Anda di halaman 1dari 7

Permintaan dan Penawaran

Permintaan adalah jumlah keseluruhan barang/jasa yang ingin dibeli oleh konsumen pada
berbagai tingkat harga. Hukum permintaan menyatakan bahwa ketika harga suatu barang
meningkat, ceteris paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap), jumlah permintaan barang tersebut
akan menurun (berbanding terbalik/negatif). Permintaan yang terjadi dipasar ini dipengaruhi
beberapa faktor lho, antara lain:
1. Harga barang itu sendiri
 Apabila harga suatu barang semakin murah, kecenderungan permintaan terhadap barang itu akan
bertambah dan hal ini berlaku juga sebaliknya.
2. Harga barang lain yang terkait
● Apabila harga barang substitusinya turun, maka permintaan akan barang tersebut akan
berkurang. Namun apabila harga barang substitusinya naik, maka permintaan barang
tersebut akan meningkat. (hubungannya positif/berbanding lurus)
● Apabila harga barang komplementernya turun, maka permintaan akan barang tersebut
akan menurun pula. Sebaliknya, jika harga barang komplementernya naik, maka
permintaan akan barang tersebut akan meningkat pula. (hubungannya negatif/berbanding
terbalik)
3. Tingkat Pendapatan
Tingkat pendapatan konsumen akan menunjukkan daya beli konsumen. Semakin tinggi tingkat
pendapatan, maka semakin meningkat permintaan terhadap suatu barang tersebut. Contohnya,
di suatu pasar malam terdapat bazar baju murah, Caca memutuskan hanya membeli satu baju
seharga Rp80.000 karena Caca hanya memiliki penghasilan Rp500.000/bulan. Berbeda dengan
Amed yang berpenghasilan Rp1.000.000/bulan, ia membeli 2 baju di bazar tersebut.
4. Selera Masyarakat
Selera atau kebiasaan juga akan memengaruhi permintaan suatu barang. Jika selera masyarakat
terhadap suatu barang meningkat, permintaan terhadap barang itu pun akan meningkat.
Contoh, celana panjang sedang menjadi tren sekarang, akibatnya jumlah permintaan model celana
panjang cenderung meningkat.
5. Jumlah Penduduk
Semakin besar jumlah penduduk suatu daerah atau negara, semakin tinggi permintaan suatu
barang untuk harga tertentu.
6. Prediksi Konsumen tentang Kondisi pada Masa Mendatang.
Bila kita memperkirakan bahwa harga suatu barang akan naik, adalah lebih baik membeli barang
itu sekarang, sehingga mendorong orang untuk membeli lebih banyak saat ini guna menghemat
belanja di masa mendatang.

Penawaran adalah kesediaan penjual untuk menyerahkan berbagai barang pada tingkat harga
dalam waktu tertentu dan keadaan tertentu. Hukum penawaran menyatakan bahwa ketika harga
suatu barang meningkat, ceteris paribus (faktor-faktor lain dianggap tidak ada perubahan), jumlah
penawaran barang tersebut juga akan meningkat (berbanding lurus/positif). Seperti halnya pada
permintaan maka pada penawaranpun dipengaruhi oleh beberapa faktor, Squad. Antara lain:
1. Harga
● Harga barang itu sendiri. Produsen atau perusahaan akan menawarkan lebih banyak
barang jika harga naik. Begitupun berlaku sebaliknya.
● Harga barang lain yang terkait. Contohnya seorang petani memiliki lahan yang dapat
ditanami jagung atau kacang-kacangan. Ketika harga jagung naik, petani akan mengurangi
penanaman kacang dan menggantinya dengan jagung karena lebih menguntungkan.
2. Biaya Produksi
● Produsen membutuhkan/membeli berbagai faktor produksi untuk dapat menghasilkan
barang dan jasa. Oleh karena itu, jika biaya produksi mengalami kenaikan, maka harga
barang akan cenderung naik. Produsen cenderung mengurangi jumlah produksinya,
akibatnya jumlah penawarannya pun akan berkurang. Hal ini berlaku sebaliknya.
