Anda di halaman 1dari 5

2.

2 KEUANGAN
2.2.1 Pengertian Keuangan
Keuangan adalah mempelajari bagaimana individu, bisnis, dan organisasi
meningkatkan, mengalokasi, dan menggunakan sumber daya moneter sejalan dengan
waktu, dan juga menghitung risiko dalam menjalankan projek mereka. Istilah
keuangan berarti, Ilmu keuangan dan asset lainnya, Manajemen asset tersebut,
Menghitung dan mengatur risiko proyek. Menurut (Ridwan dan Inge, 2003) Keuangan
merupakan ilmu dan seni dalam mengelola uang yang mempengaruhi kehidupan setiap
organisasi. Keuangan berhubungan dengan proses, lembaga, pasar, dan instrument
yang terlibat dalam transfer uang diantara individu maupun antara bisnis dan
pemerintah.
Keuangan juga bisa didefinisikan sebagai manajemen keuangan, yaitu segala
kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan cara memperoleh, menggunakan, serta
mengelola keuangan perusahaan untuk mencapai tujuan utama perusahaan.
Manajemen keuangan merupakan hal yang penting untuk diterapkan pada perusahaan.
Hal ini dikarenakan, keuangan merupakan salah satu pondasi yang kuat untuk
pertumbuhan dan perkembangan perusahaan. Serta keuangan merupakan jantung dari
perusahaan sehingga setiap transaksi yang terjadi harus jelas dan transparan. Hal ini
akan memudahkan perusahaan untuk mengetahui jumlah omzet dengan tepat. Itulah
mengapa akuntansi keuangan sangat diperlukan untuk kelangsungan perusahaan.
2.2.2 Istilah Keuangan
Istilah keuangan berarti, Ilmu keuangan dan asset lainnya, Manajemen asset
tersebut, Menghitung dan mengatur risiko proyek. Adapun penjelasannya sebagai
berikut:
1. Ilmu keuangan dan asset lainnya
Pertama, keuangan juga dikenal dengan ilmu keuangan dan Asset lainnya. Aset
sendiri merupakan salah satu sumber ekonomi atau kekayaan yang dimiliki oleh
suatu entitas yang diharapkan dapat memberikan manfaat usaha di masa depan.
Dengan memiliki jenis-jenis seperti Asset lancar (current Asset), tetap (fixed
Asset), berwujud (tangible Asset), dan tidak berwujud (Intangible Asset),
membuat Asset berkaitan erat dengan keuangan. Untuk menjadikan keuangan
perusahaan yang sehat, Asset ini harus melewati serangakaian proses agar bisa
digunakan secara maksimal, dimulai dari siklus hidup, hingga bagaimana cara
penggunaannya yang efektif dan juga efisien.
2. Manajemen Asset
Keuangan juga sering dikaitkan dengan manajemen asset. Manajemen aset (asset
management) adalah proses pengambilan keputusan dan penerapannya sesuai
dengan akuisisi, penggunaan, dan pembagian dari suatu aset. Selain itu, ada juga
yang menjelaskan bahwa asset management adalah suatu proses sistematis yang
bertujuan untuk mempertahankan, membaharukan, dan mengoperasikan aset
secara hemat melalui akuisisi, penciptaan, operasi, pemeliharaan, rehabilitasi, dan
penghapusan aset sehingga tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Dengan
kata lain, inti dari asset management adalah pengelolaan aset yang berhubungan
dengan penilaian teknis, keuangan, dan praktek manajemen yang baik. Asset
management diperlukan untuk memutuskan apa yang diperlukan untuk mencapai
tujuan bisnis, dan kemudian untuk mendapatkan dan mempertahankan aset selama
masa pakai aset tersebut sampai ke pembuangan. Manajemen asset ini dibuat
dengan beberapa tujuan. Adapun beberapa tujuan manajemen asset, yaitu untuk
