Anda di halaman 1dari 6

Materi Ekonomi “Permintaan”

Tahun ajaran 2022/2023

Kelompok 6 – 10.F :
1. Dyelsi febrianie
2. Indie Fitriyani
3. M. Shaquille Dzikra
4. M. Parhan
5. Nada savaira
A. Pengertian Permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang dan jasa yang diinginkan untuk
dibeli atau dimiliki pada berbagai tingkat harga yang berlaku di pasar
dan waktu tertentu. Permintaan dapat dibagi menjadi 2 (dua)
macam:
1. Permintaan absolut (absolut demand)
Permintaan absolut adalah seluruh permintaan terhadap
barang dan jasa baik yang bertenaga beli/berkemampuan
membeli, maupun yang tidak bertenaga beli.
2. Permintaan efektif (effective demand)
Permintaan efektif adalah permintaan terhadap barang dan
jasa yang disertai kemampuan membeli.

B. Hukum Permintaan (The Law Of Demand)


Hukum permintaan menggambarkan hubungan antara tingkat harga
dan jumlah barang yang diminta. Hukum permintaan menyatakan
bahwa hubungan antara jumlah barang yang diminta dan tingkat
harga berkorelasi negatif atau berbanding terbalik. Artinya, “Jika
tingkat harga naik, maka jumlah barang yang diminta
turun/berkurang. Sebaliknya, jika tingkat harga turun, maka jumlah
barang yang diminta mengalami kenaikan/bertambah”. Hukum
permintaan berlaku ceteris paribus, artinya faktor-faktor lain selain
harga barang itu sendiri dianggap tetap.
Contoh:
Jika harga kendaraan turun dari mahal ke murah, jumlah yang
membeli semakin banyak dan sebaliknya jika harga kendaraan naik
dari murah ke mahal, maka jumlah yang membeli semakin sedikit.
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan
Manusia adalah makhluk sosial yang dinamis, sehingga terjadi
perubahan-perubahan yang dapat mempengaruhi kebutuhan
hidupnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan adalah:
1. Harga barang itu sendiri
Naik atau turunnya harga barang/jasa akan memengaruhi
banyak atau sedikitnya terhadap jumlah barang yang
diminta.
2. Pendapatan masyarakat
Pendapatan masyarakat mencerminkan daya beli
masyarakat. Tinggi atau rendahnya pendapatan masyarakat
akan mempengaruhi kualitas maupun kuantitas permintaan.
3. Intensitas kebutuhan
Mendesak/tidaknya atau penting/tidaknya kebutuhan
seseorang terhadap barang & jasa, mempengaruhi jumlah
permintaan. Kebutuhan primer, lebih penting dibanding
kebutuhan sekunder. Kebutuhan sekunder lebih penting
dibanding tertier, sehingga pengaruhnya terhadap jumlah
permintaan berbeda. Penting tidaknya kebutuhan seseorang
terhadap barang & jasa, mempengaruhi jumlah permintaan.
Kebutuhan primer, lebih penting dibanding kebutuhan
sekunder. Kebutuhan sekunder lebih penting dibanding
tertier, sehingga pengaruhnya terhadap jumlah permintaan
berbeda.
4. Distribusi Pendapatan
Makin merata pendapatan, maka jumlah permintaan
semakin meningkat, sebaliknya pendapatan yang hannya
diterima/dinikmati oleh kelompok tertentu, maka secara
keseluruhan jumlah permintaan akan turun.

5. Pertambahan penduduk
Jumlah penduduk akan mempengaruhi jumlah permintaan.
Makin banyak penduduk, maka jumlah permintaan akan
meningkat.
6. Selera (Taste)
Perkembangan mode, pendidikan, lingkungan akan
mempengaruhi selera masyarakat, yang akan mempunyai
pengaruh terhadap jumlah permintaan.
7. Barang pengganti (substitusi)
Adanya barang pengganti akan berpengaruh terhadap
jumlah permintaan. Pada saat harga barang naik, jika ada
barang pengganti maka jumlah permintaan akan
mempengaruhinya.
Contoh :
1. Pada saat harga beras naik sangat tinggi, maka masyarakat
yang tidak mampu akan beralih membeli jagung sebagai
pengganti beras.
2. Pada saat harga buku tulis dengan kertas putih meningkat
sangat tinggi, maka masyarakat yang tidak mampu akan beralih
membeli buku dengan kertas koran.

D. Kurva Permintaan
Dalam ilmu ekonomi, sebuah permintaan akan suatu barang akan
meningkat jika harganya turun, dengan syarat ceteris paribus-nya
atau faktor lain yang memengaruhi permintaan selain harga,
dianggap tidak berubah. Kurva permintaan adalah penggambaran
dari pernyataan tersebut yang dituangkan ke dalam gambar untuk
memudahkan pemahamannya. Kurva ini mempunyai gradient atau
kemiringan atau slope negatif, artinya slope pada kurva ini menurun
dari kiri atas ke kanan bawah. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan
antara harga dengan permintaan adalah berbanding terbalik.
Contoh :

Pada saat harga bakso Rp20.000,00 jumlah bakso yang diminta


adalah sebesar 120 mangkok (titik A pada kurva permintaan).
Ketika harganya turun menjadi Rp18.000,00 mengakibatkan
bertambahnya jumlah bakso yang diminta dari 120 mangkok menjadi
140 mangkok (titik A pada kurva permintaan bergerak ke kanan yaitu
titik B), dan seterusnya. Kesimpulannya, yang membuat kurva
permintaan bergerak hannyalah harga barang itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai