Anda di halaman 1dari 17

MATERI OLIMPIADE EKONOMI NASIONAL

ISLO (INDONESIAN SCIENCE LANGUANGE OLYMPIAD)


Diselenggarakan Oleh: GLOBAL YOUTH & PEACE EDUCATION MOVEMENT

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:

FITRIANI
(PESERTA OLIMPIADE ISLO 2023)

ENGLISH DEPARTMENT STUDENTS’


MAKASSAR STATE UNIVERSITY
PERIODE 2023-2024
EKONOMI
 PERMINTAAN DAN PENAWARAN

A. Definisi Permintaan Dan Penawaran

Dalam ekonomi terdapat permintaan dan penawaran yang saling bertemu dan
membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang).
Setiap transaksi perdagangan pasti ada permintaan, penawaran, harga dan kuantitas yang
saling mempengaruhi satu sama lain.
 Permintaan (Demand)
Permintaan adalah sejumlah barang yang akan dibeli atau diminta pada tingkat harga
tertentu dan dalam waktu tertentu.

Masyarakat selaku konsumen harus membeli barang atau jasa keperluannya di pasar,
keadaan ini mengandaikan bahwa barang atau jasa itu memiliki tingkat harga tertentu.
Ada berbagai macam harga di pasar selanjutnya mengandaikan adanya kondisi yang
mempengaruhi. Jadi permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang dibeli dalam
berbagai situasi dan tingkat harga.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan, yaitu :

1. Selera konsumen
Selera konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah barang yang
diminta. Jika selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan
terhadap barang tersebut akan meningkat pula. Misalnya, sekarang ini banyak orang
yang mencari hand phone yang dilengkapi fasilitas musik dan game, karena selera
konsumen akan barang tersebut tinggi maka permintaan akan handphone yang
dilengkapi musik dan game akan meningkat.

2. Harga Barang Subtitusi (Pengganti)


Harga barang dan jasa pengganti (substitusi) ikut memengaruhi jumlah barang dan
jasa yang diminta. Apabila harga dari barang substitusi lebih murah maka orang akan
beralih pada barang substitusi tersebut. Akan tetapi jika harga barang substitusi naik
maka orang akan tetap menggunakan barang yang semula. Contohnya kaos adalah
pengganti kemeja. Jika di pasar harga kaos lebih murah dibandingkan kemeja, maka
permintaan akan kaos lebih banyak bila dibandingkan permintaan terhadap kemeja.

3. Harga Barang Komplementer (Pelengkap)


Barang pelengkap juga dapat memengaruhi permintaan barang/jasa. Misalnya sepeda
motor, barang komplementernya bensin. Apabila harga bensin naik, maka
kecenderungan orang untuk membeli sepeda motor akan turun, begitu juga
sebaliknya.
4. Pendapatan
Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang turut menentukan besarnya
permintaan akan barang dan jasa. Apabila pendapatan yang diperoleh tinggi maka
permintaan akan barang dan jasa juga semakin tinggi. Sebaliknya jika pendapatannya
turun, maka kemampuan untuk membeli barang juga akan turun. Akibatnya jumlah
barang akan semakin turun. Misalnya pendapatan Ibu Tia dari hasil dagang minggu
pertama Rp200.000,00 hanya dapat untuk membeli kopi 20 kg. Tetapi ketika hasil
dagang minggu kedua Rp400.000,00, Ibu Tia dapat membeli kopi sebanyak 40 kg.

5. Intensitas Kebutuhan Konsumen


Intensitas kebutuhan konsumen berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta.
Kebutuhan terhadap suatu barang atau jasa yang tidak mendesak, akan menyebabkan
permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut rendah. Sebaliknya jika
kebutuhan terhadap barang atau jasa sangat mendesak maka permintaan masyarakat
terhadap barang atau jasa tersebut menjadi meningkat, misalnya dengan
meningkatnya curah hujan maka intensitas kebutuhan akan jas hujan semakin
meningkat. Konsumen akan bersedia membeli jas hujan hingga Rp25.000,00
walaupun kenyataannya harga jas hujan Rp15.000,00.

6. Perkiraan Harga di Masa Depan


Apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan naik maka konsumen
cenderung menambah jumlah barang yang dibeli karena ada kekhawatiran harga akan
semakin mahal. Sebaliknya apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan
turun, maka konsumen cenderung mengurangi jumlah barang yang dibeli. Misalnya
ada dugaan kenaikan harga bahan bakar minyak mengakibatkan banyak konsumen
antri di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) untuk mendapatkan bensin
atau solar yang lebih banyak.

7. Jumlah Penduduk
Pertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah
penduduk dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan
meningkat.

 Penawaran (supply)
Penawaran adalah sejumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu dan
waktu tertentu. Dalam rangka menjawab kebutuhan konsumen, pihak produssen
menyediaakan berbagai barang dan jasa. Barang dan jasa hasil produksi ini kemudian
dijual kepada konsumen menurut tingkat harga tertentu. Permintaan bersangkut paut
dengan pembelian dan pemakaian, sedangkan penawaran bersangkut paut dengan
penyediaan dan penjualan. Jadi penawaran adalah jumlah barang dan jasa yang
tersedia untuk dijual pada tingkat harga dan situasi.

B. Hukum Permintaan Dan Penawaran


1. Hukum Permintaan
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang
bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila
harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah
barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:

“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang bersedia
diminta. Dan sebaliknya, semakin naik tingkat harga, maka semakin sedikit jumlah
barang yang bersedia diminta.”

Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan
tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap
tetap).

2. Hukum Penawaran
Hukum penawaran adalah hukum yang menjelaskan tentang keterkaitan antara
jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Semakin tinggi harga, jumlah
barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakin rendah harga barang,
jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Dengan demikian hukum penawaran
berbunyi :

“Semakin tinggi tingkat harga, semakin banyak barang yang ditawarkan. Sebaliknya,
apabila semakin turun tingkat harga, maka semakin sedikit barang yang ditawarkan.”

Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi


penawaran tidak berubah (ceteris paribus).

C. Fungsi Permintaan Dan Penawaran


1. Fungsi Permintaan
Fungsi Permintaan adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah
suatu barang yang diminta dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. fungsi
permintaan adalah suatu kajian matematis yang digunakan untuk menganalisa
perilaku konsumen dan harga. Fungsi permintaan mengikuti hukum permintaan yaitu
apabila harga suatu barang naik maka permintaan akan barang tersebut juga menurun
dan sebaliknya apabila harga barang turun maka permintaan akan barang tersebut
meningkat. jadi hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta memiliki
hubungan yang terbalik, sehingga gradien dari fungsi permintaan (b) akan selalu
negatif.

2. Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran adalah persamaan yang menunjukkan hubungan harga barang di
pasar dengan jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen. Fungsi penawaran
digunakan oleh produsen untuk menganalisa kemungkinan banyak barang yang akan
diproduksi. Menurut hukum penawaran bila harga barang naik, dengan asumsi cateris
paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap), maka jumlah barang yang ditawarkan akan
naik, dan sebaliknya apabila harga barang menurun jumlah barang yang ditawarkan
juga menurun. jadi dalam fungsi penawaran antara harga barang dan jumlah barang
yang ditawarkan memiliki hubungan positif, karenanya gradien (b) dari fungsi
penawaran selalu positif.

D. Macam Permintaan Dan Penawaran

 Permintaan dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, antara lain permintaan


berdasarkan daya beli dan jumlah subjek pendukung.

1. Permintaan Menurut Daya Beli


Berdasarkan daya belinya, permintaan dibagi menjadi tiga macam, yaitu
permintaan efektif, permintaan potensial, dan permintaan absolut.
2. Permintaan efektif adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang atau jasa
yang disertai dengan daya beli atau kemampuan membayar. Pada permintaan jenis
ini, seorang konsumen memang membutuhkan barang itu dan ia mampu
membayarnya.
3. Permintaan potensial adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang dan
jasa yang sebenarnya memiliki kemampuan untuk membeli, tetapi belum
melaksanakan pembelian barang atau jasa tersebut. Contohnya Pak Luki
sebenarnya mempunyai uang yang cukup untuk membeli kulkas, namun ia belum
mempunyai keinginan untuk membeli kulkas.
4. Permintaan absolut adalah permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa
yang tidak disertai dengan daya beli. Pada permintaan absolut konsumen tidak
mempunyai kemampuan (uang) untuk membeli barang yang diinginkan.
Contohnya Hendra ingin membeli sepatu olahraga. Akan tetapi uang yang
dimiliki Hendra tidak cukup untuk membeli sepatu olahraga. Oleh karena itu
keinginan Hendra untuk membeli sepatu olahraga tidak bisa terpenuhi.

 Permintaan Menurut Jumlah Subjek Pendukungnya


Berdasarkan jumlah subjek pendukungnya, permintaan terdiri atas permintaan
individu dan permintaan kolektif.

1. Permintaan individu, Permintaan individu adalah permintaan yang dilakukan oleh


seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya

2. Permintaan kolektif, Permintaan kolektif atau permintaan pasar adalah kumpulan


dari permintaan-permintaan perorangan/individu atau permintaan secara
keseluruhan para konsumen di pasar.
 JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG

A. Pengertian jangka pendek dan jangka Panjang

 Pengertian jangka pendek adalah periode waktu dimana dua kondisi terjadi.
Pertama, Perusahaan beroperasi didalam skala tetap untuk produksinya.
Karena skala produksinya tetap sehingga ada input (faktor produksi) yang
bersifat tetap. Kedua, perusahaan tidak dapat keluar dari industry tersebut
ataupun perusahaan baru tidak bisa untuk masuk kedalam industry tersebut.

 Pengertian jangka panjang adalah periode waktu yang dimana tidak ada lag
faktor produksi yang bersifat tetap. Ada dua konsekuensi kondisi yang terjadi
dalam jangka panjang. Pertama, perusahaan bisa meningkatkan ataupun
mengurangi skala operasi produksi. Kedua, bebas keluar masuk dalam
industry. Perusahaan lama dapat keluar dari industry tersebut bila merasa
bisnisnya tidak menghasilkan laba. Sebaliknya, perusahaan baru dapat
memasuki industry tersebut bila merasakan bisnis dalam industry tersebut
dapat memberikan laba.

Pada pengertian jangka pendek dan jangka panjang diatas kita tidak menemukan
dimensi waktu yang spefisik seperti 1 bulan, 1 tahun atau 10 tahun. Sebab pada pada
proses produksi dan biaya produksi, bukan merujuk waktu spesifik. Yang ada justru
periode waktu yang muncul karena adanya kriteria keadaan tertentu terjadi.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai konsep yang terkandung dalam pengertian
jangka pendek dan jangka panjang diatas, saya akan mulai lebih dahulu dengan
contoh untuk memberikan ilustrasi lebih jelas mengenai apa yang dimaksud dengan
jangka pendek dan jangka panjang.

