Oleh:
1. Ni Wayan Putri Latsmi Pradnyandari (07)
2. Kadek Wahyu Widana Saputra (33)
Prodi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mahasaraswati Denpasar
Tahun 2021
Materialitas
Materialitas merupakan dasar penerapan standar-standar auditing yang berlaku umum, terutama standar
pekerjaan lapangan dan standar pelaporan. Oleh karena itu materialitas memiliki dampak yang mendalam
pada audit laporan keuangan. SAS 47, Audit Risk and Materiality in Conducting an Audit (AU 312.08),
menyatakan agar auditor mempertimbangkan materialitas dalam merencanakan audit dan mengevaluasi
apakah laporan keuangan secara keseluruhan telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji
informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas
atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakan kepercayaan terhadap informasi tersebut,
karena adanya penghilangan atau salah saji itu. Definisi tersebut mengharuskan auditor untuk:
Risiko Audit
Risiko audit adalah risiko yang terjadi dalam hal auditor, tanpa disadari tidak memodifikasi pendapatnya
sebagaimana semestinya, atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji material.
1. Risiko audit keseluruhan yang berkaitan dengan laporan keuangan sebagai keseluruhan.
2. Risiko audit individual yang berkaitan dengan setiap saldo akun individual yang dicantumkan dalam
laporan keuangan.
Terdapat tiga unsure risiko audit:
Risiko bawaan adalah kerentanan suatu saldo akun atau golongan transaksi terhadap suatu salah saji
material, dengan asumsi bahwa tidak terdapat kebijakan dan prosedur pengendalian intern yang
terkait. Risiko salah saji demikian adalah lebih besar pada saldo akun atau golongan transaksi tertentu
dibandingkan dengan yang lain.
Risiko pengendalian adalah risiko terjadinya salah saji material dalam suatu asersi yang tidak dapat
dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh pengendalian intern entitas.
Risiko deteksi adalah risiko sebagai akibat auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material yang
terdapat dalam suatu asersi. Risiko deteksi ditentukan oleh efektivitas prosedur audit dan
penerapannya oleh auditor.