Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PENGANTAR EKONOMI MIKRO

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Menurut Mankiw (2003), ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi


permintaan konsumen atas suatu barang antara lain harga barang itu sendiri,
harga barang lain, pendapatan konsumen, jumlah konsumen, selera konsumen
dan perkiraan di masa yang akan datang.

Dalam ekonomi terdapat permintaan(demand) dan penawaran( supply) yang


saling bertemu dan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan
kuantitas (jumlah barang). Setiap transaksi perdagangan pasti ada permintaan,
penawaran, harga dan kuantitas yang saling mempengaruhi satu sama lain.

Apabila kita membicarakan pasar tentunya tidak luput dari perdagangan.


Perdangan yang paling sering terjadi adalah perdangan di pasar. Di dalam
perekonomian pasar tentunya ada yang disebut permintaan. Permintaan adalah
jumlah barang yang diminta pada jumlah dalam waktu tertentu.

Pertama kita perlu mengetahui apa faktor saja yang mempengaruhi permintaan
dan berikutnya kita dapat melihat bagaimana permintaan membentuk harga
pasar.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa definisi dari permintaan, kurva permintaan dan bentuk kurva


permintaan ?

2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan?

3. Bagaimana harga pasar dalam permintaan?


1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui definisi dari permintaan, kurva permintaan dan bentuk


kurva permintaan.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan.

3. Untuk mengetahui harga pasar dalam permintaan.

PEMBAHASAN

 Teori Permintaan dan Kurva Permintaan

Pengertian Permintaan (Demand)

Demand atau permintaan adalah jumlah keseluruhan barang dan jasa yang ingin
dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga.

Pada prinsipnya, teori permintaan menjelaskan mengenai ciri hubungan antara


jumlah permintaan dan harga. Apabila hubungan antara permintaan dan harga
tersebut kita gambarkan dalam sebuah grafik maka grafik tersebut kita kenal
dengan kurva permintaan. Kurva permintaan secara umum berlereng positif.

Hukum permintaan menyatakan bahwa ketika harga suatu barang meningkat,


maka jumlah permintaan barang tersebut akan menurun. Begitu pula sebaliknya.
Ketika harga suatu barang menurun, maka jumlah permintaan barang tersebut
akan meningkat.

Intinya, hubungan antara harga barang dan jumlah barang yang diminta adalah
berbanding terbalik atau negatif. Namun, dengan asumsi ceteris paribus, artinya,
faktor selain harga dianggap tetap.
 FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN

- Harga barang itu sendiri

Apabila harga suatu barang semakin murah, maka jumlah permintaan terhadap
barang tersebut akan bertambah. Hal ini berlaku juga sebaliknya. Jika harga suatu
barang semakin mahal, maka jumlah permintaan terhadap barang tersebut akan
berkurang.

- Harga barang lain yang terkait erat dengan barang tersebut

Untuk harga barang lain yang terkait, dibedakan berdasarkan barang substitusi
dan barang komplementer.

a. Barang Substitusi

Apabila harga barang substitusinya (pengganti) turun, maka permintaan akan


barang tersebut akan berkurang. Tentunya karena harga barang substitusinya
terasa lebih murah dibandingkan harga barang tersebut. Namun, apabila harga
barang substitusinya naik, maka permintaan barang tersebut akan meningkat.
Berarti hubungan antara harga barang substitusi dan jumlah permintaan
barangnya berbanding lurus atau positif.

b. Barang Komplementer

Apabila harga barang komplementernya turun, maka permintaan akan barang


tersebut akan naik. Sebaliknya, jika harga barang komplementernya naik, maka
permintaan akan barang tersebut akan turun. Berarti hubungan antara harga
barang komplementer dan jumlah permintaan barangnya berbanding terbalik
atau negatif.

-Tingkat Pendapatan Masyarakat

Semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang, semakin kuat pula daya beli
mereka sehingga permintaan terhadap suatu barang meningkat. Apabila
pendapatan berubah, maka sifat perubahan permintaan akan terjadi dan barang
dapat dibedakan menjadi 4 kategori barang, yaitu:
-Barang Inferior.

Barang inferior merupakan suatu jenis barang yang banyak diminta oleh

masyarakat yang mempunyai pendapatan rendah. Jika pendapatan

masyarakat meningkat maka barang inferior ini cenderung ditinggalkan,

sebagai contoh yang umum di Indonesia : jagung, ketela, umbi dan lainlain. Pada
masyarakat yang berpendapatan rendah, masyarakat dapat

mengkonsumsi jagung, ketela umbi dan lain-lain sebagai pengganti

beras. Akan tetapi pada saat pendapatan masyarakat tersebut meningkat

maka jagung, ketela, umbi dan lain-lain akan mereka tinggalkan dan

berganti untuk mengkonsumsi beras.

- Barang Esensial

Barang esensial merupakan barang yang sangat penting artinya dalam

kehidupan masyarakat sehari-hari. Barang ini biasanya merupakan barang

kebutuhan pokok yang harus dikonsumsi untuk menopang hidup manusia,

seperti sembilan kebutuhan pokok.

- Barang Normal

Barang dapat dikategorikan sebagai barang normal apabila barang

tersebut mengalami kenaikan jika terjadi kenaikan pendapatan, contohnya

adalah sepatu, peralatan rumah tangga dan lain-lain. Faktor yang

menyebabkan terjadinya peningkatan permintaan apabila terjadi kenaikan

pendapatan adalah kenaikan pendapatan akan menambah kemampuan

untuk membeli barang lebih banyak dan peningkatan pendapatan


memungkinkan seseorang untuk meningkatkan mutu kehidupannya.

- Barang Mewah

Barang mewah ini merupakan barang yang dapat dikonsumsi apabila

pendapatan seseorang sudah relatif tinggi, karena untuk mendapat barang

tersebut juga dibutuhkan biaya yang tinggi pula, misal emas, permata,

mobil produk terbaru dan sebagainya. Biasanya seseorang dapat

mengkonsumsi barang-barang ini setelah kebutuhan pokoknya terpenuhi.

-Citarasa Masyarakat

Citarasa sangatlah berpengaruh terhadap jumlah permintaan. Sebagai

contoh, pada era tahun 1960an relatif sedikit orang yang mengkonsumsi

produk dari Negara Jepang, masyarakat lebih banyak mengkonsumsi produk

dari Eropa atau Amerika. Tetapi mulai tahun 1970an suasana ini cenderung

berubah, masyarakat lebih banyak mengkonsumsi produk dari Negara Jepang

daripada negara di Eropa atau Amerika, misalnya mobil.

- Jumlah penduduk

Semakin besar jumlah penduduk suatu daerah atau negara, maka semakin tinggi
permintaan suatu barang untuk harga tertentu.

Pertambahan jumlah penduduk tidak secara otomatis akan menambah

jumlah permintaan. Biasanya pertambahan penduduk akan diikuti oleh

perkembangan dalam kesempatan kerja. Perkembangan kesempatan kerja

akan meningkatkan jumlah orang yang menerima pendapatan dan akhirnya

menambah daya beli atau konsumsi di masyarakat. Pertambahan daya beli


inilah yang akan meningkatkan permintaan.

- Ramalan / ekspektasi mengenai keadaan di masa yang akan datang.

Bila kita memperkirakan bahwa harga suatu barang akan naik di masa
mendatang, maka kita akan berpikir untuk membeli barang itu sekarang daripada
nanti setelah harganya naik. Hal ini akan mendorong orang lain untuk membeli
lebih banyak pula pada masa kini, guna menghemat uang belanja di masa
mendatang.

-Ekspektasi Masa Depan

Perubahan-perubahan yang sekiranya akan menguntungkan di masa

yang akan datang, akan mengakibatkan orang berlomba-lomba untuk

berusaha mengkonsumsi terhadap barang tersebut, minimal sebagai investasi.

Sebagai contoh bidang tanah, orang cenderung mengkonsumsi bidang tanah

karena salah satu dari sifat atau karakteristik bidang tanah adalah tidak

pernah terdepresiasi. Sehingga masyarakat berpikir bahwa minimal jaminan

keselamatan modalnya akan lebih terjamin atau bahkan sangat besar pula

kemungkinan untuk menghasilkan keuntungan yang relatif besar

 KURVA PERMINTAAN

Kurva permintaan (demand curve) adalah kurva yang menggambarkan hubungan


antara harga dengan jumlah barang yang diminta. Sesuai dengan hukum
permintaan, maka bentuk kurva permintaan melereng dari kiri atas ke kanan
bawah atau dari kanan bawah ke kiri atas.
Pergerakan Kurva Permintaan

Nah, dalam teorinya, kurva permintaan juga bisa mengalami pergerakan dan
pergeseran, lho! Pergerakan ini terjadi karena perubahan harga barang itu sendiri.
Contohnya seperti yang tergambar pada infografik di bawah ini. Pada saat harga
bakso Rp20.000,00, jumlah bakso yang diminta adalah sebesar 120 mangkok (titik
A pada kurva permintaan).

Ketika harganya turun menjadi Rp18.000,00, mengakibatkan bertambahnya


jumlah bakso yang diminta dari 120 mangkok menjadi 140 mangkok (titik A pada
kurva permintaan bergerak ke kanan yaitu titik B), dan seterusnya. Jadi
kesimpulannya, yang membuat kurva permintaan bergerak hanyalah harga
barang itu sendiri.
Pergeseran Kurva Permintaan

Sementara itu, jika yang berubah adalah faktor lain, contohnya pendapatan, maka
akan terjadi pergeseran kurva permintaan (shifting). Bila pendapatan meningkat,
kurva permintaan bergeser sejajar ke kanan. Jika pendapatan menurun, kurva
permintaan bergeser sejajar ke kiri. Contoh ini dapat diilustrasikan ke dalam kurva
berikut ini.

PENUTUP

 KESIMPULAN

Merupakan hal yang relatif sulit apabila kita menganalisis pengaruh

berbagai faktor tersebut terhadap permintaan suatu barang. Oleh karena itu,

dalam menganalisis teori permintaan perlu untuk dibuat analisis yang lebih

sederhana. Yang perlu menjadi pertimbangan penting adalah dalam analisis

ekonomi dianggap bahwa permintaan suatu barang terutama dipengaruhi oleh


harganya, sehingga dengan kata lain dalam teori permintaan yang utama

dianalisis adalah hubungan antara jumlah permintaan suatu barang terhadap

harga barang tersebut. Hal tersebut diasumsikan bahwa faktor-faktor lain

tidak mengalami perubahan atau ceteris paribus. Tetapi asumsi ini tidak

berarti bahwa kita dapat mengabaikan faktor-faktor yang dianggap tetap

tersebut.

Anda mungkin juga menyukai