Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Materialitas dalam audit

Materialitas adalah besarnya suatu penghilangan atau salah saji informasi akuntansi yang
dipandang dari keadaan-keadaan yang melingkupinya, memungkinkan pertimbangan yang
dilakukan oleh orang yang mengandalkan pada informasi menjadi berubah atau dipengaruhi oleh
penghilangan atau salah saji tersebut. Definisi mengharuskan auditor untuk mempertimbangkan:
a. Keadaan-keadaan yang berhubungan dengan satuan usaha (perusahaan klien).
b. Informasi yang diperlukan oleh mereka yang akan mengandalkan pada laporan keuangan yang
telah diaudi
Pengertian Materialitas dalam akuntansi
Materialitas (materiality) adalah prinsip dalam akuntansi bahwa item yang relatif penting dalam
pengambilan keputusan harus dimasukkan dalam laporan keuangan. Prinsip ini adalah untuk
memastikan keputusan ekonomi yang andal oleh pengguna laporan keuangan. Ini tidak hanya
melindungi kepentingan pemegang saham dan investor tetapi juga memfasilitasi akuntan ketika
menyiapkan laporan keuangan.
Materialitas Menurut parah ahli
Materialitas menurut Alrins A Arens dkk, adalah sebagai suatu pertimbangan penting dalam
menentukan jenis laporan yang tepat untuk diterbitkan dalam situasi tertentu.
Sedangkan menurut FASB 2, materialitas didefinisikan sebagai “besarnya penghapusan atau
salah saji informasi keuangan yang dengan memperhitungkan situasinya, menyebabkan
pertimbangan seseorang yang bijaksana yang mengandalkan informasi tersebut mungkin atau
berubah atau terpengaruh oleh penghapusan atau salah saji tersebut.
Cara Auditor Dalam Menentukan Materialitas
Penentuan materialitas membutuhkan penggunaan pertimbangan profesional. Sebagai langkah
awal dalam menentukan materialitas untuk laporan keuangan secara keseluruhan, persentase
tertentu sering kali diterapkan pada suatu tolak ukur yang telah dipilih. Faktor-faktor yang dapat
memengaruhi proses identifikasi suatu tolak ukur yang tepat mencakup:
1. struktur kepemilikan dan pendanaan entitas
2. unsur-unsur laporan keuangan (aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan beban)
3. sifat entitas, posisi entitas dlm siklus hidupnya, industri serta lingkungan ekonominya
4. fluktuasi relatif tolak ukur tersebut ( pendapatan, laba bruto, beban periode sebelumnya)
5. unsur yg menjadi perhatian khusus auditor (tujuan evaluasi kinerja keuangan, pengguna fokus
laba).

Tiga tahap dalam proses audit menggunakan konsep materialitas adalah :


1.     Tahap Penilaian Risiko
Dalam tahap penilaian risiko, auditor melaksanakan :
a.    Menentukan dua macam materialitas yaitu materialitas untuk laporan keuangan secara
menyeluruh (overall materiality)  dan materialitas pelaksanaan (performance materiality)
b.    Merencakan prosedur penilaian risiko
c.    Mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji yang material

Daftar Pustaka
SILVIA ANGGREINI,Tahun 2020, Pentingnya Konsep Materialitas Dalam Proses Audit

https://www.kompasiana.com/silviaanggreini9438/5fa398958ede480ed75fb002/pentingnya-
konsep-materialitas-dalam-proses-audit (Diakses Tahun 11 Oktober 2022)

Sutri Haryani, Tahun 2015, Materialitas dan Resiko Audit

https://www.kompasiana.com/sutrihary/566b6892f47a612c0c4944d6/materialitas-dan-resiko-
audit?page=1&page_images=1 ( Diakses Tahun 11 Oktober 2022)

Ahmad Nasrudin , Tahun 2019, Materialitas Dalam Akuntansi

https://cerdasco.com/materialitas-dalam-akuntansi/ (Diakses Tahun 11 Oktober 2022)

KJA Sandi Bahari, Tahun 2021, Materialitas dan Risiko Audit (Materiality and Audit Risk)

https://www.kja-sandibahari.com/materialitas-dan-risiko-audit-materiality-and-audit-risk/
( Diakses Tahun 11 Oktober 2022)

Anda mungkin juga menyukai