Anda di halaman 1dari 4

Kemukjizatan Alquran

Pembaca yang budiman, saat ini kita sedang menjalani ibadah puasa dibulan suci
ramdhan. Bulan ramdhan ini adalah bulan diturunkannya Alquran yang merupakan
Mukjizat terbesar bagi Nabi Muhammad SAW untuk seluruh umat sampai hari kiamat.
Perlu kita pahami bersama mengapa Alquran itu dikatakan mukjizat. Mukjikat dapat
diartikan sebagai sesuatu yang luar biasa yang diperlihatkan Allah SWT kepada para Nabi
dan Rasul-Nya. Sedangkan mukjizat itu sendiri berasal dari bahasa arab yakni ijaz yang
berarti menganggap lemah atau sifat lemah yang ditunjukan pada orang lain. Disebut pula
mukjizat karena tidak ada seorang pun yang dapat menandingi-Nya, karena mukjizat
adalah hal yang tidak wajar dan keluar dari hukum sebab akibat yang dipahami manusia.
Dikatakan mukjizat apabia memenuhi diantaranya : (1) Mukjizat adalah suatu
perkara yang tidak wajar serta menyimpang dari sunnatullah dan fenomena alam. (2)
Adanya tantangan terhadap orang-orang yang mendustakannya dan orang-orang yang ragu
terhadapnya sebagai mana firman Allah dalam Alquran Surat Al-Isra, [17]ayat 88 sebagai
berikut : Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang
serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan Dia,
Sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain". (3) Mukjizat harus
terbebas dari segala kontradiksi. Ketika seseorang mampu untuk menentang dan berhasil
mendatangkan yang serupa dengan Alquran, maka batallah kemukjizatan tersebut.
Mukjizat Alquran terbagi kedalam dua sifat yakni : Pertama hissiyah (indrawi)
artinya keluarbiasaan tersebut dapat disaksikan dan dijangkau langsung lewat indra
masyarakat, di tempat mereka menyampaikan risalahnya. Umat para Nabi khususnya
sebelum Nabi Muhammad membutuhkan bukti kebenaran yang sesuai dengan tingkat
pemikiran mereka. Bukti tersebut harus demikian jelas dan langsung terjangkau oleh indra
mereka. Akan tetapi, setelah manusia mulai menanjak ke tahap kedewasaan berpikir, bukti
yang bersifat indrawi tidak dibutuhkan lagi.
Kedua aqliyah (rasional) artinya logis dan dapat dibuktikan sepanjang masa.
Manusia mengalami perkembangan dalam pemikiranya. Para Nabi sebelum Nabi
Muhammad SAW, ditugaskan untuk masyarakat dan masa tertentu. Karena itu, mukjizat
mereka hanya berlaku untuk masa dan masyarakat tersebut, tidak untuk sesudah mereka.
Ini berbeda dengan mukjizat Nabi Muhammad yang diutus seluruh umat manusia sampai
akhir zaman sehingga bukti ajaranya harus selalu ada dimanapun dan kapanpun.
Pembaca yang budiman ada suatu ilustrasi, Jika Anda masuk kebun yang memiliki
banyak jenis tanaman, tentu dengan mudahnya Anda dapat memenuhi kebutuhan yang
diinginkan, Anda bisa memilih satu jenis buah dan meninggalkan yang lain sesuai dengan
kebutuhan, beda halnya jika kebun itu hanya memperlihatkan satu jenis tanaman, tentu
tidak ada pilihan bagi Anda, dan boleh jadi Anda meninggalkan kebun itu tanpa memetik
sesuatu pun.
Alquran tidak jauh beda dari ilustrasi di atas. Dengan koleksi makna yang beraneka
ragam dalam satu surah, ia memudahkan pecinta kalam ilahi memilih jenis kebutuhan
maknawi akal dan qalbu mereka, sehingga tidak ada pengunjung yang pulang dengan
tangan kosong, semuanya pulang dengan bawaan masing-masing dengan penuh rasa puas.
Jika Anda membelanjakan waktu untuk menambah pemahaman akan makna Alquran, Anda
pasti merasa kaya makna, akal menemukan ilmu, hati mendapatkan pencerahan.
Kehidupan tersinari dengan percikan makna Alquran yang begitu tinggi dan
bersahaja. Oleh karena itu, meskipun Anda membaca satu surat, Anda seperti membaca
seluruh surah Alquran. Yang demikian itu karena maksud Alquran meliputi semua yang
dibutuhkan manusia, seperti : ketuhanan, kenabian dan risalah, keadilan, dan hari
kebangkitan terhimpun dalam surah itu, bahkan terkoleksi di kalimat dan ayat-ayatnya.
Aspek-aspek kemukjizatan Alquran
1. Kemukjizatan Alquran dari aspek Bahasa dan Sastra
Dari segi kebahasaan dan kesastraannya Alquran mempunyai gaya bahasa yang
khas yang sangat berbeda dengan bahasa masyarakat Arab, baik dari pemilihan huruf dan
kalimat yang keduanya mempunyai makna yang dalam. Usman bin Jinni (932-1002)
seorang pakar bahasa Arab -sebagaimana dituturkan Quraish Shihab- mengatakan bahwa
pemilihan kosa kata dalam bahasa Arab bukanlah suatu kebetulan melainkan mempunyai
nilai falsafah bahasa yang tinggi.
Kalimat-kalimat dalam Alquran mampu mengeluarkan sesuatu yang abstrak kepada
fenomena yang konkrit sehingga dapat dirasakan ruh dinamikanya, termasuk
menundukkan seluruh kata dalam suatu bahasa untuk setiap makna dan imajinasi yang
digambarkannya. Kehalusan bahasa dan uslub Alquran yang menakjubkan terlihat dari
balgoh dan fasohahnya, baik yang konkrit maupun abstrak dalam mengekspresikan dan
mengeksplorasi makna yang dituju sehingga dapat komunikatif antara pengarang (Allah
SWT) dan penikmat (umat).
Kajian mengenai Style Alquran, Shihabuddin menjelaskan dalam bukunya Stylestika
Alquran, bahwa pemilihan huruf dalam Alquran dan penggabungannya antara konsonan
dan vocal sangat serasi sehingga memudahkan dalam pengucapannya. Lebih lanjut dengan
mengutip Az-Zarqoni, keserasian tersebut adalah tata bunyi harakah, sukun, mad dan
ghunnah. Dari paduan ini bacaan Alquran akan menyerupai suatu alunan musik atau irama
lagu yang mengagumkan.
Perpindahan dari satu nada ke nada yang lain sangat bervariasi sehingga warna
musik yang ditimbulkanpun beragam. Keserasian akhir ayat melebihi keindahan puisi, hal
ini dikarenakan Alquran mempunyai purwakanti yang beragam sehingga tidak
menjemukan. Misalnya dalam surat Al-Kahfi (18: 9-16) yang diakhiri vocal a dan diiringi
konsonan yang berfariasi, sehingga tak aneh kalau mereka (masyarakat Arab) terenyuh
dan mengira Muhammad berpuisi. Terkait dengan nada dan lagam bahasa, Quraish Shihab
mngutip pendapat Marmaduke cendikiawan Inggris ia mengatakan bahwa Alquran
mempunyai simponi yang tidak ada taranya dimana setiap nada-nadanya bisa
menggerakkan manusia untuk menangis dan bersuka cita. Misalnya dalam surat An-
Naaziat ayat 1-5. Kemudian dilanjutkan dengan lagam yang berbeda ayat 6-14, yang
ternyata perpaduan lagam ini dapat mempengaruhi psikologis seseorang.
2. Kemukjizatan Alquran dari aspek Isyarat Ilmiyah
Selain keistimewaan dibidang kebahasaan dan sastra, Alquran juga mempunyai
isyarat-isyarat ilmiyah yang sebagian ulama menganggap sebagai bentuk kemukjizatan
Alquran. Diantara isyarat-isyarat itu adalah bagaimana Alquran berbicara tentang
reproduksi manusia. Setidaknya ada beberapa ayat yang menjelaskan proses kejadian
manusia yang berasal dari Nutfah (air mani), yaitu surat Al-Qiyamah (75: 36 -39).
Disurat Al-Qiyamah Ayat 36. Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan
begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?. Laludi Ayat 37. Bukankah dia dahulu setetes
mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim), Ayat 38. Kemudian mani itu menjadi segumpal
darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya, Ayat 39. Lalu Allah
menjadikan daripadanya sepasang laki-laki dan perempuan.
Surat An-Najm (53: 45-46): Ayat 45. Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan
berpasang-pasangan pria dan wanita. Ayat 46. Dari air mani, apabila dipancarkan, Surat
Al-Waqiah (56: 58-59), ayat 58. Maka Terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu
pancarkan. Ayat 59. Kamukah yang menciptakannya, atau kamikah yang
menciptakannya?.
Ayat-ayat di atas pada zaman modern sesuai dengan penemuan para ahli genetika
bahwa air mani dari laki-laki mengandung 200.000.000 lebih sel sperma yang salah satu
darinya akan menembus rahim dan membuahi ovum. Dalam konsep tersebut bahwa sel
sperma mempunyai kromosum yang dilambangkan hurup XY, sedangkan perempuan XX.
Apabila sel sperma yang berkromosum X lebih dominan maka akan lahir perempuan
sedang apabila yang lebih dominan Y maka akan lahir laki-laki. Barang kali inilah
penjelasan sementara tentang informasi surat Al-Qiyamah ayat ke 39.
Selain itu, Alquran juga mengisyaratkan tentang kejadian alam semesta, bahwa
langit dan bumi tadinya merupakan satu gumpalan seperti digambarkan dalam QS. Al-
Anbiya 21: 30. Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit
dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan antara
keduanya. dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka
tiada juga beriman?.
Diantara isyarat ilmiyah lain adalah gunung. Secara eksplisit kata gunung dalam Al-
Qur`an disebutkan sebanyak 39 kali dan secara implisit terdapat 10 kali. Dari 49 ayat
tersebut 22 diantaranya menggambarkan gunung sebagai pasak atau pancang bumi.
Misalnya dalam surat An Naba` 78 : 7 Dan gunung-gunung sebagai pasak. Begitu juga
dalam QS. 13:3, 15:19, 16:15, 21:31, 27:61, 31:10, 50:7, 77:27 dan 79:32.
Fakta-fakta mengenai gunung, baru tersingkap oleh para pakar pada akhir tahun
1960-an, bahwa gunung mempunyai akar, dan peranannya dalam menghentikan gerakan
menyentak horizontal lithosfer, baru dapat difahami dalam kerja teori lempengan tektonik
(plate tetonics). Hal ini dapat dimengerti karena akar gunung mencapai 15 kali ketinggian
di permukaan bumi sehingga mampu menjadi stabilisator terhadap goncangan dan
getaran.
3. Kemukjizatan Alquran dari aspek kisah-kisah terdahulu
Diantara hal yang menarik dari Al-Qur`an adalah bahwa Al-Qur`an memuat
beberapa cerita kaum-kaum terdahulu, hingga jauh ke hulu sejarah peradaban umat
manusia yang tak mungkin buku sejarah manapun mampu mengcover secara akurat.
Memang Al-Qur`an tidak memaparkan secara kronologis-histories, karena memang
Alquran bukanlah buku sejarah. Alquran menggunakan sejarah terdahulu hanya sebagai
icon terhadap sebuah fenomena tertentu dengan maksud dan tujuan tertentu. Sehingga
dalam memahami kisah-kisah yang terdapat dalam Alquran bukan dari dimensi histories,
melainkan dari dimensi agama kisah yang merupaka metode Tuhan dalam rangka
menyampaikan ajaran yang terkandung di dalamnya.
