Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH HUKUM BISNIS

“PERLINDUNGAN KONSUMEN”

Dosen Pengampu : Dosen Pengampu : Fahjirani Aziza,S.Pd,.M.SI

Disusun oleh :
Nindi Karya Ramadani (220901602008)
Asdaqul Qail Salam (220901602009)
Sekar Nurul Auliah (220901602010)
ST. Rahma Aminuddin (220901602011)
Resky Tandirapak (220901602012)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PRODI AKUNTANSI D4
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita sehingga dapat menyelesaikan makalah tentang PERLINDUNGAN
KONSUMEN ini.

Makalah ini disusun sebagai bagian dari tugas mata kuliah Hukum Bisnis di perguruan tinggi.
Dalam makalah ini, kami mencoba untuk menguraikan pengertian,

Dalam penyusunan makalah ini, kami berharap dapat memberikan informasi yang
bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah pengetahuan serta wawasan tentang
pentingnya asuransi dalam kehidupan sehari-hari. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyusunan makalah ini.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Makassar, 15 mei 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................1

DAFTAR ISI ............................................................................................................................... 2

BAB I ..........................................................................................................................................3

PENDAHULUAN ........................................................................................................................3

A. Deskripsi Singkat ............................................................................................................ 3

B. Relevensi ........................................................................................................................ 4

C. Indikator .......................................................................................................................... 5

BAB II .........................................................................................................................................7

PEMBAHASAN ..........................................................................................................................7

A. Hukum Perlindungan Konsumen ................................................................................7

B. Dasar Hukum Perlindungan Konsumen ..................................................................... 8

C. Asai Dan Tujuan Perlindungan Konsumen .............................................................. 10

D. Hak Dan Kewajiban Perlindungan konsumen ..........................................................12

E. Prinsip – Prinsip Perlindungan Konsumen ...............................................................13

BAB III ......................................................................................................................................15

PENUTUP ................................................................................................................................15

A. Simpulan ....................................................................................................................... 15

B. Saran ............................................................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 18

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Deskripsi Singkat
Perlindungan konsumen adalah serangkaian langkah dan kebijakan yang
ditetapkan untuk melindungi hak-hak dan kepentingan konsumen. Ini melibatkan
perlindungan terhadap praktik bisnis yang merugikan, penipuan, dan penjualan
produk atau layanan yang tidak aman atau berkualitas rendah. Tujuan utama
perlindungan konsumen adalah memastikan bahwa konsumen diperlakukan secara
adil, diberikan informasi yang jujur, dan memiliki akses ke produk dan layanan yang
berkualitas.

Perlindungan konsumen mencakup beberapa aspek penting, seperti:


1. Hak-hak konsumen
Menjamin hak-hak dasar konsumen, termasuk hak atas keamanan, hak untuk
memilih, hak atas informasi yang akurat, hak untuk mendapatkan kompensasi
jika terjadi kerugian, dan hak untuk dilayani secara adil.
2. Keamanan produk
Memastikan bahwa produk yang dijual kepada konsumen aman digunakan,
memenuhi standar keamanan yang ditetapkan, dan tidak menimbulkan risiko
bagi kesehatan atau keselamatan konsumen.
3. Kualitas produk dan layanan
Menjamin bahwa produk dan layanan yang ditawarkan kepada konsumen
memenuhi standar kualitas yang ditetapkan, bebas dari cacat, dan sesuai
dengan apa yang dijanjikan oleh produsen atau penjual.
4. Transparansi informasi
Memastikan bahwa konsumen diberikan informasi yang jelas, akurat, dan
lengkap tentang produk atau layanan yang mereka beli, termasuk harga,
kebijakan pengembalian, garansi, dan informasi penting lainnya.
5. Penyelesaian sengketa
Menyediakan mekanisme efektif dan adil untuk menyelesaikan sengketa
antara konsumen dan produsen/penyedia layanan, seperti melalui mediasi,
arbitrase, atau sistem pengadilan konsumen.
6. Pendidikan konsumen
Memberikan pendidikan dan informasi kepada konsumen agar mereka
memiliki pemahaman yang baik tentang hak-hak mereka, bagaimana melindungi
3
diri mereka sendiri, dan cara membuat keputusan yang cerdas saat berbelanja
atau menggunakan layanan.
Perlindungan konsumen bertujuan untuk menciptakan iklim yang adil dan
saling menguntungkan antara konsumen dan bisnis. Dengan menerapkan
perlindungan konsumen yang kuat, diharapkan konsumen dapat memperoleh
kepuasan, keamanan, dan kepercayaan saat berinteraksi dengan produk dan
layanan yang mereka gunakan.

