D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
FITRIANI
(PESERTA OLIMPIADE ISLO 2023)
Dalam ekonomi terdapat permintaan dan penawaran yang saling bertemu dan
membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang).
Setiap transaksi perdagangan pasti ada permintaan, penawaran, harga dan kuantitas yang
saling mempengaruhi satu sama lain.
Permintaan (Demand)
Permintaan adalah sejumlah barang yang akan dibeli atau diminta pada tingkat harga
tertentu dan dalam waktu tertentu.
Masyarakat selaku konsumen harus membeli barang atau jasa keperluannya di pasar,
keadaan ini mengandaikan bahwa barang atau jasa itu memiliki tingkat harga tertentu.
Ada berbagai macam harga di pasar selanjutnya mengandaikan adanya kondisi yang
mempengaruhi. Jadi permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang dibeli dalam
berbagai situasi dan tingkat harga.
1. Selera konsumen
Selera konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah barang yang
diminta. Jika selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan
terhadap barang tersebut akan meningkat pula. Misalnya, sekarang ini banyak orang
yang mencari hand phone yang dilengkapi fasilitas musik dan game, karena selera
konsumen akan barang tersebut tinggi maka permintaan akan handphone yang
dilengkapi musik dan game akan meningkat.
7. Jumlah Penduduk
Pertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah
penduduk dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan
meningkat.
Penawaran (supply)
Penawaran adalah sejumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu dan
waktu tertentu. Dalam rangka menjawab kebutuhan konsumen, pihak produssen
menyediaakan berbagai barang dan jasa. Barang dan jasa hasil produksi ini kemudian
dijual kepada konsumen menurut tingkat harga tertentu. Permintaan bersangkut paut
dengan pembelian dan pemakaian, sedangkan penawaran bersangkut paut dengan
penyediaan dan penjualan. Jadi penawaran adalah jumlah barang dan jasa yang
tersedia untuk dijual pada tingkat harga dan situasi.
“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang bersedia
diminta. Dan sebaliknya, semakin naik tingkat harga, maka semakin sedikit jumlah
barang yang bersedia diminta.”
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan
tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap
tetap).
2. Hukum Penawaran
Hukum penawaran adalah hukum yang menjelaskan tentang keterkaitan antara
jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Semakin tinggi harga, jumlah
barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakin rendah harga barang,
jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Dengan demikian hukum penawaran
berbunyi :
“Semakin tinggi tingkat harga, semakin banyak barang yang ditawarkan. Sebaliknya,
apabila semakin turun tingkat harga, maka semakin sedikit barang yang ditawarkan.”
2. Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran adalah persamaan yang menunjukkan hubungan harga barang di
pasar dengan jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen. Fungsi penawaran
digunakan oleh produsen untuk menganalisa kemungkinan banyak barang yang akan
diproduksi. Menurut hukum penawaran bila harga barang naik, dengan asumsi cateris
paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap), maka jumlah barang yang ditawarkan akan
naik, dan sebaliknya apabila harga barang menurun jumlah barang yang ditawarkan
juga menurun. jadi dalam fungsi penawaran antara harga barang dan jumlah barang
yang ditawarkan memiliki hubungan positif, karenanya gradien (b) dari fungsi
penawaran selalu positif.
Pengertian jangka pendek adalah periode waktu dimana dua kondisi terjadi.
Pertama, Perusahaan beroperasi didalam skala tetap untuk produksinya.
Karena skala produksinya tetap sehingga ada input (faktor produksi) yang
bersifat tetap. Kedua, perusahaan tidak dapat keluar dari industry tersebut
ataupun perusahaan baru tidak bisa untuk masuk kedalam industry tersebut.
Pengertian jangka panjang adalah periode waktu yang dimana tidak ada lag
faktor produksi yang bersifat tetap. Ada dua konsekuensi kondisi yang terjadi
dalam jangka panjang. Pertama, perusahaan bisa meningkatkan ataupun
mengurangi skala operasi produksi. Kedua, bebas keluar masuk dalam
industry. Perusahaan lama dapat keluar dari industry tersebut bila merasa
bisnisnya tidak menghasilkan laba. Sebaliknya, perusahaan baru dapat
memasuki industry tersebut bila merasakan bisnis dalam industry tersebut
dapat memberikan laba.
Pada pengertian jangka pendek dan jangka panjang diatas kita tidak menemukan
dimensi waktu yang spefisik seperti 1 bulan, 1 tahun atau 10 tahun. Sebab pada pada
proses produksi dan biaya produksi, bukan merujuk waktu spesifik. Yang ada justru
periode waktu yang muncul karena adanya kriteria keadaan tertentu terjadi.
Sebelum membahas lebih jauh mengenai konsep yang terkandung dalam pengertian
jangka pendek dan jangka panjang diatas, saya akan mulai lebih dahulu dengan
contoh untuk memberikan ilustrasi lebih jelas mengenai apa yang dimaksud dengan
jangka pendek dan jangka panjang.
Mari kita ilustrasikan sebuah contoh jangka pendek dan jangka panjang, agar paham
bagaimana kedua periode waktu tersebut terjadi. Coba dibayangkan jika anda
merupakan pebisnis yang mempunyai toko fotokopi dan penjilidan. Katakanlah anda
mempunyai satu buah mesin fotokopi, peralatan penjilidan, dan satu orang pegawai.
Setiap hari toko anda dapat melayani sebanyak 50 pelanggan. Contoh yang kita buat
ini hipotetikal (tidak nyata), hanya untuk kepentingan mengetahui periode waktu
jangka pendek dan jangka panjang.
Katakanlah karena alasan tertentu, tempat anda menjadi ramai dikunjungi oleh
pelanggan setiap hari (120 pelanggan perhari). Pegawai anda ditoko mempunyai toko
tugas untuk melayani pelanggan, fotokopi dan juga jilid. Karena keterbatasan tenaga
dan waktu katakanlah pegawai anda hanya mampu melayani tugas dari 60-75
pelanggan sehari. Karena pelanggan anda banyak tapi kemampuan kurang, yang akan
anda lakukan tentu menambah kemampuan layanan anda.
Pada keputusan diatas, anda tidak memilih menambah mesin fotokopi. Karena
menambah mesin fotokopi dinilai terlalu mahal. Dengan demikian, anda dapat
menambah jumlah tenaga kerja dengan cepat, tapi menambah mesin fotokopi tidak
dapat dilakukan. Kondisi seperti inilah yang dikatakan sebagai periode jangka
pendek. Ada mesin fotokopi yang sifatnya tetap tidak berubah. Anda hanya dapat
menambah jumlah tenaga kerja.
Selanjutnya, misalkan saja tidak jauh dari toko anda ternyata telah dibangun kampus
dan perkantoran baru. Sehingga kebutuhan akan fotokopi dan penjilidan meningkat
tajam menjadi 500 pelanggan perhari. Dalam kondisi ini anda tidak akan cukup hanya
dengan menambah tenaga kerja. Karena kapasitas mesin fotokopi anda terbatas.
Katakanlah kapasitas mesin fotokopi anda hanya dapat dipergunakan untuk melayani
kebutuhan fotokopi untuk 150-175 pelanggan perhari.
Dengan jumlah pelanggan yang besar tersebut, yang dapat anda lakukan adalah
menambah skala produksi anda. Peningkatan skala produksi yang anda lakukan
misalkan menambah tenaga kerja menjadi 7, menambah mesin fotokopi menjadi 3.
Karena kebutuhan untuk menyimpan mesin fotokopi dan banyak pelanggan yang
datang, anda juga membutuhkan toko yang lebih luas. Sehingga anda harus
membangun tambahan daerah toko anda disampingnya. Untuk melakukan itu semua,
anda membutuhkan biaya yang sangat besar dan waktu lebih lama. Katakanlah untuk
melakukan itu semua, anda membutuhkan waktu satu tahun.
Pada kasus anda telah menambah skala produksi diatas, hal itulah yang dikatakan
sebagai jangka panjang. Saat itu terjadi anda dapat menambah tenaga kerja, anda
menambah jumlah mesin fotokopi, bahkan anda memperluas toko anda. Saat jangka
panjang terjadi, semua input untuk produksi toko fotokopi anda dapat dirubah.
sedangkan saat kasus awal jangka pendek terjadi, anda tidak bisa menambah mesin
dan hanya bisa menambah tenaga kerja.
Fleksibilitas anda merubah produksi dalam persyaratan kondisi tertentu tersebut
menjadi gambaran periode jangka panjang dan jangka pendek. Waktu semisal
seminggu atau setahun diatas bukan yang utama menentukan periode jangka panjang
dan jangka pendek. Hal tersebut karena penentukan jangka panjang dan jangka
pendek ditentukan oleh kondisi perusahaan masing-masing.
Bayangkan jika perusahaan anda semacam perusahaan minyak seperti pertamina atau
perusahaan listrik seperti PLN? Mungkinkah bagi perusahaan listrik untuk
membangunan pembangkit listrik baru dalam setahun? Padahal anda butuh
perencanaan, kajian, butuh pembebasan lahan, butuh membangun pembangkit
listriknya, butuh sistem operasional bagaimana, dan lain. Kondisi jangka panjang
untuk melakukal hal tersebut bisa saja bertahun-tahun. Dengan demikian, jangka
pendek dan jangka panjang untuk tiap perusahaan berbeda-beda.
Perbedaan prodduksi jangka pendek dan jangka panjang dapat dilihat dari skala
produksinya. Pada pembahasan mengenai teori perilaku produsen dalam jangka
pendek, kita mengklasifikasikan input (faktor produksi) menjadi dua. Pertama, Input
Tetap (Fixed input) yaitu input yang tidak dapat tambah atau dikurangi dalam jangka
pendek. Sehingga input tetap tidak bergantung pada jumlah produksi yang anda
gunakan. Kedua, input variabel (variable input) yaitu input yang digunakan
bergantung pada berapa jumlah produksi yang diinginkan.
Bila anda membaca tulisan sebelumnya tentang teori produksi dalam jangka pendek,
dijelaskan bahwa contoh input tetap yaitu mesin, sedangkan input variabel misalnya
tenaga kerja. Pada contoh toko fotokopi untuk produksi jangka pendek diatas, bahwa
tenaga kerja dapat ditambah dalam jangka pendek. Sedangkan mesin fotokopi dalam
jangka pendek tidak dapat ditambah.
Perbedaan produksi jangka panjang dan jangka pendek pertama dilihat dari skala
produksi. Jangka pendek memiliki skala produksi yang tetap. Sedangkan dalam
jangka panjang semua input yang digunakan untuk produksi dianggap sebagai input
variabel. Pada contoh produksi jangka panjang untuk toko fotokopi diatas, anda
menemukan bahwa tanah/bangunan, mesin fotokopi, dan tenaga kerja dapat
ditambah. Karena input untuk produksinya dianggap sebagai input variabel.
Diatas kita telah membaca adanya perbedaan input yang dapat ditambah atau
dikurangi dalam jangka panjang dan jangk pendek. Penggunaan input produksi disini
tentunya tidak gratis. Setiap penggunaan input untuk produksi memiliki biaya yang
harus dibayarkan. Dengan demikian, adanya perbedaan input produksi akan
menyebabkan adanya perbedaan biaya jangka pendek dan jangka panjang.
Bila anda membaca tulisan mengenai biaya produksi dalam jangka pendek, anda
menemukan adanya biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost). Pada
produksi jangka pendek anda menggunakan input tetap sehingga menimbulkan biaya
tetap (fixex cost). Penggunaan input variabel akan menimbulkan biaya variabel
(variable cost).
Perbedaan sifat input yang digunaakn menimbulkan perbedaan biaya jangka panjang
dan jangka pendek. Dalam jangka panjang menggap semua input produksi bersifat
variabel. Dengan demikan, dalam jangka panjang penggunaan input untuk produksi
akan dianggap menimbulkan biaya variabel.
Kondisi jangka pendek dan jangka panjang bergantung pada kondisi masing-masing
perusahaan bukan pada kriteria waktu spesifik. Perbedaan jangka panjang dan jangka
pendek yaitu dapat dilihat dari skala produksinya. Dalam jangka pendek kita akan
mendapati input produksi yang bersifat tetap dan variabel sehingga menimbulkan
biaya yang bersifat tetap dan variabel pula. Sedangkan dalam jangka panjang semua
input produksi dianggap bersifat variabel sehingga biaya produksi juga akan dianggap
sebagai biaya variabel.
Pasar tenaga kerja dapat pula diartikan sebagai suatu pasar yang mempertemukan
penjual dan pembeli tenaga kerja. Sebagai penjual tenaga kerja di dalam pasar ini
adalah para pencari kerja (pemilik tenaga kerja), sedangkan sebagai pembelinya
adalah orang-orang / lembaga yanng memerlukan tenaga kerja.
2. Berdasarkan Prioritasnya
Pasar Tenaga Kerja Utama ( Primary Labour Market)
Pasar kerja utama adalah pasar tenaga kerja yang menawarkan jabatan atau posisi
dengan tingkat upah atau gaji yang tinggi, pekerja yang baik dan dengan kondisi
yang setabil. Pasar ini dapat ditemukan pada sektor usaha yang menggunakan
padat modal.
Berdaasarkan Sekunder (Ssecondary Labour Market)
Para pekerja sekunder adalah pasar tenaga kerja yang menawarkan jababtan atau
posisi dengan tingkat upah atau gaji yang rendah, posisis yang kurang setabil dan
kurang memberi kesempatan untuk pengembangan karir karyawan. Biasanya ini
dapat dilihat pada industri rrestoran dan jasa hotel, kasir dan penjualan ritel.
4. Berdasarkan Pendidikannya
Sementara itu, para pencari kerja (Pemilik Tenaga Kerja) dapat mendaftarkan dirinya ke
Depnaker dengan menyampaikan keterangan-keterangan tentang dirinya, keterangan
tentang diri pribadi si pencari kerja ini sangat penting untuk dasar penyesuaian dengan
kebutuhan tenaga kerja dari orang-orang atau lembaga-lembaga yang bersangkutan.
Apabila ada kesesuaian Depnaker akan mempertemukan antara si pencari kerja dengan
orang atau lembaga yang membutuhkan tenaga kerja tersebut untuk transaksi lebih lanjut.
Selain Depnaker, di Indonesia juga berkembang penyelenggaraan bursa tenaga kerja
swasta yang bisa disebut perusahaan penyalur tenaga kerja. Perusahaan swasta yang
berusaha mengumpulakan dan menampung pencari kerja, kemudian menyalurkan kepada
orang-orang atau lembaga-lembaga yang membutuhkan tenaga kerja , baik di dalam
Maupun luar negeri, seperti Malaysia, Singapura, Hongkong dan Arab Saudi. Sebelum
diadakan penyaluran perusahaan, ini juga sering menyelenggarakan pelatihan kepada
para pencari kerja yang ditampungnya. Apabila ada kesesuaian antara pencari kerja
dengan orang atau lembaga yang membutuhkannya dapat dilakukan transaksi. Atas
jasanya menyalurkan tenaga kerja ini perusahaantersebut akan mendapatkan komisi.
Pembayaran upah tenaga kerja dapat dibebankan pada 2 pertimbangan, yaitu gaji dan
upah. Gaji adalah pembayaran kepada pekerja-pekerja tetap dan tenaga kerja profesional
seperti pegawai pemerintah, dosen, guru, manager, dan lain sebagainya, biasanya sebulan
sekali. Sedangkan upah adalah pembayaran kepada pekerja-pekerja kasar yang
pekerjaannya selau berlimpah-limpah seperti pekerja pertanian, tukang kayu, buruh kasar
dan lain-lainn. Dalam teori ekonomi upah diartikan sebagai pembayaran atas jasa-jasa
fisik maupun mental yang disediakan oleh tenaga kerja kepada para pengusaha. Dalam
teori ekkonomi, kedua jenis pendapatan pekerja tersebut dinamakan upah.
Ada perbedaan upah uang dan upah real. Upah uang adalah sejumlah uang yang diterima
para pekerja dari para pengusaha sebagai pembayaran atas tenaga modal atau fisik para
pekerja yang digunakan dalam proses produksi. Sedangkan upah real adalah tingkatan
upah pekerja yang diukur dari sudut kemampuan upah tersebut membeli barang-barang
dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan para pekerja. Upah real yang
diterima tenaga kerja tergantung pada produktifitas dari tenaga kerja tersebut. Sumber-
sumber kenaikan produktifitas:
Dengan tujuan agar dapat memperoleh upah dan fasilitas bukankeuangan yang lebih baik,
tenaga kerja dapat menyatukan diri didalam serikat buruh atau persatuan pekerja. Serikat
buruh adalah organisasi yanng didirikan dengan tujuan agar para pekerja dapat sebagai
suatu kesatuan membicarakan atau menuntut syarat-syarat kerja tertentu dengan para
pengusaha.
Manfaat penentuan upah dalam pasar tenaga kerja yang bersifat monopoli:
a. Menentukan upah yang lebih tinggi dari yang dicapai pada keseimbangan permintaan
dan penawaran.
b. Membatasi penawaran tenaga kerja.
c. Menjalankan usaha-usaha yang bertujuan menaikan permintaan tenaga kerja.
Di pasar monopoli upah adalah lebih tinggi dari pasar persaingan sempurna. Penentuan
tingkat upah di dalam pasar tenaga kerja dimana tenagaa kerja bersatu dalam satu serikat
buruh, dan didalam pasar hanuya terdapat satu perusahaan saja yang menggunakan
tenaga kerja.
