Anda di halaman 1dari 19

1

MATERI MATA PELAJARAN EKONOMI


PAKET C PKBM BANUA
SABTU, 27 AGUSTUS 2022
MATERI KELAS AWAL
A. Permintaan dan Penawaran
1. Pengertian Permintaan dan Penawaran
Keinginan Anda untuk mendapatkan sejumlah barang/jasa dalam rangka
memenuhi kebutuhan disebut sebagai permintaan. Pertama, permintaan efektif
(berdaya beli), yaitu permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang
disertai dengan daya beli (kemampuan membayar). Kedua, permintaan absolut, yaitu
permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang tidak disertai dengan
daya beli (hanya didasarkan pada kebutuhan saja). Ketiga, permintaan potensial,
yaitu permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang disertai daya beli
tetapi belum melaksanakan pembelian.
Dapat diartikan bahwa permintaan adalah berbagai jumlah barang tertentu yang
diminta konsumen pada berbagai tingkat harga tertentu, dalam jangka waktu
tertentu.
Suatu penawaran yang dilakukan oleh seorang produsen/pengusaha disebut
penawaran individual, sedangkan keseluruhan penawaran yang dilakukan oleh
beberapa produsen atau pengusaha di pasar dinamakan penawaran pasar (kolektif).
2. Faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran
Dalam ilmu ekonomi terdapat konsep dasar yang penting, yaitu permintaan
(demand) dan penawaran (supply). Permintaan adalah sejumlah barang atau jasa
yang diminta, datangnya dari pihak rumah tangga konsumen yang membeli dan
mengonsumsi sebagian besar barang konsumsi atau jasa. Adapun penawaran
adalah sejumlah barang atau jasa yang ditawarkan, datangnya dari pihak produsen
(perusahaan) yang menjual dan memproduksi jumlah barang atau jasa.
a. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan
1) Harga Barang Itu Sendiri
Dalam keadaan normal, harga es campur yang biasa Anda beli di kantin adalah
Rp 2.000,00 per porsi. Ketika harga tersebut naik menjadi Rp3.000,00 per porsi
sedangkan uang saku Anda tidak bertambah, apa yang akan Anda lakukan?
Mungkin Anda akan mengganti dengan jenis minuman lain yang lebih murah
atau setidaknya Anda mengurangi pembelian es campur karena takut uang saku
Anda tidak mencukupi. Ini menunjukkan bahwa kenaikan harga akan
menurunkan jumlah barang yang diminta.
2) Harga Barang Substitusi dan Barang Komplementer
Suatu barang dinamakan barang substitusi terhadap barang lain apabila dapat
menggantikan fungsi dari barang lain tersebut. Harga barang substitusi dapat
mempengaruhi permintaan barang yang dapat digantikannya. Jika harga barang
pengganti bertambah murah, maka barang diganti akan mengalami pengurangan
permintaan. Misalnya, daging ayam adalah barang substitusi bagi daging sapi,
bila harga barang daging sapi naik, maka daging ayam akan relatif lebih murah
dibandingkan daging sapi. Akibatnya, permintaan terhadap daging ayam
meningkat.
Jenis barang lain yang berhubungan erat adalah barang komplementer atau
barang pelengkap. Contoh barang komplementer adalah motor dan bensin.
Motor tidak dapat dijalankan tanpa bensin, kenaikan harga bensin pertama-tama
akan menurunkan jumlah bensin yang diminta dan selanjutnya akan mengurangi
permintaan terhadap motor.
2

3) Pendapatan Konsumen
Kecenderungan orang, bila pendapatannya bertambah, permintaannya akan
bertambah pula, entah itu barang yang sering dibelinya atau jenis barang baru.
Hal
ini berlaku untuk barang normal, bahwa terjadi korelasi positif antara pendapatan
dengan permintaan barang. Saat pendapatan seseorang meningkat, permintaan
terhadap barang umumnya akan naik. Barang dan jasa yang semula belum bisa
terbeli menjadi terbeli, misalnya untuk barang sekunder dan barang mewah.
4) Selera Konsumen
Selera atau cita rasa masyarakat dapat mempengaruhi tinggi rendahnya
permintaan terhadap suatu barang. Misalnya, ketika seseorang lebih menyukai
barang bermerek maka permintaan terhadap barang bermerek tetap tinggi
walaupun harganya mengalami kenaikan.
5) Pertambahan Penduduk
Pertambahan penduduk terjadi sebagai akibat dari tingkat kelahiran yang lebih
besar dibandingkan dengan tingkat kematian. Ada pula pertambahan jumlah
penduduk karena terjadi perpindahan dari daerah lain (migrasi). Dengan adanya
pertambahan jumlah penduduk, maka dapat menambah permintaan terutama
kebutuhan sehari-hari. Sebagai contoh adalah kebutuhan makanan pokok.
Misalnya, makanan pokok mayoritas penduduk Indonesia adalah beras. Apabila
jumlah penduduk naik, otomatis permintaan terhadap beras juga meningkat.
6) Asumsi terhadap Perubahan Harga
Apabila konsumen menganggap harga suatu barang terus naik, maka jumlah
barang yang diminta akan naik. Sebaliknya apabila harga suatu barang dianggap
terus turun, maka konsumen akan menunda pembelian sampai harga mencapai
tingkat terendah.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran
1) Harga Barang Itu Sendiri
Dalam hukum penawaran dikatakan, jumlah barang yang ditawarkan dipengaruhi
oleh perubahan harga barang itu sendiri. Hubungan ini bersifat positif, yaitu jika
harga barang naik, jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen bertambah.
Tujuannya adalah untuk meraih keuntungan yang lebih besar.
2) Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi dapat meningkatkan kapasitas produksi. Hal ini akan
mempengaruhi besarnya jumlah barang yang ditawarkan di pasar. Contohnya
sebelum memiliki mesin jahit listrik, perusahaan konveksi hanya mampu
memproduksi dua puluh potong celana per bulan. Namun, setelah memiliki mesin
jahit listrik, produksi celana dapat meningkat menjadi tiga puluh potong celana
per bulan.
3) Harga Input (Faktor Produksi)
Para produsen menawarkan dan menjual produk dengan tujuan memperoleh
keuntungan maksimal. Keuntungan merupakan selisih antara harga jual produk
dan biaya produksi. Apabila harga jual tetap dan biaya produksi turun, maka
keuntungan semakin besar. Semakin besar keuntungannya maka semakin
banyak barang yang ditawarkan. Dengan demikian, penurunan biaya produksi
akan meningkatkan penawaran. Biaya produksi ini dipengaruhi oleh harga-harga
input, yaitu upah tenaga kerja, bunga modal, sewa tanah, dan keuntungan yang
ingin diperoleh oleh wirausaha.
4) Jumlah Perusahaan dalam Industri
Pada jangka pendek, jumlah perusahaan dalam industri relatif konstan. Namun,
3

