Anda di halaman 1dari 17

Dosen Pemandu

1. Dr. H. Abd. Wahab, SE, M.Si


2. Dr. M. Basir Pali, M.Si

PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN KESEIMBANGAN HARGA

MAKALAH
Oleh
NASHRI NUR
NIM. 80500216012

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sebagai konsumen selalu melakukan
berbagai permintaan untuk berbagai barang dan jasa yang dibutuhkan.Permintaan
yang dilakukan oleh konsumen adalah cara mereka untuk memperoleh kepuasan
dalam memenuhi kebutuhannya. Tentu saja dalam melakukan permintaan, konsumen
harus menyesuaikan permintaan yang dilakukan dengan pendapatan yang mereka
peroleh. Jika pendapatan mereka tinggi maka permintaan dapat dilakukan dalam
jumlah yang besar, dan sebaliknya, jika pendapatan mereka rendah maka permintaan
yang dapat dilakukan jumlahnya kecil. Selain pendapatan, harga pun sangat
mempengaruhi permintaan konsumen terhadap barang atau jasa. Semakin mahal
harga barang atau jasa, konsumen akan mengurangi konsumsi barang atau jasa
tersebut atau beralih mencari barang atau jasa yang sama meskipun dilihat dari
pendapatannya, konsumen masih mampu membeli barang atau jasa tersebut. Dan
sebaliknya, semakin murah harga barang atau jasa, konsumen akan loyal dalam
mengkonsumsi barang atau jasa itu dan tidak akan mencari barang atau jasa yang
lain. Oleh karena itu, melakukan permintaan akan barang-barang yang memiliki
unsur spekulasi dan barang-barang prestise mungkin baik untuk masa depan dan
gengsi, tetapi sebaiknya disesuaikan dengan pendapatan yang tersedia, sehingga
masih dapat melakukan permintaan untuk barang-barang yang lebih penting lagi
dalam kehidupan sehari-hari.
Barang mempunyai harga disebabkan dua alasan. Pertama, barang dibutuhkan
manusia. Kedua, ketersediaan barang terbatas/jarang. Karena itu, harga barang
ditentukan oleh permintaan dan penawaran.Perubahan harga akan mempengaruhi
jumlah barang yang diminta dan jumlah barang yang ditawarkan. Perubahan itu
diukur melalui elastisitas. Macam elastisitas di antaranya elastisitas permintaan,
elastisitas penawaran, elastisitas silang, elastisitas pendapatan, dan elastisitas
produksi. Untuk melindungi konsumen dan produsen pemerintah menetapkan
kebijakan harga melalui pembatasan produksi, harga dasar/harga minimum, subsidi,
dan harga maksimum. Dampak kebijakan harga tersebut tergantung pada elastisitas.
Permintaan dan penawaran dalam kegiatan ekonomi mempunyai dampak
terhadap keseimbangan pasar, ketika permintaan lebih besar dari penawaran maka
yang terjadi adalah tingginya harga suatu barang. Begitupun jika penawaran lebih
besar dibanding permintaan, maka yang terjadi ialah harga akan anjlok, sehingga
terjadi ketidakseimbangan pasar. Oleh karenanya, hal ini akan dibahas lebih lanjut
dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini sesuai dengan latar
belakang yang telah dibahas di atas ialah :
1. Apa yang dimaksud dengan Permintaan ?
2. Apa yang dimaksud dengan Penawaran ?
3. Apa yang dimaksud dengan Keseimbangan Pasar ?
4. Apa kaitan antara permintaan, penawaran, dan keseimbangan pasar ?
C. Tujuan
Adapun tujuan diangkatnya rumusan masalah di atas dalam makalah ini ialah :
1. Untuk mengetahui lebih rinci dan mendalam mengenai Permintaan
2. Untuk mengetahui lebih rinci dan mendalam mengenai Penawaran
3. Untuk mengetahui lebih rinci dan mendalam mengenai Keseimbangan Pasar
4. Untuk mengetahui secara pasti hubungan antara permintaan, penawaran, dan
keseimbangan pasar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Permintaan
Dalam perekonomian, permintaan menjadi suatu hal yang penting bagi kita
untuk memahami apa yang terjadi dalam suatu pasar. Permintaan adalah jumlah
barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh konsumen pada harga dan waktu
tertentu dan sesuai dengan pendapatan.1Permintaan dapat dibagi menjadi 3macam,
yaitu Permintaan Absolut, Permintaan Potensial, dan Permintaan Efektif. Permintaan
absolut adalah seluruh permintaan terhadap barang dan jasa baik yang bertenaga
beli/berkemampuan membeli, maupun yang tidak bertenaga beli. Sementara
permintaan potensial adalah permintaan terhadap suatu barang yang disertai dengan
kemampuan untuk membayar harga barang tersebut tetapi untuk sementara waktu
menunda pembeliannya. Dan permintaan efektif adalah permintaan terhadap barang
dan jasa yang disertai kemampuan membeli.
Adapun faktor-faktor yang memengaruhi permintaan :2
1. Harga barang itu sendiri
Jika harga suatu barang semakin murah, maka permintaan terhadap barang itu
bertambah.
2. Harga barang lain yang terkait
Berpengaruh apabila terdapat 2 barang yang saling terkait yang keterkaitannya
dapat bersifat subtitusi (pengganti) dan bersifat komplemen (penggenap).
3. Tingkat pendapatan perkapita
Dapat mencerminkan daya beli. Makin tinggi tingkat pendapatan, daya beli
makin kuat, sehingga permintaan terhadap suatu barang meningkat.
4. Selera atau kebiasaan