3. Tingkat Teknologi
● Perusahaan yang menggunakan teknologi pada tingkat yang lebih tinggi dapat
meningkatkan hasil produksinya dengan cepat. Di samping itu, penggunaan teknologi
yang tinggi juga akan menyebabkan biaya produksi semakin murah. Peningkatan hasil
produksi dan biaya produksi yang semakin murah, akan menyebabkan jumlah barang yang
ditawarkan semakin banyak pada tingkat harga tertentu.
4. Jumlah Produsen
Semakin banyak jumlah produsen, semakin banyak pula jumlah barang yang ditawarkan. Misalnya,
jika beberapa produsen es krim memutuskan untuk berhenti berjualan dan keluar dari pasar,
maka tentu jumlah es krim yang dijual/ditawarkan di pasar akan turut berkurang.
5. Kebijakan Pemerintah
● Pajak. Asumsi bahwa pajak menjadi beban penjual (penambah harga yang ditawarkan) dan
mengurangi laba. Maka semakin besar pajak, jumlah barang yang ditawarkan akan
menurun, begitu pula sebaliknya.
● Subsidi. Mampu mengurangi biaya produksi, sehingga menjadi pengurang harga yang
ditawarkan dan menambah laba. Karena itu, semakin besar subsidi, jumlah barang yang
ditawarkan akan bertambah.
6. Faktor Alam
Pengaruh alam akan memengaruhi penawaran produk pertanian dan perikanan. Misalnya, bagi
para petani padi, iklim yang tidak menentu dapat menyebabkan gagal panen. Oleh karena itu,
jumlah beras yang ditawarkan akan berkurang.
7. Prediksi Produsen tentang Kondisi pada Masa Mendatang
Sebagai contoh, jika produsen meramalkan akan terjadi kenaikan harga beras bulan depan. Maka,
pada saat ini produsen akan mengurangi stok penjualannya dan menunggu hingga bulan depan
untuk mengeksploitasi keuntungan yang mungkin akan diperoleh akibat naiknya harga.

Apa Itu Pasar?


Pasar dalam ilmu ekonomi adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan
transaksi ekonomi. Pasar tidak menunjuk pada lokasi atau tempat tertentu, karena pasar tidak
mempunyai batas geografis. Dalam hal ini, pasar merujuk pada semua kegiatan penawaran dan
permintaan untuk tenaga kerja, modal, surat berharga, dan uang.
Ciri-ciri Pasar
Pasar mempunyai beberapa ciri-ciri khusus yang perlu anda pahami dan anda ketahui, diantaranya
adalah :
1. Terdapat calon pembeli dan penjual.
2. Terdapat jasa ataupun barang yang hendak diperjualbelikan.
3. Terdapat proses permintaan dan penawaran dari kedua belah pihak yang terlibat dalam
transaksi tersebut.
4. Terdapat suatu interaksi antara pembeli dan penjual, baik itu langsung maupun tidak
langsung.
Fungsi Pasar
1. Sarana Distribusi
Sebagai sarana distribusi, pasar berfungsi untuk memperlancar proses penyaluran barang dan jasa
dari produsen ke konsumen.
2. Menetapkan Nilai
Pasar akan menetapkan harga suatu barang atau jasa tertentu sesuai dengan permintaan dan
penawaran yang terjadi di pasar yang telah disepakati oleh produsen dan konsumen. 
3. Sarana Promosi
Pasar juga bisa dimanfaatkan sebagai tempat bagi produsen untuk memasarkan hasil produksi
mereka kepada calon konsumen (pembeli).
Selain itu, pasar juga mempunyai beberapa fungsi lainnya yang berkaitan dengan :
1. Tempat mencari keuntungan, dimana hakikat awal para penjual dalam menawarkan
produk dan jasanya di pasar adalah untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-
besarnya.
2. Tempat membentuk suatu kreatifitas agar barang dan jasa yang dijual mempunyai ciri khas
dan menarik minat konsumen.
3. Mempererat tali silaturahmi karena terdapat interaksi antara penjual dan pembeli.
4. Melatih daya juang dan daya saing antar para penjual dan pembeli.
5. Sarana pembangunan sosial karena pasar mempunyai kedudukan dalam sistem
perekonomian yang ada dalam suatu negara.
6. Meningkatkan pemasukan negara melalui berbagai produk yang dijual di pasar, apalagi jika
sudah mencapai pasaran internasional.
7. Mengontrol kegiatan ekonomi karena hampir sebagian besar kegiatan ekonomi dipusatkan
dan difokuskan pada satu tempat atau satu wadah yang disebut sebagai pasar.
Pembagian Pasar
Pasar dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :
1. Pasar Tradisional
Merupakan suatu pasar yang menjadi tempat terjadinya pertemuan antara penjual dan pembeli
dan terdapat suatu transaksi jual beli langsung dan umumnya muncul suatu proses tawar
menawar harga. Bangunan pasar tradisional ini biasanya berupa kios kios, los, ataupun gerai, atau
bisa juga berupa dasaran terbuka yang digelar oleh penjual ataupun pengelola pasar.
Mayoritas pasar tradisional masih banyak yang menjual berbagai macam barang kebutuhan sehari
hari, jasa, dan lain sebagainya. Beberapa pasar tradisional yang masih populer di kalangan
masyarakat adalah Pasar Beringharjo di Yogyakarta, Pasar Klewer di Solo, dan Pasar Apung di
Kalimantan. Pasar tersebut masih akan terus mencoba untuk bertahan dengan identitasnya
ditengah gempuran dari banyaknya industri pasar modern.
2. Pasar Modern
Pasar modern pada prinsipnya adalah sama dengan pasar tradisional karena pada hakikatnya,
keduanya adalah sama. Hanya saja, dalam pasar modern, penjual dan pembeli tidak harus
bertransaksi secara langsung.
Dalam pasar modern ini, konsumen atau pembeli akan melihat langsung label harga yang telah
tersedia, berada dalam sebuah bangunan dengan pelayanan yang dilakukan sendiri ataupun
sebuah swalayan, namun dapat juga dilayani oleh pramuniaga jika tersedia.
Jenis-Jenis Pasar
1. Jenis Pasar Menurut Bentuk Kegiatan
Pasar dapat dibedakan dalam beberapa jenis menurut bentuk kegiatan, cara transaksi, waktu, dan
jenis barangnya. Adapun jenis pasar menurut bentuk kegiatannya adalah :
a. Pasar Nyata
pasar ini menyediakan berbagai jenis barang yang biasanya memang diperjualbelikan. Contohnya
adalah pasar swalayan dan pasar tradisional.
b. Pasar Abstrak
pasar ini tidak dipenuhi oleh pedagang yang tawar menawar secara langsung dan bertransaksi
secara langsung, para pelaku dalam pasar ini akan menggunakan surat dagangan saja tanpa perlu
adanya pertemuan langsung. Contohnya adalah pasar online dan pasar modal.
2. Jenis Pasar Berdasar Cara Transaksi
Jenis pasar menurut cara transaksinya dibedakan menjadi :
a. Pasar Tradisional
Merupakan pasar dimana penjual dan pembelinya dapat saling tawar menawar secara langsung.
Barang yang dijual biasanya berupa barang kebutuhan pokok keseharian.
b. Pasar Modern
Merupakan pasar yang bersifat modern dan menyediakan berbagai macam barang yang
diperjualbelikan dengan harga yang pas dan dilayani sendiri oleh konsumen tersebut. pasar
modern biasanya dapat anda temui dengan mudah di mal ataupun pusat-pusat perbelanjaan di
sebuah kota.
3. Jenis Pasar Berdasar Barangnya
Menurut jenis barangnya, pasar dibedakan menjadi :
a. Pasar Barang Konsumsi
Merupakan pasar yang memperjualbelikan berbagai macam barang yang memang dapat
dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan hidup seorang manusia.
b. Pasar Sumber Daya Produksi
Merupakan suatu pasar yang menyediakan berbagai macam faktor-faktor produksi tertentu,
seperti mesin-msein, tenaga ahli, dan lain sebagainya.
4. Jenis Pasar Berdasar Waktunya
Jenis-jenis pasar menurut waktunya, terbagi menjadi :
a. Pasar harian
Diadakan setiap hari dan biasanya menjual berbagai macam barang kebutuhan konsumsi sehari-
hari.
b. Pasar mingguan
Hanya diadakan seminggu sekali, biasanya terdapat di daerah yang penduduknya masih sangat
jarang, misalnya pedesaan.
c. Pasar bulanan
Diadakan sebulan seali di daerah-daerah tertentu. Contohnya adalah pasar hewan.
d. Pasar tahunan
Diadakan setahun sekali dan umumnya bersifat nasional. Contohnya adalah pasar pameran
pembangunan dan pekan raya jakarta.
e. Pasar temporer
Diselenggarkaan dalam suatu waktu tertentu dan tidak rutin. Biasanya pasar ini diadakan guna
merayakan suatu peristiwa tertentu, contohnya adalah bazaar.
Harga
Secara umum, harga adalah senilai uang yang harus dibayarkan konsumen kepada penjual untuk
mendapatkan barang atau jasa yang ingin dibelinya. Oleh sebab itu, harga pada umumnya
ditentukan oleh penjual atau pemilik jasa. Akan tetapi, dalam seni jual beli, pembeli atau
konsumen dapat menawar harga tersebut. Bila sudah mencapai kesepakatan antara pembeli dan
penjual barulah terjadi transaksi. Namun tawar-menawar tidak bisa dilakukan di semua lini
pemasaran. Contoh transaksi yang menggunakan sistem tawar-menawar adalah pembelian di
pasar.
Dalam pemasaran, harga merupakan satuan terpenting. Ini karena harga merupakan suatu nilai
tukar dari sebuah produk atau jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter. Selain itu, harga
merupakan salah satu penentu dari keberhasilan perusahaan dalam menjalani usahanya.
Perusahaan yang berhasil dinilai dari seberapa besar perusahaan itu bisa mendapatkan
keuntungan dari besaran harga yang ditentukannya dalam menjual produk atau jasanya.
Fungsi Harga
● Acuan nilai jual suatu barang ataupun jasa.
● Memudahkan proses jual beli.
● Penentu keuntungan bagi penjual atau produsen.
● Acuan konsumen dalam menilai kualitas barang atau jasa.
● Menentukan daya beli konsumen dalam pengambilan keputusan.
Tujuan Penetapan Harga
● Menentukan pangsa pasar. Harga menentukan pangsa pasar mana yang akan disasar oleh
penjual atau produsen sebuah barang atau jasa.
● Meningkatkan Keuntungan. Semakin tinggi penetapan harga, semakin tinggi juga
keuntungan yang didapatkan oleh penjual atau produsen. Namun konsumen dan produsen
tidak bisa seenaknya menaikan harga barang, harus ada komponen yang diperhatikan,
seperti daya beli konsumen dan lain-lainnya.
● Menjaga Loyalitas Konsumen. Untuk menjaga loyalitas konsumennya, penjual atau
produsen harus menentukan harga sesuai pangsa pasarnya.
● Menjaga Daya Saing. Pembeli atau produsen menetapkan harga juga untuk menjaga
persaingan antara kompetitor.
Jenis-jenis Harga
● Harga Subjektif. Harga yang ditentukan berdasarkan pendapat atau opini seseorang
terhadap harga pasaran barang atau jasa yang akan dipasarkan.
● Harga Objektif. Harga yang sudah disepakati oleh penjual dan pembeli dalam sebuah
transaksi.
● Harga Pokok. Harga asli sebuah produk sebelum menentukan keuntungan. Dengan kata
lain, sebuah nilai yang dikeluarkan oleh produsen dalam membuat produk tersebut.
● Harga Jual. Harga pokok yang sudah ditambahkan keuntungan oleh penjual atau produsen.

Anda mungkin juga menyukai