Anda di halaman 1dari 3

1.

Penentu - penentu permintaan


Harganya sendiri (own-price) adalah faktor yang paling penting terhadap permintaan
sebuah barang sebagaimana ekonom gunakan untuk menjelaskan teori permintaan.
Misalnya, permintaan teh ditentukan terutama oleh harganya. Begitu juga, permintaan
mobil sangat tergantung pada harganya.

Meskipun demikian, ada faktor penentu lainnya. Mereka termasuk:

 Pendapatan
 Selera dan preferensi
 Harga barang substitusi
 Harga barang pelengkap
 Ekspektasi harga di masa depan
 Jumlah konsumen di pasar

Biasanya, para ekonom menganggap faktor-faktor tersebut tidak berubah atau ceteris


paribus. Asumsi semacam itu memudahkan untuk menjelaskan hubungan antara harga
dengan kuantitas yang diminta.

Catatan: Kita menggunakan istilh own-price untuk membedakannya dari harga


barang terkait (substitusi dan komplemen). Yang pertama mempengaruhi kuantitas
yang diminta dan terjadi di sepanjang garis kurva. Yang kedua mempengaruhi
permintaan dan menggeser kurva ke kanan atau ke kiri.

Pendapatan

Pada sebagian besar barang kita sehari-hari, permintaan mereka meningkat ketika
pendapatan konsumen naik. Sebaliknya, ketika pendapatan menurun, permintaan
terhadap mereka menurun. Mereka kita sebut sebagai barang normal.

Ekonom kemudian mengklasifikasikan barang normal menjadi dua kategori: barang


mewah dan kebutuhan. Keduanya berbeda dalam hal daya tanggapnya terhadap
perubahan pendapatan. Barang mewah adalah elastis, di mana, misalnya, kenaikan
pendapatan sebesar 5% akan meningkatkan permintaan mereka lebih dari 5%.
Sementara itu, untuk barang kebutuhan, itu akan kenaikan permintaan kurang dari 5%
tapi tetap positif.

Dalam kasus spesifik, peningkatan pendapatan menyebabkan permintaan terhadap


sebuah barang turun. Kita menyebutnya sebagai barang inferior.

Selera dan preferensi


Perubahan positif dalam selera atau preferensi menaikkan permintaan. Jika sebaliknya,
itu menurunkan permintaan. Misalnya, konsumen semakin sadar terhadap kesehatan,
mendorong mereka untuk mengkonsumsi lebih banyak makanan rendah gula. Atau,
mereka meminta lebih banyak makanan organik.

Harga barang substitusi

Barang substitusi memenuhi kebutuhan yang sama. Sehingga, ketika harga sebuah


barang naik, konsumen akan beralih ke barang substitusi, mengurangi permintaan
terhadapnya. Misalnya, Coca-cola adalah pengganti Pepsi. Ketika harga Coca-cola
naik, konsumen beralih ke Pepsi. Efek sebaliknya berlaku ketika harga turun.

Harga barang pelengkap

Barang pelengkap adalah kategori lain barang terkait selain barang substitusi. Dua
barang saling melengkapi jika kita gunakan secara bersama-sama. Atau, kita
membutuhkan barang pelengkapnya ketika menggunakan sebuah barang.

Sehingga, ketika harga barang pelengkap turun, permintaan terhadap sebuah barang
akan naik. Ambil mobil dan bensin sebagai contoh. Ketika harga mobil turun,
permintaan bensin meningkat karena lebih banyak orang membeli mobil baru.

Ekspektasi harga di masa depan

Ekspektasi harga di masa depan juga mempengaruhi permintaan saat ini. Misalnya,
konsumen memperkirakan harga sebuah produk meningkat di bulan depan. Mereka
kemungkinan meminta lebih banyak sekarang, sebelum harga lebih tinggi.

Sebaliknya, jika harga di bulan diperkirakan akan turun, konsumen akan cenderung
menunda pembelian sekarang. Sehingga, mereka bisa menghemat dolar.

Jumlah konsumen di pasar

Total populasi mencerminkan seberapa besar permintaan potensial. Semakin besar


populasi, semakin banyak konsumen. Lebih banyak konsumen berarti lebih banyak
permintaan di pasar.

2. Hukum permintaan
Hukum permintaan (law of demand) adalah prinsip penting dalam mikroekonomi. Itu
menyatakan kuantitas yang diminta untuk sebuah barang berbanding terbalik dengan
harganya. Jika harga turun, kuantitas yang diminta naik. Sebaliknya, jika harga naik,
kuantitas yang diminta turun

Hukum tersebut berlaku pada hampir sebagian besar barang. Mereka adalah barang-
barang normal. Ketika harga sebuah barang turun, kita semakin menginginkannya.

Pengecualian adalah untuk barang Veblen dan barang Giffen. Barang Veblen adalah


barang mewah, di mana kenaikan harganya semakin membuatnya menarik bagi
konsumen. Itu meningkatkan kepuasan mereka karena, misalnya, meningkatkan gengsi
atau citra mereka.

Sementara barang Veblen adalah barang inferior, di mana penurunan harga membuat
konsumen semakin menghindarinya. Pakaian bekas adalah contoh bagus untuk barang
Giffen. Ketika harganya turun, permintaan terhadapnya akan turun karena konsumen
memandang harga yang lebih rendah menunjukkan kualitasnya yang lebih buruk.

Bunyi Hukum Permintaan

Berikut, para pelaku usaha harus mengetahui bunyi hukum permintaan dengan
kondisi seperti di bawah ini:
Saat permintaan meningkat. Jika harga suatu produk rendah, maka
jumlah produk yang diminta akan bertambah. Dan saat permintaan
menurun. harga suatu produk naik, maka jumlah produk yang diminta
akan menurun.
Sementara itu, sebagai kelengkapan hukum permintaan inilah bunyi hukum
penawaran.
Saat penawaran terhadap suatu barang meningkat, maka harga yang
ditawarkan akan semakin tinggi. Saat penawaran terhadap suatu
barang menurun, maka harga yang ditawarkan akan semakin rendah.
Dapat dilihat bila bunyi antara hukum permintaan dengan hukum penawaran sangat
berbanding terbalik. Meski demikian, kedua hukum tersebut dibutuhkan untuk
mencapai suatu keseimbangan harga.

Anda mungkin juga menyukai