memastikan status kepemilikan suatu asset, menginventarisasi kekayaan dan masa
pakai aset yang dimiliki dan memastikan suatu aset dapat menghasilkan
keuntungan yang maksimum.
3. Menghitung dan Mengatur Risiko Proyek
Istilah terakhir yang memiliki hubungan erat dengan keuangan adalah bagaimana
caranya mengatur dan menghitung risiko yang dimiliki proyek (manajemen risiko
proyek). Secara umum, tujuan manajemen risiko yang utama adalah mencegah
atau meminimalisasi pengaruh yang tidak baik akibat kejadian yang tidak terduga
melalui penghindaran risiko atau persiapan rencana kontingensi yang berkaitan
dengan risiko tersebut. Dalam manajemen proyek risiko adalah suatu peristiwa
atau kondisi yang tidak pasti, dan jika terjadi mempunyai pengaruh positif atau
bisa juga negatif pada tujuan proyek. Suatu risiko mempunyai sebab dan bila
terjadi akan membawa dampak, oleh karena itu risiko dapat dinyatakan sebagai
fungsi dari kemungkinan dan dampak.
2.2.3 Lembaga Keuangan
Keuangan juga memiliki lembaga yang terdiri dari dua jenis yaitu:
1. Lembaga Keuangan Umum (Konvensional)
Lembaga keuangan konvensional adalah badan usaha yang kekayaannya terutama
dalam bentuk aset keuangan atau tagihan (claims) dibandingkan aset nonfinancial
atau aset ril. Lembaga keuangan konvensional memberikan kredit kepada nasabah
dan menanamkan dananya dalam surat-surat berharga (obligasi).
2. Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan Syariah adalah sebuah lembaga keuangan yang prinsip
operasinya berdasarkan pada prinsip-prinsip syariah Islamiah. Operasional
lembaga keuangan Islam harus menghindar dari riba, gharar dan maisir. Lembaga
keuangan Syariah terdiri dari 2 lembaga yaitu Bank dan Non-Bank. Lembaga non-
bank di antaranya adalah asuransi, pegadaian, reksa dana, pasar modal, BPRS, dan
BMT.
2.2.4 Dasar-Dasar Keuangan
Keuangan, sebagai cabang teori dan praktik yang berbeda dari ekonomi, muncul
pada tahun 1940-an dan 1950-an dengan karya-karya Markowitz, Tobin, Sharpe,
Treynor, Black, dan Scholes, untuk menyebutkan beberapa saja. Tentu saja, topik
keuangan seperti uang, perbankan, pinjaman, dan investasi sudah ada sejak awal
sejarah manusia dalam beberapa bentuk atau lainnya. Saat ini, "Keuangan" biasanya
dipecah menjadi tiga kategori besar yaitu Keuangan publik meliputi sistem pajak,
pengeluaran pemerintah, prosedur anggaran, kebijakan dan instrumen stabilisasi,
masalah utang, dan masalah pemerintah lainnya. Keuangan perusahaan melibatkan
pengelolaan aset, kewajiban, pendapatan, dan utang untuk bisnis. Keuangan pribadi
mendefinisikan semua keputusan keuangan dan kegiatan individu atau rumah tangga,
termasuk penganggaran, asuransi, perencanaan hipotek, tabungan, dan perencanaan
pensiun. Adapun penjelasan mengenai tiga kategori dasar – dasar keuangan yaitu:
1. Keuangan Publik
Pemerintah membantu mencegah kegagalan pasar dengan mengawasi alokasi
sumber daya, distribusi pendapatan, dan stabilisasi ekonomi. Pendanaan rutin
untuk program-program ini sebagian besar dijamin melalui perpajakan. Meminjam
dari bank, dan perusahaan asuransi serta mendapatkan dividen dari perusahaannya
juga membantu membiayai pemerintahan.
2. Keuangan Perusahaan
Bisnis memperoleh pembiayaan melalui berbagai cara, mulai dari investasi ekuitas
hingga pengaturan kredit. Suatu perusahaan dapat mengambil pinjaman dari bank
