurunan harga tersebut. Karakteristik produk yang seperti ini mengakibatkan
permintaan menjadi tidak elastis.
Permintaan elastis : elastisitas > 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan > prosentase
perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya saja
pakaian, makanan ringan, dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan
mudah menemukan barang penggantinya.
Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Dimana pada suatu harga tertentu pasar
sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga sedikit saja akan
menjatuhkan permintaan menjadi 0. Dengan demikian, kurvanya berbentuk horisontal. Contoh :
Produk yang permintaannya bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang bersifat
komoditi, yaitu barang/jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di
tempat yang berbeda atau diproduksi oleh produsen yang berbeda.
h. Kasus Pengecualian
Diatas telah dijelaskan tentang hokum permintaan. Adakalanya hokum permintaan tidak
berlaku, yaitu kalau harga suatu barang naik justru permintaan terhadap barang tersebut
meningkat. Palingtidak ada tiga kelompok barang dimana hokum permintaan tidak berlaku.
Secara umum, demand diukur dengan tingkat keterpakaian tempat tidur (bedoccupancy),
jumlah kunjungan, jumlah tes diagnostik, dan sebagainya. Demand terhadap pelayanan
kesehatan secara dominan sangat dipengaruhi beberapa factor yaitu tariff (harga), penghasilan
pasien, preferensi pasien, dan barang alternative (ketersediaandanharga). Hubungan faktor-faktor
dimaksud dengan permintaan terhadap pelayanan kesehatan sangat variatif. Harga pelayanan
kesehatan mempunyai hubungan negative dengan demand terhadap pelayanan kesehatan,
semakin tinggi harga maka demand terhadap pelayanan kesehatan semakin menurun. Hubungan
serupa juga terjadi antara ketersediaan barang alternatif dan
demand terhadap pelayanan kesehatan. Sedangkan penghasilan dan preferensi pasien serta harga
barang alternative memiliki hubungan yang positif dengan demand
terhadap pelayanan kesehatan.
- Status perkawinan
Status perkawinan mempengaruhi kebutuhan atas pelayanan kesehatan. Wanita akan
membutuhkan konseling ahli untuk memiliki buah hati yang sehat. Wanita hamil perlu
melakukan antenatal care/kunjungan kehamilan baik ke bidan atau dokter spesialis obstetric
gynekologi. Wanita yang telah menikah pun dianjurkan melakukan papsmear secara rutin.
- Pendidikan
Pendidikan kepala rumah tangga mempengaruhi demand pelayanan kesehatan. Semakin
tinggi pendidikan kepala rumah tangga maka pemahaman akan pelayanan kesehatan semakin
baik. Penggunaan fasilitas kesehatan akan semakin beragam.
- Pendapatan
Pendapatan kepala keluarga mempengaruhi demand pelayanan kesehatan. Semakin tinggi
pendapatan kepala keluarga maka demand pelayanan kesehatan cenderung naik.
- Lingkungan
Lingkungan mempengaruhi demand pelayanan kesehatan. Lingkungan rural/pedesaan
dengan akses yang sulit ke pelayanan kesehatan akan menurunkan demand masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan, masyarakat lebih memilih ke dukun tetangga rumah untuk mengobati
anaknya. Lingkungan urban/perkotaan yang memiliki akses mudah terhadap pelayanan
kesehatan memberikan feedback positif terhadap demand masyarakat.