Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH TUGAS 1

Nama Mahasiswa : MUHAMMAD ATHALLAH RAMADHAN


………………………………………………………………………………………..

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043840947


………………………………………………………………………………………..

Kode/Nama Mata Kuliah : ESPA4111/ Pengantar Ekonomi Mikro


………………………………………………………………………………………..

Kode/Nama UPBJJ : 71/ UT SURABAYA


………………………………………………………………………………………..

Masa Ujian : 2021/22.2 (2022.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Bersikap rasional dalam konsep ekonomi merupakan tindakan yang didasari dari yang
lebih menguntungkan. Oleh karena itu tindakan ekonomi rasional biasanya untuk
memperoleh suatu yang kepuasan yang maksimal.
2. Perusahaan adalah pelaku ekonomi yang berperan sebagai produsen, distributor sekaligus
konsumen. Perusahaan adalah organisasi usaha yang dibentuk untuk menghasilkan barang
dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen. Produsen adalah peran utama dari perusahaan
karena telah menjadi tempat berlangsungnya produksi. Pihak-pihak dari perusahaan
berupaya agar produk yang diproduksi bisa sampai ke tangan konsumen. Sementara,
perusahan yang berperan sebagai pelaku ekonomi distributor contohnya adalah
perusahaan ritel. Perusahaan ritel bertugas memasarkan dan menjual produk dari
perusahaan. Sedangkan peran sebagai pelaku ekonomi konsumen, dapat diketahui saat
perusahaan harus memenuhi kebutuhan bahan baku untuk produksi.
3. Faktor yang Mempengaruhi Permintaan
Adanya hukum permintaan dan juga ciri-ciri dan fungsinya terjadi karena adanya faktor
yang mempengaruhi permintaan.Berikut ini, faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan pada hukum permintaan.
1. Sifat komoditas
Pada hukum permintaan, ada elastisitas harga yang terjadi karena permintaan bervariasi
sesuai dengan sifat komoditi tersebut. Biasanya elastisitas harga permintaan barang-
barang kebutuhan pokok seperti garam, gula, beras, dan lain sebagainya.
Adanya perubahan harga komoditas tersebut tidak akan mempengaruhi permintaan karena
konsumen akan tetap membeli komoditas tersebut meski ada perubahan harga. Sebaliknya
elastisitas harga terhadap permintaan barang mewah seperti emas, smartphone, televisi,
kendaraan bermotor, dan lain sebagainya lebih besar daripada satu kesatuan.
Artinya, sedikit perubahan harga komoditas mewah tersebut berdampak besar pada
permintaan pembeli. Sementara elastisitas harga permintaan tersier di atas merupakan
satu kesatuan yang mengimplikasikan perubahan permintaan yang proporsional karena
adanya perubahan harga.

2. Ketersediaan barang pengganti


Adanya barang substitusi atau barang pengganti di pasar dengan harga wajar akan
mempengaruhi adanya permintaan yang elastis. Barang pengganti biasanya mengacu pada
barang yang dapat digunakan di tempat lain seperti teh, kopi, biskuit, dan lain sebagainya.
Pada ketersediaan barang di atas, maka akan mengalami sedikit penurunan harga satu
barang pengganti yang menyebabkan lebih banyak permintaan untuk barang tersebut.
Akhirnya, permintaan barang akan menjadi elastis.
Misalnya jika harga teh turun, maka orang akan membeli lebih banyak teh daripada
membeli kopi yang biasanya mereka beli dan permintaan kopi akan lebih sedikit.
Sementara itu, barang tanpa substitusi memiliki permintaan yang tidak elastis.
3. Barang dengan penggunaan berbeda
Barang yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan mengandung permintaan elastis
pada hukum permintaan. Adanya kenaikan harga di suatu komoditas menyebabkan
penurunan penggunaan komoditas.
Misalnya susu yang digunakan untuk membuat keju, teh, yogurt, roti, dan masih banyak
lagi. Ketika harga susu dinaikkan, maka akan digunakan untuk tujuan minum saja dan
permintaan untuk keperluan lain yang kurang penting akan menurun drastis.
4. Pendapatan konsumen
Besarnya pendapatan konsumen juga mempengaruhi adanya permintaan. Biasanya,
kelompok yang berpenghasilan tinggi dan rendah permintaannya tidak elastis, sementara
yang berpenghasilan menengah permintaannya elastis.
Hal ini menyebabkan perubahan harga atau perluasan permintaan kelompok menengah
mengalami kontraksi dan dampaknya sangat kecil terhadap permintaan masyarakat
berpenghasilan tinggi atau rendah
5. Tingkat harga
Komoditas yang harganya tinggi seperti barang tersier memiliki permintaan tidak elastis.
Adanya perubahan harga pada barang tersier menyebabkan sedikit perubahan permintaan.
Sementara itu, barang yang harganya sedang seperti pakaian dan alat elektronik biasa
memiliki permintaan elastis dan terjadi perubahan yang berdampak besar terhadap
permintaan.