B. Relevensi
Perlindungan konsumen memiliki relevansi yang sangat penting dalam
masyarakat modern. Berikut adalah beberapa alasan mengapa perlindungan
konsumen penting:
1. Melindungi Hak-Hak Konsumen
Perlindungan konsumen memastikan bahwa hak-hak dasar konsumen
dihormati dan dilindungi. Konsumen memiliki hak untuk keamanan, informasi
yang akurat, pilihan, dan kompensasi jika terjadi kerugian. Perlindungan
konsumen memastikan bahwa konsumen memiliki kekuatan dan perlindungan
yang setara dalam transaksi dan hubungan dengan produsen, penjual, dan
penyedia layanan.
2. Keamanan Produk dan Layanan
Perlindungan konsumen memastikan bahwa produk dan layanan yang
tersedia di pasaran aman digunakan dan memenuhi standar kualitas yang
ditetapkan. Ini melibatkan pengawasan terhadap produk berbahaya, peringatan
publik tentang produk yang cacat, dan tindakan pencegahan untuk melindungi
konsumen dari risiko yang tidak perlu.
3. Transparansi dan Informasi yang Akurat
Perlindungan konsumen melibatkan penyediaan informasi yang jelas, jujur,
dan akurat kepada konsumen. Konsumen memiliki hak untuk mengetahui harga,
kandungan, efek samping, dan informasi penting lainnya tentang produk atau
layanan yang mereka beli. Dengan memiliki informasi yang memadai, konsumen
dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dan berdasarkan pengetahuan
yang akurat.
4. Menghindari Penipuan dan Praktik Bisnis yang Merugikan
Perlindungan konsumen memastikan bahwa konsumen dilindungi dari
penipuan, penjualan produk palsu, atau praktik bisnis yang tidak adil. Hal ini
membantu melindungi konsumen dari kerugian finansial, kerugian kesehatan,
atau kerugian lainnya yang disebabkan oleh praktik bisnis yang merugikan.
4
5. Mendorong Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Perlindungan konsumen mendorong perusahaan untuk bertanggung jawab
secara sosial dan memperhatikan kepentingan konsumen. Perusahaan
diharapkan mematuhi standar etika dan memproduksi produk yang ramah
lingkungan, aman, dan berkualitas. Dengan adanya perlindungan konsumen
yang kuat, perusahaan diberi insentif untuk beroperasi dengan integritas dan
kepedulian terhadap kepentingan konsumen.
6. Peningkatan Kepercayaan dan Hubungan Bisnis yang Sehat
Perlindungan konsumen berperan penting dalam membangun kepercayaan
antara konsumen dan bisnis. Konsumen yang merasa dilindungi cenderung lebih
percaya dan nyaman dalam berbelanja dan menggunakan layanan. Hal ini dapat
menciptakan hubungan bisnis yang sehat, yang pada gilirannya dapat
meningkatkan kepuasan konsumen, loyalitas, dan reputasi perusahaan.
Perlindungan konsumen memiliki relevansi yang luas dalam kehidupan
sehari-hari, baik bagi individu maupun masyarakat secara keseluruhan. Melalui
perlindungan konsumen yang efektif, kita dapat menciptakan lingkungan yang adil
dan saling menguntungkan antara konsumen dan bisnis.

C. Indikator
Indikator perlindungan konsumen adalah ukuran atau tanda-tanda yang
digunakan untuk mengevaluasi tingkat perlindungan konsumen dalam suatu negara
atau wilayah. Berikut adalah beberapa indikator yang sering digunakan:
1. Undang-undang Perlindungan Konsumen
Evaluasi terhadap keberadaan undang-undang yang melindungi konsumen
dan sejauh mana undang-undang tersebut memberikan perlindungan yang
memadai. Hal ini mencakup adopsi undang-undang, keberlakuan, dan efektivitas
penegakan hukum terkait perlindungan konsumen.
2. Keamanan Produk
Mengukur tingkat keamanan produk yang tersedia di pasar. Hal ini
melibatkan penilaian terhadap mekanisme pengawasan produk, peraturan terkait
standar keamanan, pengawasan kepatuhan, dan respons terhadap produk yang
berbahaya.
3. Penyediaan Informasi yang Akurat
Mengukur ketersediaan informasi yang jujur dan akurat kepada konsumen. Ini
mencakup transparansi harga, informasi produk, label, pemeringkatan, ulasan
konsumen, dan ketersediaan informasi tentang hak-hak konsumen.
4. Penyelesaian Sengketa
5
Menilai ketersediaan mekanisme penyelesaian sengketa yang efektif dan adil
antara konsumen dan produsen/penyedia layanan. Indikator ini melibatkan
evaluasi terhadap ketersediaan proses alternatif penyelesaian sengketa,
pengaduan konsumen, mediasi, arbitrase, dan aksesibilitas sistem peradilan
konsumen.
5. Pendidikan Konsumen
Mengukur tingkat pendidikan konsumen yang ada. Ini mencakup
ketersediaan program pendidikan konsumen, kampanye informasi, dan
aksesibilitas sumber daya pendidikan yang membantu konsumen memahami
hak-hak mereka dan menjadi konsumen yang cerdas.
6. Tingkat Keluhan Konsumen
Mengukur jumlah dan jenis keluhan konsumen yang diterima oleh otoritas
perlindungan konsumen atau badan lainnya. Hal ini dapat memberikan gambaran
tentang masalah yang sering terjadi dan mungkin memerlukan peningkatan
perlindungan.
7. Kepatuhan Bisnis
Evaluasi terhadap tingkat kepatuhan bisnis terhadap peraturan perlindungan
konsumen. Indikator ini mencakup tingkat pelanggaran, tindakan hukum yang
diambil terhadap pelanggar, dan efektivitas penegakan hukum.
8. Kepuasan Konsumen
Mengukur tingkat kepuasan konsumen terhadap produk, layanan, dan
perlindungan yang diterima. Indikator ini dapat didapatkan melalui survei
kepuasan konsumen dan umpan balik konsumen secara umum.

Indikator-indikator ini digunakan untuk mengukur dan memantau tingkat


perlindungan konsumen dalam suatu negara atau wilayah.

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hukum Perlindungan Konsumen


Hukum perlindungan konsumen adalah kumpulan peraturan dan undang-
undang yang dibuat untuk melindungi hak-hak dan kepentingan konsumen dalam
transaksi komersial. Hukum perlindungan konsumen berfungsi sebagai kerangka
kerja hukum yang mengatur interaksi antara konsumen dan bisnis, serta memberikan
alat penegakan hukum untuk melindungi konsumen dari praktik
bisnis yang merugikan.
Perlindungan konsumen adalah serangkaian tindakan, kebijakan, dan
undang-undang yang bertujuan untuk melindungi konsumen dari praktik bisnis yang
merugikan, produk berbahaya, informasi yang menyesatkan, dan pelanggaran hak-
hak konsumen. Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan yang adil dan
aman bagi konsumen dalam transaksi komersial dengan bisnis.
Perlindungan konsumen melibatkan berbagai aspek, seperti:
1. Keamanan Produk
Konsumen berhak menggunakan produk dan layanan yang aman dan tidak
membahayakan kesehatan serta keselamatan mereka. Perlindungan konsumen
melibatkan pengawasan terhadap kualitas dan keamanan produk, serta
penarikan produk yang berbahaya dari pasar.
2. Informasi yang Jujur dan Transparan
Konsumen berhak mendapatkan informasi yang jujur, akurat, dan lengkap
tentang produk dan layanan yang mereka beli. Perlindungan konsumen
melibatkan penegakan aturan terkait informasi yang diberikan kepada konsumen,
termasuk label produk, iklan yang tidak menyesatkan, dan kewajiban bisnis untuk
memberikan informasi yang benar.
3. Hak-hak Konsumen
Perlindungan konsumen melibatkan pengakuan dan perlindungan terhadap
hak-hak konsumen. Ini termasuk hak untuk keamanan, informasi yang jujur,
pilihan, pendidikan dan perlindungan, serta hak untuk diberi kompensasi jika
terjadi kerugian.
4. Larangan Praktik Bisnis Tidak Adil

