Anda di halaman 1dari 6

Aris Kurniawan

Jumat, 25 Maret 2016

Teori Ekonomi : Mekanisme Pasar

A.  pengertian Mekanisme Pasar

Mekanisme pasar adalah kecenderungan dalam pasar bebas untuk terjadinya perubahan harga
sampai pasar menjadi seimbang (jumlah yang ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta). Teori
ekonomi standar mengatakan bahwa meskipun pengaruh kelembagaan selain free market bisa saja
menghasilkan alokasi yang efisien dan optimal. Dengan kata lain, jika pasar tidak eksis, alokasi
sumber daya tidak akan terjadi secara efisien dan optimal. Dalam beberapa hal, mekanisme pasar
tidak bisa bekerja secara optimal pada beberapa sumber daya alam.

Pada dasarnya, alokasi barang dan jasa dalam suatu masyarakat dapat dilakukan paling tidak
melalui 2 jenis mekanisme. Yaitu melalui mekanisme pasar dan mekanisme birokrasi. Dengan
sejumlah kondisi yang disyaratkan, mekanisme pasar dianggap sebagai mekanisme yang dapat
mendorong pemakaian sumber daya yang efisien. Namun kegagalan pasar juga bisa terjadi dalam
pengalokasian sejumlah barang dan jasa. Ini bisa disebabkan karena adanya public goods beserta
eksternalitasnya. Jenis barang dan jasa inilah (beserta mixed goods) yang akan didistribusikan
melalui mekanisme birokrasi.

Karena mekanisme pasar yang berbeda, harga pasar yang tercapai pun menjadi berbeda - beda.
Kadang - kadang harga yang terbentuk di pasar bisa menyebabkan kerugian bagi konsumen atau
bahkan kerugian bagi produsen juga. Oleh karena itu, pemerintah dalam batas -batas tertentu
terkadang perlu melakukan intervensi dalam pembentukan harga dengan tujuan harga yang
terbentuk tidak akan merugikan konsumen maupun produsen. Hal yang biasanya dilakukan
pemerintah antara lain adalah: penentuan harga eceran tertinggi, penentuan harga eceran
terendah, penetapan pajak, serta pemberian subsidi.

B. Permintaan dan Penawaran

         Permintaan

Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga
selama priode waktu tertentu. Misalnya;ketika berbicara tentang permintaan pakaian di Jakarta, kita
berbicara tentang berapa jumlah pakaian yang akan dibeli pada berbagai tingkat harga dalam satu
priode waktu tertentu, per bulan, atau pertahun di Jakarta.

Hukum Permintaan adalah “Apabila harga suatu barang atau jasa naik, maka jumlah yang
diminta konsumen akan berkurang dan sebaliknya, apabila harga suatu barang atau jasa turun, maka
jumlah yang diminta konsumen akan bertambah”. Dari hukum permintaan tersebut nampak bahwa
antara harga dan jumlah barang yang diminta konsumen memiliki hubungan negatif atau
berlawanan arah. Artinya apabila harga suatu barang naik, maka jumlah yang diminta akan turun.
Hal tersebut karena apabila harga suatu barang naik, sementara penghasilan konsumen tidak
berubah, maka daya beli konsumen akan menurun, sehingga ia akan mengurangi jumlah barang
yang dibeli. Atau seperti apapun baiknya suatu barang, akan selalu ada barang lain yang dapat
menggantikan penggunaannya. Oleh karena itu, apabila harga suatu barang naik, maka konsumen
akan cenderung untuk mengurangi konsumsi barang yang harganya naik tersebut dan
menggantikannya dengan barang lain yang memiliki kegunaan yang sama atau hampir sama.
Permintaan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :

a.       Permintaan individual / perorangan

b.      Permintaan pasar

dan adapun factor – factor yang mempengaruhi permintaan adalah :

a. Harga barang itu sendiri, Jika harga suatu barang semakin murah, maka permintaan terhadap
barang itu bertambah.