B. Contoh jangka pendek dan jangka panjang

Mari kita ilustrasikan sebuah contoh jangka pendek dan jangka panjang, agar paham
bagaimana kedua periode waktu tersebut terjadi. Coba dibayangkan jika anda
merupakan pebisnis yang mempunyai toko fotokopi dan penjilidan. Katakanlah anda
mempunyai satu buah mesin fotokopi, peralatan penjilidan, dan satu orang pegawai.
Setiap hari toko anda dapat melayani sebanyak 50 pelanggan. Contoh yang kita buat
ini hipotetikal (tidak nyata), hanya untuk kepentingan mengetahui periode waktu
jangka pendek dan jangka panjang.

Katakanlah karena alasan tertentu, tempat anda menjadi ramai dikunjungi oleh
pelanggan setiap hari (120 pelanggan perhari). Pegawai anda ditoko mempunyai toko
tugas untuk melayani pelanggan, fotokopi dan juga jilid. Karena keterbatasan tenaga
dan waktu katakanlah pegawai anda hanya mampu melayani tugas dari 60-75
pelanggan sehari. Karena pelanggan anda banyak tapi kemampuan kurang, yang akan
anda lakukan tentu menambah kemampuan layanan anda.

Untuk meningkatkan kemampuan memenuhi kebutuhan pelanggan anda dapat


menambah mesin fotokopi agar dua fotokopi dapat dilakukan sekaligus atau dengan
menambah tenaga kerja. Dengan banyaknya pelanggan tersebut anda memutuskan
untuk menambah tenaga kerja satu lagi. Katakanlah dalam seminggu saja anda sudah
dapat merekrut pegawai baru. Saat satu pegawai menjilid atau melayani satu
pelanggan, pegawai satu lagi bisa melakukan fotokopi untuk pelanggan lainnya.
Dengan penambahan tenaga kerja anda dapat meningkatkan layanan dan
mengefektifkan waktu. Kebutuhan melayani 120 pelanggan perhari dapat terpenuhi.

Pada keputusan diatas, anda tidak memilih menambah mesin fotokopi. Karena
menambah mesin fotokopi dinilai terlalu mahal. Dengan demikian, anda dapat
menambah jumlah tenaga kerja dengan cepat, tapi menambah mesin fotokopi tidak
dapat dilakukan. Kondisi seperti inilah yang dikatakan sebagai periode jangka
pendek. Ada mesin fotokopi yang sifatnya tetap tidak berubah. Anda hanya dapat
menambah jumlah tenaga kerja.

Selanjutnya, misalkan saja tidak jauh dari toko anda ternyata telah dibangun kampus
dan perkantoran baru. Sehingga kebutuhan akan fotokopi dan penjilidan meningkat
tajam menjadi 500 pelanggan perhari. Dalam kondisi ini anda tidak akan cukup hanya
dengan menambah tenaga kerja. Karena kapasitas mesin fotokopi anda terbatas.
Katakanlah kapasitas mesin fotokopi anda hanya dapat dipergunakan untuk melayani
kebutuhan fotokopi untuk 150-175 pelanggan perhari.

Dengan jumlah pelanggan yang besar tersebut, yang dapat anda lakukan adalah
menambah skala produksi anda. Peningkatan skala produksi yang anda lakukan
misalkan menambah tenaga kerja menjadi 7, menambah mesin fotokopi menjadi 3.
Karena kebutuhan untuk menyimpan mesin fotokopi dan banyak pelanggan yang
datang, anda juga membutuhkan toko yang lebih luas. Sehingga anda harus
membangun tambahan daerah toko anda disampingnya. Untuk melakukan itu semua,
anda membutuhkan biaya yang sangat besar dan waktu lebih lama. Katakanlah untuk
melakukan itu semua, anda membutuhkan waktu satu tahun.

Pada kasus anda telah menambah skala produksi diatas, hal itulah yang dikatakan
sebagai jangka panjang. Saat itu terjadi anda dapat menambah tenaga kerja, anda
menambah jumlah mesin fotokopi, bahkan anda memperluas toko anda. Saat jangka
panjang terjadi, semua input untuk produksi toko fotokopi anda dapat dirubah.
sedangkan saat kasus awal jangka pendek terjadi, anda tidak bisa menambah mesin
dan hanya bisa menambah tenaga kerja.
Fleksibilitas anda merubah produksi dalam persyaratan kondisi tertentu tersebut
menjadi gambaran periode jangka panjang dan jangka pendek. Waktu semisal
seminggu atau setahun diatas bukan yang utama menentukan periode jangka panjang
dan jangka pendek. Hal tersebut karena penentukan jangka panjang dan jangka
pendek ditentukan oleh kondisi perusahaan masing-masing.

Bayangkan jika perusahaan anda semacam perusahaan minyak seperti pertamina atau
perusahaan listrik seperti PLN? Mungkinkah bagi perusahaan listrik untuk
membangunan pembangkit listrik baru dalam setahun? Padahal anda butuh
perencanaan, kajian, butuh pembebasan lahan, butuh membangun pembangkit
listriknya, butuh sistem operasional bagaimana, dan lain. Kondisi jangka panjang
untuk melakukal hal tersebut bisa saja bertahun-tahun. Dengan demikian, jangka
pendek dan jangka panjang untuk tiap perusahaan berbeda-beda.