7
Perlindungan konsumen melibatkan larangan praktik bisnis yang tidak adil,
menyesatkan, atau mengeksploitasi konsumen. Ini termasuk larangan iklan palsu,
penjualan paksa, penipuan, peningkatan harga yang tidak wajar, dan
pelanggaran kebijakan pengembalian barang.
5. Penyelesaian Sengketa
Perlindungan konsumen melibatkan mekanisme penyelesaian sengketa yang
efektif antara konsumen dan bisnis. Ini bisa berupa negosiasi, mediasi, arbitrase,
atau melalui pengadilan konsumen yang khusus menangani perselisihan
konsumen.
Perlindungan konsumen dapat ditegakkan melalui peraturan dan undang-
undang yang ditetapkan oleh pemerintah dan badan regulasi yang berwenang.
Pemerintah juga dapat mendirikan lembaga dan badan pengawas khusus untuk
memastikan kepatuhan terhadap perlindungan konsumen.
Secara keseluruhan, perlindungan konsumen bertujuan untuk menciptakan
keseimbangan kekuatan antara konsumen dan bisnis, serta memberikan kepastian
dan kepercayaan kepada konsumen dalam melakukan transaksi dan menggunakan
produk dan layanan yang tersedia di pasaran.
B. Dasar Hukum Perlindungan Konsumen
Sesungguhnya peranan hukum dalam konteks ekonomi adalah menciptakan
ekonomi dan pasar yang kompetitif. Terkait dengan hal ini pula, bahwa tidak ada
pelaku usaha atau produsen tunggal yang mampu mendominasi pasar, selama
konsumen memiliki hak untuk memilih produk mana menawarkan nilai terbaik, baik
dalam har ga maupun mutu. Serta tidak ada pelaku usaha dan produsen yang
mampu menetapkan harga berlebihan atau menawarkan produk dengan kualitas
yang rendah, selama masih ada produsen lain dan konsumen akan pindah kepada
produk lain tersebut.
Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin
adanya kepastian hukum untuk memberikan perlindungan kepada
konsumen. Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo mengemukakan bahwa rumusan
pengertian perlindungan konsumen yang tersebut dalam Pasal 1 angka 1 UUPK
tersebut diatas cukup memadai. Kalimat yang menyatakan “segala upaya yang
menjamin adanya kepastian hukum”, diharapkan sebagai benteng untuk meniadakan
tindakan sewenang-wenang yang menguntungkan pelaku usaha hanya demi untuk
kepentingan konsumen.
Secara internasional, perhatian terhadap hak dan kepentingan konsumen
telah merupakan fokus kajian Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sebagai
organisasi internasional melalui Sidang Umum PBB yang ke-160 tanggal 9 April
8
1985 yang tertuang dalam Resolusi PBB 39/248 tentang Perlindungan Konsumen
yang menegaskan beberapa kepentingan konsumen diantaranya perlindungan
konsumen dari bahaya terhadap kesehatan dan keamanannya, termasuk
tersedianya cara-cara ganti rugi yang efektif.
Menurut Business English Dictionary, perlindungan konsumen adalah
protecting consumers against unfair or illegal traders." Adapun Black's Law
Dictionary mendefinisikan a statute that safeguards con- sumers in the use goods
and services." Perlindungan konsumen adalah istilah yang dipakai untuk
menggambarkan perlindungan hukum. yang diberikan kepada konsumen dalam
usahanya untuk memenuhi kebutuhannya dari hal-hal yang merugikan konsumen itu
sendiri. Undang-Undang Perlindungan Konsumen menyatakan bahwa, per-
lindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum
untuk memberi perlindungan kepada konsumen." Perlindungan konsumen
mempunyai cakupan yang luas, meliputi perlindungan konsumen terhadap barang
dan jasa, yang berawal dari tahap kegiatan untuk mendapatkan barang dan jasa
hingga sampai akibat-akibat dari pemakaian barang dan/atau jasa tersebut.
Di Indonesia, dasar hukum yang menjadikan seorang konsumen dapat
mengajukan perlindungan adalah;
1. Undang Undang Dasar 1945 Pasal 5 ayat (1), pasal 21 ayat (1), Pasal 21 ayat (1),
Pasal 27, dan Pasal 33.
2. Undang Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 1999 No. 42 Tambahan lembaran Negara
Republik Indonesia No. 3821.
3. Undang Undang No. 5 tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Usaha Tidak Sehat.
4. Undang Undang No. 30 Tahun 1999 Tentang Arbritase dan Alternatif Penyelesian
Sengketa.
5. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2001 tentang Pembinaan Pengawasan dan
Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen.
6. Surat Edaran Dirjen Perdagangan Dalam Negeri No. 235/DJPDN/VII/2001
Tentang Penangan pengaduan konsumen yang ditujukan kepada Seluruh dinas
Indag Prop/Kab/Kota.
7. Surat Edaran Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri No. 795
DJPDN/SE/12/2005 tentang Pedoman Pelayanan Pengaduan Konsumen.
Dasar hukum tersebut bisa menjadi landasan hukum yang sah dalam soal
pengaturan perlindungan konsumen. Di samping UU Perlindungan Konsumen masih
terdapat sejumlah perangkat hukum lain yang bisa dijadikan sebagai
9
sumber atau dasar hukum sebagai berikut:
a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2001 Tanggal 21 Juli
tentang Badan Perlindungan Konsumen Nasional.
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2001 Tanggal 21 Juli
2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Perlindungan
Konsumer.
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2001 Tanggal 21 Juli
2001 tentang Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat.
d. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 90 Tahun 2001 Tanggal 21 Juli
2001 tentang Pembentukan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen
Pemerintah Kota Medan, Kota Palembang, Kota Jakarta Pusat, Kota Jakarta
Barat, Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Yogyakarta Kota Surabaya, Kota
Malang. dan Kota Makassar
e. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor
302/MPP/KEP/10/2001 tentang Pendaftaran Lembaga Perlindungan Konsumen
Swadaya Masyarakat.
f. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor
605/MPP/KEP/8/2002 tentang Pengangkatan Anggota Badan Penyelesaian
Sengketa Konsumen Pada Pemerintah Kota Makassar, Kota Palembang, Kota
Surabaya, Kota Bandung. Kota Semarang. Kota Yogyakarta, dan Kota Medan.