b. Harga barang lain yang terkait, Harga barang lain juga mempengaruhi permintaan suatu
barang, tetapi kedua macam barang tersebut mempunyai keterkaitan. Keterkaitan dua macam
barang dapat bersifat substitusi (pengganti) dan bersifat komplemen (pelengkap), Contoh barang
sibstitusi adalah daging sapi diganti daging ayam atau ikan diganti dengan tempe sedangkan Contoh
barang pelengkap adalah mobil dengan bensin.

c. Tingkat pendapat perkapita, Tingkat pendapatan perkapita dapat mencerminkan daya beli.
Makin tinggi tingkat pendapatan, daya beli makin kuat, sehingga permintaan terhadap suatu barang
meningkat.

d.      Selera atau kebiasaan, Selera atau kebiasaan juga dapat memengaruhi permintaan suatu
barang. Misalnya: walaupun harga sama, permintaan beras di provinsi Maluku lebih rendah
dibanding dengan Sumatra Utara. Dikarenakan orang Maluku lebih menyukai sagu, dan sebaliknya
orang Sumatra Utara selain lebih menyukai beras, serta ada kebiasaan (adat) yang membutuhkan
beras, terutama dikalangan masyarakat Batak, pada saat acara pernikahan.

e. Jumlah penduduk, Kita ambil contoh beras lagi Sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia,
maka permintaan beras berhubungan positif dengan jumlah penduduk. Makin banyak jumlah
penduduk, permintaan beras makin banyak.
f.    Perkiraan harga di masa mendatang, Bila kita memperkirakan bahwa suatu barang akan naik,
adalah lebih baik membeli barang itu sekarang, sehingga mendorong orang untuk membeli lebih
banyak saat ini guna menghemat belanja di masa mendatang.

g. Distribusi pendapatan, Tingkat pendapatan perkapita bisa memberikan kesimpulan yang salah
bila distribusi pendapatan buruk. Artinya sebagian kecil kelompok masyarakat menguasai “kue”
perekonomian. Jika distribusi pendapatan buruk, berarti daya beli secara umum melemah sehingga
permintaan terhadap suatu barang menurun

h. Usaha-usaha produsen meningkat penjualan, Bujukan para penjual untuk membeli barang
besar sekali peranannya dalam mempengaruhi masyarakat. Misalnya: lewat iklan, pemberian
hadiah, dan pemberian potongan harga.

         Penawaran

Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan (jual) pada berbagai tingkat
harga selama satu priode tertentu. Konsep penawaran mencerminkan perilaku produsen dalam
menjual barang atau jasa tertentu yang tunduk pada hokum penawaran dan asumsi ceteris paribus
yang mendasarinya.

Hukum penawaran adalah “apabila harga suatu barang atau jasa naik, maka jumlah yang
ditawarkan produsen akan bertambah dan sebaliknya, apabila harga suatu barang atau jasa turun,
maka jumlah yang ditawarkan produsen juga akan berkurang. Dari hukum penawaran tersebut
nampak bahwa antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan produsen memiliki hubungan
positif atau searah. Artinya apabila harga suatu barang naik, maka jumlah yang ditawarkan akan
naik. Hal tersebut terjadi karena produsen selalu dianggap ingin mendapatkan keuntungan yang
lebih besar. Artinya apabila harga suatu barang naik, maka jumlah yang ditawarkan akan naik. Hal
tersebut terjadi karena produsen selalu dianggap ingin mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
dan adapun factor – factor yang mempengaruhi penawaran adalah :

a. Harga barang itu sendiri, Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan
menambah jumlah barang yang dihasilkan.

