Anda di halaman 1dari 22

Materi

A. Penawaran
1. Pengertian penawaran
Penawaran dapat diartikan sebagai banyaknya barang atau jasa yang tersedia dan dapat
ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat harga selama periode waktu
tertentu. Jadi bisa dikatakan, pelaku penawaran ini merupakan pihak produsen atau penjual.

Tidak berhenti pada pengertian saja ya, Gramedians. Ternyata ada yang memengaruhi adanya
penawaran. Kira-kira apa saja ya? Ini penjelasannya.

2. Faktor yang memengaruhi penawaran


a. Adanya sumber daya yang tersedia

Penawaran dapat terjadi, jika ketersediaan barang mencukupi. Jika barang atau jasa yang
ditawarkan terbatas, atau langka, hal ini berpotensi memengaruhi kenaikan harga.
Kelangkaan barang atau jasa, berpengaruh langsung pada elastisitas penawaran. Maka
penawaran sangat bergantung pada ketersediaan b. Faktor penjual atau produsen
Banyaknya jumlah produsen yang memproduksi suatu barang, berbanding lurus dengan
ketersediaan barang. Maka, produsen atau penjual, memiliki sebuah keyakinan untuk
melakukan penawaran, karena ketersediaan barang mendukung adanya proses penawaran.
Bahkan, jika barang tidak ditawarkan, akan menumpuk dan perputaran ekonomi tidak terjadi.

c. Harga

Harga merupakan faktor pendukung pertama dalam suatu penawaran. Jika tidak ada harga,
penjual atau produsen pasti bingung untuk melakukan penawaran. Begitu juga terhadap calon
pembeli, calon pembeli akan mengalami kebingungan, ketika memiliki suatu kebutuhan,
namun tidak mengetahui harga barang yang akan dibelinya.
Semakin tinggi harga suatu barang atau jasa, maka produsen atau perusahaan akan
melakukan penawaran barang dengan jumlah lebih banyak, begitu pula sebaliknya.

sumber daya yang.

d. Harga dan ketersediaan barang sejenis sebagai pengganti


Jika suatu barang (yang disebut sebagai barang utama) mengalami kenaikan harga, maka
konsumen akan mencari alternatif lain, sebagai pengganti pemenuhan kebutuhan akan barang
utama. Konsumen akan melirik barang pengganti, karena biasanya barang pengganti akan
memiliki harga yang relatif lebih murah, dibanding harga barang utama. Sebagai contoh, jika
beras tipe A, yang paling digemari oleh konsumen mengalami kenaikan harga, maka
konsumen akan mencari alternatif pengganti, dengan menggunakan barang B, yang fungsi
dan kegunaannya sama, namun harga lebih murah.

e. Biaya produksi
Untuk dapat melakukan produksi, seorang produsen memerlukan modal untuk membiayai
produksinya, seperti untuk membeli bahan baku, untuk membayar gaji karyawan, sebagai
pembiayaan untuk pengadaan bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Jika biaya produksi
meningkat, maka harga barang akan menjadi tinggi. Akibatnya, barang yang ditawarkan
jumlahnya hanya sedikit.

f. Waktu produksi

Waktu produksi berpengaruh terhadap ketersediaan barang. Penawaran akan terjadi, ketika
barang yang ditawarkan dapat diprediksi akan tersedia dalam tenggang waktu tertentu.
Biasanya ketersediaan barang ini bergantung pada seberapa lama waktu produksi yang
diperlukan.

g. Kemajuan teknologi

Kemajuan teknologi membantu mempermudah produsen dalam menyediakan barang maupun


jasa. Pemanfaatan teknologi dapat mempersingkat waktu produksi, meningkatkan kualitas
produksi, meningkatkan kapasitas produksi, dan biaya produksi dapat ditekan. Dengan
sendirinya, maka keuntungan yang diperoleh akan semakin banyak.

h. Kebijakan pemerintah
Setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan mengenai peningkatan produksi dalam negeri,
guna mengurangi impor, hal ini mendorong para petani untuk meningkatkan jumlah dan
kualitas panen (bagi petani) atau meningkatkan jumlah dan kualitas produksi (produsen
barang dan jasa). Hal ini dapat menekan laju impor barang dari luar, karena produk lokal
dapat memenuhi kebutuhan secara kualitas maupun kuantitas.

i. Pajak dan subsidi

Secara umum dalam istilah perpajakan, pajak dikenal sebagai kontribusi wajib kepada negara
yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-
Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Meski merupakan ketetapan dari
pemerintah, pajak sangat berpengaruh terhadap harga. Jika pajak yang ditetapkan terlalu
tinggi, maka produsen tidak dapat melakukan penawaran, sehingga, permintaan pun juga
menurun.

B. Permintaan
1. Pengertian permintaan
Gramedians, secara umum, permintaan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk meminta
sesuatu atau meminta barang dalam jumlah tertentu, yang akan dibeli atau diminta dengan
suatu harga dan waktu tertentu. Permintaan, berhubungan erat dengan keinginan konsumen
terhadap suatu barang dan jasa yang akan dipenuhi. Permintaan konsumen akan suatu barang
dan jasa, jumlahnya tak terbatas.
2. Faktor yang memengaruhi permintaan
Ternyata permintaan tidak berdiri sendiri. Banyak faktor yang memengaruhi munculnya
permintaan. Nah, kira-kira apa saja ya? Yuk simak penjelasan berikut ini.

a. Harga barang itu sendiri


Gramedians, jika ada promo great sale suatu produk, pasti kalian akan buru-buru membeli
barang itu kan? Itulah yang memengaruhi tingginya permintaan, karena barangnya murah,
apalagi berkualitas, maka peminatnya banyak, sehingga permintaan tinggi. Begitu juga
sebaliknya, jika harga cenderung tinggi, atau tidak ada promo, maka permintaan terhadap
barang tersebut akan cenderung sedikit.

b. Harga barang lain yang terkait

Pada teori ekonomi menyatakan, apabila harga barang pengganti dan barang pelengkapnya
turun, maka permintaan terhadap barang tersebut akan semakin berkurang. Namun, apabila
harga barang pengganti dan barang pelengkapnya naik, maka permintaan terhadap barang
tersebut akan meningkat.

c. Tingkat pendapatan dan daya beli konsumen


Daya beli konsumen ditentukan oleh pendapatan konsumen tersebut sendiri. Jika pendapatan
konsumen tinggi, maka secara otomatis, daya beli meningkat. Daya beli ini, nantinya
meningkatkan permintaan terhadap suatu barang.Tingkat pendapatan konsumen akan
menunjukkan daya beli konsumen. Semakin tinggi tingkat pendapatan, maka semakin
meningkat permintaan terhadap suatu barang tersebut.

Sebagai contoh, konsumen tidak perlu menunggu promo, untuk membeli suatu barang,
karena konsumen memiliki dana yang cukup untuk membeli suatu barang.

d. Selera masyarakat
Jika suatu produk sesuai dengan selera atau kebiasaan konsumen, maka permintaan terhadap
suatu produk itu akan meningkat. Selera yang meningkat, dengan diikuti tren produk yang
mengikuti selera, maka akan meningkatkan permintaan barang tersebut.

e. Jumlah penduduk

Meski kebutuhannya beragam, namun jumlah penduduk memengaruhi permintaan. Hal ini
ditandai dengan, semakin besar jumlah penduduk suatu daerah atau negara, maka akan
semakin akan tinggi permintaan suatu barang dengan harga tertentu.

Grameds dapat mempelajari baik penawaran maupun permintaan lebih mudah dengan contoh
kasus yang up-to-date untuk penerapan teori yang tepatnya. Temukan hal tersebut pada buku
Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga oleh Sadono Sukirno.
Kesesuaian antara penawaran dan permintaan, akan memunculkan keseimbangan. Seperti apa
ya, keseimbangan dalam bidang ekonomi itu? Bagaimana jika penawaran lebih tinggi dari
permintaan, atau sebaliknya? Simak terus ya!

C. Keseimbangan
1. Pengertian keseimbangan
Dalam ilmu ekonomi, keseimbangan didefinisikan sebagai suatu kondisi dimana jumlah
penawaran sama besar dengan jumlah permintaan. Atau jumlah barang yang diminta sesuai
dengan besaran harga yang ditawarkan.
Sebagai bagian dari kegiatan ekonomi antarindividu, Grameds dapat mempelajari lebih dalam
mengenai aspek individu hingga keseluruhan kegiatan dalam perekonomian melalui buku
Ekonomi Mikro Suatu Pengantar dibawah ini.

2. Faktor Yang Mempengaruhi Keseimbangan Pasar


Banyak hal dapat terjadi sebagai pengaruh terhadap munculnya keseimbangan pasar. Berikut
ini hal-hal yang berpotensi untuk memengaruhi terjadinya suatu keseimbangan.

a. Tersedianya barang sesuai dengan yang diminta


Seorang penjual, akan menyediakan barang sesuai dengan jumlah yang diminta oleh
konsumen. Jika barang yang tersedia terlalu banyak, dan permintaan sedikit, maka tidak akan
terjadi keseimbangan. Bahkan akan berpengaruh pada besaran harga barang tersebut di
pasaran. Maka dari itu, diperlukan strategi bisnis yang dapat menciptakan keseimbangan
pasar, dimana barang yang tersedia, sesuai dengan jumlah yang diminta atau diinginkan. Dan
kondisi ini diharapkan akan bertahan dalam satu kondisi waktu tertentu. Sehingga tidak akan
ada lonjakan harga maupun penurunan harga.

b. Persediaan barang sesuai penawaran pembeli

Untuk mendapat kesepakatan harga, pembeli akan melakukan penawaran kepada penjual.
Pembeli pun akan membeli persediaan barang yang ada dari penjualan sesuai dengan yang
dibutuhkan. Jika kedua belah pihak telah bersepakat dan menyetujui adanya kesepakatan
harga yang ditentukan, maka harga tersebut adalah yang disebut dengan harga keseimbangan.

Selain itu, persediaan barang yang tersedia akan tetap pada saat itu juga, sesuai dengan yang
dibutuhkan  pembeli  dan persediaan barang yang tersedia pada penjual. Jika jumlah
persediaan barang tidak sesuai dengan yang dibutuhkan, atau bahkan langka, maka pembeli
akan kesulitan mendapatkan barang, hal ini juga akan berpengaruh pada harga.

c. Keseimbangan permintaan dan tingkat ketersediaan


Kebutuhan pembeli akan barang yang tersedia di pasar menjadikan penjual harus memastikan
jumlah ketersediaan barang dagangan, dan harus terus tersedia dalam periode tertentu, serta
tidak menambahkan jumlah barang yang berlebihan. Maka, pada saat pembeli melakukan
permintaan terhadap barang tersebut, dengan tidak merubah jumlah permintaan, maka hal ini
yang disebut dengan keseimbangan.
Hal ini sangat berpengaruh pada besaran harga barang yang ada di pasaran. Harga barang
akan mengikuti jumlah permintaan dari pembeli dan kesepakatan dari penjual. Dengan
memperhatikan harga yang sama dan jumlah yang sama, maka keseimbangan pada pasar
akan terjaga dengan baik.

d. Adanya kesamaan jumlah penawaran produsen dan permintaan konsumen


Suatu penawaran akan disebut efektif, bila produsen mampu menjual barang sesuai dengan
jumlah yang ada. Produsen tidak akan menambah jumlah persediaan barang. Sementara
konsumen melakukan permintaan barang dengan jumlah seperti biasanya. Jika hal ini terjadi,
maka keseimbangan akan berlangsung terus menerus. Kembali lagi, dampaknya akan terjadi
pada harga pasar. Jika keseimbangan terjadi, maka tidak akan ada kenaikan atau penurunan
harga, semuanya akan stabil atau konstan seperti biasa.

Setelah kita memahami pengertian dan faktor dari permintaan, penawaran dan jika
keseimbangan, maka diharapkan pelaku bisnis akan lebih memiliki wawasan untuk
mengelola suatu ruang usaha. Pengertian ini dibutuhkan agar tidak terjadi penumpukan
barang berlebih, yang berpotensi menurunkan nilai barang atau harga di pasaran, atau
sebaliknya terjadi kelangkaan, sehingga mengakibatkan besaran harga di pasaran akan
meningkat. Ketidak seimbangan juga mengakibatkan perputaran ekonomi di suatu daerah
tidak akan stabil.

Demi merespon kondisi yang terjadi dengan adanya pengaruh keseimbangan pada pasar.
Maka diperlukan adanya kesepakatan jumlah penawaran dan permintaan. Termasuk
kesepakatan harga yang menjadi dasar penyesuaian daya beli masyarakat terhadap suatu
barang.

Nah, semoga semakin paham ya, Gramedians. Untuk kalian yang akan menjadi pengusaha-
pengusaha di masa depan. Semoga tulisan ini dapat menambah literatur atau wawasan
sebelum kalian menjalankan bisnis kalian. Untuk jangka panjangnya, semoga peran serta
kalian di dunia bisnis, dapat menjadi penyokong perekonomian, dan dapat menumbuhkan
pertumbuhan ekonomi, agar tidak terpuruk pada kondisi keuangan negara yang defisit,
apalagi hingga muncul resesi, seperti yang terjadi di masa pandemi ini.

Pajak Penghasilan - Pengertian dan Cara Menghitungnya


Apa itu Pajak Penghasilan?
Pajak penghasilan adalah pungutan wajib yang dikenakan pada individu maupun sebuah
perusahaan berdasarkan jumlah pendapatan yang diterima dalam kurun waktu satu tahun.
Saat ini, UU pajak penghasilan di Indonesia adalah UU No. 36 Tahun 2008.

