Disusun Oleh:
2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
penulis panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kita, sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“prosedur Penilian Resiko” tepat pada waktunya.
Tugas makalah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan makalah ini. Untuk
itu penulis tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini. Namun, tidak lepas dari semua itu penulis menyadari sepenuhnya
bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya, kerapian, maupun segi lainnya.
Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan dari berbagai pihak yang sifatnya
membangun, sehingga penulis dapat memperbaiki makalah yang akan datang.
Penulis berharap semoga dari makalah ini kita dapat mengambil hikmah dan
manfaatnya sehingga dapat memberikan inpsirasi terhadap pembaca ataupun penulis lainnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................4
1.3 Tujuan.....................................................................................................................................4
BAB II................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..................................................................................................................................5
2.1 Memahami Resiko Audit...................................................................................................5
2.1.1 Resiko Bawaan...........................................................................................................5
2.1.2 Risiko Pengendalian...................................................................................................6
2.1.3 Risiko Deteksi............................................................................................................6
2.2 MENILAI RISIKO AUDIT YANG DAPAT DITERIMAA..............................................................7
A. Dampak Risiko Kontrak Kerja Terhadap Risiko Audit yang Dapat Diterima........................7
B. Faktor-Faktor yang Dapat Memengaruhi Risiko Audit1......................................................7
2.3 Prosedur Penilaian Resiko.................................................................................................9
2.4 Memahami Prosedur Prosedur Analitikal........................................................................10
BAB 3..............................................................................................................................................13
PENUTUP........................................................................................................................................13
A. KESIMPULAN.......................................................................................................................13
B. SARAN.................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui risiko audit
2. Untuk mengetahui risiko audit yang dapat di terima
3. Untuk mengetahui ketiga prosedur penilian risiko
4. Untuk mengetahui prosedur analitikal
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
c. Sifat, penyebab, dan jumlah salah saji yang dideteksi dalam audit tahun
sebelumnya. Risiko bawaan perusahaan akan dinilai lebih tinggi
apabila banyak salah saji yang terdeteksi melalui audit tahun
sebelumnya.
2.1.2 Risiko Pengendalian
Risiko pengendalian adalah risiko bahwa suatu salah saji material, yang dapat
terjadi dalam suatu asersi, tidak dapat dideteksi ataupun dicegah secara tepat pada
waktunya oleh berbagai kebijakan dan prosedur struktur pengendalian intern
perusahaan. Risiko pengendalian tidak pernah mencapai keyakinan penuh bahwa
semua salah saji material akan dapat dideteksi ataupun dicegah.
Risiko pengendalian merupakan fungsi dari efektivitas struktur pengendalian
inter. Semakin efektif struktur pengendalian intern perusahaan klien, semakin
kecil risiko pengendaliannya. Penetapan risiko pengendalian didasarkan atas
kecukupan bukti audit yang menyatakan bahwa struktur pengendalian inter klien
adalah efektif.
Ada dua macam risiko pengendalian, yaitu:
a. Actual level of control risk
b. Assessed level of control risk yang ditentukan dengan melakukan
modifikasi prosedur untuk menghimpun pemahaman struktur n struktur
pengendalian intern terkait dengan asersi, dan prosedur untuk
melaksanakan test control.
6
Selanjutnya, risiko deteksi terbagi atas dua jenis risiko, yaitu risiko review
analitis, dan risiko tes substantive.
Risiko review analitis
Risiko review analitis adalah risiko yang timbul karena
prosedur+prosedur review analitis tidak dapat mendeteksi kesalahan yang
material.
Risiko tes substantive.
Risiko tes substantive adalah risiko kesalahan material tidak dapat
dideteksi melalui penggunaan prosedur tes prosedur tes substantive.
Selain risiko+risiko diatas, risiko dalam audit dapat pula dibagi atas risiko
sampling, dan risiko non sampling. Jenis ini terjadi kaena auditor bekerja atas
dasar pengujian suatu sampel bukti. Risiko sampling merupakan risiko bahwa
kesimpulan yang diambil oleh auditor dari hasil pengujian terhadap karakteristik
tertentu dari sampel atas item tertentu berbeda dengan kesimpulan yang dibuat
dari seluruh populasi yang diuji. Sedangkan risiko non sampling merupakan
bagian dari risiko audit yang tidak hanya berkaitan dengan data, tetapi lebih
banyak dihasilkan dari "actor lain seperti kesalahan manusia, kesalahan
penerapan prosedur dan salah menginterpretasikan hasil suatu sampel.
Risiko kontrak kerja (engagement risk) adalah risiko dimana auditor atau KAP
akanmendapatkan masalah setelah audit diselesaikan, meskipun laporan audit sudah
benar. Sangat penting bahwa auditor tidak menyetujui apakah risiko kontrak kerja
harus dipertimbangkandalam perencanaan audit. Para pihak yang menentang
dilakukannya modifikasi bukti dalamrisiko kontrak kerja berpendapat bahwa auditor
tidak memberikan opininya untuk berbagaitingkat keyakinan, sehingga tidak dapat
memberikan keyakinan yang lebih tinggi atau lebihrendah karena adanya risiko
kontrak kerja. Para pendukung dilakukannya modifikasi berpendapat bahwa sangat
tepat bagi auditor untuk mengumpulkan bukti tambahan, menugaskan staf yang lebih
berpengalaman, dan menelaah audit lebih mendalam dalam pengauditan dimana
kemungkinan dampak kewajiban hukumnya tinggi atau adanya potensitindakan
berlawanan lainnya yang mempengaruhi keberadaan auditor.
B. Faktor-Faktor yang Dapat Memengaruhi Risiko Audit1.
1. Tingkat Ketergantungan Pengguna Eksternal Laporan Keuangan
Ketika pengguna eksternal sangat mengandalkan laporan keuangan, maka
sangat tepatuntuk menurunkan risiko audit yang dapat diterima. Ketika laporan
keuangan jadi sangatdiandalkan, masalah sosial yang besar dapat terjadi jika salah saji
yang signifikan tetap tidakterdeteksi dalam laporan keuangan. Auditor dapat lebih
7
mudah membenarkan biaya buktitambahan ketika kerugian pada para pengguna
akibat:
dari salah saji material yang sangat besar. Berikut adalah indikator yang baik untuk
menilai tingkat ketegantungan para pengguna:
a. Ukuran klienUmumnya makin besar kegiatanoperasi klien, makin luas penggunaan
laporankeuangan. Ukuran klien yang diukur denganaset total atau pendapatan total
akan berpengaruh pada risiko audit yang dapat diterima
b. Distribusi kepemilikanLaporan keuangan perusahaan publik umumnya diandalkan
oleh lebih banyak pengguna dibandingkan dengan perusahaan tertutup. Untuk
perusahaan publik, pihak yang berkepentingan adalah SEC, analis keuangan, dan
masyarakat umum.
c. Sifat dan jumlah kewajiban
Ketika laporan memiliki sejumlah tanggung jawab yang besar, kemungkinan besar
laporantersebut akan digunakan secara lebih luas oleh para kreditor yang ada atau
calonkreditor dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki tanggung jawab
lebih sedikit.
8
Manajemen yang kompeten akan terus menerus mewaspadai adanya potensi kesulitan
keuangan dan memodifikasinya dengan berbagai metode operasi untuk
meminimalkan pengaruh dari kemungkinan jangka pendek. Auditor harus menilai
sebagai bagian dari evaluasi atas kemungkinan terjadinya kebangkrutan.
9
Prosedur Penilian resiko meliputi:
1.Bertanya kepada manajemen dan pihak lain dalam entitas yang menurut
auditor mungkin mempunyai informasi yang dapat membantu
mengidentifikasi risiko salah saji yang material yang disebebkan oleh
kecurangan atau kekeliruan;
2. Prosedur Analitikal
3. Pengamatan dan Inspeksi
Ketiga prosedur penilaian risiko ini dilakukan selama berlangsungnya audit. Dalam
banyak situasi, hasil dari suatu prosedur akan membawa pada prosedur lain. Auditor
wajib memperoleh pemahaman mengenai:
1. Industri terkait, ketentuan perundangan dan faktor eksternal lainnya,
termasuk kerangka pelaporan keuangan yang diterapkan.
2. Sifat entitas diantaranya: (1) operasinya, (2) struktur kepemilikan dan
governance-nya.
3. Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi, termasuk alasan untuk
mengubah kebijakan akuntansi. Auditor wajib mengevaluasi apakah
kebijakan akuntansi yang diterapkan entitas cocok untuk bisnis itu dan
konsisten dengan kerangka pelaporan yang diterapkan dan kebijakan
akuntansi yang diterapkan dalam industri itu.
4. Tujuan dan strategi entitas, dan risiko bisnis terkait yang dapat berakibat
pada risiko salah saji.
5. Pengukuran dan riviu kinerja keuangan entitas.
10
yang berbeda dari nilai yang diharapkan dengan jumlah yang signifikan pada laporan
keuangan. Premis dasar yang mendasari penerapan prosedur analitik adalah bahwa
terdapat hubungan yang reasonable antara data dan berlanjut tanpa adanya kondisi yang
bertentangan.
Prosedur analitik digunakan selama proses audit dan dilakukan untuk tiga tujuan utama:
1. Tinjauan analitik awal – penilaian risiko
Tinjauan analitik pendahuluan dilakukan untuk memperoleh pemahaman
tentang bisnis dan lingkungannya (misalnya kinerja keuangan relatif terhadap
tahun-tahun sebelumnya dan industri terkait dan kelompok pembanding), untuk
membantu menilai risiko salah saji material untuk menentukan sifat, waktu, dan
luasnya prosedur audit, yaitu untuk membantu auditor mengembangkan strategi
dan program audit.
2. Prosedur analitik substantif
Prosedur analitik digunakan sebagai prosedur substantif ketika auditor
menganggap bahwa penggunaan prosedur analitis bisa lebih efektif atau efisien
daripada pengujian perincian dalam mengurangi risiko salah saji material pada
tingkat asersi ke level yang dapat diterima rendah.
3. Review analitik akhir
Prosedur analitik dilakukan sebagai tinjauan keseluruhan atas laporan keuangan
pada akhir audit untuk menilai apakah mereka konsisten dengan pemahaman
auditor tentang entitas tersebut. Prosedur analitik akhir tidak dilakukan untuk
mendapatkan jaminan substantif tambahan. Jika ditemukan penyimpangan,
penilaian risiko harus dilakukan lagi untuk mempertimbangkan prosedur audit
tambahan yang diperlukan.
11
pendekatan audit yang direncanakan dan mengharuskan auditor untuk
mendapatkan lebih banyak penjaminan dari pengujian substantif lain dari yang
telah direncanakan sebelumnya.
Untuk memperoleh manfaat maksimal dari prosedur analitik substantif,
auditor harus melakukan prosedur analitik substantif sebelum pengujian
substantif lainnya karena hasil prosedur analitik substantif sering memengaruhi
sifat dan tingkat pengujian terperinci. Prosedur analitik substantif akan
mengarahkan perhatian ke bidang-bidang risiko yang meningkat, dan jaminan
yang diperoleh dari prosedur analitik substantif yang efektif akan mengurangi
jumlah jaminan yang diperlukan dari pengujian lain.
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
prosedur penilaian risiko akan memberikan bukti audit untuk mendukung
penilaiar namun pada tingkat laporan keuangan, bukti itu saja tidak cukup. Bukti dari
prosedur penilaianrisīko harus dilengkapi dengan prosedur auditlanjutanyang
merupakan tanggapan atas risiko yang teridentifikasi, sepertipengeujian pengendalian
dan prosedur substansif. Terdapat prosedur penilaian resiko, yaitu Prosedur
menanyakan kepada manajemen dan pihaklain (inquiries dari pengelolaan Gan
others), pengamatan dan sakit (pengamatanvasi Gan pemeriksaan), prosedur analitik
(prosedur analitik). Memper olehpemaham ansaya tidakentita s danlingk ungannya,
termas ukpenge ndalian internalnya. wajibmelaksanakan prosedur untuk memperoleh
informasi yang akan digunakan untuk mengidentifikasi risiko salah saji karena
kecurangan.
B. SARAN
Agar makalah ini dapat sbaik-baik saja, maka kamimemberikan saran bagi
pembaca dalan makalah pengauditan SAYA ini dapat digunakan untuk memperoleh
pengalaman baru dalam pembelajaran pengauditan dan memudahkan pemahaman
konsep, serta datepuk membantu pembaca belajar mandiri. Apabila pembaca sayarasa
ada yang kuberdering tepat dalam penulisan makalah naupunisi dapat
memberikankelompok kamikritik dandisertakan solusi, karena kritik ikhal yang
sangat mudah untuk dilakukan namun berbamenemukan terbalik
dengansebuah solusiya
12
13
DAFTAR PUSTAKA
https//prasetyayosef.wordpress.com/pengauditan/prosedur-penilaian-risiko-terhadap-audit-laporan-
keuangan-makalah/
http://kurniawanbudi04.wordpress.com/2013/01/14/perencanaan-audit/
http://www.slideshare.net/inapurmini/audit-berpeduli-risiko
http://srhyebiru.blogspot.com/2014/01/materialitas-dan-risiko-audit-dan.html
http://tensilatif31.blogspot.com/2012/07/resiko-audit.html
14