b. Harga Barang lain yang terkait, Barang substitusi dapat mempengaruhi penawaran suatu
barang. Apabila harga barang substitusi naik, maka penawaran suatu barang akan bertambah, dan
sebaliknya. Sedangkan barang komplemen naik, maka penawaran suatu barang berkurang, dan
sebaliknya. Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah jumlah barang
yang dihasilkan.
c. Harga faktor produksi, Kenaikan harga faktor produksi (tingkat upah yang lebih tinggi,harga
bahan baku yang meningkat, atau kenaikan tingkat bunga modal) akan menyebabkan perusahaan
memproduksi outputnya lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang tetap. Kenaikan harga factor
produksi akan mengurangi laba perusahaan. Apabila tingkat laba industri tidak menarik lagi, mereka
akan pindah ke industri lain, dan hal  ini akan mengakibatkan berkurangnya penawaran barang.

d. Biaya produksi, Kenaikan harga input sebenaranya juga menyebabkan kenaikan biaya
produksi. Dengan demikian, bila biaya produksi meningkat (apakah dikarenakan kenaikan harga
faktor produksi atau penyebab lain), maka produsen akan mengurangi hasil produksinya, berarti
penawaran barang itu berkurang.

e. Teknologi produksi, Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi, dan


menciptakan barang-barang baru. Dalam hubungan dengan penawaran, suatu barang kemajuan
teknologi menyebabkan kenaikan dalam penawaran barang.

g. Jumlah Pedagang/penjual, Apabila jumlah penjual produk tertentu semakin banyak, maka
penawaran barang tersebut akan bertambah.

h. Kebijakan pemerintah, Kebijakan pemerintah juga dapat mempengaruhi penawaran suatu


barang. contoh: beras, sebagai makanan utama. Kebijakan pemerintah untuk mengurangi impor
beras dan meningkatkan produksi dalam negeri guna tercapainya swasembada beras, menyebabkan
para petani menanam padi tertentu yang memberikan hasil banyak setiap panennya. Kebijakan ini
jelas menambah supply beras dan keperluan impor beras dapat dikurangi.

C.  Kebaikan dan Kelemahan Mekanisme Pasar

Mekanisme pasar merupakan suatu sistem yang cukup efisien dalam mengalokasi berbagai
faktor produksi dan mengembangkan perekonomian, tetapi dalam keadaan tertentu dapat
menimbulkan akibat yang buruk sehingga dibutuhkan campur tangan dari pemerintah untuk
memperbaikinya.
     

Mekanisme pasar dapat mengalokasikan faktor produksi dengan cukup efisien dan juga dapat
mendorong perkembangan dari ekonomi yang disebabkan karena dia mempunyai beberapa
kebaikan, diantaranya seperti di bawah ini :

         Pasar dapat memberikan informasi yang sangat tepat.

         Pasar dapat memberi perangsang untuk mengembangkan kegiatan.


         Pasar dapat memberi perangsang untuk memdapatkan keahlian yang lebih modern.

         Pasar dapat menggalakan penggunaan barang dan juga faktor produksi secara efisien.

         Pasar dapat memberikan kebebasan yang cukup tinggi pada masyarakat untuk melakukan berbagai
kegiatan ekonomi.

Beberapa kelemahan dari mekanisme pasar, diantaranya seperti di bawah ini:

         Kebebasan yang tidak memiliki batas, dapat menindas golongan yang lemah.

         Kegiatan dari ekonomi sangat tidak stabil keadaannya, mekanisme pasar yang bebas dapat
menyebabkan perekonomian akan mengalami kegiatan naik-turun yang tak teratur.

         Sistem pasar dapat menyebabkan monopoli, tidak selalu mekanisme pasar itu merupakan sistem
pasar persaingan sempurna, yang dimana harga dan juga jumlah barang yang diperjualbelikan
ditentukan oleh permintaan pembeli dan penawaran penjual yang banyak jumlahnya.

         Mekanisme pasar tidak bisa menyediakan beberapa jenis barang secara efisien.

         Kegiatan dari pembeli atau konsumen dan produsen mungkin dapat menimbulkan “eksternalitas”
yang merugikan, Disini yang dimaksud dengan “eksternalitas” yaitu akibat sampingan (buruk atau
baik) yang dapat ditimbulkan oleh kegiatan mengkonsumsi ataupun menproduksi.