C. Perbedaan produksi jangka pendek dan jangka Panjang

Perbedaan prodduksi jangka pendek dan jangka panjang dapat dilihat dari skala
produksinya. Pada pembahasan mengenai teori perilaku produsen dalam jangka
pendek, kita mengklasifikasikan input (faktor produksi) menjadi dua. Pertama, Input
Tetap (Fixed input) yaitu input yang tidak dapat tambah atau dikurangi dalam jangka
pendek. Sehingga input tetap tidak bergantung pada jumlah produksi yang anda
gunakan. Kedua, input variabel (variable input) yaitu input yang digunakan
bergantung pada berapa jumlah produksi yang diinginkan.

Bila anda membaca tulisan sebelumnya tentang teori produksi dalam jangka pendek,
dijelaskan bahwa contoh input tetap yaitu mesin, sedangkan input variabel misalnya
tenaga kerja. Pada contoh toko fotokopi untuk produksi jangka pendek diatas, bahwa
tenaga kerja dapat ditambah dalam jangka pendek. Sedangkan mesin fotokopi dalam
jangka pendek tidak dapat ditambah.

Perbedaan produksi jangka panjang dan jangka pendek pertama dilihat dari skala
produksi. Jangka pendek memiliki skala produksi yang tetap. Sedangkan dalam
jangka panjang semua input yang digunakan untuk produksi dianggap sebagai input
variabel. Pada contoh produksi jangka panjang untuk toko fotokopi diatas, anda
menemukan bahwa tanah/bangunan, mesin fotokopi, dan tenaga kerja dapat
ditambah. Karena input untuk produksinya dianggap sebagai input variabel.

D. Perbedaan biaya jangka pendek dan jangka panjang

Diatas kita telah membaca adanya perbedaan input yang dapat ditambah atau
dikurangi dalam jangka panjang dan jangk pendek. Penggunaan input produksi disini
tentunya tidak gratis. Setiap penggunaan input untuk produksi memiliki biaya yang
harus dibayarkan. Dengan demikian, adanya perbedaan input produksi akan
menyebabkan adanya perbedaan biaya jangka pendek dan jangka panjang.

Bila anda membaca tulisan mengenai biaya produksi dalam jangka pendek, anda
menemukan adanya biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost). Pada
produksi jangka pendek anda menggunakan input tetap sehingga menimbulkan biaya
tetap (fixex cost). Penggunaan input variabel akan menimbulkan biaya variabel
(variable cost).

Perbedaan sifat input yang digunaakn menimbulkan perbedaan biaya jangka panjang
dan jangka pendek. Dalam jangka panjang menggap semua input produksi bersifat
variabel. Dengan demikan, dalam jangka panjang penggunaan input untuk produksi
akan dianggap menimbulkan biaya variabel.

Kondisi jangka pendek dan jangka panjang bergantung pada kondisi masing-masing
perusahaan bukan pada kriteria waktu spesifik. Perbedaan jangka panjang dan jangka
pendek yaitu dapat dilihat dari skala produksinya. Dalam jangka pendek kita akan
mendapati input produksi yang bersifat tetap dan variabel sehingga menimbulkan
biaya yang bersifat tetap dan variabel pula. Sedangkan dalam jangka panjang semua
input produksi dianggap bersifat variabel sehingga biaya produksi juga akan dianggap
sebagai biaya variabel.

 EKONOMI PASAR TENAGA KERJA


A. Pengertian Pasar Tenaga Kerja
Sebagaimana yang dijelaskan dalam bab pendahuluan diatas bahwa pasar tenaga
kerja adalah seluruh aktivitas dari pelaku-pelaku untuk mempertemukan pencari
kerja dengan lowongan kerja, atau proses terjadinya penempatan atau hubungan
kerja melalui penyediaan dan penempatan tenaga kerja. Pelaku-pelaku yang
dimaksud disini adalah pengusaha, pencari kerja dan pihak ketiga yang membantu
pengusaha dan pencari kerja untuk dapat saling berhubungan.

Pasar tenaga kerja dapat pula diartikan sebagai suatu pasar yang mempertemukan
penjual dan pembeli tenaga kerja. Sebagai penjual tenaga kerja di dalam pasar ini
adalah para pencari kerja (pemilik tenaga kerja), sedangkan sebagai pembelinya
adalah orang-orang / lembaga yanng memerlukan tenaga kerja.

Pasar tenaga kerja diselenggarakan dengan maksud untuk mengkoordinasi


pertemuan antara para pencari kerja dan orang-orang atau lembaga-lembaga yang
membutuhkan tenaga kerja. Dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja
dari perusahaan, maka tenaga kerja ini dirasa dapat memberikan jalan keluar bagi
perusahaan untuk memenuhinya. Dengan demikian tidak kerkesan hanya pencari
kerja yang mendapat keuntungan dari adanya pasar ini.
Untuk menciptakan kondisi yang sinergi antara kedua belah pihak, yaitu antara penjual
dan pemberi tenaga kerja maka diperlukan kerjasama yang baik antara semua pihak yang
terkait. Para pelaku di pasar tenaga kerja, diantaranya:
1. Pencari kerja, yaitu setiap orang yang mencari pekerjaan baik karena menganggur,
putus hubungan kerja maupun orang yang sudah bekerja tetapi ingin mendapatkan
pekerjaan yang lebih baik yang sesuai dengan pendidika, bakat, minat dan
kemampuan yang dinyatakan melalui aktivitasnya mencari pekerjaan.
2. Pemberian kerja yaitu perorangan, pengusaha, badan hukum, atau badan lembaga
lainnya yang mempekerjakan tenaga kerja dengan membayar imbalan berapa
upah atau gaji.
3. Perantara yaitu media atau lembaga yang mempertemukan pencari kerja dan
pemberi kerja, misalkan agen penyalur tenaga kerja, bursa kerja dan head hunters
(pihak ketiga yang menghubungkan pencari kerja dengan perusahaan yang
membutuhkan tenaga kerja sesuai dengan kulifikasi yang dibutuhkan. Sebagai
imbalan, head hunters akan memperoleh prosentasi gaji dari orang yang diterima
bekerja atau komisi dari perusahaan.

B. Penggolongan Pasar Tenaga Kerja


1. Berdasarkan Sifatnya
 Pasar Kerja Interen (Internal Labour Market)
 Pasar kerja interen adalah pasar tenaga kerja yang diperoleh dari dalam
perusahaan itu sendiri. Pemenuhan kebutuhan karyawan diambil dari dalam
perusahaan melalui promosi maupun ddemosi karyawan. Promosi addalah rotasi
atau perpindahan karyawan ke dalam jabatan yang lebih, misalkan dari asisten
manajer menjadi manajer. Sedangkan demosi adalah rotasi karyawan ke posisi
yang lebih rendah dari jabatan sebelumnya, misalkan manajer personalia
diturunkan menjadi staff.
 Pasar Kerja Ekstern (Eksternal Labour Market)
 Pasar kerja ekstern adalah pasar ttenaga kerja yang diperoleh dari luar perusahaan.
Pemenuhan kebutuhan karyawan diperoleh dari pihak luar, misalkan melalui iklan
lowongan pekerjaan, agen atau penyallur tenaga kerja atau melalui walk
intterview.

2. Berdasarkan Prioritasnya
 Pasar Tenaga Kerja Utama ( Primary Labour Market)
 Pasar kerja utama adalah pasar tenaga kerja yang menawarkan jabatan atau posisi
dengan tingkat upah atau gaji yang tinggi, pekerja yang baik dan dengan kondisi
yang setabil. Pasar ini dapat ditemukan pada sektor usaha yang menggunakan
padat modal.
 Berdaasarkan Sekunder (Ssecondary Labour Market)
 Para pekerja sekunder adalah pasar tenaga kerja yang menawarkan jababtan atau
posisi dengan tingkat upah atau gaji yang rendah, posisis yang kurang setabil dan
kurang memberi kesempatan untuk pengembangan karir karyawan. Biasanya ini
dapat dilihat pada industri rrestoran dan jasa hotel, kasir dan penjualan ritel.

4. Berdasarkan Pendidikannya

 Pasar Tenaga Kerja Terdidik (Skilled Labour Market)


 Pasar keja sekunder adalah pasar tenaga kerja yang menawarkan pekerjaan yang
membutuhkan karyawan yang berpendidikan dan memiliki keterampilan yang memadai.
Pasar tenaga kerja ini biasanya dibutuhkan pada sektor usaha formal, misalnya dokter,
akuntan, pengacara, dan lain sebagainya.
 Pasar Tenaga Kerja Tidak Terdidik (Unskilled Labour Market)
 Pasar tenaga kerja tidak terdidik adalah pasar tenaga kerja yang menawarkan pekerjaan
yang tidak mementingkan pendidikan maupun keterampilan-keterampilan khusus
tertentu. Pasar tenaga kerja ini biasanya ditemui pada sektor usaha informal, misalnya
pedagang asongan, loper koran dan majalah, juru parkir dan lain sebagainya.

B. Penyelenggaran Pasar Tenaga Kerja di Indonesia

Di Indonesia, penyelenggaraan bursa tenaga kerja ditanngani oleh departemen tenaga


kerja (Depnaker). Orang-orang atau lembaga-lembaga yang membutuhkan tenaga kerja
dan melapor ke Depnaker dengan mennyampaikan jumlah dan kualifikasi tenaga kerja
yang dibutuhkan beserta persyaratannya. Kemudian Depnaker akan mengumumkan
kepada masyarakat umum tentang adanya permintaan tenaga kerja tersebut.

Sementara itu, para pencari kerja (Pemilik Tenaga Kerja) dapat mendaftarkan dirinya ke
Depnaker dengan menyampaikan keterangan-keterangan tentang dirinya, keterangan
tentang diri pribadi si pencari kerja ini sangat penting untuk dasar penyesuaian dengan
kebutuhan tenaga kerja dari orang-orang atau lembaga-lembaga yang bersangkutan.
Apabila ada kesesuaian Depnaker akan mempertemukan antara si pencari kerja dengan
orang atau lembaga yang membutuhkan tenaga kerja tersebut untuk transaksi lebih lanjut.
Selain Depnaker, di Indonesia juga berkembang penyelenggaraan bursa tenaga kerja
swasta yang bisa disebut perusahaan penyalur tenaga kerja. Perusahaan swasta yang
berusaha mengumpulakan dan menampung pencari kerja, kemudian menyalurkan kepada
orang-orang atau lembaga-lembaga yang membutuhkan tenaga kerja , baik di dalam
Maupun luar negeri, seperti Malaysia, Singapura, Hongkong dan Arab Saudi. Sebelum
diadakan penyaluran perusahaan, ini juga sering menyelenggarakan pelatihan kepada
para pencari kerja yang ditampungnya. Apabila ada kesesuaian antara pencari kerja
dengan orang atau lembaga yang membutuhkannya dapat dilakukan transaksi. Atas
jasanya menyalurkan tenaga kerja ini perusahaantersebut akan mendapatkan komisi.