atau mengatur jalur kredit. Memperoleh dan mengelola utang dengan tepat dapat
membantu perusahaan berkembang dan menjadi lebih menguntungkan.
3. Keuangan Pribadi
Perencanaan keuangan pribadi umumnya melibatkan analisis posisi keuangan
individu atau keluarga saat ini, memprediksi kebutuhan jangka pendek, dan jangka
panjang, dan melaksanakan rencana untuk memenuhi kebutuhan tersebut dalam
batasan keuangan individu. Keuangan pribadi sangat tergantung pada pendapatan
seseorang, kebutuhan hidup, dan tujuan serta keinginan individu. Aspek terpenting
dari keuangan pribadi meliputi, membeli asuransi untuk melindungi dari risiko dan
memastikan kedudukan materi seseorang aman, menghitung dan mengajukan
pajak, tabungan dan investasi, perencanaan pensiun.
2.2.5 Hubungan Keuangan Dengan Akuntansi
Hubungan Keuangan dengan Akuntansi dapat di ilustrasikan dalam kasus sederhana
berikut ini:
1. Saat Penggalangan Uang (Pengumpulan Modal)
Pada saat terjadi proses penggalangan uang untuk keperluan modal, pastinya akan
dicatatkan ke dalam dokumen-dokumen, entah itu berupa proses kredit atau
pencetakan lembar saham. Tugas seorang karyawan di bagian akuntansi akan
memilah-milah dokumen tersebut lalu kemudian melakukan penghitungan
(measuring) seberapa besar dana yang bersumber dari pinjaman (debt) dan
seberapa besar pula dana yang berasal dari penerbitan/penjualan saham (equity).
Selanjutnya melakukan pengakuan (recognizing) yang diwujudkan dengan
aktivitas pencatatan ke dalam sistem keuangan (software akuntansi atau MRP)
perusahaan. Dan, sewaktu-waktu semua aktivitas di fase ini akan disajikan ke
dalam bentuk laporan.
2. Saat Uang Dialokasikan dan Dipergunakan
Saat perusahaan sudah mulai beroperasi dan mempergunakan uang sesuai dengan
alokasi anggaran (budget) yang telah dibuat. Maka proses pengalokasian dilakukan
dengan mengeluarkan uang yang ada untuk berbagai keperluan untuk pembelian
aset, modal kerja, administrasi umum dan pemeliharaan. Uang yang keluar tersebut
didokumentasikan, lalu akan dipilih-pilah, dihitung, dicatat dan dilaporkan oleh
bagian akuntansi. Demikian juga aset yang datang lalu dipergunakan juga
didokumentasikan, diklasifikasikan, dihitung, dicatat dan dilaporkan.
3. Saat Menghasilkan Uang
Menghasilkan uang dalam hal ini tentunya bukan berarti mencetak uang.
Melainkan mulai dari proses produksi (untuk manufaktur) atau aktivitas
menawarkan jasa untuk perusahaan bidang jasa yang akan dijual kepada konsumen
dan pelanggan, hingga terbayarkan sehingga menghasilkan uang. Semua proses
tersebut juga didokumentasikan, lalu diukur, dicatat dan dilaporkan oleh bagian
akuntansi. Semua proses yang dijalankan oleh bagian akuntansi inipun bersiklus,
mengikuti standar siklus keuangan yang diterapkan oleh perusahaan. Penggunaan
standar menjadi sangat krusial di wilayah akuntansi, tidak lain dikarenakan adanya
banyak pihak yang berkepentingan. Bukan hanya untuk internal manajemen
perusahaan itu sendiri, tetapi juga untuk pihak-pihak di luar perusahaan
(pemerintah, kreditur dan investor termasuk pemegang saham).

DAFTAR PUSTAKA
OKJ. Detail Istilah – Uang – Keuangan. URL:
https://kamus.tokopedia.com/u/uang-keuangan. (diakses pada tanggal 29
Juni 2022).
Haryanto Agni. Inilah Istilah Keuangan yang Belum Kamu Ketahui. URL:
https://www.jojonomic.com/blog/keuangan/. (diakses pada tanggal 29 Juni
2022).

FOTO

Anda mungkin juga menyukai