6. Jangka waktu
Hukum permintaan juga dipengaruhi jangka waktu tertentu. Jika jangka waktunya lebih
pendek, maka tidak elastis. Jika jangka waktunya panjang, maka permintaannya akan
elastis.
Hal ini tergantung selera, preferensi, dan kebiasaan konsumen yang bisa berubah dalam
jangka panjang.
7. Permintaan peak dan off-peak
Permintaan komoditas saat waktu sibuk atau peak menjadi tidak elastis. Sebaliknya, jika
tidak sibuk atau off-peak akan lebih elastis. Biasanya pola ini berlaku untuk transportasi
dan fasilitas akomodasi.

Konsep Permintaan adalah suatu proses dalam meminta sesuatu atau sejumlah barang
yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Permintaan berkaitan
dengan keinginan konsumen akan suatu barang dan jasa yang ingin dipenuhi.

Hukum permintaan adalah ketika suatu harga barang atau jasa turun, maka jumlah
permintaan akan naik. Sebaliknya saat harga barang yang diminta naik, maka permintaan
akan turun.
Hukum permintaan dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor. Faktor yang pertama adalah
selera konsumen. Selera konsumen yang sedang tinggi akan memicu kenaikan
permintaan. Sedangkan faktor lain yaitu harga barang pengganti.
Saat harga barang sedang mahal, maka hukum permintaan ini berlaku dengan cara orang
akan mengalihkan belanjanya dengan barang alternatif yang harganya lebih murah.
Biasanya hukum permintaan ini dipengaruhi oleh permintaan dengan beberapa faktor, di
antaranya jumlah penduduk, besar kecilnya pendapatan masyarakat, intensitas kebutuhan,
dan harga barang atau jasa itu sendiri.
Hukum permintaan ini jelas ada hubungannya antara harga barang dan jumlah yang
ditawarkan. Kemudian hukum permintaan tersebut akan dihubungkan dengan kurva
permintaan dan penawaran.
4. Dalam kenyataan, walaupu penentu besarnya permintaan adalah harga, namun banyaknya
permintaan terhadap sesuatu barang juga ditentukan olehbanyak faktor lain. Oleh sebab
itu dalam melakukan analisis mengenai teoripermintaan, juga perlu melakukan analisis
bagaimana faktor penting lainnya dapat mempengaruhi permintaan, antara lain :
- Harga barang lain : barang pengganti, barang pelengkap, barang netral.
- Pendapatan para pembeli : barang inferior, barang esensial, barang normal, barang
mewah.
- Beberapa faktor lainnya : distribusi pendapatan, cita rasa masyarakat, jumlah penduduk,
harapan tentang masa depan.

Ada beberapa faktor yang dapat menggeser kurva permintaan. Faktor yang terpenting
adalah sebagai berikut :
1. Pendapatan. Penurunan pendapatan berarti uang yang tersedia untukdibelanjakan lebih
sedikit jumlahnya, dan akibatnya, kemungkinan besar anda harus membeli lebih sedikit
barang. Jika permintaan terhadap suatu barangmenurun ketika pendapatan menurun,
barang itu disebut dengan barang normal(normal good). Barang normal (normal good)
barang yang akan mengalami kenaikan permintaan ketika pendapatan naik dengan asumsi
hal hal lain tetap. Tidak semua barang adalah barang normal. Jika permintaan sebuah
barang bertambah ketika pendapatan naik, barang seperti ini disebut dengan barang
inferior (inferior good) barang yang akan mengalami penurunan permintaan ketika
pendapatan naik dengan asumsi hal hal lain tetap. Contoh: angkutan umum dengan bus.
Jika pendapatan anda berkurang, kecil kemungkinan anda akan membeli mobil atau naik
taksi. Kemungkinan besar anda akan lebih sering naik bus.
2. Harga barang barang terkait. Misalkan harga yoghurt dingin turun. Hukum permintaan
mengatakan bahwa anda akan membeli lebih banyak yoghurt ini. Pada saat yang sama,
anda mungkin akan mengurangi pembelian es krim. Hal ini karena es krim dan yoghurt
keduanya mempunyai ciri yang sama, yaitu dingin, manis dan penuh dengan krim
sehingga memuaskan keinginan yang sama. Jika harga suatu barang turun dan
mengakibatkan menurunnya permintaan barang yang lain, kedua barang tersebut disebut
dengan barang substitusi atau dikenal juga dengan “barang pengganti”. Pada umumnya
barang substitusi adalah pasangan barang yang jika salah satu mengalami peningkatan
permintaan maka permintaan yang lain akan mengikutinya. Jika turunya harga suatu
barang meningkatkan permintaan barang lain, kedua barang tersebutdisebut barang
komplementer atau disebut juga “barang pelengkap”. Barang komplementer adalah
pasangan baraang yang jika salah satu mengalamipeningkatan permintaan maka
permintaan yang lain akan turun . contohnya bensin dan mobil, mentega dan roti.
3. Selera. Selera orang karena selera ditentukan oleh hal psikologis atau latar belakang
seseorang diluar ruang lingkup ekonomi. Namun, ekonom tetap mengkaji apa yang terjadi
ketika selera berubah.
4. Ekspektasi. Ekspektasi anda terhadap masa depan akan memngaruhi permintaan anda
saat ini untuk suatu barang atau jasa. Contoh : jika anda mengekspektasi harga es krim
besok akan turun, anda mungkin tidak mau membeli banyak es krim pada harga saat ini.
5. Jumlah pembeli. Karena permintaan pasar diperoleh dari permintaan individu maka
permintaan pasar juga ditentukan oleh hal hal yang memengaruhi permintaan individu,
seperti pendapatan pembeli, selera, ekspektasi, harga barang lain yang terkait, harga
barang itu sendiri, serta banyaknya pembeli.

5. Menurut Koutsoyiannis (1985:17), asumsi untuk teori indifference-curves adalah :


1). Rasionalitas . Konsumen diasumsikan rasional : ia berusaha memaksimumkan
utilitinya, berdasarkan pendapatannya dan harga pasar tertentu. Ia juga diasumsikan
mempunyai pengetahuan yang cukup tentang semua informasi yang relevan.
2). Utiliti adalah ordinal. Konsumen dianggap dapat menyusun secara urut (rank) pilihan-
pilihannya terhadap berbagai kelompok barang (basket’s of goods) berdasarkan tingkat
kepuasan setiap kelompok.
3). Tingkat substitusi marginal yang menurun ( diminishing marginal rate of substitution).
Pilihan-pilihan (preferences) disusun dalam bentuk kurve indiferen, yang diasumsikan
cembung (convex) pada titik origin. Hal ini menunjukkan bahwa slope kurve indiferen
adalah menaik. Slope kurve indiferen ini disebut tingkat substitusi marginal dari suatu
komoditi. Teori kurve indiferen didasarkan pada aksioma ini.
4). Total utiliti tergantung pada kuantitas komoditi yang dikonsumsi. Secara matematis
ditulis: U =f(q1 ,q2 ,q3, ......, qn).
5). Konsintensi dan transitivitas dalam pilihan. Konsumen diasumsikan dalam pilihannya,
yaitu, jika pada suatu waktu ia memilih kelompok barang A dari pada kelompok B, ia
tidak akan memilih kelompok barang B dari pada kelompok A pada saat yang lain.
Asumsi konsistensi dapat ditulis dengan simbol: Jika A>B, maka B >A. Sifat transitivitas
: jika A lebih disukai dari pada B, dan B lebih disukai dari pada C, maka A lebih disuaki
dari pada C. Asumsi ini dapat ditulis dengan simbol: Jika A>B, dan B>C, maka A>C.

Anda mungkin juga menyukai