Bahkan Al-Qur`an juga memberi informasi terhadap kejadian-kejadian yang bakal
terjadi, misalnya kemenangan bangsa Romawi atas bangsa Persia pada masa sekitar
sembilan tahun sebelum peristiwa tersebut terjadi. Juga cerita tentang datangnya seekor
binatang yang dapat bercakap-cakap menjelang hari kiyamat, yang terdapat dalam surat
An-Naml 27: 82.27 Dan apabila perkataan Telah jatuh atas mereka, kami keluarkan sejenis
binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa Sesungguhnya
manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.
Macam-macam kisah yang terdapat di Al-Qur`an. Pertama, kisah-kisah para Nabi
dan segala hal yang menyangkut perjuangannya. Seperti Nabi Nuh AS, Ibrahim AS, Musa AS,
Isa AS, Muhammad SAW. dan seterusnya. Kedua, kisah-kisah yang berhubungan dengan
masa lulu dan orang-orang yang belum bisa dipastikan kenabiaanya. Misalnya kisah
beribu-ribu orang yang pergi dari kampungnya karena takut mati, kisah Talut dan Jalut,
dua orang putra Adam, Ashaabul kahfi, Zulkarnain, ashaabul Sabt, Karun dan lain-lainnya.
Ketiga, kisah yang berhubungan dengan peristiwa yang terjadi pada Nabi Muhammad SAW.
4. Kemukjizatan Alquran dari aspek Tasyri (hukum)
Tak kalah menakjubkan lagi ketika Alquran berbicara tentang hukum(tasyri) baik
yang bersifat individu, sosial (pidana, perdata, ekonomi serta politik) dan ibadah.
Sepanjang sejarah peradaban umat, manusia selalu berusaha membuat hukum-hukum
yang mengatur sekaligus sebagai landasan hidup mereka dalam kehidupan mereka. Namun
demikian hukum-hukum tersebut selalu diamandement bahkan dihapuskan sesuai dengan
tingkat kemajuan intelekstualitas dan kebutuhan dalam kehidupan sosial yang semakin
kompleks. Perkara ini tak berlaku pada Alquran, hukum-hukum Alquran berlaku sepanjang
hayat, dimanapun dan kapanpun karena Alquran datang dari Zat yang Maha Adil lagi
Bijaksana.
Dalam menetapkan hukum Alquran menggunakan cara-cara sebgai berikut :
pertama, secara mujmal. Cara ini digunakan dalam banyak urusan ibadah yaitu dengan
menerangkan pokok-pokok hukum saja. Demikian pula tentang muamalat badaniyah
Alquran hanya mengungkapkan kaidah-kaidah secara kuliyah. Sedangkang perinciannya
diserahkan pada As-Sunah dan ijtihad para mujtahid. Kedua, hukum yang agak jelas dan
terperinci. Misalnya hukum jihad, undang-undang peranghubungan umat Islam dengan
umat lain, hukum tawanan dan rampasan perang. Seperti QS. At-Taubah 9:41. Ketiga, jelas
dan terpeinci. Diantara hukum-hukum ini adalah masalah hutang-piutang QS. Al-Baqarah,
2:282. Tentang makanan yang halal dan haram, QS. An-Nis` 4:29. Tentang sumpah, QS. An-
Nahl 16:94. Tentang perintah memelihara kehormatan wanita, diantara QS. Al-Ahzab
33:59. dan perkawinan QS. An-Nisa` 4:22.32.