D. Contoh Mekanisme Pasar

Sesuai dengan pembahasan pengertian mekanisme pasar diatas. Ada banyak contoh konkrit
mekanisme pasar yang ada di Indonesia salah satunya mekanisme pasar jasa transportasi di Ibukota
Negara Indonesia yaitu kota Jakarta. Pada awalnya pasar jasa transportasi di kota Jakarta sudah
membentuk sebuah mekanisme pasar yang cukup baik tetapi karena kemajuan teknologi dan
kurangnya kebijakan pemerintah yang merupakan  factor dari penawaran, mekanisme pasarnya pun
hancur dan menjadi sebuah kegagalan pasar.

Mungkin masih terdengar hangat berita tentang demo dan mogoknya para pengemudi jasa
transportasi taksi konvensional di kota Jakarta. Para pengemudi jasa transportasi taksi konvensional
mengklaim bahwa pasarnya diambil oleh jasa transportasi berbasis online yang baru masuk kedalam
pasar jasa transportasi dan mengakibatkan pendapatan para pengemudi taksi kovensional menurun
atau berkurang. Dengan kejadian tersebut, dapat dikatakan adanya kegagalan pasar didalam
mekanisme pasar jasa transportasi di kota Jakarta yang disebabkan oleh adanya produsen baru yang
masuk kedalam pasar jasa transportasi dengan teknologi yang lebih maju dibandingkan produsen
lama.

Didalam pengertian mekanisme pasar, dijelaskan permintaan pasar harus seimbang dengan
penawaran pasar agar mencapai keseimbangan pasar. Pada contoh kasus tersebut, permintaan
pasar pada jasa transportasi itu tetap atau tidak berubah sedangkan penawarannya bertambah dan
membuat pasar menjadi tidak seimbang. Selain penawarannya yang bertambah, banyak faktor-
faktor lain yang juga mempengaruhi mekanisme pasar tersebut menjadi tidak seimbang. Seperti
faktor harga, selera atau kebiasaan, pendapatan para konsumen, kemajuan teknologi dan faktor-
faktor lainnya yang merupakan dari faktor permintaan dan penawaran pasar tersebut.

Maka dari itu, untuk menyelesaikan kasus tersebut perlunya peran pemerintah dalam
mengawasi dan memberikan kebijakan kepada para produsen baru atau pesaing baru agar tidak
merusak atau merubah keseimbangan pasar. Serta perlunya kebijakan pemerintah kepada para
produsen lama untuk melakukan inovasi terhadap kemajuan teknologi agar tidak kalah dari para
pesaingnya yang bisa menawarkan kemajuan dalam teknologi.

E. Kesimpulan

Mekanisme pasar adalah kecenderungan dalam pasar bebas untuk terjadinya perubahan harga
sampai pasar menjadi seimbang (jumlah yang ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta).
Mekanisme pasar tidak dapat berfungsi tanpa keberadaan aturan yang dibuat pemerintah. Peranan
pemerintah menjadi lebih penting karena mekanisme pasar saja tidak bisa menyelesaikan semua
persoalan ekonomi. Untuk menjamin efisiensi, pemerataan dan stabilitas ekonomi, peran dan fungsi
negara mutlak diperlukan dalam perekonomian sebagai pengendali mekanisme pasar. Walaupun
dalam sistem ekonomi pasar, masalah ekonomi utama diserahkan kepada mekanisme pasar, namun
pada beberapa kasus tertentu pemerintah tetap harus campur tangan untuk menghindari kekacauan
dalam bidang ekonomi.

INFO AUTHOR di 16.26
Berbagi

Tidak ada komentar:


Posting Komentar


Beranda

Lihat versi web


Mengenai Saya

INFO AUTHOR
STIE MBI NIM : 15010232 MANAJEMEN 306C
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai