Dosen Pengampu:
Dr. Cornelius Rante Langi, SE., MM., Ak., CA., CTA., CPA., CSRS., BKP
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3
1.1 Latar Belakang..........................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................3
1.3 Tujuan........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5
2.1 Proses Penentuan Materialitas.......................................................................5
2.2 Prosedur Penilaian Risiko..............................................................................5
2.3 Konsep Materialitas Pada Dua Tingkat Dalam Merencanakan Suatu Audit. 8
2.4 Konsep Materialitas Dalam Audit Laporan Keuangan..................................9
2.5 Hubungan Antara Materialitas dengan Bukti Audit....................................11
2.6 Risiko Audit.................................................................................................11
2.7 Prosedur Penilaian Risiko.......................................................................12
BAB III PENUTUP..............................................................................................13
3.1 Kesimpulan..............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
Rumusan masalah yang akan menjadi dasar pembahasan pada makalah ini
antara lain:
1. Bagaimana proses penentuan materialitas?
2. Apa-apa saja prosedur dalam penilaian risiko?
3. Bagaimana konsep materialitas pada dua tingkat dalam
merencanakan suatu audit?
4. Apa saja konsep materialitas dalam audit laporan keuangan?
5. Apa hubungan materialitas dan bukti audit?
1.3 Tujuan
.
BAB II
PEMBAHASAN
ISA 240.20
ISA 240.21
Auditor wajib menanyakan kepada TCWG untuk menentukan
apakah TCWG mengetahui tentang kecurangan yang terjadi, yang
dicurigai, atau yaqng dituduhkan, yang berdampak pada entitas,
kecuali jika TCWG terlibat dalam mengelola entitas. Pertanyaan
tersebut diajukan untuk memperkuat tanggapan atas pertanyaan serupa
kepada manajemen.
Inspeksi
(2) banyak prosedur audit berkaitan dengan lebih dari satu laporan
keuangan.
3. “Specific”materiality
Ada beberapa situasi di mana salah saji yang lebih kecil dari angka
materialitas untuk laporan keuangan secara keseluruhan dapat
diperkirakan secara layak, akan memengaruhi pengambilan keputusan
oleh pemakai laporan keuangan. Untuk jenis transaksi,saldo akun atau
disclosure tertentu dimana jumlah salah sajinya akan lebih rendah dari
overall materiality.
4. “Specific” performance materiality
Ini serupa dengan performance materiality yang dibahas
sebelumnya, kecuali dalam hal ini performance materiality
berhubungan dengan penetapan angka materialitas yang spesifik.
Ditetapkan lebih rendah dari specific materiality. Hal ini memungkin
auditor menanggapi penilaian resiko tertentu, dan memperhitungkan
kemungkinan adanya salah saji yang tidak dan salah saji yang tidak
material, yang secara agregat dapat berjumlah materiality.
RMM adalah sebuah risiko dimana laporan keuangan yang di salah sajikan
secara material sebelum kegiatan audit di mulai. Risiko-risiko ini yang
kemudian akan diperhitungkan atau menjadi pertimbangan di tingkat laporan
keuangan ( Financial Statemen level ) dan tingkat asersi ( Assertion level ).
Pada tingkat laporan keuangan, yang menjadi tinjauannya adalah secara
menyeluruh, yang menyangkut risiko yang pervasive ( dengan dampak
bermacam-macam asersi. RMM pada tingkat asersi berkaitan dengan jenis
transaksi ( Classes of transaction ), saldo akun ( Account Balances ) dan
pengungkapan ( disclosure ). RMM merupakan kombinasi dari risiko bawaan
atau inherent risk ( IR ) dan risiko pengendalian atau control risk ( CR ), yang
kemudian di rumuskan sebagai IR x CR = RMM.
1. Detection Risk
Ditection risk tidak pernah dapat di turunkan hingga angka nol karena
adanya kendala bawaan ( Inherent liminations ) yang terdapat dalam prosedur
audit, kemudian masih diperlukannya tenaga professional judgments ( yang di
buat oleh manusia, yang secara alamiah dapat berbuat kesalahan atau
kekeliruan ) dna sifat dari bukti yang diperiksi.
3.1 Kesimpulan
Bahari, K. S. (2021, Maret 29). Diambil kembali dari Materiality and Risk:
https://www.kja-sandibahari.com/materialitas-dan-risiko-audit-materiality-
and-audit-risk/
Rosma, A. A., Alhaq, A., Rahmawati, D., Imaroh, A. N., Afifah, N., Saputri, A.,
& Shani, A. S. (2014, November 25). Diambil kembali dari Materialitas
dan risiko audit:
https://www.academia.edu/9666250/MAKALAH_MATERIALITAS_DA
N_RISIKO_AUDIT