Tingkat upah yang terjadi bisa lebih tinggi/rendah dari pasar persaingan sempurna,
tergantung mana yang lrebih kuat tenaga kerja atau perusahaan.
PEREKONOMIAN TERBUKA
Dalam model terbuka ini jasa perbankan dan lembaga keuangan dapat juga berasal dari
luar negeri dan kita dihadapkan pada sistem perekonomian yang semakin menyatu (the
borderless economy) yang disebut dengan the global ekonomi.
Tidak hanya di zaman sekarang ini, beberapa abad yang lalu para pedagang yang berlayar
dengan kapal juga sudah melakukan kegiatan jual beli barang antar wilayah padahal
perekonomian saat itu belum berkembang seperti sekarang ini.
Jika kita nilai kegiatan ekspor dan impor sekarang ini justru memiliki peranan penting
dalam perekonomian antar negara yang salah satu penyebabnya mungkin karena
perbedaan sumber daya dan perbedaan kepentingan antar negara yang satu dengan negara
yang lainnya.
Disebut dengan Kegiatan ekonomi empat sektor karena kegiatan ini tidak hanya
melibatkan pelaku-pelaku ekonomi di dalam negeri, tetapi juga masyarakat ekonomi di
luar negeri. Dalam diagram circular flow terdapat pasar-pasar yang mempengaruhi
kegiatan ekonomi, pasar-pasar tersebut meliputi : Pasar barang, Pasar tenaga kerja, Pasar
Uang & Lembaga keuangan, serta Pasar Luar negeri.
Perekonomian terbuka atau perekonomian empat sektor adalah suatu sistem ekonomi
yang melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan negara-negara lain di dunia ini,
karena kegiatan ekspor dan impor merupakan bagian yang pentingnya dalam kegiatan
setiap perekonomian.
Dalam ekonomi yang melakukan perdagangan luar negeri, aliran pendapatan dan
pengeluaran dapat dijelaskan sebagai berikut : apabila aliran pendapatan dan pengeluaran
diperhatikan maka akan didapati bahwa aliran yang berlaku dalam perekonomian terbuka
adalah berbeda dengan perekonomian tiga sector sebagai akibar dari wujudnya kegiatan
ekspor dan impor.
1. Ekspor (X)
Jika suatu negara melakukan ekspor barang dan jasa ke Negara lain, maka ia harus
memproduksi barang dan jasa melebihi jumlah produksi yang diperlukan di dalam negeri.
Dengan meningkatnya jumlah produk (barang dan jasa) yang dihasilkan oleh suatu
Negara, maka hal ini juga akan meningkatkan pendapatan nasional (Y) negara tersebut.
2. Impor (M)
Dalam analisis makro ekonomi diasumsikan bahwa faktor yang mempengaruhi besar
kecilnya pembelian barang dari luar negri (impor) suatu Negara adalah kemampuan
membayar (daya beli) Negara tersebut terhadap barang impor. Makin tinggi kemampuan
membayar (daya beli)-nya maka tinggi pula impor yang dapat dilakukannya.
Karena tinggi rendahnya daya beli suatu Negara dipengaruhi oleh tingkat pendapatan
nasionalnya. Maka tinggi rendahnya impor Negara tersebut, juga ditentukan oleh besar
kecilnya pendapatan nasionalnya. “Makin tinggi pendapatan nasional, makin besar pula
impor yang dapat dilakukan oleh Negara tersebut.
Ada faktor terpenting yang menentukan ekspor suatu Negara yaitu kemampuan dari
Negara tersebut untuk mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing dalam pasaran
luar negeri, baik dalam mutu, harga barang yang diekspor paling tidak sedikit sama
baiknya dengan yang diperjual-belikan dalam pasaran luar negeri, serta cita rasa
masyarakat luar negeri terhadap barang yang diekspor.
B. Faktor-faktor yang Menentukan Impor
Impor suatu Negara dipengaruhi oleh tingkat pendapatan masyarakat. Semakin tinggi
pendapatan, semakin .banyak impor yang akan dilakukan. Inflasi juga dapat
menyebabkan secara keseluruhan barang buatan dalam negeri menjadi lebih mahal.
Serta kemampuan suatu Negara menghasilkan barang yang lebih baik mutunya
merupakan salah satu faktor yang menimbulkan perubahan impor terhadap tingkat
pendapatan nasional.