Anda di halaman 1dari 10

STRATEGI INTELEJENSI SEBAGAI ALAT MANAJEMEN STRATEGIS

MAKALAH

Oleh

NASHRI NUR
NIM. 80500216012

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN

MAKASSAR

2018
PEMBAHASAN

A. Inteligensia

Inteligensia adalah istilah kolektif yang menggabungkan berbagai bentuk kecerdasan yang

ada diidentifikasi untuk digunakan dalam sebuah organisasi, dan mencakup kecerdasan buatan,

intelijen bisnis, kecerdasan kompetitif, intelijen strategis, dan manajemen pengetahuan.

Intelegensia terdiri dari; Business Intelligence, Knowledge Management, Competitive

Intelligence, dan Strategic Intelligence.

B. Business Intelligence

Business Intelligence adalah sekumpulan teknik dan alat untuk mentransformasi dari data

mentah menjadi informasi yang berguna dan bermakna untuk tujuan analisis bisnis. Teknologi

BI dapat menangani data yang tak terstruktur dalam jumlah yang sangat besar untuk membantu

mengidentifikasi, mengembangkan, dan selain itu membuat kesempatan strategi bisnis yang

baru. Tujuan dari BI yaitu untuk memudahkan interpretasi dari jumlah data yang besar tersebut.

Mengidentifikasi kesempatan yang baru dan mengimplementasikan suatu strategi yang efektif

berdasarkan wawasan dapat menyediakan bisnis suatu keuntungan pasar yang kompetitif dan

stabilitas jangka panjang. Teknologi BI menyediakan riwayat, pandangan sekarang dan prediksi

dari operasi bisnis. Fungsi-fungsi umum dari teknologi inteligensi bisnis adalah pelaporan,

pemrosesan analisis daring, analitis, penggalian data, penggalian proses, pemrosesan kejadian

kompleks, manajemen performansi bisnis, pengukuran, penggalian teks, analitis prediktif dan

analitis preskriptif.

BI dapat digunakan untuk mendukung sejumlah besar keputusan bisnis mulai dari operasi

sampai strategis. Keputusan operasi termasuk penempatan dan harga produk. Keputusan strategis

termasuk prioritas, tujuan dan arah pada tingkat yang lebih luas. Pada semua kasus, BI lebih
efektif bila digabungkan dengan data yang didapat dari pasar tempat perusahaan beroperasi (data

eksternal) dengan data dari sumber internal bisnis perusahaan seperti data operasi dan finansial

(data internal). Bila digabungkan, data eksternal dan internal bisa menyediakan gambaran yang

lebih lengkap, yang efeknya, menciptakan "inteligensi" yang tidak dapat diturunkan dari

kumpulan data tunggal manapun. Business Intelligence (BI) merupakan representasi dari aplikasi

dan teknologi untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisa dan menyediakan akses terhadap

data untuk membantu user dalam suatu perusahaan untuk mengambil keputusan yang lebih baik.

Beberapa keuntungan penggunaan Business Intelligence diantaranya menigkatkan profit,

menurunkan biaya, peningkatan pemasaran, mempermudah pengambilan keputusan. Dalam hal

peningkatan profit, Business Intelligence dapat membantu mengambil keputusan yang bersifat

strategis yang di mana keputusan yang tepat tentunya akan mempengaruhi pendapatan

perusahaan yang juga akan berdampak pada keuntungan perusahaan. Dalam hal penurunan

biaya, dengan diterapkannya Business Intelligence pada perusahaan dapat mengurangi biaya

operasional perusahaan sebagai contoh biaya penelitan untuk mengetahui pola perilaku

pelanggan dalam melakukan pembelian barang / jasa. Dalam hal peningkatan

pemasaran, Business Intelligence dapat membantu memberikan informasi terkait penjualan yang

mana informasi mengenai penjualan tersebut dapat diolah dan untuk membantu strategi

pemasaran. Dan yang terakhir informasi yang diberikan oleh Business Intelligence tentunya

dapat mempermudah pengambilan keputusan karena informasi yang disajikan dalam Business

Intelligence lebih efektif dan mudah dipahami.


Adapun karakteristik dari Business Intelligence ialah :

1. Tujuan utama

Seluruh sistem komputer mempunyai tujuan utama bagi seluruh pengguna sesuai

dengan kebutuhan penguna masing-masing.

2. Ketersediaan data yang relevan

Masalah ketersediaan data merupakan poin yang paling penting dalam sistem

business intelligence yang efektif. Dalam proses pembuat keputusan sering terjadi

penyampaian informasi yang tidak lengkap atau bahkan yang tidak sebenarnya.

Namun dengan dukungan BI, ketersediaan data yang relevan dapat diatasis ehingga

dapat menyuguhkan data-data yang relevan.

3. Kemampuan

Dalam hal ini terdapat kemampuan BI yang paling utama yaitu dapat memberikan

kemudahan akses untuk informasi terbaru dari bisnis yang berjalan serta peluang

yang diproyeksikan, selain itu Bi dapat memenuhi kapabilitas untuk melakukan

analisis dan memenuhi permintaan pengguna.

4. Struktur Pendukung

Dalam BI, sistem pendukung didalamnya tidak hanya terdiri dari hardware dan

software, namun juga terdiri dari suatu proses yang dibuat untuk pengambilan

keputusan yang lebih baik serta untuk menentukan strategi untuk misi dan tujuan

kedepan.

Perusahaan menggunakan Business Intelligence untuk memahami, meningkatkan kinerja,

penganggaran biaya yang lebih efisien dan mengidentifikasi peluang bisnis baru. Beberapa hal

kegunaan Business Intelligence, antara lain:


 Analisa dalam perilaku konsumen, pola pembelian dan trend penjualan

 Mengukur, melacak dan memprediksi penjualan dan kinerja keuangan

 Penganggaran, perencanaan keuangan dan peramalan

 Mengetahui kinerja kegiatan pemasaran

 Optimalisasi proses dan kinerja operasional

 Meningkatkan efektifitaspengiriman dan pasokan

 Analisa CRM (Customer Relationship Management)

 Analisa Resiko

 Analisa nilai strategis

 Analisa social media

C. Competitive Intelligence

Competitive Intelligence adalah hasil (output) dari proses yang sistematik dan sah (legal)

untuk mendapatkan dan menganalisa informasi mengenai pesaing bisnis yang telah ada dan

potensial. Outputnya mungkin terdiri atas rencana / pemikiran yang saat ini dilakukan pesaing,

fokus mereka, kegiatan atau program yang sedang dijalankan. Competitive Intelligence adalah

bagian dari Intelligence lingkungan secara keseluruhan yang dibutuhkan perusahaan untuk

membuat keputusan yang baik. Ada beberapa Intelligence yang penting dalam bisnis, serta

berdampak terhadap strategi dan menentukan kemampuan untuk mencapai target.

Strategi dan taktik yang dijalankan perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitive

dan mencapai keuntungan harus didukung dan dituntun oleh Intelligence yang sesuai. Kita harus

mengetahui kemampuan pesaing kita dan fokus mereka serta mengidentifikasi rencana mana

yang akan dilaksanakan untuk menyerang kompetitor. Ada beberapa gejala yang terjadi beberapa
tahun terakhir yang meningkatkan kebutuhan akan sistem yang sistematik dari Competitive

Intelligence.

 Meningkatnya kompetisi

 Meningkatnya ukuran pasar (globalisasi pasar)

 Meningkatnya kecepatan perubahan (deregulasi oleh pemerintah)

 Akses terhadap informasi yang bertambah tinggi (internet, intranet, dan ekstranet)

 Pembuatan mesin pencari (search engine) yang semakin canggih

 Peningkatan dalam teknologi yang memungkinkan desentralisasi sistem.

 Bertambahnya pengetahuan akan pentingnya kompetitor Intelligence.

Tujuan membuat kegiatan Intelligence kompetitior tidak hanya untuk mengumpulkan

informasi mengenai pesaing, tetapi juga untuk membantu mencapai keuntungan bisnis,

kompetitif dan kemandirian.

 Kegunaan Intelligence yang kompetitif :

 Perencanaan strategis

 Penyesuaian rencana

 Peringatan awal

 Promosi penjualan

 Strategi pendukung

 Tindakan rencana kompetitif

 Kunci menejemen akuntansi.


Ramuan penting dari keunggulan kompetitif adalah pengetahuan akan peluang dan

ancaman yang dimiliki pesaing, serta tidak kalah penting adalah pengetahuan akan kekuatan dan

kelemahan relatif yang dimiliki pesaing terhadap bisnis kita. Ada banyak cara penggunaan

Competitive Intelligence dalam rangka peningkatan kinerja bisnis, contohnya :

 Meningkatkan penjualan

 Mengurangi penjualan pesaing

 Memperoleh harga yang tinggi

 Mengurangi biaya

 Mengurangi keuntungan pesaing

 Meningkatkan biaya pesaing

 Meningkatkan strategi bertahan

 Identifikasi kesempatan joint venture atau pengambilalihan

 Mempertahankan kemandirian

 Mencegah kebocoran informasi

Kebutuhan akan Intelligence dan analisis kompetitor menjadi sangat penting ketika pasar

berhenti berkembang dan bisnis akan saling memakan. Mengambil pangsa pasar pesaing

membutuhkan Competitive Intelligence. Sebagai tambahan, dalam kondisi resesi, kesempatan

akuisisi dengan harga yang dapat ditawar menjadi lebih tinggi. Kondisi resesi juga memberikan

kesempatan untuk melemahkan pesaing selama perusahaan kita telah berusahan untuk

memahami kelemahan pesaing. Dalam dunia kerja biasanya manajer senior buta akan pergerakan

signifikan yang dilakukan pesaing. Untuk mengantisipasi ini maka dibutuhkan sebuah radar

perusahaan untuk melihat kondisi saat ini dan masa yang akan datang, yang akan membuat
mereka lebih sadar akan perubahan signifikan yang terjadi di dalam lingkungan yang kompetitif.

Tujuannya adalah agar mampu menjawab pertanyaan berikut :

 Aktivitas signifikan apa yang sedang terjadi dalam lingkungan yang kompetitif?

 Aktivitas signifikan apa yang akan terjadi dalam lingkungan yang kompetitif

dimasa depan ?

Pengambil keputusan harus dibuat sadar akan peluang dan ancaman yang ada dan mampu

mengantisipasinya dimasa depan. Dengan meningkatnya kesadaran bagi pengambil keputusan,

maka diharapkan dapat mengambil tindakan untuk menyerang atau bertahan :

 Untuk meningkatkan pertahanannya terhadap pesaing dan ancaman yang muncul

dari lingkungan.

 Untuk meningkatkan kemampuan memperoleh keunggulan kompetitif dan peluang

yang ada dalam lingkungan.

 Radar’ ini juga dibutuhkan oleh perusahaan kecil sebagaimana perusahaan besar

membutuhkannya.

D. Strategic Intelligence

Intelijensi Strategis dapat diidentifikasi sebagai apa yang perlu diketahui perusahaan

tentang lingkungan bisnisnya agar dapat memperoleh wawasan tentang prosesnya saat ini,

mengantisipasi dan mengelola perubahan untuk masa depan, merancang strategi yang tepat yang

akan menciptakan nilai bisnis bagi pelanggan, dan meningkatkan profitabilitas di pasar saat ini

dan yang baru. Aplikasi inteligen strategis yang paling umum adalah pengembangan dalam hal :

 Perencanaan strategi (rencana 3-5 tahun)

 Rencana investasi modal


 Penilaian risiko politik

 merger dan akuisisi, usaha patungan, dan kebijakan dan rencana aliansi perusahaan,

 Penelitian jangka Panjang, dan inovasi perusahaan

Sistem Informasi Strategis adalah sistem yang dibangun untuk mendukung atau

membentuk strategi bersaing sebuah organisasi dengan memecahkan masalah atau

memanfaatkan peluang. Sistem dicirikan oleh kemampuan mereka untuk mengubah secara

signifikan cara bisnis dilakukan, untuk memberi keuntungan strategis kepada organisasi dengan

memungkinkan penciptaan dan pemberian nilai. Sistem informasi berbasis komputer dari semua

jenis telah dikembangkan dan dimanfaatkan untuk meningkatkan daya saing sebuah organisasi

dan menciptakan keunggulan strategis selama beberapa dekade. Beberapa sistem ini menjadi

sangat penting bagi kemakmuran dan kelangsungan hidup jangka panjang organisasi. Sistem

seperti ini, dirancang untuk menjadi alat yang ampuh untuk tetap berada di atas para pesaing

mereka.

Intelijen Strategis terdiri dari agregasi berbagai jenis inteligensia, yang menciptakan sinergi

antara Business Intelligence, Competitive Intelligence, dan Knowledge Management untuk

memberikan informasi dan pengetahuan bernilai tambah untuk membuat keputusan strategis

organisasi. Montgomery dan Weinberg mengidentifikasi kebutuhan untuk penelitian lebih lanjut

mengenai sistem Intelijen Strategis (SIS) yang digunakan oleh Manajemen. Mereka

menggambarkan sistem intelijen strategis seperti yang difokuskan pada "pemilihan,

pengumpulan, dan analisis informasi yang dibutuhkan untuk perencanaan strategis". Mereka

telah mengidentifikasi tujuan Sistem Intelijen Strategis untuk meningkatkan siklus intelijen yang

bila digunakan; Selama tahap Perencanaan Strategis Manajemen Strategis, dengan cara yang

benar, dapat mengarah pada inovasi dan keuntungan perusahaan.


Penggunaan Intelijen Strategis yang valid dan dapat ditindaklanjuti sebagai masukan

terhadap proses Manajemen Strategis, dapat membantu dalam mengidentifikasi peluang; dengan

menciptakan keunggulan kompetitif, bertindak sebagai sistem peringatan dini, membantu

memasuki pasar, pengembangan produk baru, penetapan harga dan keputusan manajemen kunci;

bisa menambah nilai pada kemampuan pengambilan keputusan organisasi yang mengarah pada

pencapaian tujuan organisasi jangka panjang.

Dengan menggabungkan Business Intelligence, Competitive Intelligence, dan Knowledge

Management, Intelijen Strategis dimungkinkan sebagai fungsi strategis organisasi yang lebih

baik untuk menginformasikan dan memperbaiki proses pengambilan keputusan. Intelijen

Strategis, melalui penguasaan intelijen internal dan eksternal dari Business Intelligence,

Competitive Intelligence and Knowledge Management, diciptakan untuk membantu organisasi

memaksimalkan misi dan visi strategisnya.

Anda mungkin juga menyukai