dalam jangka panjang mungkin ada perusahaan baru yang memasuki pasar.
Apabila jumlah perusahaan meningkat, maka jumlah barang yang ditawarkan
meningkat. Sebaliknya, apabila perusahaan berkurang, maka jumlah barang
yang
ditawarkan akan menurun.
5) Perubahan Harga Barang Substitusi dan Komplementer
Apabila harga barang substitusi meningkat, maka penawaran harga barang yang
diamati akan turun. Hal ini karena harga barang yang diamati menjadi relatif lebih
murah dibandingkan harga barang substitusinya. Demikian sebaliknya.
Sedangkan jika harga suatu barang komplementer meningkat, maka penawaran
terhadap barang yang diamati meningkat.
6) Prakiraan Harga Masa Depan
Bagi penjual yang memiliki modal besar, mereka akan menunda penjualan
barangnya jika mereka memprakirakan bahwa besok harga akan lebih tinggi
daripada harga sekarang. Misalnya, harga telur dalam satu bulan terakhir terus
mengalami kenaikan. Para penjual yang memperkirakan harga terus naik akan
mengurangi penawaran karena mengharapkan keuntungan yang lebih besar di
masa datang.
3. Hukum Permintaan dan Penawaran
a. Hukum Permintaan
Secara eksplisit, hukum permintaan berbunyi: semakin rendah harga suatu
barang, semakin banyak jumlah barang tersebut yang ingin diminta.
Sebaliknya, semakin tinggi harganya, semakin sedikit jumlah barang yang ingin
diminta (ceteris paribus).
Ceteris paribus adalah suatu asumsi atau anggapan bahwa semua faktor lain
yang turut mempengaruhi permintaan dianggap konstan atau tidak berubah.
Hal lain yang diasumsikan tetap adalah:
1) Penghasilan seseorang tetap. Jika penghasilan bertambah, maka kenaikan
harga tidak banyak mempengaruhi permintaan. Mungkin saja, walaupun harga
barang naik, permintaan suatu barang tetap, karena penghasilan masyarakat
bertambah.
2) Selera konsumen atau kesenangan orang akan barang itu tetap. Jika orang
tidak lagi menyukai suatu barang, maka walaupun harga barang tersebut turun,
permintaannya tetap turun.
3) Tidak adanya barang substitusi baru. Jika ada barang substitusi baru, maka
kenaikan harga sedikit saja akan menyebabkan permintaan turun karena orang-
orang akan beralih pada barang substitusi baru.
4) Jumlah penduduk tetap, artinya, tidak ada pertambahan kebutuhan penduduk
terhadap suatu barang. Jika jumlah penduduk bertambah, maka permintaan
barang tetap meningkat meskipun harganya naik. Barang-barang yang dimaksud
adalah untuk kebutuhan pokok.
5) Orang tidak menganggap kenaikan harga itu merupakan suatu tanda bahwa
harga barang itu akan terus naik. Jika demikian, orang tetap akan membeli
barang yang harganya naik karena takut tidak mampu membeli di masa yang
akan datang.
c.Hukum Penawaran
Secara eksplisit, hukum penawaran menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat
harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh
pengusaha (ceteris paribus).
Penawaran dapat dibedakan seperti di bawah ini.
1) Dilihat dari Realitas Penawaran
4

a) Persediaan
Yaitu jumlah seluruh barang yang dimiliki produsen dan siap ditawarkan pada
berbagai pasar.

b) Penawaran Riil
Yaitu jumlah barang yang benar-benar ditawarkan untuk dijual di pasar dengan
berbagai tingkat harga.
2) Dilihat dari Jumlah Penyedia (Supplier)
a) Penawaran Individual
Yaitu penawaran yang datang dari seorang pengusaha atau produsen.
b) Penawaran Pasar (Kolektif)
Yaitu penawaran yang datang dari beberapa pengusaha atau produsen di pasar.
3) Dilihat dari Jenis yang Ditawarkan
a) Faktor Produksi
Yaitu penawaran berupa tenaga, alat produksi, modal, dan tanah yang datang
dari masyarakat untuk perusahaan.
b) Barang Konsumsi
Yaitu hasil produksi perusahaan yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.
c. Hukum Penawaran dan Asumsi yang Mendasarinya
Hukum penawaran berbunyi:
“Jika harga suatu barang naik, ceteris paribus (keadaan lain tetap sama), jumah
barang yang ditawarkan per unit waktu akan bertambah. Begitu sebaliknya, jika
harga suatu barang turun, ceteris paribus, jumlah barang yang ditawarkan per
unit waktu akan turun.”
Asumsi yang mendasari hukum penawaran adalah faktor-faktor lain selain harga
yang mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan ceteris paribus. Faktor-
faktor lain yang harus tetap sama antara lain biaya produksi, harga barang lain,
dan tingkat teknologi.
Hal yang dianalisis pada penawaran konsumen adalah hubungan jumlah barang
yang ditawarkan dengan harga pasar atau hubungan antara harga pasar dan
jumlah barang yang akan diproduksi dan dijual, dengan asumsi keadaan lain
tetap tidak berubah.
4. Fungsi Permintaan dan Penawaran
a. Fungsi Permintaan
Seperti kita ketahui bersama bahwa kurva permintaan bergerak dari kiri atas ke
kanan bawah atau sebaliknya. Hal tersebut terjadi karena adanya hubungan
terbalik atau negatif antara permintaan dan harga.
5
6
7

5. Kurva Permintaan dan Penawaran


a. Kurva Permintaan
Kurva permintaan merupakan kurva yang menghubungkan antara harga
dan jumlah barang yang diminta.
8

