Anda di halaman 1dari 8

Nama : Fany Irna A

NIM : C4C022011

A. Pengertian Business Intelligence

Business Intelligence (BI) merupakan pengumpulan, proses pengolahan,


analisis dan juga presentasi informasi pada sebuah bisnis yang relevan dalam
mendukung pengambilan keputusan serta perencanaan strategis dalam sebuah
organisasi. Tujuan utama dari business intelligence ialah untuk mengubah data bisnis
yang tersedia menjadi sebuah informasi atau wawasan yang mempunyai arti dan
berguna dan dapat digunakan dalam mengidentifikasi suatu peluang, mengidentifikasi
tren pasar, memahami perilaku pelanggan, meningkatkan efisiensi operasional, dan
mencapai keunggulan kompetitif.

Business Intelligence melibatkan pemakaian teknologi, alat analisis, dan metode


untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber internal ataupun eksternal,
menjalankan analisis yang mendalam terhadap data tersebut, serta menyajikan hasil
dalam bentuk laporan, halaman dashboard, visualisasi data, dan alat pengambilan
keputusan interaktif lainnya(Božič & Dimovski, 2019; Sudipa, Sarasvananda, et al.,
2023). Hal ini membantu para pemangku kepentingan bisnis, seperti manajemen
eksekutif, manajer departemen, dan analis bisnis, dalam memahami kondisi bisnis
saat ini, mengidentifikasi tren dan juga pola yang relevan, serta membuat keputusan yang
lebih baik berdasarkan wawasan yang didapat

Komponen utama dari sistem business intelligence meliputi pengumpulan data,


pengolahan serta integrasi data, analisis data, penyimpanan dan juga manajemen data
serta presentasi serta pelaporan data. Selain itu, teknologi seperti data warehousing,
OLAP (Online Analytical Processing), data mining, analisis prediktif, dan visualisasi
data sering digunakan dalam implementasi sistem business intelligence

Perkembangan business intelligence telah mengalami beberapa perubahan yang


signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Berikut perkembangan terkini dalam
business intelligence.

1. Peningkatan Analitik Lanjutan


Perkembangan teknologi dan analitik telah membuat pengembangan alata dan teknik
analitis yang lebih canggih dalam business intelligence. Analisis prediktif, analisis teks,
pemodelan statistic kompleks, dan juga kecerdasan bauta semakin digunakan dalam
business intelligence dalam mendapatkan wawasan yang lebih mendalam serta prediksi
yang lebih akurat

2. Integrasi dengan Big Data

Dengan adanya ledakan data yang terus meningkat, integrasi business


intelligence dengan big data telah menjadi fokus utama. Business Intelligence telah
berkembang dalam mengatasi tantangan pengolahan dan analisis data besar
(Kwintiana et al., 2023), termasuk data yang tidak terstruktur dan data semi
terstruktur, seperti teks, gambar, dan data sensor. Integrasi dengan teknologi big
data seperti Hadoop dan platform penyimpanan data NoSQL memungkinkan
organisasi untuk memanfaatkan potensi penuh data besar untuk mengambil
keputusan.

3. Mobile Business Intelligence

Perkembangan teknologi mobile telah menghasilkan kemampuan dalam


menjangkau informasi business intelligence dari perangkat mobile seperti smartphone
dan tablet. Aplikasi mobile business intelligence memungkinkan pengambilan
keputusan dalam mengakses laporan, dashboard, dan informasi bisnis kunci secara
real-time di mana saja dan kapan saja(Pandawana et al., 2022), memfasilitasi
pengambilan keputusan yang lebih cepat dan responsive.

4. Self-Service Business Intelligence

Konsep self-service business intelligence memberikan kemampuan kepada


pengguna bisnis nonteknis untuk melakukan analisis dan mendapatkan wawasan dari
data sendiri tanpa bergantung pada tim IT atau analis data. Platform business
intelligence telah berkembang dalam menjadi lebih intuitif dan mudah digunakan,
memungkinkan pengguna bisnis untuk menjelajahi data membuat laporan, serta
melaksanakan analisis tanpa keterampilan teknis yang mendalam.

5. Visualisasi Data

Visuallisasi data yang interaktif terus berkembang dalam business intelligence.


Alat yang digunakan dalam visuallisasi data yang lebih kuat dan juga fleksibel
memungkinkan pengambilan keputusan untuk mengeksplorasi data dengan lebih baik,
melihat tren dan pola dengan lebih jelas, dan menjalankan simulasi dan juga analisis
langsung pada visualisasi data (Dewi et al., 2021; Saputra et al., 2022). Hal ini
memungkinkan pengambilan keputusan untuk memahami data dengan lebih baik
dan menggali wawasan yang lebih dalam.