Kemukjizatan Alquran dari Aspek Pengobatan
Era modern kini masih banyak orang yang mencari pengobatan dengan cara
berkonsutasi dengan dokter yang mereka anggap dapat memberi jalan pada kesembuhan
penyakit yang dideritanya. Akan tetapi, sesungguhnya Alquran telah memberikan cara
dalam mengobati penyakit baik fisik maupun non fisik. Karena Alquran itu merupakan
penawar, sebagaimana firman Allah Dan kami menurunkan Alquran sebagai penawar dan
Rahmat untuk orang-orang yang mumin. (QS. Al Isra/17: 82). Menurut para ahli tafsir
bahwa nama lain dari Al Quran yaitu Asysyif yang artinya secara Terminologi adalah
Obat Penyembuh. Lalu bagaimanakah Alquran memberikan pengobatan? (yaitu) orang-
orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah,
hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tentram. (QS. Ar Rad/13: 28)
Dalam ayat lain Allah SWT menjelaskan Hai manusia, telah datang kepadamu kitab
yang berisi pelajaran dari Tuhanmu dan sebagai obat penyembuh jiwa, sebagai petunjuk dan
rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Yunus/10: 57). Di samping Al Quran
mengisyaratkan tentang pengobatan juga menceritakan tentang keindahan alam semesta
yang dapat kita jadikan sebagai sumber dari pembuat obat-obatan. Dia menumbuhkan
tanaman-tanaman untukmu, seperti zaitun, korma, anggur dan buah-buahan lain
selengkapnya, sesungguhnya pada hal-hal yang demikian terdapat tanda-tanda Kekuasaan
Allah bagi orang-orang yang mau memikirkan. (QS. An-Nahl 16:11).
Dalam suatu hadits disebutkan bahwa Hendaklah kamu menggunakan kedua obat-
obat: madu dan Alquran (HR. Ibnu Majah dan Ibnu Masud). Dr. Al Qadhi, melalui
penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil
membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Alquran, seorang Muslim,
baik mereka yang mahir berbahasa Arab maupun tidak, dapat merasakan perubahan
fisiologis yang sangat besar.
Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai
macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi
objek penelitiannya. Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan. Penelitiannya
ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah,
detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji
cobanya ia berkesimpulan, bacaan Alquran berpengaruh besar hingga 97% dalam
melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.
Penelitian Dr. Al Qadhi ini diperkuat pula oleh penelitian lainnya yang dilakukan
oleh dokter yang berbeda. Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam
Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Alquran
terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang men
dengarkannya. Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuat lagi oleh penelitian
Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston. Objek penelitiannya terhadap 5
orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali
tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang akan
diperdengarkannya adalah Alquran.
Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan
Alquran dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Alquran.
Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan
bacaan Alquran dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa
Arab yang bukan dari Alquran.
Unsur Meditasi Al Quran, Kitab ini, tentu saja bukanlah sebuah buku sains
ataupun buku kedokteran, namun Alquran menyebut dirinya sebagai penyembuh
penyakit, yang oleh kaum Muslim diartikan bahwa petunjuk yang dikandungnya akan
membawa manusia pada kesehatan spiritual, psikologis, dan fisik. Kesembuhan
menggunakan Alquran dapat dilakukan dengan membaca dan mendengarkannya.
Membaca, mendengar, memperhatikan dan berdekatan dengannya ialah bahwasanya
Alquran itu dibaca di sisi orang yang sedang menderita sakit sehingga akan turun rahmat
kepada mereka.
Allah saw menjelaskan, Dan apabila dibacakan Alquran, maka dengarkanlah baik-
baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat. (QS. Al Araf: 204).
Menurut hemat penulis, ada suatu unsur yang dapat dikatakan meditasi dalam Alquran
adalah, auto sugesti yang dapat memberikan pengaruh semangat dalam jiwa seseorang.
Alquran merupakan kitab suci umat Islam yang berisikan kalam Allah. Banyak sekali
nasihat-nasihat, berita-berita kabar gembira bagi orang yang beriman dan beramal sholeh,
dan berita-berita ancaman bagi mereka yang tidak beriman dan atau tidak beramal sholeh.
Maka, alquran berisikan ucapan-ucapan yang baik, yang dalam istilah Alquran sendiri,
ahsan alhadits. Kata-kata yang penuh kebaikan sering memberikan efek auto sugesti yang
positif dan yang akan menimbulkan ketenangan. Zakiah Daradjat mengatakan bahwa
sembahyang, doa-doa dan permohonan ampun kepada Allah, semuanya merupakan cara-
cara yang dapat melegakan batin dan yang akan mengembalikan ketenangan juga
ketentraman jiwa kepada orang-orang yang melakukannya.
Wallohualam bishshowab...
MH Fuadi
Lembang, 22 Juli 2013

Anda mungkin juga menyukai