C. Dampak Pasar Tenaga Kerja Fleksibel.


Terdapat dilema dalam kebijakan yang berkaitan dengan fleksibelitas pasar tenaga kerja.
Tingkat upah yang rendah dan aturan perlindungan kerja yang minimal dalam pasar
tenaga kerja fleksibel akan menimbulkan dampak positif dalam bentuk tambahan
kesempatan kerja. Resikonya, hal tersebut mengancam kebanyakan hidup pekerja.
Sebaiknya, pasar tenaga kerja yang kaku dengan berbagai regulasi pemerintah relatif
menjami kepentingan pekerja. Pemerrintah mengatur rekuitmen, upah minimum PHK,
dan perlindungan kerja. Namun hal tersebut dinilai memberatkan pengusaha.
Dikhawatirkan. Pengusaha telah mengurangi jumlah pekerja atau merelokasi usaha untuk
menyiasati mahalnya biaya pekerja. Kesempatan kerja untuk pekerja laki-laki, pekerja
perempuan, pekerja dewasa. Pekerja muda, pekerja terdidik, pekerja kurang terdidik,
pekerja kerah biru, pekerja penuh waktu, dan pekerja paruh waktu berkurang secara
signifikan dengan adanya peningkatan upah minimum. Pengecualian terjadi pada pekerja
kerah putih. Setiap kenaikan upah minimum sebesar 10% justru akan meningkatkan
kesempatan kerja bagi pekerja kerah putih sebesar 10%.

D. Penentuan Upah di Berbagai Bentuk Pasar Tenaga Kerja

Pembayaran upah tenaga kerja dapat dibebankan pada 2 pertimbangan, yaitu gaji dan
upah. Gaji adalah pembayaran kepada pekerja-pekerja tetap dan tenaga kerja profesional
seperti pegawai pemerintah, dosen, guru, manager, dan lain sebagainya, biasanya sebulan
sekali. Sedangkan upah adalah pembayaran kepada pekerja-pekerja kasar yang
pekerjaannya selau berlimpah-limpah seperti pekerja pertanian, tukang kayu, buruh kasar
dan lain-lainn. Dalam teori ekonomi upah diartikan sebagai pembayaran atas jasa-jasa
fisik maupun mental yang disediakan oleh tenaga kerja kepada para pengusaha. Dalam
teori ekkonomi, kedua jenis pendapatan pekerja tersebut dinamakan upah.
Ada perbedaan upah uang dan upah real. Upah uang adalah sejumlah uang yang diterima
para pekerja dari para pengusaha sebagai pembayaran atas tenaga modal atau fisik para
pekerja yang digunakan dalam proses produksi. Sedangkan upah real adalah tingkatan
upah pekerja yang diukur dari sudut kemampuan upah tersebut membeli barang-barang
dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan para pekerja. Upah real yang
diterima tenaga kerja tergantung pada produktifitas dari tenaga kerja tersebut. Sumber-
sumber kenaikan produktifitas:

Kemajuan teknologi memproduksi, meliputi:


 Pergeseran / pergantian tenaga hewan dan manusia menjadi tenaga mesin.
 Perbaikan atau inovasi dari mesin ke mesin yang lebih produktif.
Perbaikan sifat-sifat tenaga kerja, meliputi:
 Taraf kesehatan semakin tinggi.
 Pendidikan semakin tinggi.
 Pengalaman semakin banyak (kursus, wrokshop, dll) sehingga keterampilan
meningkat.
Perbaikan dalam organisasi perusahaan dan masyarakat, meliputi:
 Perubahan manajemen (pemisahan pemilik dengan pengelola)
 Perbaikan infratruktur dari pemerintah)
 Dregulasi pemerintah yang mendukung produktifitas

1. Pasar Tenaga Kerja Persaingan Sempurna


Pasar persaingan sempurna dalam pasar tenaga kerja berarti di dalam pasarterdapat
banyak perusahaan yang memerlukan tenaga kerja, dan tenaga kerja yang ada
dalam pasar tidak mrnyatukan diri didalam serikat-serikat buruh yang akan
bertindak sebagai wai mereka. Sifat permintaan dan penawaran di pasar barang,
kurva permintaan atas tenaga kerja seperti juga kurva permintaan atas suatu barang
bersifat menurun dari kiri ke kanan bawah. Berarti permintaan atas tenaga kerja
bersifat: semakin tinggi atau rendah upah tenaga kerja semakin sedikit atau banyak
permintaan atas tenaga kerja. Begitu pula untuk kurva penawaran berlaku
sebaliknya sama seperti permintaan barang.
2. Pasar Tenaga Kerja Monopsoni
Monopsoni berarti hanya terdapat satu pembeli di pasar sedangkan penjual
jumlahnya banyak. Berarti di pasar hanya terdapat satu firma yang akan
menggunakan tenaga kerja yang ditawarkan. Ini terwujud jika di
suatubtempat/daerah tertentu terdapat suatu firma yang sangat besar dan ia
merupakan datu-satunya perusahaan moderen di tempat tersebut.

3. Pasar Tenaga Kerja Monopoli

Dengan tujuan agar dapat memperoleh upah dan fasilitas bukankeuangan yang lebih baik,
tenaga kerja dapat menyatukan diri didalam serikat buruh atau persatuan pekerja. Serikat
buruh adalah organisasi yanng didirikan dengan tujuan agar para pekerja dapat sebagai
suatu kesatuan membicarakan atau menuntut syarat-syarat kerja tertentu dengan para
pengusaha.
Manfaat penentuan upah dalam pasar tenaga kerja yang bersifat monopoli:
a. Menentukan upah yang lebih tinggi dari yang dicapai pada keseimbangan permintaan
dan penawaran.
b. Membatasi penawaran tenaga kerja.
c. Menjalankan usaha-usaha yang bertujuan menaikan permintaan tenaga kerja.

Membatasi Penawaran Kerja Dengan Cara:


 Membentuk organisasi pekerja yang bersifat sangat khusus
 Melarang yang tidak menjadi anggota untuk memasuki pasar tenaga kerja
 Memberikan persyaratan yang sukar untuk menjadi anggota organisasi tersebut.
 Menambah Permintaan Tenaga Kerja
 Menambah produktifitas
 Seminar
 Kursus/wrokshop
 Menuntut pemerintah memberikan proteksi kepada industry domestik dan
melarang impor.

4. Pasar Tenaga Kerja Monopoli Bilateral

Di pasar monopoli upah adalah lebih tinggi dari pasar persaingan sempurna. Penentuan
tingkat upah di dalam pasar tenaga kerja dimana tenagaa kerja bersatu dalam satu serikat
buruh, dan didalam pasar hanuya terdapat satu perusahaan saja yang menggunakan
tenaga kerja.
Tingkat upah yang terjadi bisa lebih tinggi/rendah dari pasar persaingan sempurna,
tergantung mana yang lrebih kuat tenaga kerja atau perusahaan.

Faktor-faktor yang menimbulkan perbedaan upah:


 Perbedaan corak permintaan dan penawaran dalam berbagai jenis pekerjaan.
 Perbedaan dalam jenis-jenis pekerjaan.
 Perbedaan kemampuan, keahlian, dan pendidikan.
 Terdapatnya pertimbangan dalam keuangan dalam memilih pekerjaan.
 Ketidaksempurnaan dalam mobilitas tenaga kerja.

F. Fungsi dan Manfaat Pasar Tenaga Kerja


Bursa tenaga kerja memiliki fungsi yang sangat luas, baik dalam sektor ekonomi maupun
dalam sektor-sektor yang lalin. Fungsi pasar tenaga kerja, yaitu:
1. Sebagai sarana penyaluran tenaga kerja
2. Sebagai sarana untuk mendapatkan informasi tentang ketenagakerjaan
3. Sebagai sarana untuk mempertemukan pencari kerja dan orang atau lembagayag
pembutuhkan tenaga kerja.

Manfaat adanya bursa tenaga kerja, yaitu:


1. Dapat membantu para pencari kerja dalam memperoleh pekerjaan sehingga dapat
mengurangi pengangguran.
2. Dapat membantu orang-orang atau lembaga-lembaga yang memerlukan tenaga
kerja untuk mendapatkan tenaga kerja.
3. Dapat membantu pemerintah dalam mengatasi permasalahan ketenagakerjaan.

G. Peranan Pemerintah Dalam Mengatasi Masalah Tenaga Kerja di Indonesia

1. Meningkatkan Mutu Tenaga Kerja


Pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu tenaga kerja dengan cara memberikan
pelatihan-pelatihan bagi tenaga kerja. Pelatihan kerja diselenggarakan dan diarahkan
untuk membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kemampuan dan produktifitas
tennaga kerja, dengan adanya latihan kerja diharapkan dapat meningkatkan kualitas
tenaga kerja sehingga mampu bersaing dengan tenaga kerja luar negeri.
2. Memperluas Kemampuan Kerja
a. Usaha pemerintah dalam memperluas kesempatan kerja di dalam negeri, yaitu:
 Mendorong dan memfasilitasi penciptaan wirausahawan baru.
 Melaksanakan pelatihan keterampilan.
 Mengembangkan industri padat karya.
 Menyelenggarakan proyek-proyek pekerjaan umum.
b. Usaha pemerintah dalam memperluas kesempatan kerja ke luar negeri, yaitu
Perluasan kesempatan kerja ke luar negeri dilakukan dengan cara mengirim tenaga kerja
Indonesia melalui departemen tenaga kerja maupun perusahaan jasa tenaga kerja
Indonesia (PJTKI) Pemerintah mengeluarkan peraturan dan peningkatan kualitas sumber
daya TKI.

4. Memperoleh Pemerataan Lapangan Kerja


Pemerintah mengoptimalkan informasi pemberitahuan lowongan kerja kepada para
pencari kerja melalui pasar kerja, dengan cara ini diharapkan pencari kerja mudah
mendapatkan informasi lowongan pekerjaan.

5. Memperbaiki Sistem Pengupahan


Pemerintah harus memperhatikan penghasilan yang layak bagi pekerja. Untuk itu
pemerintah pemerintah menetapkan upah minimum regional (UMR). Dengan penetapan
upah minimum. Berarti perusahaan dilarang membayar upah lebih rendah dari upah
minimum yang ditetapkan.

 PEREKONOMIAN TERBUKA

A. Pengertian Perekonomian Terbuka

Perekonomian terbuka adalah perekonomian yang melibatkan diri dalam perdagangan


internasional (ekspor dan impor) barang dan jasa serta modal dengan negara-negara lain.
Pada sistem ekonomi yang terbuka, terdapat kemungkinan dari produsen untuk
melakukan kegiatan ekspor barang dan produk dagangan dengan tujuan pasar-pasar di
negara lain atau sebaliknya melakukan kegiatan impor atas bahan mentah dan bahan
penolong serta mesin atau barang jadi dari luar negara.

Dalam model terbuka ini jasa perbankan dan lembaga keuangan dapat juga berasal dari
luar negeri dan kita dihadapkan pada sistem perekonomian yang semakin menyatu (the
borderless economy) yang disebut dengan the global ekonomi.

B. Sistem Perekonomian Terbuka Sudah Ada Sejak Zaman Dulu

Tidak hanya di zaman sekarang ini, beberapa abad yang lalu para pedagang yang berlayar
dengan kapal juga sudah melakukan kegiatan jual beli barang antar wilayah padahal
perekonomian saat itu belum berkembang seperti sekarang ini.
Jika kita nilai kegiatan ekspor dan impor sekarang ini justru memiliki peranan penting
dalam perekonomian antar negara yang salah satu penyebabnya mungkin karena
perbedaan sumber daya dan perbedaan kepentingan antar negara yang satu dengan negara
yang lainnya.

C. Mekanisme Perekonomian Terbuka

Disebut dengan Kegiatan ekonomi empat sektor karena kegiatan ini tidak hanya
melibatkan pelaku-pelaku ekonomi di dalam negeri, tetapi juga masyarakat ekonomi di
luar negeri. Dalam diagram circular flow terdapat pasar-pasar yang mempengaruhi
kegiatan ekonomi, pasar-pasar tersebut meliputi : Pasar barang, Pasar tenaga kerja, Pasar
Uang & Lembaga keuangan, serta Pasar Luar negeri.

D. Sirkulasi Aliran Pendapatan Perekonomian Terbuka

Perekonomian terbuka atau perekonomian empat sektor adalah suatu sistem ekonomi
yang melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan negara-negara lain di dunia ini,
karena kegiatan ekspor dan impor merupakan bagian yang pentingnya dalam kegiatan
setiap perekonomian.

Dalam ekonomi yang melakukan perdagangan luar negeri, aliran pendapatan dan
pengeluaran dapat dijelaskan sebagai berikut : apabila aliran pendapatan dan pengeluaran
diperhatikan maka akan didapati bahwa aliran yang berlaku dalam perekonomian terbuka
adalah berbeda dengan perekonomian tiga sector sebagai akibar dari wujudnya kegiatan
ekspor dan impor.

E. Perekonomian Terbuka: Export – Impor

1. Ekspor (X)
Jika suatu negara melakukan ekspor barang dan jasa ke Negara lain, maka ia harus
memproduksi barang dan jasa melebihi jumlah produksi yang diperlukan di dalam negeri.
Dengan meningkatnya jumlah produk (barang dan jasa) yang dihasilkan oleh suatu
Negara, maka hal ini juga akan meningkatkan pendapatan nasional (Y) negara tersebut.
2. Impor (M)
Dalam analisis makro ekonomi diasumsikan bahwa faktor yang mempengaruhi besar
kecilnya pembelian barang dari luar negri (impor) suatu Negara adalah kemampuan
membayar (daya beli) Negara tersebut terhadap barang impor. Makin tinggi kemampuan
membayar (daya beli)-nya maka tinggi pula impor yang dapat dilakukannya.

Karena tinggi rendahnya daya beli suatu Negara dipengaruhi oleh tingkat pendapatan
nasionalnya. Maka tinggi rendahnya impor Negara tersebut, juga ditentukan oleh besar
kecilnya pendapatan nasionalnya. “Makin tinggi pendapatan nasional, makin besar pula
impor yang dapat dilakukan oleh Negara tersebut.

F. Faktor-faktor Penentu Ekspor dan Impor

1. Faktor-faktor yang Menentukan Ekspor


Suatu Negara dapat mengekspor barang produksinya ke Negara lain apabila barang
tersebut diperlukan Negara lain dan mereka tidak dapat memproduksi barang tersebut
atau produksinya tidak dapat memenuhi keperluan dalam negeri.

Ada faktor terpenting yang menentukan ekspor suatu Negara yaitu kemampuan dari
Negara tersebut untuk mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing dalam pasaran
luar negeri, baik dalam mutu, harga barang yang diekspor paling tidak sedikit sama
baiknya dengan yang diperjual-belikan dalam pasaran luar negeri, serta cita rasa
masyarakat luar negeri terhadap barang yang diekspor.
B. Faktor-faktor yang Menentukan Impor
Impor suatu Negara dipengaruhi oleh tingkat pendapatan masyarakat. Semakin tinggi
pendapatan, semakin .banyak impor yang akan dilakukan. Inflasi juga dapat
menyebabkan secara keseluruhan barang buatan dalam negeri menjadi lebih mahal.

Serta kemampuan suatu Negara menghasilkan barang yang lebih baik mutunya
merupakan salah satu faktor yang menimbulkan perubahan impor terhadap tingkat
pendapatan nasional.

Anda mungkin juga menyukai