1
Yopi Nisa Febianti, Permintaan dalam Ekonomi Mikro. Jurnal Elektronik Kampus FKIP
Unsgawati.
2
Aidi Fitra, Teori Permintaan dan Penawaran.
https://asmaranest.wordpress.com/2016/05/04/178/ diakses 26 Oktober 2017
Tinggi rendahnya suatu permintaan ditentukan oleh selera atau kebiasaan dari
pola hidup suatu masyarakat.
5. Jumlah penduduk
Semakin banyak jumlah penduduk yang mempunyai selera atau kebiasaan
akan kebutuhan barang tertentu, maka semakin besar permintaan terhadap
barang tersebut.
6. Perkiraan harga di masa mendatang
Bila kita memperkirakan bahwa harga suatu barang akan naik, adalah lebih
baik membeli barang tersebut sekarang, sehingga mendorong orang untuk
membeli lebih banyak saat ini guna menghemat belanja di masa depan.
7. Distribusi pendapatan
Tingkat pendapatan perkapita bisa memberikan kesimpulan yang salah bila
distribusi pendapatan buruk. Jika distribusi pendapatan buruk, berarti daya
beli secara umum melemah, sehingga permintaan terhadap suatu barang
menurun.
8. Usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan (promosi)
Bujukan para penjual untuk membeli barang besar sekali peranannya dalam
mempengaruhi masyarakat. Usaha-usaha promosi kepada pembeli sering
mendorong orang untuk membeli banyak daripada biasanya.
Pada dasarnya, permintaan memiliki hukum. Adapun hukum permintaan
ialah : “Hubungan antara barang yang diminta dengan harga barang tersebut
dimana hubungan berbanding terbalik yaitu ketika harga meningkat atau naik maka
jumlah barang yang diminta akan menurun dan sebaliknya apabila harga turun
jumlah barang meningkat.”
Dalam hukum permintaan, jumlah suatu barang akan berbanding terbalik
dengan tingkat harga barang tersebut. Kenaikan harga barang akan menyebabkan
berkurangnya jumlah barang yang di minta, hal ini dikarenakan daya tarik untuk
membeli semakin menurun yang disebabkan oleh mahalnya harga jual barang
tersebut. Faktor-faktor lain yang tidak berubah antara lain pendapatan, selera, harga
barang substitusi atau komplementer, jumlah penduduk. Hukum permintaan tidak
berlaku pada barang-barang tertentu yaitu barang inferior, barang prestise, barang
spekulasi Contoh hukum permintaan :
 Ketika harga kedelai semakin tinggi, pengusaha tempe tahu cenderung beralih
menggunakan kedelai yang lebih rendah jenisnya, bahkan ada pengusaha yang
sampai gulung tikar karena tidak sanggup membeli bahan baku pembuatan
tempe dan tahu tersebut.
 Begitu pula dengan naiknya harga bawang, mahalnya harga bawang
berdampak pada kurangnya minat ibu rumah tangga untuk membeli banyak
bumbu dapur yang satu ini.
Selain itu, permintaan juga memiliki fungsi.3Fungsi permintaan dalam ilmu
ekonomi adalah sebuah fungsi yang menunjukan hubungan antara harga barang
dengan jumlah barang yang diminta oleh masyarakat. “Fungsi Permintaan” berasal
dari dua kata, yaitu fungsi dan permintaan. Fungsi adalah ketergantungan suatu
variabel dengan variabel lainnya. Fungsi secara umum ditulis y = F(x). Secara grafik,
digambarkan dengan y = sumbu vertikal, x = sumbu horizontal dan F menyatakan
ketergantungan y terhadap x. Sedangkan permintaan adalah banyaknya barang dan
jasa yang dibutuhkan masyarakat. Dalam ilmu ekonomi, fungsi permintaan ditulis
sebagai p = F(q). Dimana p, garis vertikal, adalah Price (harga barang), dan q, garis
horizontal, adalah Quantity of Goods (Banyaknya barang), dan F menyatakan
ketergantungan antara harga dengan jumlah barang. Fungsi permintaan memiliki
beberapa sifat khusus, di antaranya:
 Fungsi permintaan bersifat negatif. Artinya, jika nilai p bertambah, maka nilai
q akan berkurang, begitu juga sebaliknya. Hingga suatu saat nilai p akan
menyentuh titik tertinggi (harga maksimal), titik q akan menyentuh titik
terendah (barang tidak ada), sebaliknya, q akan menjadi barang bebas jika titik
p mencapai titik terendahnya (harga 0 atau gratis).

3
Teori Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar. Makassar, 2016.
Grafik fungsi linear dan kurva Kurva ini menggambarkan hubungan
fungsional antara harga dan jumlah barang yang diminta. Kurva ini menurun dari kiri
atas ke kanan bawah yang berarti bahwa makin rendah harga (P), makin banyak
jumlah yang diminta (Q). Mengapa demikian, karena:
 Orang yang mula-mula tak mampu membeli, dengan harga turun maka
menjadi mampu membeli atau dari pembeli potensiil menjadi pembeli riil.
 Orang yang tadinya membeli barang lain karena tingkat kemampuannya,
sekarang menjadi membeli karena mampu.
 Titik titik pada fungsi permintaan tidak dapat memiliki nilai negatif dan tidak
mungkin bernilai tak terhingga (~).
 Fungsi permintaan bisa berbentuk linier atau kurva.
Fungsi permintaan memiliki fungsi satu-satu, artinya, satu titik p hanya untuk
satu titik q, begitu juga sebaliknya. Misalnya, pada tingkat harga (p) Rp.
10.000, jumlah barang (q) yang diminta adalah 500 unit; pada tingkat harga
Rp. 6.000, jumlah barang yang diminta naik menjadi 1000 unit.
Contoh Teori Permintaan : Permintaan Buku Tulis
TABEL I
Keadaan Harga (p) Permintaan (q)
A 10000 300
B 9000 500
C 8000 700
D 7000 900
E 6000 1000

Para ekonom dalam kajiannya membagi dua kelompok permintaan konsumen


sehubungan dengan perilaku konsumsinya yaitu:
 Kelompok permintaan fungsional, yaitu kelompok konsumen yang meminta
barang karena fungsinya (barang memiliki daya guna).
 Kelompok permintaan nonfungsional (permintaan ini sering disebut sebagai
permintaan tidak rasional), yaitu permintaan yang bersifat tidak direncanakan
(impulsif), spekulatif, dan permintaan yang memengaruhi efek daya guna
barang.
Permintaan dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, yaitu sebagai
berikut:

1. Permintaan Menurut Daya Beli


Berdasarkan daya belinya, permintaan dibagi menjadi tiga macam, yaitu
permintaan efektif, permintaan potensial, dan permintaan absolut.
o Permintaan Efektif adalah permintaan masyarakat terhadap suatu
barang atau jasa yang disertai dengan daya beli atau kemampuan
membayar. Pada permintaan jenis ini, seorang konsumen memang
membutuhkan barang itu dan ia mampu membayarnya.
o Permintaan Potensial adalah permintaan masyarakat terhadap suatu
barang dan jasa yang sebenarnya memiliki kemampuan untuk
membeli, tetapi belum melaksanakan pembelian barangatau jasa
tersebut. Contohnya, Pak Luki sebenarnya mempunyai uang yang
cukup untuk membeli kulkas, namun ia belum mempunyai keinginan
untuk membeli kulkas.
o Permintaan Absolut adalah permintaan konsumen terhadap suatu
barang atau jasa yang tidak disertai dengan daya beli. Pada permintaan
absolut konsumen tidak mempunyai kemampuan (uang) untuk
membeli barang yang diinginkan. Contohnya, Hendra ingin membeli
sepatu olahraga. Akan tetapi uang yang dimiliki Hendra tidak cukup
untuk membeli sepatu olahraga. Oleh karena itu keinginan Hendra
untuk membeli sepatu olahraga tidak bisa terpenuhi.
2. Permintaan Menurut Jumlah Subjek Pendukungnya
Berdasarkan jumlah subjek pendukungnya, permintaan terdiri atas permintaan
individu dan permintaan kolektif.
o Permintaan Individu adalah permintaan yang dilakukan oleh seseorang
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
o Permintaan Kolektif atau Permintaan Pasar adalah kumpulan dari
permintaan-permintaan perorangan/individu atau permintaan secara
keseluruhan para konsumen dipasar. Contohnya, selain Desi, dipasar
juga ada beberapa pembelilainnya yang akan membeli jeruk. Jika
permintaan Desi dan teman-temannya tersebut digabungkan maka
terbentuk permintaan pasar.
Fungsi permintaan merupakan turunan dari perilaku konsumen yang berusaha
untuk mencapai kepuasan maksimum, dengan jalan melakukan kegiatan
mengkonsumsi barang dan jasa yang mampu dibeli dengan kendala
pendapatannya terbatas.
B. Teori Penawaran
Harga dari suatu produk, ditentukan oleh keseimbangan antara tingkat
produksi pada harga tertentu yaitu penawaran dan tingkat keinginan dari orang-orang
yang memiliki kekuatan membeli pada harga tertentu yaitu permintaan.
Penawaran dalam ilmu ekonomi, adalah banyaknya barang atau jasa yang
tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap
tingkat harga selama periode waktu tertentu.
Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang
ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran
berbunyi:4

4
Moch. Fuad Mahfuddin, Teori Penawaran.
https://fuadmahfuddin13.wordpress.com/2014/04/27/makalah-penawaran-ekonomi-mikro/ diakses 28
Oktober 2017
“Semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia
ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah
barang yang bersedia ditawarkan”
Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi
penawaran tidak berubah.
Contoh Teori Penawaran : Permintaan Buku Tulis
TABEL II
Keadaan Harga (p) Penawaran (q)

F 10000 1000
G 9000 900
H 8000 700
I 7000 500
J 6000 300

Apabila ditinjau dari jumlah barang yang ditawarkan, penawaran dapat


dibedakan menjadi dua macam, yaitu penawaran perorangan dan penawaran kolektif;
 Penawaran Individu
Penawaran individu adalah jumlah barang yang akan dijual oleh
seorang penjual.
 Penawaran Kolektif
Penawaran kolektif disebut juga penawaran pasar. Penawaran kolektif
adalah keseluruhan jumlah suatu barang yang ditawarkan oleh penjual
di pasar. Penawaran pasar merupakan penjumlahan dari keseluruhan
penawaran perorangan.
Penawaran dan produksi mempunyai hubungan yang sangat erat. Hal-hal yang
mendorong dan menghambat kegiatan produksi berpengaruh terhadap jumlah
penawaran. Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran :
 Harga barang itu sendiri
Apabila harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka
jumlah barang yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika
barang yang ditawarkan turun jumlah barang yang ditawarkan penjual
juga akan turun. Misalnya jika harga sabun mandi meningkat dari
Rp1.500,00 menjadi Rp2.000,00, maka jumlah sabun mandi yang
penjual tawarkan akan meningkat pula.
 Harga barang pengganti
Apabila harga barang pengganti meningkat maka penjual akan
meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan. Penjual berharap,
konsumen akan beralih dari barang pengganti ke barang lain yang
ditawarkan, karena harganya lebih rendah. Contohnya harga kopi
meningkat menyebabkan harga barang penggantinya yaitu teh lebih
rendah, sehingga penjual lebih banyak menjual teh.
 Biaya produksi
Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses
produksi, seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji
pegawai, biaya untuk bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila
biaya-biaya produksi meningkat, maka harga barang-barang
diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan menawarkan barang
produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan karena
produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka
produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian
penawaran juga akan meningkat.
 Kemajuan teknologi
Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya
barang yang ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan
memudahkan produsen dalam menghasilkan barang dan jasa. Selain
itu dengan menggunakan mesin-mesin modern akan menurunkan
biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual barang
dengan jumlah yang banyak. Misalnya untuk menghasilkan 1 kg gula
pasir biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan Manis sebesar
Rp4.000,00. Harga jualnya sebesar Rp7.500,00/kg. Namun dengan
menggunakan mesin yang lebih modern, perusahaan Manis mampu
menekan biaya produksi menjadi Rp3.000,00. Harga jual untuk setiap
1 kilogramnya tetap yaitu Rp7.500,00/kg. Dengan demikian
perusahaan Manis dapat memproduksi gula pasir lebih banyak.
 Pajak
Pajak yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk
sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang
tersebut menjadi tinggi, akibatnya permintaan akan berkurang,
sehingga penawaran juga akan berkurang.
 Perkiraan Harga
Perkiraan harga di masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya
jumlah penawaran. Jika perusahaan memperkirakan harga barang dan
jasa naik, sedangkan penghasilan masyarakat tetap, maka perusahaan
akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Misalnya
pada saat krisis ekonomi, harga-harga barang dan jasa naik, sementara
penghasilan relatif tetap. Akibatnya perusahaan akan mengurangi
jumlah produksi barang dan jasa, karena takut tidak laku.
Di antara faktor-faktor di atas, harga barang dianggap sebagai faktor
terpenting dan sering dijadikan acuan untuk melakukan analisis penawaran. Harga
berbanding lurus dengan jumlah penawaran. Jika harga tinggi, maka produsen akan
berlomba-lomba menjajakan barangnya sehingga penawaran meningkat. Sementara
itu, jika harga turun, maka produsen akan menunda penjualan atau menyimpan
produknya di gudang sehingga jumlah penawaran akan berkurang.
C. Keseimbangan Pasar
Teori keseimbangan pasar dikenal dalam ilmu ekonomi, yaitu deskripsi
hubungan antar pelaku pasar yang berguna untuk menentukan harga dan kuantitas
persediaan di pasar. Dalam suatu persaingan pasar yang kompetitif, harga akan
berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang dibutuhkan konsumen
(permintaan) dan kuantitas yang tersedia di pasar (penawaran). Konsep permintaan
dan penawaran ini akan mengakomodasi semua kemungkinan adanya faktor
pengubah keseimbangan tersebut. Sehingga timbul pergeseran keseimbangan antara
permintaan dan penawaran tersebut (demand dan supply) di pasar.
Keseimbangan adalah menggambarkan suatu situasi dimana semua kekuatan
yang ada dalam pasar, permintaan dan penawaran, berada pada dalam seimbang
sehingga setiap variabel yang terbentuk dipasar dan kuantitas yang dimina akan sama
dengan yang ditawarkan sehingga terjadilah transaksi. Proses terjadinya
keseimbangan dalam pasar dapat berawal dari sisi mana saja baik pemerintaan
ataupun penawaran, semisal kita anggap proses awal beasal dari sisi permintaan,
permintaan tinggi yang tidak bisa dipenuhi oleh pasokan akan menyebabkan adanya
kelangkaan, padahal menurut hukum kelangkaan suatu barang yang langka maka
akan menyebabkan harga barang tersebut akan meningkat.5
Keseimbangan yang telah tercapai dalam pasar sebagaimana disebut diatas
akan tetap bertahan sampai pada akhirnya terjadi perubahan yang bersifat kejutan
pada salah satu atau bahkan kedua kekuatan yang ada dalam pasar. Pertama, Jika
terjadi kenaikan pendapatan, maka hal ini akan meningkatkan jumlah permintaan.
Kedua, Perubahan berasal dari sisi penawaran, sebagai contoh di sini akan diambil
penurunan yang terjadi pada harga input produksi, penurunan tersebut akan
meningkatkan jumlah keuntungan per unit, karena adanya produksi turun sementara
harga pasar tetap. Ketiga, perubahan berasal dari sisi penawaran dan permintaan. Jika
sebelumnya perubahan yang terjadi hanya terdapat pada satu sisi saja, sisi penawaran

5
Ilham Faqih, Keseimbangan Pasar dalam Ekonomi Makro.
https://www.kompasiana.com/ilhamfaqihzairo123/keseimbangan-pasar-dalam-ekonomi-
makro_585cbfd26e7e610b433cbb81 diakses 27 Oktober 2017
atau sisi permintaan saja, kali ini perubahan yang ada bisa terjadi pada kedua belah
sisi, sebagai contoh misalnya terjadi kenaikan pendapatan di sisi permintaan dan
terdapat perubahan teknologi di sisi penawaran.
Ekuilibrium adalah keadaan yang menunjukkan baik Konsumen maupun
Produsen telah menyetujui harga suatu barang, yaitu harga yang Konsumen  bersedia
membeli untuk sejumlah barang sama dengan harga yang Produsen bersedia menjual
untuk sejumlah barang tersebut.6
Contoh Keseimbangan Harga : Permintaan Buku Tulis
TABEL III
Harga Permintaan Penawaran Sifat Interaksi
10000 300 10000 Penawaran lebih
9000 500 900 Penawaran lebih
8000 700 700 Seimbang
7000 900 500 Permintaan lebih
6000 10000 300 Permintaan lebih

Keseimbangan pasar ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran.


Penjual dan pembeli biasanya akan selalu mengambil tindakan yang bertujuan untuk
mencapai keseimbangan antara pemintaan dan penawaran. Situasi dimana jumlah
penawaran lebih besar dari permintaan disebut dengan surplus. Sebaliknya, situasi
dimana jumlah permintaan lebih besar dari pernawaran disebut dengan kekurangan
(shortage).
Setelah pasar sampai ke titik ekuilibrium, penjual dan pembeli sama – sama
puas dan harga pun tidak akan berubah lagi. Biasanya situasi surplus maupun
kekurangan sifatnya sementara, karena pasar akan selalu bergerak kearah titik

6
Dini Wahyuningsih, Keseimbangan Pasar.
https://wahyuningsihdini17.wordpress.com/ekonomi-mikro/keseimbangan-pasar/ diakses 28 Oktober
2017
keseimbangan. Kondisi seperti inilah yang disebut dengan hukum penawaran dn
permintaan (the law of supply and demand).
Kita tahu bahwa permintaan dan penawaran tidak selalu tetap, namun selalu
berubah – ubah sesuai dengan perubahan berbagai faktor yang mempengaruhinya.
Apabila terjadi perubahan pada faktor – faktor tersebut, maka permintaan dan
penawaran juga ikut berubah dan otomatis akan merubah posisi titik ekuilibrium. Jika
terjadi peningkatan jumlah permintaan namun jumlah penawaran tetap, maka harga
akan naik, sehingga titik ekuilibrium juga bergeser naik. Sementara jika penawaran
naik namun permintaan tetap, maka harga akan turun dan mengakibatkan titik
ekuilibrium juga turun.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimulan yang dapat diambil dari pembahasan-pembahasan dalam
makalah ini ialah :
1. Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli
oleh konsumen pada harga dan waktu tertentu dan sesuai dengan
pendapatan.
2. Penawaran dalam ilmu ekonomi, adalah banyaknya barang atau jasa yang
tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap
tingkat harga selama periode waktu tertentu.
3. Keseimbangan adalah menggambarkan suatu situasi dimana semua
kekuatan yang ada dalam pasar, permintaan dan penawaran, berada pada
dalam seimbang sehingga setiap variabel yang terbentuk dipasar dan
kuantitas yang dimina akan sama dengan yang ditawarkan sehingga
terjadilah transaksi.
4. Keseimbangan pasar ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran.
Penjual dan pembeli biasanya akan selalu mengambil tindakan yang
bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara pemintaan dan penawaran.
Situasi dimana jumlah penawaran lebih besar dari permintaan disebut
dengan surplus. Sebaliknya, situasi dimana jumlah permintaan lebih besar
dari pernawaran disebut dengan kekurangan (shortage).
B. Saran
Sebagai manusia, penulis menyadari masih banyak kekurangan dan tidak-
sempurnaan dari makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan, saran,
serta koreksi ilmiah dari para pembaca untuk menutupi kekurangan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Purnamaningrum, Tri Kunawangsih, Pengantar Ekonomi Mikro, (Jakarta: Lembaga


Penerbitan Fakultas Ekonomi Trisakti, 2000)
Rosyidi, Suherman, Pengantar Teori Ekonomi : Pendekatan Kepada Teori Ekonomi
Mikro dan Makro, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011)
Sukirno, Sadono, Pengantar Teori Mikroekonomi, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2001)
Mandala Putra, Keseimbangan Pasar – Ekonomi Mikro. 2013
http://makalahdala.blogspot.co.id/2013/05/ekonomi-mikro-keseimbangan-
pasar.html
Dini Wahyuningsih, Keseimbangan Pasar. 2015
https://wahyuningsihdini17.wordpress.com/ekonomi-mikro/keseimbangan-pasar/
Ilham Faqih, Keseimbangan Pasar dalam Ekonomi Makro. 2014
https://www.kompasiana.com/ilhamfaqihzairo123/keseimbangan-pasar-dalam-
ekonomi-makro_585cbfd26e7e610b433cbb81

Anda mungkin juga menyukai