C. Asai Dan Tujuan Perlindungan Konsumen


1. Asas-asas dan tujuan perlindungan konsumen adalah sebagai berikut:
a. Asas Perlindungan Konsumen
Kepentingan Umum: Perlindungan konsumen bertujuan untuk melindungi
kepentingan umum dan memastikan keseimbangan antara konsumen dan pelaku
bisnis.
b. Kesetaraan
Perlindungan konsumen berupaya untuk menciptakan kesetaraan dalam
hubungan antara konsumen dan pelaku bisnis, sehingga konsumen memiliki
kekuatan tawar yang seimbang dalam transaksi.
c. Keadilan
Perlindungan konsumen bertujuan untuk mencapai keadilan dalam
transaksi bisnis, di mana konsumen mendapatkan produk atau layanan yang
berkualitas dan aman sesuai dengan yang dijanjikan.
d. Keamanan

10
Asas perlindungan konsumen juga berfokus pada keamanan konsumen,
baik dalam hal fisik maupun finansial. Konsumen memiliki hak untuk dilindungi
dari produk atau layanan yang berbahaya atau merugikan.

2. Tujuan Perlindungan Konsumen:


a. Keamanan Konsumen
Salah satu tujuan utama perlindungan konsumen adalah melindungi
keamanan dan kesehatan konsumen. Hal ini mencakup pengawasan
terhadap produk yang dijual di pasaran untuk memastikan bahwa produk
tersebut aman digunakan dan tidak menimbulkan risiko bagi konsumen.
b. Hak Konsumen
Perlindungan konsumen bertujuan untuk memastikan bahwa hak-hak
konsumen dihormati dan dilindungi. Ini meliputi hak atas informasi yang jujur,
hak untuk memilih, hak atas keadilan dalam transaksi, dan hak untuk
mendapatkan kompensasi jika terjadi kerugian.
c. Transparansi dan Informasi
Perlindungan konsumen juga berfokus pada transparansi dalam
transaksi bisnis dan memberikan informasi yang jelas dan jujur kepada
konsumen. Tujuan ini adalah untuk memungkinkan konsumen membuat
keputusan yang tepat dan cerdas dalam membeli produk atau layanan.
d. Penghindaran Praktik Bisnis yang Tidak Etis
Perlindungan konsumen bertujuan untuk menghindari dan melawan
praktik bisnis yang tidak etis, seperti penipuan, penjualan paksa, atau
pemasaran yang menyesatkan. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa
konsumen tidak dieksploitasi atau dirugikan oleh praktik bisnis yang
merugikan.
e. Pendidikan Konsumen
Salah satu tujuan penting dari perlindungan konsumen adalah
meningkatkan tingkat literasi dan pendidikan konsumen. Hal ini memberikan
konsumen pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik tentang hak-hak
mereka, praktik bisnis yang etis, dan cara membuat keputusan yang
bijaksana dalam bertransaksi.
Tujuan perlindungan konsumen adalah untuk menciptakan lingkungan
yang adil, aman, dan berkeadilan bagi konsumen dalam setiap transaksi bisnis.
Dengan adanya perlindungan konsumen yang efektif, konsumen dapat merasa
lebih percaya diri, terlindungi, dan mendapatkan nilai yang maksimal dari produk
atau layanan yang mereka beli.
11
D. Hak Dan Kewajiban Perlindungan konsumen
Hak dan kewajiban perlindungan konsumen adalah prinsip-prinsip yang
dirancang untuk melindungi kepentingan dan keamanan konsumen dalam transaksi
perdagangan dan bisnis. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang hak dan
kewajiban perlindungan konsumen:
1. Hak Konsumen:
a. Hak atas informasi
Konsumen memiliki hak untuk menerima informasi yang jelas dan
jujur tentang produk atau layanan yang mereka beli. Informasi ini meliputi
harga, kualitas, risiko, dan karakteristik produk atau layanan tersebut.
b. Hak untuk memilih
Konsumen memiliki hak untuk memilih produk atau layanan yang
mereka inginkan tanpa adanya paksaan atau manipulasi. Mereka juga
memiliki hak untuk membandingkan harga dan kualitas produk atau layanan
yang ditawarkan oleh berbagai penjual.
c. Hak untuk keamanan
Konsumen memiliki hak untuk melindungi diri dari produk atau
layanan yang berbahaya atau dapat membahayakan kesehatan dan
keselamatan mereka. Mereka juga memiliki hak untuk mendapatkan
informasi tentang risiko yang terkait dengan produk atau layanan tersebut.
d. Hak untuk kompensasi
Jika produk atau layanan yang diberikan tidak memenuhi harapan
atau merugikan konsumen, mereka memiliki hak untuk meminta kompensasi
atau penggantian yang adil.

2. Kewajiban Perlindungan Konsumen:


a. Mengedukasi diri
Konsumen memiliki kewajiban untuk mempelajari hak-hak mereka
sebagai konsumen, serta memahami hak dan kewajiban mereka dalam
setiap transaksi bisnis.
b. Memeriksa produk
Konsumen memiliki kewajiban untuk memeriksa produk atau layanan
sebelum membelinya, dan memastikan bahwa produk tersebut sesuai
dengan harapan dan kebutuhan mereka.
c. Melaporkan penyalahgunaan

12
Jika konsumen menemui praktik bisnis yang tidak etis atau
penyalahgunaan hak konsumen, mereka memiliki kewajiban untuk
melaporkan hal tersebut kepada otoritas yang berwenang atau badan
perlindungan konsumen.
d. Menggunakan produk dengan bijak
Konsumen memiliki kewajiban untuk menggunakan produk atau
layanan dengan bijak dan sesuai dengan petunjuk dan instruksi yang
diberikan oleh produsen atau penyedia layanan.
Perlindungan konsumen penting untuk memastikan bahwa konsumen
tidak dieksploitasi oleh praktik bisnis yang tidak etis atau produk yang tidak
aman. Dengan hak dan kewajiban yang jelas, konsumen dapat mengambil
keputusan yang tepat dan mengharapkan perlindungan yang adil dalam setiap
transaksi bisnis.

E. Prinsip – Prinsip Perlindungan Konsumen


Prinsip-prinsip perlindungan konsumen adalah panduan etika dan hukum
yang menjadi dasar dalam melindungi hak dan kepentingan konsumen. Berikut
adalah beberapa prinsip utama dalam perlindungan konsumen:
1. Prinsip transparansi
Konsumen memiliki hak untuk mendapatkan informasi tentang produk keuangan
yang dipilih sejelas-jelasnya. OJK mewajibkan pelaku usaha jasa keuangan (PUJK)
untuk memberikan informasi tentang produk atau layanannya dengan akurat, jujur
dan tidak menyesatka
2. Prinsip perlakuan yang adil
Seluruh konsumen di sektor jasa keuangan berhak memiliki serta mendapatkan
akses yang setara pada produk jasa keuangan sesuai klasifikasi yang ditentukan
PUJK.
3. Prinsip keandalan
Konsumen memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan yang akurat, di mana
sistem, prosedur, infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) yang diberikan oleh
PUJK harus mumpuni dan profesional.
4. Prinsip keamanan data​
OJK melarang PUJK membagikan data atau informasi tentang konsumennya
pada pihak ketiga. Data yang dimiliki PUJK hanya digunakan untuk kepentingan dan
tujuan yang disetujui oleh konsumen.
5. Prinsip penanganan pengaduan

13
Konsumen memiliki hak untuk mengajukan pengaduan bila memiliki suatu
permasalahan dalam proses transaksi kepada PUJK.
6. Keamanan Produk
Prinsip ini mengharuskan produsen dan penyalur produk untuk menyediakan
produk yang aman bagi konsumen. Produk harus diuji, dievaluasi, dan memenuhi
standar keamanan yang ditetapkan. Jika terdapat risiko atau bahaya yang diketahui
terkait dengan produk, konsumen harus diberi informasi yang jelas dan memadai.
7. Hak untuk Dijamin Kualitas
Konsumen memiliki hak untuk mendapatkan produk atau layanan yang
memenuhi standar kualitas yang dijanjikan atau yang diharapkan. Produk yang cacat
atau layanan yang tidak memenuhi standar harus diganti atau diperbaiki sesuai
dengan hak konsumen.
8. Informasi yang Jelas dan Akurat
Konsumen berhak mendapatkan informasi yang jelas, akurat, dan mudah
dipahami tentang produk atau layanan yang mereka beli. Informasi ini mencakup
harga, kualitas, fitur, manfaat, risiko, serta syarat dan ketentuan yang berlaku.
9. Kebebasan Memilih
Konsumen memiliki hak untuk memilih produk atau layanan yang mereka
inginkan, tanpa adanya tekanan atau praktik penjualan yang menyesatkan. Mereka
berhak membandingkan harga, kualitas, dan opsi lain sebelum membuat keputusan
pembelian.
10. Privasi dan Keamanan Data
Konsumen berhak atas privasi dan keamanan data pribadi mereka. Pihak-pihak
yang mengumpulkan dan memproses data konsumen harus menjaga kerahasiaan
dan melindungi data tersebut dari akses yang tidak sah atau penyalahgunaan.
11. Penyelesaian Sengketa
Konsumen memiliki hak untuk mengajukan keluhan atau sengketa terkait produk
atau layanan yang mereka beli. Mekanisme penyelesaian sengketa yang adil,
transparan, dan efektif harus tersedia bagi konsumen.
12. Edukasi dan Kesadaran Konsumen
Prinsip ini menekankan pentingnya memberikan edukasi dan meningkatkan
kesadaran konsumen tentang hak-hak mereka, kebijakan perlindungan konsumen,
serta praktik yang aman dan bertanggung jawab dalam berbelanja.
13. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Prinsip ini menyoroti tanggung jawab produsen dan penyalur dalam
mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan dari produk atau layanan yang