6. Integrasi AI dan Machine Learning

Integrasi kecerdasan buatan dan juga machine learning dalambusiness


intelligence memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cerdas dan otomatis.
Algoritma machine learning digunakan dalam mengidentifikasi pola,
mengklasifikasikan data, dan memberikan rekomendasi berdasarkan data historis
dan tren

B. Tujuan Penerapan Business Intelligence Dalam Pengambilan Keputusan

Penerapan Business Intelligence (BI) dalam pengambilan keputusan mempunyai


beberapa tujuan penting, diantaranya :
1. Meningkatkan Pengambilan Keputusan yang Lebih Cepat Business Intelligence
memungkinkan jangkauan secara real-time atau mendekati real-time terhadap data
yang relevan. Dengan adanya informasi yang tersedia cepat dan juga akurat,
pengambil keputusan dapat merespons dengan lebih cepat terhadap
perubahanpasar, tren atau situasi yang mempengaruhi perusahaan
2. Meningkatkan Akurasi Keputusan
Dengan menggunakan business intelligence dalam mengambil keputusan dapat
mempunyai akses terhadap data yang terkonsolidasi serta terstruktur dengan
baik. Hal ini membantu mengurangi risiko kesalahan atau keputusan yang
didasarkan pada intuisi semata. Dengan informasi yang akurat, keputusan yang
akan diambil mempunyai dasar yang lebih kuat.
3. Mendukung Keputusan Berbasis Fakta
Business Intelligence membantu dalam pengambilan keputusan yang mengandalkan
fakta dan juga bukti dalam proses pengambilan keputusan. Dengan visuallisasi data
yang jelas serta ringkas, pengambil keputusan dapat melihat pola, tren, dan
hubungan yang ada dalam data(Sudipa, Kharisma, et al., 2023). Hal ini
membantu menghindari keputusan berdasarkan asumsi atau persepsi yang tidak
dapat dipertanggungjawabkan.
4. Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas
Business Intelligence dapat membantu dalam mengoptimallisasi proses pengumpulan,
pengolahan, dan juga analisis data. Dengan adanya bantuan dari business
intelligence yang terbaru, pengambil keputusan dapat menjangkau informasi
dengan lebih mudah dan cepat tanpa harus menghabiskan waktu yang berlebihan
untuk mencari serta mengolah data secara manual. Ini dapat meningkatkan efisiensi
serta produktivitas dalam proses pengambilan keputusan.
5. Mendukung Pengambilan Keputusan yang Strategis
Business Intelligence memberikan informasi yang komprehensif serta menyeluruh
mengenai kinerja bisnis, tren pasar, dan faktor- faktor yang mempengaruhi
perusahaan. Dengan data dan melakukan analisis yang mendalam, pengambilan
keputusan dapat membuat keputusan yang lebih strategis serta berorientasi ke
depan(Wiguna et al., 2022). Business intelligence membantu dalam
mengidentifikasi peluang, memahami risiko, dan merumuskan strategi yang
tepat dalam mencapai tujuan jangka panjang perusahaan
Keseluruhan tujuan penerapan business intelligence dalam pengambilan keputusan ialah
menaikkan kualitas keputusan dengan menggunakan informasi yang akurat, real-time, dan
berbasis fakta. Hal tersebut dapat mengarah kepada peningkatan efisiensi, produktivitas, dan
keseluruhan kinerja bisnis perusahaan.
C. MANFAAT BUSINESS INTELLIGENCE

Business Intelligence (BI) memberikan berbagai manfaat untuk sebuah organisasi


dalam mengambil keputusan yang lebih baik, meningkatkan kinerja bisnis, serta
mencapai keunggulan kompetitif. Berikut beberapa manfaat utama dari penerapan
business intelligence:
1. Pengambilan Keputusan

Business Intelligence memberikan ilmu atau wawasan yang terkait dengan data bisnis
yang relevan, dapat memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik serta
lebih terinformasi. Dengan analisis data yang akurat dapat membuat pemangku
kepentingan bisnis dapat membuat keputusan yang didukung oleh bukti dan
mengurangi tingkat ketidakpastian.
2. Identifikasi Peluang dan Tren Pasar

Business Intelligence memberikan bantuan dalam mengidentifikasi peluang bisnis


baru serta tren pasar yang dapat dimanfaatkan. Dengan menganalisis data historis serta
data pasar saat ini, organisasi dapat mengenali perubahan dalam perilaku konsumen,
preferensi pelanggan, serta permintaan pasar yang dapat membuka pintu dalam
pertumbuhan serta inovasi.
3. Pemantauan Kinerja Bisnis

Dengan adanya laporan fisik, halaman dashboard, dan juta metrik kinerja kunci (KPI),
business intelligence memungkinkan pemantauan kinerja bisnis secara real-time. Hal
ini membantu pimpinan sebuah organisasi serta pemangku kepentingan untuk
mengukur pencapaian tujuan, mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, serta
mendeteksi kemajuan terhadap target bisnis.
4. Penghematan Waktu dan Biaya

Dengan melakukan penerapan alat dan juga teknologi business intelligence, proses
pengumpulan, pengolahan, dan juga analisis data dapat diotomatisasi. Ini mengurangi
waktu yang diperlukan dalam tugas secara manual yang rumit dan memungkinkan
pengguna untuk fokus pada analisis dan juga interpretasi data yang penting. Selain hal
tersebut, business intelligence dapat membantu mengidentifikasi peluang penghematan
biaya, seperti mengoptimalkan rantai pasokan, mengurangi biaya produksi, atau
meningkatkan efisiensi operasional.
5. Pengintegrasian Data yang Komprehensif

Business Intelligence mengintegrasikan data yang berasal dari berbagai sumber yang
berbeda, termasuk dari sistem internal dan juga eksternal, yang menjadi satu sumber
informasi yang komprehensif. Ini memungkinkan pengguna untuk mendapatkan
pandangan holistik tentang bisnis serta mendapatkan pemahaman yang lebih baik
tentang hubungan antara data yang berbeda.
6. Perencanaan Strategis yang Lebih Baik

Business Intelligence mendukung perencanaan strategis dengan menyediakan informasi


yang relevan serta akurat. Pemangku kepentingan bisnis dapat mengidentifikasi
informasi yang relevan dan juga akurat. Pemangku kepentingan bisnis dapat
mengidentifikasi tren jangka panjang, mengukur kinerja historis, dan juga dapat
memprediksi rencana bisnis yang akan dijalankan agar menjadi lebih efektif dan
merespons perubahan pasar dengan lebih cepat.

D. Tantangan Dan Peluang Dalam Implementasi Business Intelligence


Era Digital, tantangan dan peluang dalam implementasi Business Intelligence
(BI) dapat beragam, tergantung pada konteks perusahaan dan lingkungannya.
Berikut adalah beberapa tantangan dan peluang umum yang terkait dengan
implementasi Business Intelligence. Meskipun Business Intelligence memiliki
manfaat yang signifikan dalam bisnis saat ini.
 Tantangan
Ada beberapa tantangan yang perlu diatasi dalam penerapannya. Beberapa tantangan
utama dalam mengimplementasikan Business Intelligence dalam bisnis meliputi:

1. Kualitas data

Untuk Meningkatkan kualitas data merupakan tantangan utama dalam implementasi


Business Intelligence. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu
meningkatkan kualitas data:

- Pemahaman dan dokumentasi yang baik

- Pembersihan data

- Integrasi data yang baik

- Validasi data

- Pengaturan dan pemantauan data

- Pelatihan dan kesadaran pengguna

- Kebijakan dan prosedur data

- Penggunaan alat bantu kualitas data

2.Integrasi Data

Integrasi data merupakan proses menggabungkan data dari berbagai sumber yang
terpisah menjadi satu tampilan yang terpadu dan konsisten. Tujuan utama dari
integrasi data adalah untuk menggabungkan informasi yang tersebar menjadi satu
sumber data yang dapat diakses dan dimanfaatkan secara efisien. Berikut adalah beberapa
langkah yang dapat membantu dalam proses integrasi data:

- Identifikasi sumber data

- Penetapan struktur data

- Pemetaan data

- Transformasi data

- Penggabungan data

- Validasi dan pemantauan data

- Kebijaka dan tata kelola data

3.Keamanan dan Privasi Data

Keamanan dan privasi data adalah aspek penting dalam implementasi Business
Intelligence. Mengingat data bisnis yang sensitif dan rahasia dapat digunakan dalam
proses BI, perusahaan perlu memastikan bahwa data tersebut dilindungi secara akurat.
Identifikasi dan klasifikasikan data sensitif: Identifikasi jenis data yang termasuk dalam
kategori sensitif, seperti data pelanggan, data keuangan, atau data pribadi. Klasifikasikan
data berdasarkan tingkat sensitivitas dan risiko yang terkait.

- Akses yang terkontrol

- Enkripsi data

- Pengamanan fisik dan logis

- Penyariangan data

- Audit dan pemantauan

- Kebijakan keamanan data

- Pelatihan pengguna

- Kepatuhan peraturan

- Penghapusan data yang aman

4. Budaya dan perubahan organisasi


Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi tantangan budaya dan
mendorong perubahan organisasi yang diperlukan dalam implementasi BI:

- Komunikasi dan pemahaman

- Dukungan dan kepemimpinan dari manajemen tingkat atas

- Pelibatan karywan

- Promosi dan penghargaan

- Peluang pengembangan

- Penyesuaian proses kerja

- Evauasi dan penyesuaian

Anda mungkin juga menyukai