Objek Pajak Penghasilan


Objek pajak penghasilan adalah pendapatan serta tambahan kemampuan finansial yang
diperoleh individu maupun perusahaan. Penghasilan tersebut dikumpulkan untuk digunakan
dalam kegiatan konsumsi serta meningkatkan kekayaan. Terdapat 7 jenis objek pajak yang
perlu Anda pahami, antara lain:

1. Dividen adalah sebagian pendapatan yang diberikan kepada pemegang saham


perusahaan sebagai penghasilan. Jika mendapatkan dividen, maka Anda akan dikenai
pajak.
2. Laba bruto dari usaha Anda.
3. Keuntungan karena perniagaan atau pengalihan harta, termasuk keuntungan yang
diperoleh sebuah perseroan, persekutuan, serta badan lain karena pengalihan harta
ataupun likuidasi.
4. Bunga yang Anda dapatkan, termasuk premium dan diskonto.
5. Honorarium, hadiah yang didapatkan dari undian, serta penghargaan tertentu.
6. Gaji dari pekerjaan, tunjangan, tambahan penghasilan/insentif, dana pensiun, serta
imbalan lain berdasarkan pekerjaan Anda.
7. Penerimaan kembali dari pelunasan pajak yang telah dibebankan kepada subjek pajak
sebagai biaya pembayaran tambahan pengembalian pajak.
Subjek Pajak Penghasilan
Subjek pajak tersebut adalah pihak yang dikenakan pajak dan wajib membayar pajak kepada
pemerintah Indonesia apabila sudah memenuhi ketentuan. Siapa saja itu? Berikut
penjelasannya.

1. Orang pribadi yang sudah berpenghasilan dan jumlahnya memenuhi standar minimum
kena pajak, maka wajib membayar pajak secara berkala.
2. Harta warisan yang masih menjadi suatu kesatuan dan belum dibagi pada yang
berhak.
3. Bentuk atau badan usaha yang bersifat tetap
4 Fungsi Pajak Penghasilan
Pajak adalah penghasilan negara yang dapat digunakan untuk melaksanakan pembangunan.
Terdapat 4 fungsi pajak yang dapat Anda pelajari, antara lain:

1. Fungsi regulasi
Pajak adalah program pemerintah yang dapat mengelola kebijakan negara pada
bidang sosial dan ekonomi. Fungsi-fungsi yang perlu Anda ketahui sebagai berikut:

o Memperlambat laju inflasi dalam negeri


o Mendukung aktivitas ekspor
o Perlindungan pada barang yang diproduksi dalam negeri
o Menciptakan iklim yang ramah dengan investasi, sehingga dapat
meningkatkan produktivitas ekonomi dalam negeri.

2. Fungsi anggaran
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, pajak adalah pendapatan negara,
sehingga pajak dapat menyeimbangkan neraca keuangan Indonesia.

3. Fungsi distribusi/pemerataan
Pajak adalah program yang dapat digunakan untuk menyeimbangakan pembagian
pendapatan dalam masyraakat dan kesejahteraan mereka.
4. Fungsi stabilisasi
Pajak penghasilan adalah pemasukan negara yang juga dapat menjadi stabilisator
kondisi ekonomi Indonesia. Contohnya, agar dapat menanggulangi inflasi, pemerintah
Indonesia dapat menerapkan pajak yang tinggi kepada masyarakat, sehingga jumlah
yang beredar bisa berkurang.

Fungsi-fungsi tersebut dilihat dari sudut pandang ekonomi makro. Setiap pemasukan pajak
sangat berarti untuk meneruskan pembangunan Indonesia. Lembaga pengatur yang
menjalankan fungsi-fungsi tersebut adalah DJP atau Direktorat Jenderal Pajak yang bekerja
di bawah Kementerian Keuangan.

Nah, harapannya dengan mempelajari fungsi pajak penghasilan, sobat OCBC NISP mampu
membayarnya secara konsisten. Sehingga, negara juga bisa mengumpulkan dana untuk
pembangunan.

Bagaimana Cara Menghitung Pajak Penghasilan?


Sekarang Anda sudah memahami pengertian pajak penghasilan, siapa yang dikenakan pajak,
pendapatan apa saja yang dibebankan pajak, dan fungsinya secara makro. Lantas, bagaimana
cara menghitung pajak penghasilan?

Dasar perhitungan untuk menentukan besarnya pajak penghasilan yang terutang adalah
mengetahui status lajang seseorang terlebih dahulu. Sebab, terdapat perbedaan nilai PTKP
yang diaplikasikan antara saat Anda belum menikah dan sudah menikah. PTKP adalah
singkatan dari Penghasilan Tidak Kena Pajak.

Perbedaan besaran PTKP antara yang lajang dan sudah menikah adalah:

 Wajib pajak untuk individu yang tidak menikah = Rp54.000.000 per tahun atau
Rp4.500.000 setiap bulan
 Wajib pajak individu yang sudah menikah = Rp54.000.000 + Rp4.500.000 =
Rp58.500.000
 Jika NPWP istri digabung dengan suami, maka = Rp54.000.000 + Rp58.500.000 =
Rp112.500.000
 Jika Anda sudah menikah dan terdapat tambahan anggota keluarga sedarah (ibu, ayah,
anak kandung) atau keluarga semenda (anak tiri, mertua), serta anak angkat yang
menjadi tanggungan sepenuhnya, maka PTKP akan ditambah Rp4.500.000
berdasarkan jumlah. Jumlah tambahan maksimal dalam setiap keluarga adalah 3
orang.
Misalkan, sobat OCBC NISP sudah menikah, punya 1 anak kandung, dan penghasilan istri
dipisah dengan suami, maka perhitungan PTKP-nya sebagai berikut:

Rp58.500.000 + Rp4.500.000 = Rp63.000.000

Berdasarkan penghasilan kena pajak, tarif PPh terbagi menjadi 4 kategori, yaitu:

 Tarif pajak untuk PKP sampai Rp50 juta : 5%


 Tarif pajak untuk PKP di atas Rp50 juta - Rp250 juta : 15%
 Tarif pajak untuk PKP di atas Rp250juta - Rp500 juta : 25%
 Tarif pajak untuk PKP di atas Rp500 juta : 30%
Berikut contoh perhitungan pajak penghasilan:
1. Menghitung PPh saat lajang
o Selsi adalah seorang karyawan kantor yang termasuk wajib pajak dan belum
menikah.
o Gaji per bulan : Rp7.500.000
o Penghasilan per tahun : Rp7.500.000 x 12 = Rp90.000.000
o PTKP (Penghasilan tidak kena pajak) : Rp54.000.000
o PKP Selsi : Rp90.000.000 - Rp54.000.000 = Rp36.000.000
o Pembayaran PPh dengan tarif 5% : Rp36.000.000 x 5% = Rp1.800.000
Sehingga, PPh yang harus dibayar oleh Selsi adalah Rp1.800.000.

2. Menghitung PPh saat telah menikah


o Farid menikah dengan Indri dan memiliki 1 anak.
o Farid dan Tiara bekerja di perusahaan berbeda dan NPWP telah digabung.
o Penghasilan Farid per tahun adalah : Rp100.000.000
o Penghasilan Indri per tahun adalah : Rp100.000.000
o PTKP untuk tambahan 1 orang : Rp63.000.000
o PKP Farid : Rp100.000.000 - Rp63.000.000 = Rp37.000.000
o PPh Farid dengan tarif 5% : Rp37.000.000 x 5% = Rp1.850.000
o PKP Indri : Rp100.000.000 - 54.000.000 = Rp46.000.000
o PPh Indri dengan tarif 5% : Rp46.000.000 x 5% = Rp2.300.000

Harga Keseimbangan Pasar, Ini Penyebab


Dan Perhitungannya
Posted By Amelia Riskita
9–12 menit

Apakah kamu sudah memahami harga keseimbangan?

Dalam dunia ekonomi, ada istilah yang disebut sebagai harga keseimbangan.

Harga keseimbangan (ekuilibrium) adalah harga yang terbentuk dari titik pertemuan antara
kurva penawaran dan kurva permintaan.

Jadi, titiknya benar-benar berada di pertemuan antara kedua kurva.

Apabila ada di bawah harga keseimbangan, itu artinya permintaan memiliki kelebihan.
Sebaliknya, jika pasar melebihi atau di atas harga keseimbangan, penawaran mengalami
kelebihan.

Ekuilibrium ini juga bisa disebut harga yang telah disepakati oleh penjual dan pembeli.
Misalnya ketika kamu melakukan tawar-menawar dengan penjual di pasar.

Lalu, kedua belah pihak menyetujui harga barang dan itulah yang disebut sebagai harga
keseimbangan.
Faktor Terciptanya Harga Keseimbangan
(Foto pembeli produk sepatu. Sumber: Pexels.com)

Jika ditelaah lebih lanjut, munculnya harga keseimbangan bisa ditentukan oleh beberapa
faktor. Jadi, tidak serta-merta terjadi begitu saja karena dapat dipengaruhi oleh berbagai hal.

Proses terbentuknya ekuilibrium dalam ekonomi ini bisa dipengaruhi salah satu faktor di
bawah ini:

 Tingginya permintaan terhadap barang atau jasa dan terus bertambah, sementara
jumlah barang dan jasa tersebut cenderung sedikit bahkan terbatas.
 Tinggi rendahnya biaya produksi yang digunakan dalam pembuatan suatu barang atau
jasa.
 Pandangan di masa depan dari produsen maupun konsumen di pasar.
 Pihak produsen mengetahui selera konsumen secara mendalam.
 Meningkatnya penawaran barang atau jasa, akan tetapi daya beli konsumen tetap atau
mungkin mengalami pengurangan di pasar.
 Penawaran akan barang dan jasa bertambah, namun daya beli konsumen cenderung
tetap atau mengalami penurunan.

Penyebab Terjadinya Harga Keseimbangan


(Foto pelanggan toko buah dan sayur. Sumber: Pexels.com)

Selain faktor-faktor di atas, ada juga beberapa penyebab terjadinya keseimbangan harga di
pasar, antara lain:

1. Ketersediaan Barang Sesuai Permintaan

Ketika produsen atau penjual memiliki persediaan barang yang sesuai dengan jumlah
permintaan konsumen, akan tercipta keseimbangan di pasar.

Sebaliknya, jika barang yang ditawarkan ke pasar terlalu besar sementara permintaannya
sedikit, keseimbangan tidak akan terjadi.

2. Ketersediaan Barang Sesuai Penawaran

Saat ketersediaan barang dari produsen selaras dengan besarnya tingkat penawaran yang
dilakukan oleh pelanggan dan disetujui penjual, keseimbangan pasar dapat terjadi.

Ketika pembeli dan penjual menemukan harga yang mereka sepakati, konsumen pun akan
membayar harga barang sesuai jumlah yang mereka butuhkan.

Kesepakatan yang terjadi antara penjual dengan pembeli inilah yang disebut sebagai
keseimbangan harga di pasar.

Untuk menghasilkan kesepakatan dari kedua belah pihak, biasanya akan terjadi proses
negosiasi atau tawar-menawar terlebih dahulu.
Ini merupakan hal yang cukup lumrah terjadi di pasar sehingga seringkali ditemui dalam
transaksi jual beli.

3. Keseimbangan Permintaan dan Penawaran

Keseimbangan harga di pasar juga bisa disebabkan oleh tingkat permintaan dan penawaran
yang sama besar.

Jadi, ketika pembeli melakukan permintaan pasar yang tidak mengubah jumlah permintaan
secara keseluruhan, dan produsen memiliki persediaan yang cukup untuk memenuhinya,
keseimbangan pasar dapat terjadi.

4. Kesamaan Jumlah Permintaan dan Penawaran

Keseimbangan pasar dapat dipengaruhi oleh jumlah permintaan konsumen dan jumlah
penawaran yang diberikan produsen.

Dalam hal ini, penawaran dapat dikatakan efektif ketika produsen berhasil menjual hasil
produksi sesuai jumlah yang mereka miliki.

Keseimbangan pun akan terjadi saat konsumen melakukan permintaan secara konsisten dan
produsen tidak menambah jumlah persediaan untuk keperluan pasar.

Ketika keseimbangan pasar berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama, itu artinya
tidak akan ada kenaikan maupun penurunan harga.

Jadi, kondisi pasar secara keseluruhan berlangsung stabil.

Tujuan Ditetapkannya Harga Keseimbangan


(Foto penjual di pasar. Sumber: Pexels.com)

Ditetapkannya ekuilibrium bukanlah tanpa alasan, ada beberapa tujuan dari terciptanya harga
keseimbangan di pasar, di antaranya:

 Menampilkan perubahan kebutuhan yang terjadi di masyarakat.


 Memberikan stimulus kepada para pebisnis untuk dapat melakukan inovasi ketika
terjadi perubahan permintaan di pasar.
 Membantu para penjual untuk menentukan penawaran.
 Membantu pihak produsen untuk menentukan jenis barang yang akan diproduksi
berdasarkan tingkat permintaan konsumen.
 Membantu menentukan pembagian hasil produksi di antara para konsumen.
 Menentukan teknologi apa yang tepat untuk digunakan dalam proses produksi suatu
barang sesuai permintaan konsumen.

Fungsi Harga Keseimbangan


(Foto pedagang kaki lima. Sumber: Unsplash.com)
Terjadinya ekuilibrium memiliki peran yang cukup penting dalam dunia ekonomi, khusunya
sektor bisnis dan investasi.

Peran penting harga keseimbangan ini dapat kamu lihat menjadi dua bagian, yaitu:

1. Fungsi Permintaan

Fungsi permintaan dalam ekuilibrium diidentifikasikan dengan terdapatnya jumlah barang


atau jasa yang sesuai permintaan, serta sederet faktor pendukung lain. Misalnya hukum
permintaan yang berlaku di pasar.

Jadi, ketika suatu barang atau jasa mengalami kenaikan harga, permintaan akan barang dan
jasa tersebut akan menurun secara otomatis.

Sebaliknya, saat harga barang atau jasa mengalami penurunan, tingkat permintaan terhadap
barang dan jasa tersebut bisa menjadi lebih tinggi.

Bisa diartikan bahwa fungsi permintaan adalah memicu munculnya hubungan antara jumlah
barang dan harga yang seringkali berbanding terbalik.

Hal itu bisa kamu lihat dari contoh di atas di mana penurunan harga bisa dipengaruhi oleh
tingginya permintaan, begitu pula sebaliknya.

Oleh karena itu, diperlukan kompetisi antar pebisnis sehingga terjadilah harga yang
seimbang. Konsumen pun perlu berkompetisi agar bisa mendapatkan barang dan jasa yang
sesuai dengan kebutuhan mereka.

2. Fungsi Penawaran

Fungsi penawaran berfokus pada korelasi persamaan antara harga dan jumlah barang yang
ditawarkan oleh pihak produsen kepada konsumen.

Mekanisme fungsi penawaran pun disesuaikan dengan hukum penawaran, yaitu jika ada
peningkatan jumlah barang, biasanya akan diikuti dengan kenaikan harga di pasar.

Fungsi ini lebih menekankan kepada adanya hubungan yang sebanding antara jumlah produk
dengan harga produk. Jadi ketika jumlah barang yang ditawarkan besar, harganya juga akan
semakin tinggi.

Nah, ketika jumlah barang yang ditawarkan sesuai dengan jumlah barang yang diminta,
terjadilah keseimbangan pasar.

Sebaliknya, jika jumlah produk melebihi tingkat permintaan pasar, akan terjadi kelebihan
penawaran. Agar terjadi keseimbangan pasar, permintaan harus lebih sedikit dibandingkan
dengan jumlah barang yang diproduksi dan ditawarkan di pasar.

Baca Juga: Apa Itu Harga Eceran Tertinggi (HET)? Ini Aturannya

Cara Menghitung Harga Keseimbangan


(Foto kurva
keseimbangan. Sumber: study.com)

Untuk dapat menghitung harga keseimbangan di pasar, sebenarnya tidaklah sulit. Kamu pun
bisa menggunakan salah satu cara dari tiga metode perhitungan keseimbangan di bawah ini:

1. Perhitungan Harga Keseimbangan dengan Tabel

Salah satu cara yang bisa kamu gunakan untuk menghitung keseimbangan harga di pasar
ialah dengan tablel.

Dalam hal ini, kamu perlu membuat tabel yang berisi harga dengan kode P, jumlah barang
yang diminta dengan kode Qd, dan jumlah barang yang ditawarkan dengan kode Qs.

Pada tabel tersebut, kolom harga harus diisi dengan daftar harga jual barang yang ditawarkan.

Sementara pada kolom jumlah barang yang diminta, perlu diisi dengan jumlah unit barang
yang diminta berdasarkan harganya.

Lalu dalam kolom jumlah barang yang ditawarkan, kamu isi dengan jumlah unit barang yang
kamu tawarkan dengan harga tersebut.

Melalui pembuatan tabel dengan cara tersebut, kamu pun bisa mengetahui tingkat
keseimbangan antara harga dengan jumlah penawaran dan permintaannya.

2. Perhitungan Harga Keseimbangan dengan Kurva

Selanjutnya, kamu bisa melakukan perhitungan keseimbangan harga dengan menggunakan


kurva. Sebenarnya, cara ini cukup mirip dengan metode tabel yang telah dijelaskan di atas.
Hal yang harus kamu lakukan yaitu cukup dengan menjadikan harga (P) dan jumah (Q)
dalam bentuk kurva.

Lalu, dibuat perpotongan pada bagian permintaan (D) dengan penawaran (S) yang berbentuk
garis lurus. Dengan begitu, kamu bisa mengetahui hasil harga yang seimbang.

3. Perhitungan Harga Keseimbangan dengan Pendekatan Matematis

Metode perhitungan keseimbangan harga di pasar yaitu dengan menggunakan pendekatan


matematis.

Namun, cara menghitung keseimbangan harga dengan permintaan dan penawaran ini tidak
bisa diterapkan dalam semua kasus.

Metode ini hanya dapat kamu gunakan apabila data yang didapatkan adalah fungsi penawaran
dan fungsi permintaan.

Berikut rumus yang bisa kamu gunakan untuk menghitung harga keseimbangan
menggunakan pendekatan matematis: Qd = Qs atau Pd = Ps

Di mana Qd artinya jumlah yang diminta dan Qs adalah jumlah yang ditawarkan. Sementara
Pd ialah harga yang diminta dan Ps merupakan harga yang ditawarkan.

Baca Juga: Catat, Ini Dia Cara Mencari Harga Penjualan yang Tepat

Itu dia penjelasan seputar keseimbangan harga dengan permintaan dan penawaran yang juga
disebut sebagai ekuilibrium.

1. Pengertian pajak menurut Prof.Dr. Rachmat Sumitro, S.H

Pajak adalah iuran rakyat kpa kas negara berdasarkan undang-undang (yang bisa dipaksakan)
dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yg langsung dpt ditunjukkan & yang
digunakan utk membayar pengeluaran umum & surplusnya digunakan utk “public saving”
yg merupakan
sumber utama utk membiayai “public investment”.

2. Pengertian pajak menurut Dr. Soeparman Soemahamidjaja


Pajak adalah iuran wajib berupa uang atau barang yg dipungut oleh penguasa berdasarkan
norma-norma hukum. Guna menutup biaya produksi barang-barang & jasa kolektif dlm
mencapai kesejahteraan umum.

3. Pengertian pajak menurut Ray M Sommer


Pajak menurut Ray M Sommer merupakan pengalihan sumber - sumber dari sektor swasta
kepada sektor pemerintah, yg harus dilaksanakan berdasarkan ketentuan yg telah ditetapkan
lebih dahulu & tanpa mendapatkan imbalan yg langsung. Sehingga pemerintah dpt
melaksanakan tugasnya utk mencapai tujuan ekonomi & sosial.
4. Pengertian pajak menurut Prof.Dr. P.J.A Andriani
Pajak menurut Prof.Dr. P.J.A Andriani sbg “iuran kapada negara ( yg bisa dipaksakan ) yg
terutang oleh yg harus membayarnya menurut peraturan - peraturan, dgn tdk mendapat
prestasi kembali yg langsung dpt ditunjuk & berguna utk membiayai pengeluaran-
pengeluaran umum yg berhubungan dgn tugas negara utk menyelenggarakan pemerintahan”.

Berdasarkan pengertian pajak menurut para ahli tersebut bisa kita simpulkan bahwa
pengertian pajak mengandung beberapa unsur yaitu:

a. Subjek pajak, adalah orang/badan yang menurut peraturan perundang-undangan dibebani


pajak atau pihak yang harus menanggung beban pajak.

b. Wajib pajak , adalah orang/badan yang menurut peraturan perundang-undang diwajibkan


melakukan tindakan-tindakan perpajakan misalnya mencari/mendapatkan NPWP (nomor
pokok wajib pajak) di kantor pajak, menghitung besarnya pajak yang harus dibayar dan
melakukan penyetoran pajak ke kas negara.

c. Objek pajak, adalah benda/barang, kejadian atau sesuatu yang menjadi sasaran pengenaan
pajak. Sebagai contoh adalah rumah, penghasilan, gaji/ upah dsb.

d. Tarif pajak, adalah besar kecilnya beban pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak yang
dinyatakan dalam persentase dari besarnya objek pajak.

Macam-macam tarif pajak yaitu:

 Tarif pajak proporsional/sebanding adalah tarif pajak yang besarnya tetap, berapapun
besarnya jumlah objek pajak.
 Tarif pajak progresif/meningkat adalah tarif pajak yang besarnya semakin meningkat
sesuai dengan besarnya objek pajak.
 Tarif pajak degresif/menurun adalah tarif pajak yang semakin mengalami penurunan
dengan semakin besarnya objek pajak.

Pemerintah melakukan pemungutan selain pajak yaitu berupa sumbangan dan retribusi. Terus
apa perbedaan antara paja dengan pungutan resmi yang lainnya? Pengertian retribusi adalah
iuran kepada pemerintah yang bisa dipaksakan dan mendapatkan jasa timbal yang langsung
bisa ditunjuk. Paksaan tersebut mempunyai sifat ekonomis sebab siapa saja yang tidak
mendapatkan jasa balik dari pemerintah, maka yang bersangkutan tidak dikenakan iuran
tersebut. Contoh retribusi : karcis pasar, karcis jalan tol, dan lain-lain. Sedangkan pengertian
sumbangan adalah iuran kepada pemerintah yang bisa dipaksakan yang ditujukan kepada
golongan tertentu dan untuk golongan tertentu pula. Paksaan ini mempunyai sifat yuridis dan
ekonomis. Contohnya adalah sumbangan atau setoran wajib pembangunan dan pemeliharaan
prasarana daerah(SWP3D) bagi mereka pemilik kendaraan
bermotor, yang antara lain dipakai untuk memelihara/ membuat jalan dan jembatan. Sifat dari
sumbangan ada yang wajib dan ada yang sifatnya suka rela.

Bea dan cukai pada dasarnya merupakan pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat. Bea
terbagi mejadi 2 macam yaitu bea masuk dan bea keluar. Pengertian bea masuk adalah bea
yang dikenakan kepada sejumlah barang yang dimasukkan ke dalam daerah pabean,
sedangkan pengertian bea keluar adalah bea yang dikenakan kepada sejumlah barang yang
dikeluarkan dari daerah pabean. Pengertian cukai adalah pungutan yang dikenakan untuk
barang-barang tertentu, misalnya: tembakau, gula,
rokok, minuman keras dsb.

Perbedaan pajak dan retribusi

 adalah sebagai berikut:

Pajak:
a. Ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
b. Pemungutnya adalah pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
c. Tidak mendapatkan jasa timbal yang secara langsung dapat ditunjuk.
d. Diterapkan kepada semua pihak yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
peraturan perundang-undangan.
e. Bisa dipaksakan, apabila tidak mematuhi bisa dikenakan sangsi pidana/ perdata.

Retribusi:
a. Ditetapkan berdasarkan pada peraturan pemerintah atau peraturan di bawahnya.
b. Dipungut oleh pemerintah daerah tingkat I dan pemerintah daerah tingkat II.
c. Memperoleh jasa timbal yang langsung bisa ditunjuk.
d. Dikenakan terhadap orang/badan yang menikmati fasilitas pemerintah.
e. Tidak memiliki sifat yang memaksa.

Fungsi Pajak
Berikut ini adalah fungsi pajak antara lain:
1. Fungsi budgetair (berfungsi sebagai sumber keuangan negara).
2. Fungsi regulerend (berfungsi sebagai pengatur kegiatan ekonomi).
3. Fungsi alat pencipta keadilan sosial.
4. Fungsi sebagai pendorong industri baru.

Kita mengetahui bersama bahwa dalam penyelenggaraan negara, pihak pemerintah


membutuhkan dana yang sangat banyak. Untuk itu pemerintah memerlukan berbagai macam
sumber dana untuk membiayai penyelenggaraan negara tersebut. Salah satu sumber dananya
adalah berasal dari pajak. Dengan membayar pajak maka negara akan memiliki dana yang
cukup dalam pembangunan dan dalam penyelenggaraan pemerintah. Inilah yang menjelaskan
mengapa pajak bisa berfungsi sebagai sumber keuangan negara?

Fungsi sebagai pengatur kegiatan ekonomi, maka pemerintah harus melakukan pengaturan
kegiatan

ekonomi dengan berbagai macam kebijakan dan peralatan yang lain supaya bisa tercipta
suatu kehidupan ekonomi yang memadai untuk seluruh masyarakat. Salah satu peralatan yang
bisa dipakai oleh pemerintah dalam rangka untuk mengatur perekonomian adalah pajak.
Dengan melakukan pemungutan pajak, maka pemerintah bisa mencapai tujuan-tujuan
ekonomi tertentu dengan cara mengatur kegiatan konsumsi, produksi, distribusi, tingkat harga
secara umum, kegiatan ekspor impor dan lain-lain.

Pajak yang dipungut oleh pemerintah khususnya pajak penghasilan menggunakan tarif
progresif, artinya semakin tinggi penghasilan maka tarif yang dikenakan juga akan semakin
tinggi, begitu pula sebaliknya jika penghasilan yang diterima semakin turun maka tarif yang
diterapkan untuk memungut pajaknya aan semakin turun pula. Dengan demikian orang yang
kaya aan membayar pajak ke pemerintah tinggi/ banyak sedangkan untuk masyarakat yang
berpenghasilan rendah akan membayar pajak yang sedikit/ rendah atau bahkan tidak
membayar pajak. Dengan demikian akan tercipta keadilan sosial sebab dengan pajak yang
sebagian besar yang dipungut dari orang yang kaya akan digunakan untuk membangun
fasilitas umum dan akan memberi subsidi kepada golongan masyarakat yang berpenghasilan
rendah.

Secara geografis wilayah Indonesia, kita dapat membagi menjadi 2 wilayah yaitu wilayah


bagian barat dan wilayah bagian timur. Jika kita kaitkan dengan perkembangan industri,
maka wilayah bagian barat lebih baik apabila dibandingkan dengan wilayah timur. Hal
tersebut tidak terlepas karena wilayah barat sarana dan prasarananya lebih baik jika
dibandingkan dengan wilayah timur. Untuk itu pemerintah bisa mengambil kebijakan dengan
menurunkan / membebaskan pajak bagi mereka yang mau menanamkan modalnya/
mendirikan perusahaan di wilayah timur. Sehingga dengan demikian, pajak bisa dipakai
sebagai pendorong terhadap pertumbuhan industri yang baru.

Jenis Pajak
Berikut ini adalah jenis-jenis pajak yaitu:

Keterangan untuk jenis pajak ::

1. Jenis pajak menurut yang menariknya

a.
Pajak pusat

, adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat/ negara yang penyelenggaraannya di
daerah dilakukan oleh inspeksi pajak setempat dan hasil dari pungutannya tersebut dipakai
untuk membiayai rumah tangga negara pada umumnya. Sebagai contoh pajak pusat yaitu :
pajak penghasilan (PPh), pajak pertambahan nilai (PPN), bea masuk, pajak ekspor, bea
meterai dsb.

b.

Pajak daerah

, adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah baik yang dipungut daerah tingkat I
maupun yang dipungut tingkat II yang hasinya digunakan untuk pembiayaan rumah tangga
daerah. Sebagai contoh pajak daerah: pajak tontonan, pajak restoran, pajak reklame dsb.

2.  Jenis pajak menurut cara pembebanannya/pembayarannya

a.

Pajak langsung

, adalah pajak yang dikenakan secara langsung dengan memakai nomor kohir dan tidak bisa
dipindahkan kepada pihak lain. Pajak ini dikenakan secara berulang-ulang untuk jangka
waktu tertentu yang berkaitan dengan adanya objek pajak pada waktu tertentu. Sebagai
contoh pajak langsung adalah pajak bumi dan bangunan (PBB) yang dikenakan kepada
orang yang memiliki bumi/tanah dan bangunan untuk masa tertentu (biasanya satu tahun),
dsb.

b.

Pajak tak langsung

, adalah pajak yang dikenakan tanpa memakai nomor kohir dan bisa dipindahkan kepada
pihak lain. Sasaran dari pajak tak langsung adalah pihak ketiga. Sebagai contoh pajak tidak
langsung adalah pajak penjualan yang dikenakan terhadap konsumen, dengan demikian
produsen yang semula merupakan pihak yang menanggung pajak, kemudian sesudah barang
dijual kepada konsumen, maka pajaknya akan dipindahkan kepada konsumen, oleh karenanya
konsumen harus membayar harga barang yang dibelinya ditambah dengan beban pajak, dsb.

3. Jenis pajak menurut sifatnya :


a.

Pajak subjektif

adalah pajak yang dikenakan berdasarkan pada kondisi subjek pajak. Kondisi subjek pajak
bisa mempengaruhi terhadap besar kecilnya pajak yang akan dibayarkan. Besarnya pajak
diukur dengan memperhatikan keadaan wajib pajak. Contoh kondisi tersebut adalah apakah
wajipb pajak sudah menikah atau belum, jumlah anak yang menjadi tanggungan, dll.
b.

Pajak objektif

, adalah pajak yang dikenakan berdasarkan pada objek pajak dengan tidak memandang
keadaan subjek pajak. Contoh pajak obyektif adalah cukai pada rokok yang mana cukai
tersebut dikenakan kepada setiap orang yang merokok dengan tanpa melihat apakah yang
merokok tersebut kaya/ miskin, bujang/ sudah nikah, orang kota/ orang desa.

4. Jenis pajak menurut objeknya:


a.

Pajak penghasilan (Pph)

, adalah pajak yang dikenakan kepada orang/ badan yang berkaitan dengan penghasilan yang
didapatkanya dalam satu tahun pajak. Yang termasuk ke dalam penghasilan misalnya:

 gaji dan upah


 honorarium
 sewa dari harta
 royalty
 laba usaha
 hadiah/penghargaan
 deviden
 bunga simpanan/tabungan

Adapun penghasilan yang tidak dikenakan pajak misalnya:

 hibah.
 warisan.
 keuntungan dari yayasan/ badan dalam rangka untuk kepentingan umum.
 pembayaran asuransi kecelakaan.

b.

Pajak pertambahan nilai (PPN)

, adalah pajak yang dikenakan terhadap penjualan/ penyerahan barang yang sudah mengalami
proses pengolahan/ telah diproses sehingga barang tersebut menjadi berubah baik dari segi
sifat dan bentuk aslinya menjadi barang baru yang bertambah nilainya atau bertambah daya
gunanya.

Sebagai contoh :

 pajak penjualan kendaraan bermotor.


 pajak penjualan alat-alat rumah tangga yang menggunakan energi listrik misalnya
televisi, mesin cuci, dsb.
 pajak penjualan alat-alat fotografi.
 pajak penjualan alat-alat olahraga.
 pajak penjualan minuman beralkohol
 pajak penjualan video cassete recorder dsb.

c.

Pajak bumi dan bangunan (PBB

), merupakan pajak yang dikenakan kepada perorangan/badan yang memiliki permukaan


bumi (tanah dan air) dan bangunan yang pembangunannya adalah secara tetap berada di
atasnya. Contoh : pajak tanah, bangunan rumah, perkantoran, pabrik dsb.

Sistem Perpajakan di Indonesia


Jika pajak yang dipungut oleh pemerintah terlalu kecil maka pemerintah akan kesulitan dalam
melaksanakan pembangunan karena dana yang masuk ke kas negara kecil, namun apabila
pajak yang dipungut oleh pemerintah terlalu besar maka akan menganggu kegiatan ekonomi
masyarakat. Denga demikian sistem perpajakan harus memenuhi 4 syarat. Adapun 4 syarat
sistem perpajakan tersebut antara lain meliputi:

1. Syarat keadilan

Salah satu jalan dalam mencari keadilan adalah mengupayakan supaya pemungutan pajak
yang dilakukan diselenggarakan secara umum dan merata, ini berarti bahwa harus
diselenggarakan
sedemikian rupa dalam memungut pajak, sehingga bisa di dapatkan tekanan yang sama atas
seluruh rakyat. Keadilan dalam pelaksanaan perpajakan mialnya diwujudkan adanya hak
untuk wajib pajak untuk mengajukan keberatan, penundaan pembayaran dan juga
mengajukan banding kepada majelis
pertimbangan perpajakan atau pada lembaga peradilan yang lainnya.

2. Syarat yuridis
Hukum pajak harus bisa memberikan jaminan hukum untuk menyatakan suatu keadilan yang
tegas, baik keadilan bagi negara maupun bagi warga masyarakatnya.

3. Syarat ekonomis
Sistem pemungutan pajak harus diupayakan supaya tidak menghambat terhadap lancarnya
produksi dan perdagangan serta jangan sampai kepentingan umum merasa dirugikan.

4. Syarat finansial
Hasil dari pemungutan pajak sebisa mungkin cukup untuk bisa menutup sebagian dari
pengeluaran pemerintah. Selain itu untuk melakukan pemungutan pajak sebaiknya tidak
memakan biaya pemungutan yang besar dan pemungutan pajak ini hendaknya bisa mencegah
inflasi.

3 macam sistem perpajakan yang berlaku yaitu:


a. Official assesment system, adalah sistem pemungutan pajak, yang mana penentu dari
besarnya pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak yaitu fiscus (petugas pajak).
Dalam official assesment system, fiscus bersifat aktif, sedangkan wajib pajak bersifat pasif.
b. Self assesment system, adalah sistem pemungutan pajak, yang mana penentu dari besarnya
besarnya pajak yang harus dibayar yaitu ditentukan oleh wajib pajak sendiri. Dalam self
assesment system ini, wajib pajak harus bersifat aktif dalam menghitung, menyetor dan
melaporkan kepada kantor pelayanan pajak. Sedangkan petugas pajak sifatnya hanya
memberi penerangan, pengawasan dan sebagai verifikator.
c. With holding system, adalah sistem pemungutan pajak, yang mana penentu dari besarnya
pajak yang harus dibayar oleh WP (wajib pajak) adalah pihak ketiga.

Sistem perpajakan Indonesia menganut sistem yang kedua yaitu Self assesment system supaya
bisa memberikan rasa keadilan dan bisa meningkatkan kepercayaan kepada masyarakat.
Terdapat

tiga macam stelsel

dalam melakukan kegiatan menghitung, menyetor, dan


melaporkan besarnya pajak yaitu:

1. Stelsel riil, adalah suatu sistem pemungutan pajak yang mana besarnya pajak dihitung
berdasarkan pada objek pajak yang sebenarnya terjadi.
2. Stelsel fictive, adalah adalah suatu sistem pemungutan pajak yang mana besarnya
pajak dihitung berdasarkan pada anggapan terhadap besarnya objek pajak yang kira-
kira terjadi. 
3. Stelsel campuran, adalah suatu sistem pemungutan pajak, yang mana besarnya pajak
pada awalnya dihitung berdasarkan pada anggapan terhadap besarnya objek pajak
yang kira-kira terjadi, namun pada akhir tahun akan dikoreksi dengan memakai stelsel
riil.

Stelsel yang dipakai oleh pemerintah sekarang ini adalah stelsel campuran terutama untuk
menghitung pajak penghasilan.

Terdapat 3

asas pemungutan pajak

yang digunakan oleh pemerintah yaitu:

 Asas domisili. Adalah seluruh wajib pajak yang bertempat tinggal di wilayah
Indonesia harus membayar pajak tanpa melihat asal-usul dari penghasilan yang
diterima oleh wajib pajak.
 Asas kebangsaan. Adalah wajib pajak yang memiliki kebangsaan Indonesia wajib
membayar pajak kepada pemerintah Indonesia, dengan tidak memandang tempat
tinggal dan juga asal-usul penghasilan yang di dapatkan oleh wajib pajak.
 Asas sumber. Adalah semua wajib pajak yang mendapatkan penghasilan dari
Indonesia wajib membayar pajak kepada pemerintah Indonesia dengan tidak
memandang kebangsaan dan domisili dari wajib pajak.

Pajak yang Ditanggung Keluarga Siswa


Adapun pajak yang harus ditanggung oleh keluarga siswa antara yaitu:
1. Pajak penghasilan
Bagi kelauarga teman-teman semua yang memiliki penghasilan, misalnya penghasilan
sebagai tenaga kerja di perusahaan atau keluarga yang melakukan kewirausahaan yang
jumlahnya di atas PTKP (penghasilan tidak kena pajak) maka akan dikenakan kewajiban
untuk membayar pajak. Namun jika jumlahnya dibawah PTKP tidak akan terkena kewajiban
untuk membayar pajak.

2. Pajak bumi dan bangunan

untuk keluarga teman-teman yang sudah mempunyai tanah dan bangunan/ rumah sendiri
yang nilainya melebihi NJOPTKP (nilai jual objek tidak kena pajak) yaitu sebesar
Rp8.000.000,00 maka akan dikenakan kewajiban untuk membayar pajak bumi dan bangunan
sedangkan yang nilainya di bawah PTKP tidak perlu membayar PBB.

3. Pajak pertambahan nilai barang/jasa (PPN) dan pajak penjualan atas barang mewah
(PPNBM).
Pajak ini dikenakan kepada keluarga trman-teman yang menjadi pengusaha (pengusaha lokal,
nasional maupun sebagai eksportir/importir) yang kegiatannya adalah melakukan
produksi/menjual barang dan jasa.

Selain pajak, kelauarga teman-teman juga bisa dikenakan retribusi, antara lain:

 Karcis pasar (orang tua siswa berdagang di pasar).


 Karcis tol (keluarga siswa naik mobil melewati jalan tol).
 dll

Ringkasan Materi Pajak


Rangkuman materi pajak untuk kelas 8 yaitu:

 Definisi pajak telah banyak ahli yang memberikan pendapatnya, namun kita bisa
menyimpulkan bahwa pajak adalah iuran yang berasal dari masyarakat ke kas negara
yang bisa dipaksakan berdasarkan undang-undang tanpa mendapatkan jasa timbal
yang langsung dapat ditunjuk yang digpakai untuk menyelenggarakan pemerintahan
dan sisanya digunakan untuk tabungan nasional.
 Terdapat 4 fungsi pajak yaitu: a). sebagai sumber kas negara, b). sebagai alat pengatur
kegiatan ekonomi, c). sebagai alat pencipta keadilan sosial d). sebagai alat untuk
pendorong tumbuhnya industri yang baru.
 Jenis-jenis pajak bisa dibedakan berdasarkan pada pihak yang memungut, cara
pemungutan pajak, dan juga berdasarkan pada objek pajak. Jika berdasarkan pada
pihak yang memungut, maka pajak dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu pajak
pusat dan pajak daerah. Jenis pajak berdasarkan cara pemungutannya, maka pajak
dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu pajak langsung dan pajak tak langsung.
Apabila berdasarkan pada sifatnya, maka pajak dibedakan menjadi pajak subjektif dan
pajak objektif. Jika berdasrkan pada objeknya, maka pajak dibedakan menjadi pajak
penghasilan, pajak penjualan atas barang mewah, pajak pertambahan nilai dan pajak
bumi dan bangunan.
 Terdapat 4 macam unsur pajak yaitu: subjek pajak, wajib pajak, objek pajak, dan tarif
pajak.

Contoh Soal Materi Pajak


1. Apa engertian pajak?
2. Disebut apa Orang yang menurut undang-undang dikenai beban pajak?
3. Apa pengertian retribusi?
4. Disebut apa orang yang menurut undang-undang diwajibkan melakukan tindakan-tindakan
perpajakan?
5. Apa yang dimaksud dengan fiscus?
6. Apa saja macam-macam stelsel pajak?
5. Apa saja fungsi pajak?

Anda mungkin juga menyukai