MANAJEMEN KEUANGAN
disusun oleh :
KELOMPOK 3
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG……………………………………………………………………………………..1
II. TUJUAN………………………………………………………………………………………………….1
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
BAB III
SIMPULAN
KESIMPULAN………………………………………………………………………………………………..5
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Setiap individu pasti memiliki manajemen dalam menjalankan aktivitas hidupnya.
Dengan adanya manajemen, maka di harapkan semua aktivitas dapat di lakaukan
dengan sistematis atau berurutan, maksimal sehingga medapatkan hasil yang baik.
Apa bila seorang individu saja membutuhkan adanya manajemen untuk mengatur
hidupnya, pastinya sebuah organisasi atau pun perusahaan akan lebih membutuhkan
adanya manajemen untuk mengatur kinerja dari anaggota agar dapat mencapai tujuan
yang di inginkan dan mendapatkan hasil kerja yang baik, salah satu manajemen yang
penting ialah adanya manajemen keuangan dalam suatu organisasi atau pun
perusahaan.
Pengertian Manajemen Keuangan mengalami perkembangan mulai dari pengertian
manajemen yang hanya mengutamakan aktivitas memperoleh dana saja sampai yang
mengutamakan aktivitas memperoleh dan menggunakan dana serta pengelolaan
terhadap aktiva. Khususnya penganalisisan sumber dana dan penggunaan-nya untuk
merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang manajemen
keuangan harus memahami arus peredaran uang baik eksternal maupun internal.
II. TUJUAN
Untuk mengetahui pengertian manajemen keuangan, aliran dana dalam perusahaan,
tujuan manajemen keuangan, fungsi manajemen keuangan, dan jenis – jenis
pendanaan
1|Page
BAB II
TINJAUAN TERORITIS
2|Page
Tujuan utama dari perusahaan adalah untuk memaksimalkan atau menambah
kesejahteraan bagi pemilik perusahaan.
Namun, Manajemen keuangan yang efisien memenuhi adanya tujuan yang digunakan
sebagai standar dalam memberi penilaian keefisienan (Sartono: 2000, 3) yaitu, tujuan
normatif manajemen keuangan adalah memaksimalkan kemakmuran pemegang
saham yaitu memaksimalkan nilai perusahaan, seperti :
Tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh
dengan memaksimumkan nilai perusahaan.
Secara konseptual jelas sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan yang
mempertimbangkan faktor risiko.
Manajemen harus mempertimbangkan kepentingan pemilik, kreditor dan
pihak lain yang berkaitan dengan perusahaan.
Memaksimalkan kemakmuran pemegang saham lebih menekankan pada aliran
kas dari pada laba bersih dalam pengertian akuntansi.
Tidak mengabaikan social objectives dan kewajiban sosial, seperti lingkungan
eksternal, keselamatan kerja, dan keamanan produk.
3|Page
V. JENIS – JENIS PENDANAAN
Pendanaan atau juga sering dikatakan pembelanjaan bagi perusahaan dapat
dikelompokkan menjadi yaitu :
Pendanaan menurut usaha
Pendanaan menurut usaha yang dilakukan pihak manajemen dibagi menajdi
dua yaitu :
- Pembelanjaan pasif
Yaitu usaha – usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan
dana baik dari dalam maupun dari luar perusahaan.
- Pembelanjaan aktif
Yaitu usaha – usaha menggunakan dana, baik didalam maupun diluar.
Pendanaan atau pembelanjaan menurut dana yang tersedia
- Pembelanjaan berlebihan ( Surplus Financing)
Apabila dana yang didapat lebih besar dari dana yang dibutuhkan
- Pembelanjaan yang kurang ( Deficit financing)
Apabila dana yang didapat lebih kecil dari dana yang dibutuhkan
- Pembelanjaan Normal ( Normal Financing)
Apabila dana yang didapat sama besarnya dengan dana yang dibutuhkan.
4|Page
BAB III
SIMPULAN
KESIMPULAN
5|Page
DAFTAR PUSTAKA
6|Page