MATERI MATA PELAJARAN EKONOMI


PAKET C PKBM BANUA
SABTU, 27 AGUSTUS 2022
MATERI KELAS TENGAH

PEMBANGUNAN EKONOMI
A. Apa yang dimaksud dengan pembangunan ekonomi?
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan
pendapataan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk.
Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembangunan ekonomi
mempunyai unsur-unsur pokok dan sifat sebagai berikut :
1. suatu proses yang berarti perubahan yang terjadi secara kontinu
2. usaha untuk meningkatkan pendapatan per kapita
3. peningkatan pendapatan per kapita itu harus terus berlangsung dalam jangka
panjang
4. perbaikan sistem kelembagaan di segala bidang (misalnya ekonomi, politik,
hukum, sosial, dan budaya)
B. faktor apa saja yang mempengaruhi pembangunan ekonomi?
1. Sumber Daya Alam
Di daerah Anda masing-masing tentu memiliki sumber daya alam yang berbeda-beda.
Banyaknya sumber daya alam yang dimiliki suatu negara adalah salah satu fakor utama
terjadinya pembangunan. Karena bagaimanapun juga tidak mungkin sumber daya alam
tidak diolah atau dibiarkan begitu saja.
2. Sumber Daya Manusia
Indonesia dengan jumlah penduduknya yang hampir 250 juta jiwa, tentu memiliki modal
yang besar dalam pembangunan, dan kita semua adalah bagian di dalam sumber daya
tersebut.
3. Sumber Daya Modal
Untuk sumber daya ini, memang kita masih kekurangan dan kita sangat tergantung
pinjaman dari negara maju. Karena pembangunan ekonomi berlangsung secara terus
menerus dan memerlukan modal yang besar. Baik berupa uang, peralatan, mesin, dan
teknologi.
4. Wirausaha (entrepreneur)
Untuk tenaga ahli kita juga masih kekurangan. Terbukti masih banyak perusahaan di
dalam negeri yang dipimpin oleh tenaga asing. Karena sebagian besar tenaga produktif
kita tingkat pendidikannya belum terlalu tinggi.
5. Keadaan sosial dan politik
Kondusifnya keadaan sosial dan politik, efektivitas birokrasi juga sangat mempengaruhi
9

fokus pembangunan ekonomi.


C. Indikator apa yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan
ekonomi?
1. Indikator moneter
a. Pendapatan per Kapita
Merupakan indikator yang paling sering digunakan sebagai tolok ukur tingkat kesejahteraan
ekonomi penduduk suatu negara. Pendapatan per kapita itu sendiri merupakan indikator
atas kinerja perekonomian secara keseluruhan. Pendapatan per kapita juga dapat
digunakan untuk mengukur kinerja perekonomian suatu negara dari masa ke masa, melihat
struktur perekonomian suatu negara, serta membandingkan kinerja perekonomian satu
negara dengan negara-negara lain.
2. Indikator Non Moneter
a. Indikator Sosial
Tingkat kesejahteraan dari setiap negara ditentukan oleh beberapa indicator berdasarkan
pada jumlah persediaan barang tertentu, tingkat konsumsi barang tertentu, tingkat harapan
hidup, persentase anak-anak yang belajar di sekolah, atau persentase tenaga kerja.
b. Indek Kualitas Hidup
Ada tiga indikator utama yang dijadikan acuan pada indeks ini yaitu tingkat harapan hidup
pada usia satu tahun, tingkat kematian bayi, dan tingkat melek huruf.
3. Indikator Campuran
a. Indikator Susenas Inti
Pada tahun 1992, Biro Pusat Statistik (BPS) mengembangkan indikator Susenas Inti (Core
Susenas). Indikator Susenas Inti ini merupakan indikator “campuran” karena terdiri indikator
sosial dan ekonomi. Indikator ini meliputi Pendidikan, Kesehatan, Perumahan, Angkatan
kerja, Keluarga Berencana, Ekonomi, Kriminalitas, Perjalanan wisata, dan Akses ke media
massa.
b. Indeks Pembangunan Manusia
Sejak tahun 1990, United Nations for Development Program (UNDP) mengembangkan
sebuah indeks kinerja pembangunan yang kini dikenal sebagai Indeks Pembangunan
Manusia (Human Development Index). Indikatornya terdiri dari tingkat harapan hidup, tingkat
melek huruf, dan pendapatan riil per kapita.
D. Permasalahan Pembangunan Pada Negara Berkembang
Permodalan menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi negara berkembang, sehingga
negara berkembang sangat tergantung dengan negara lain dalam hal pinjaman. Selain itu
negara berkembang juga masih sangat tergantung pada sektor primer. Hal lain yang juga
menjadi permasalahan adalah tingginya tingkat pertumbuhan penduduk dan jumlah
pengangguran.
10

PERTUMBUHAN EKONOMI
1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Prof. Simon Kuznet, Pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara dengan adanya
kenaikan pada suatu negara dalam waktu jarak panjang. Yang mana jumlah barang
produk semakin meningkat dan juga teknologi semakin maju.
M. P. Todaro, Pertumbuhan ekonomi dengan proses terdirinya dan terbangunnya
perekonomian yang semakin meningkat dari barang ataupun produk dalam suatu
negara. Yang mana peningkatan tersebut terjadi di sepanjang waktu yang semakin
lama semakin besar.
Sadono Sukirno, Pertumbuhan ekonomi merupakan perubahan tingkat kegiatan
ekonomi yang berlaku dari tahun ke tahun. Sehingga untuk mengetahuinya harus
diadakan perbandingan pendapatan naional dari tahun ke tahun, yang dikenal
dengan
laju pertumbuhan ekonomi.

pertumbuhan ekonomi merupakan proses berubahnya kondisi perekonomian suatu


negara yang berlangsung secara jangka panjang ditandai dengan terjadinya
peningkatan kapasistas produksi dan teknologi.
2. Teori Pertumbuhan Ekonomi
11
12

3. Mengukur Petumbuhan Ekonomi


g = {(PDB1-PDB0)/PDB0} x 100%
Keterangan :
g = Tingkat pertumbuhan ekonomi (dalam persentase)
PDB1 = PDB riil tahun sekarang
PDB0 = PDB riil tahun kemarin

Contoh : PDB suatu negara tahun 2013 adalah 500 Trilyun USD . PDB tahun 2014
adalah 650 trilyun USD. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014 adalah :
g = {(650-500)/500} x 100% = 30%
13

MATERI MATA PELAJARAN EKONOMI


PAKET C PKBM BANUA
SABTU, 27 AGUSTUS 2022
MATERI KELAS AKHIR

C. Buku Besar
Buku besar adalah suatu buku yang dipergunakan untuk mencacat perubahan harta,
utang, modal, pendapatan dan benan berdasarkan transaksi keuangan yang telah dicacat
dalam buku jurnal. Harta terdiri atas rekening kas, piutang, perlengkapan, mesin dan lain-
lain. Utang terdiri atas rekening utang usaha, utang gaji karyawan utang bank dan lain-lain.
Modal terdiri atas modal pemilik. Pendapatan terdiri atas rekening pendapatan jasa atau
pendapatan lain di luar usaha. Beban terdiri atas rekening beban gaji karyawan, beban
sewa, beban depresiasi dan lain-lain serta beban di luar usaha.
Posting adalah proses pemindahbukuan ayat jurnal yang telah dibuat dalam buku jurnal
ke buku besar. Pemindahbukuan ini dapat dilakukan setiap akhir pekan (seminggu sekali)
atau bisa juga tiap akhir bulan. Sebagai tanda bahwa posting telah dilakukan, maka tiap-
tiap terjadi pemindahbukuan harus ditandai baik dalam jurnal maupun pada buku besarnya.
Pemindahbukuan (posting) dilaksanakan setelah semua transaksi dicatat ke dalam buku
jurnal.
Untuk mempermudah pencatatan dalam jurnal dan posting ke buku besar setiap rekening
perlu diberikan nomor kode. Kode rekening biasanya menunjukkan pula klasifikasi atau
penggolongan rekening tersebut. Ada beberapa cara untuk memberikan nomor/kode
rekening , saat ini kita akan menggunakan kode dengan menggunakan Sistem Numerik,
yaitu cara pemberian kode rekening yang dilakukan dengan menggunakan angka berurutan
sebagai berikut: kode 1 menunjukkan harta, kode 2 menunjukkan utang, kode 3
menunjukkan modal, kode 4 menunjukkan pendapatan, dan kode 5 menunjukkan beban,
perhatikan contoh berikut.
14
15
16
17
18
19

Anda mungkin juga menyukai