14
mereka tawarkan. Mereka harus memastikan praktik bisnis yang bertanggung jawab
terkait keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat.
Prinsip-prinsip perlindungan konsumen ini bertujuan untuk menciptakan
keseimbangan antara kepentingan konsumen dan bisnis, serta memastikan bahwa
konsumen diperlakukan dengan adil, mendapatkan produk berkualitas, dan dilindungi
dari praktik yang merugikan.
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Perlindungan konsumen adalah upaya untuk melindungi hak, kepentingan,
dan kesejahteraan konsumen dalam transaksi komersial. Simpulan dari perlindungan
konsumen adalah sebagai berikut:
1. Hak Konsumen
Perlindungan konsumen memberikan pengakuan dan jaminan terhadap hak-
hak konsumen, termasuk hak keamanan produk, hak mendapatkan informasi
yang jelas dan akurat, hak memilih, hak mendapatkan produk berkualitas, hak
privasi dan keamanan data, hak penyelesaian sengketa, dan hak untuk
mendapatkan pendidikan dan kesadaran konsumen.
2. Keamanan Produk
Konsumen memiliki hak untuk memperoleh produk yang aman, bebas dari
bahaya atau risiko yang tidak diinginkan. Produsen dan penyalur bertanggung
jawab untuk menyediakan produk yang memenuhi standar keamanan yang
ditetapkan.
3. Informasi yang Jelas
Konsumen berhak mendapatkan informasi yang jelas, akurat, dan mudah
dipahami tentang produk atau layanan yang mereka beli. Informasi ini mencakup
harga, kualitas, fitur, manfaat, risiko, serta syarat dan ketentuan yang berlaku.
4. Penyelesaian Sengketa
Konsumen memiliki hak untuk mengajukan keluhan atau sengketa terkait
produk atau layanan yang mereka beli. Mekanisme penyelesaian sengketa yang
adil, transparan, dan efektif harus tersedia bagi konsumen.
5. Kesadaran dan Edukasi Konsumen
Perlindungan konsumen juga mencakup upaya untuk meningkatkan
kesadaran dan edukasi konsumen tentang hak-hak mereka, kebijakan
perlindungan konsumen, serta praktik yang aman dan bertanggung jawab dalam
berbelanja.
15
6. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Produsen dan penyalur memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam
mempertimbangkan dampak produk atau layanan mereka terhadap masyarakat
dan lingkungan. Mereka harus memastikan praktik bisnis yang bertanggung
jawab terkait keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat.
Simpulan ini menunjukkan bahwa perlindungan konsumen bertujuan untuk
menciptakan keseimbangan antara kepentingan konsumen dan bisnis. Dengan
adanya perlindungan konsumen yang efektif, konsumen dapat merasa aman,
mendapatkan produk atau layanan berkualitas, dan memiliki mekanisme
penyelesaian sengketa yang adil. Selain itu, kesadaran dan edukasi konsumen juga
penting agar mereka dapat membuat keputusan yang cerdas dan melindungi diri
mereka dalam transaksi komersial.

B. Saran
Berikut adalah beberapa saran untuk memperkuat perlindungan konsumen:
1. Peningkatan Kesadaran Konsumen
Meningkatkan kesadaran konsumen tentang hak-hak mereka, kebijakan
perlindungan konsumen, dan praktik yang aman dan bertanggung jawab dalam
berbelanja. Hal ini dapat dilakukan melalui kampanye informasi dan edukasi yang
melibatkan pemerintah, organisasi konsumen, media, dan sektor swasta.
2. Implementasi dan Peningkatan Kebijakan Perlindungan Konsumen
Pemerintah perlu mengadopsi dan mengimplementasikan kebijakan
perlindungan konsumen yang kuat, termasuk undang-undang yang melindungi
hak-hak konsumen dan mengatur praktik bisnis yang adil. Selain itu, perlu
dilakukan evaluasi dan pembaruan berkala terhadap kebijakan tersebut untuk
memastikan kesesuaian dengan perkembangan teknologi dan pasar.
3. Penguatan Penegakan Hukum
Meningkatkan penegakan hukum terhadap pelanggaran hak konsumen.
Diperlukan kerjasama yang erat antara lembaga penegak hukum, regulator, dan
organisasi konsumen untuk memastikan pelanggaran hak konsumen ditindak
dengan tegas.
4. Penyediaan Mekanisme Penyelesaian Sengketa yang Efektif
Membangun dan memperkuat mekanisme penyelesaian sengketa yang adil,
transparan, dan efektif. Ini bisa meliputi pembentukan lembaga penyelesaian
sengketa yang mandiri, dengan proses yang sederhana, cepat, dan biaya yang
terjangkau bagi konsumen.
5. Kolaborasi dengan Industri
16
Mendorong kerjasama antara pemerintah, organisasi konsumen, dan sektor
bisnis untuk mengembangkan standar yang lebih baik, etika bisnis yang baik,
dan praktik tanggung jawab sosial dan lingkungan yang lebih baik.
6. Penguatan Pengawasan
Meningkatkan pengawasan terhadap produk dan layanan yang beredar di
pasar untuk memastikan kepatuhan terhadap standar keamanan, kualitas, dan
informasi yang jelas. Hal ini dapat dilakukan melalui inspeksi rutin, uji
laboratorium, dan pemantauan pasca-pemasaran.
7. Kerjasama Internasional
Meningkatkan kerjasama internasional dalam hal perlindungan konsumen,
termasuk pertukaran informasi, harmonisasi kebijakan, dan penegakan hukum
bersama terkait pelanggaran hak konsumen yang melintasi batas negara.
8. Penyediaan Akses yang Mudah
Memastikan akses yang mudah bagi konsumen untuk melaporkan
pelanggaran hak konsumen, mendapatkan informasi, dan mengakses
mekanisme penyelesaian sengketa. Diperlukan saluran komunikasi yang jelas
dan dapat dijangkau oleh konsumen.

Saran-saran ini bertujuan untuk memperkuat perlindungan konsumen,


memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap hak-hak konsumen, dan
memastikan keadilan dalam transaksi komersial. Implementasi saran-saran ini akan
membantu menciptakan lingkungan yang lebih adil, aman, dan
berkelanjutan bagi konsumen.

17
DAFTAR PUSTAKA

Zulham. (2013). Hukum Perlindungan Konsumen. Jakarta: KENCANA.

Panjaitan Hulman. (2021). Hukum Perlindungan Konsumen. Jakarta : Jala Permata Aksara

Soemitro, R. (2018). Perlindungan Hukum Konsumen dalam Transaksi Elektronik. Jurnal


Magister Hukum Udayana, 7(2), 167-182.

Ardiyanto, E. (2015). Perlindungan Hukum Konsumen dalam Pembelian Barang dan Jasa.
Jurnal Hukum Lex Generalis, 1(1), 1-14.

Budiarti, E. R., & Wahyuni, S. (2018). Perlindungan Hukum Konsumen dalam Transaksi
Elektronik di Indonesia. Jurnal Yustika, 21(1), 89-102.

Dwijowijoto, R. D., & Ghozali, I. (2017). Perlindungan Konsumen dalam Perspektif Hukum
Perlindungan Konsumen di Indonesia. Jurnal Pendidikan dan Hukum, 3(1), 18-29.

Handayani, E. (2019). Perlindungan Konsumen dalam Perspektif Hukum Indonesia. Lex


Privatum, 7(2), 175-189.

Herawati, N., & Arisman, A. (2018). Perlindungan Hukum Konsumen dalam Perjanjian Jual
Beli Online. Lex Jurnalica, 15(1), 11-26.

Maulana, F. (2016). Perlindungan Hukum Konsumen dalam Pembelian Barang dan Jasa.
Jurnal Yudisial, 9(2), 1-15.

Nursalim, M. (2017). Perlindungan Konsumen dalam Transaksi Elektronik Menurut Undang-


Undang Nomor 8 Tahun 1999. Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM, 24(3), 427-440.

Putri, F. A. (2019). Perlindungan Konsumen dalam Pembelian Barang dan Jasa. Jurnal
Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Hukum, 4(2), 25-35.

18
LAMPIRAN

Format Lembaran Kegiatan

No Waktu Kegiatan Peserta ( Foto Kegiatan)

1 Selasa, 15 Mei 2023 Kerja Kelompok

INDIKATOR PENILAIAN

Penilaian akan dilakukan selama proses perkuliahan dengan Skala penilaian

KRITERIA 1 2 3 4
Kelengkapan referensi
Penulisan laporan sesuai format
Pengumpulan laporan
Keterampilan Presentasi
Kreativitas
TOTAL
NILAI

KRETERIA PENILAIAN SIKAP

Nama Mahasiswa Keaktifan Kehadiran


Nindi Karya Ramadani
19
Asqadul Qail Salam
Sekar Nurul Aulia
ST. Rahmat Aminuddin
Resky Tandirapak

20

Anda mungkin juga menyukai