Anda di halaman 1dari 24

11

BAB II. ANALISIS SUMBER & PENGGUNAAN DANA

A. PENDAHULUAN.

laporan keuangan adalah laporan berupa dua daftar yang disusun


pada akhir periode tertentu dari suatu perusahaan. Kedua daftar tersebut
adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan, dan daftar pendapatan
atau daftar rugi laba. Laporan keuangan perlu dibuat oleh perusahaan
besar maupun kecil agar dapat diketahui kekayaan, serta laba atau rugi
yang diperoleh perusahaan tersebut sesuai dengan rencana atau tidak.
Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk
memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-
hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.
Pada saat ini laporan keuangan juga sangat penting untuk
mengambil suatu keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan antara
lain pemilik perusahaan, manajer yang bersangkutan, para kreditur dan
bank, investor, dan pemerintah. Juga untuk menilai atau menentukan
posisi keuangan pada saat diperlukan.
Menganalisis laporan keuangan berarti menggali lebih banyak
informasi yang dikandung suatu laporan keuangan. Laporan keuangan
adalah media informasi yang merangkum semua aktivitas perusahaan.
Jika informasi ini disajikan dengan benar, informasi tersebut sangat
berguna bagi siapa saja dalam mengambil keputusan tentang perusahaan
yang dilaporkan tersebut.
Bagi analis laporan keuangan, salah satu alat yang penting dalam
menjalankan dan melaksanakan fungsinya dan diperoleh dari proses
berjalannya sistem akuntansi.
Akuntansi atau akunting adalah ” merupakan bahasa bisnis yang
dapat memberikan informasi tentang kondisi bisnis dan hasul usahanya
pada suatu waktu atau periode tertentu”.
Melalui media sistem akuntansi semua transaksi yang dilakukan
perusahaan dapat dicatat dalam buku perusahaan dan ermuara ke
laporan akuntansi yang disebut juga laporan keuangan Akuntansi.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan, tujuan laporan keuangan
adalah sebagai berikut :
1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja
serta perubahan posisi keuangan perusahaan yang dapat bermanfaat
bagi sejumlah pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi.

Budhi Suparningsih – Manajemen Keuangan


12

2. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh


sebagian besar pemakanya, yang secara umum menggambarkan
pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu.
3. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen
atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya.

B. PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN PADA LAPORAN


KEUANGAN.

1. Pemilik Perusahaan
Pemilik perusahaan sangat berkepentingan terhadap keuangan
perusahaan, terutama untuk perusahaan yang dipimpinnya diserahkan
kepada orang lain untuk mengelolanya, karena dengan laporan
keuangan tersebut, pemilik perusahaan akan menilai sukses tidaknya
manajer dalam memimpin perusahaannya. Biasanya dinilai dan diukur
dengan laba atau keuntungan yang diperoleh perusahaan.
2. Manajer yang Bersangkutan
Dengan mengetahui posisi keuangan perusahaan pada periode yang
baru lalu, maka akan dapat disusun suatu rencana kegiatan dimasa
yang akan datang.
3. Para Kreditur dan Bank
Sebelum mengambil suatu keputusan untuk memberi atau menolak
permintaan kredit dari suatu perusahaan perlu mengetahui terlebih
dahulu laporan keuangan perusahaan tersebut.
4. Investor
Para investor sangat berkepentingan atau memerlukan laporan
keuangan perusahaan dimana mereka menanamkan modalnya.
Mereka ini berkepentingan terhadap prospek keuntungan dimasa yang
akan datang.
5. Pemerintah
Pemerintah memerlukan laporan keuangan untuk dapat menentukan
besarnya pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan, juga bagi Biro
Pusat Statistik (BPS), Dinas Perindustrian dan Perdagangan
memerlukan laporan keuangan.

Sedangkan menurut Sofyan Syafri Harahap (2006 : 105), media yang


dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan perusahaan adalah laporan
keuangan. Laporan keuangan adalah hasil akhir proses akuntansi. Setiap
transaksi yang dapat diukur dengan nilai uang, dicatat dan diolah
sedemikian rupa. Laporan akhir pun disajikan dalam nilai uang.
Transaksi yang tidak dapat dicatat dengan nilai uang, tidak akan
terlihat dalam laporan keuangan. Karena itu, hal-hal yang belum terjadi

Budhi Suparningsih – Manajemen Keuangan


13

dan masih berupa potensi, tidak tercatat dalam laporan keuangan.


Dengan demikian laporan keuangan merupakan informasi historis.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan,

C. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN :

1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja


serta perubahan posisi keuangan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh
sebagian besar pemakainya, yang secara umum menggambarkan
pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu.
3. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen
atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya.

D. KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN :

Pada umumnya laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan


rugi/laba, dan laporan keuangan lainnya. Di dalam akuntansi tempat
untuk mencatat suatu transaksi dikenal dengan nama rekening atau
disebut juga dengan perkiraan atau buku besar. Pada kajian ini, peneliti
mengelompokkan rekening ke dalam 2 kelompok yaitu rekening riil
(neraca) dan rekening nominal (rugi/laba). Disini peneliti menganalisis
laporan keuangan dari neraca dan laporan rugi/laba.

1. NERACA (rekening riil).

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2006 : 107) neraca merupakan


laporan yang memberikan informasi mengenai aktiva, kewajiban-
kewajiban serta modal perusahaan pada suatu periode tertentu.
Angka-angka yang ada dalam neraca memberikan informasi yang
sangat banyak mengenai keputusan yang telah diambil oleh
perusahaan. Informasi tersebut dapat bersifat operasional atau
strategis, baik kebijakan modal kerja, investasi, maupun kebijakan
struktur permodalan yang telah diambil oleh perusahaan.
Secara garis besar neraca memberikan informasi mengenai sumber
dan penggunaan dana perusahaan. Sisi sebelah kiri neraca (aktiva)
merupakan sisi penggunaan dana perusahaan, yakni berupa kebijakan
investasi, baik investasi jangka panjang, maupun investasi jangka
pendek yang dilakukan perusahaan selama periode tertentu.
Sedangkan sisi sebelah kanan (pasiva) menunjukkan sumber dana

Budhi Suparningsih – Manajemen Keuangan


14

untuk membiayai investasi tersebut, baik sumber dana jangka panjang,


maupun sumber dana jangka pendek.

Pos-pos pada neraca disusun mulai dari yang paling likuid, mudah
dicairkan menjadi uang tunai sampai yang paling tidak likuid.
Pada neraca dibagi menjadi dua sisi yaitu sebelah kiri mencakup
rekening-rekening aktiva dan sebelah kanan mencakup kewajiban-
kewajiban dan modal sendiri atau modal saham.

1.1. AKTIVA

Aktiva adalah sumber-sumber ekonomi yang dimiliki


perusahaan yang biasa dinyatakan dalam satuan uang atau dengan
kata lain aktiva merupakan sarana yang dimiliki oleh perusahaan
dalam menjalankan kegiatan usaha.
Pengertian lain dari aktiva adalah kekayaan perusahaan yang
berwujud dan termasuk pengeluaran-pengeluaran yang belum
dialokasikan (deffered charges) atau biaya yang masih harus
dialokasikan pada penghasilan yang akan datang serta aktiva tidak
berwujud lainnya (intangible assets) misalnya goodwill, hak paten, dan
lainnya.
Aktiva terdiri dari :

AKTIVA LANCAR.

Adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan


untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau
dikonsumer dalam periode perikutnya (paling lama satu tahun atau
dalam perputaran kegiatan peruahaan yang normal).
 Kas atau uang tunai, dapat digunakan untuk membiayai operasi
perusahaan, uang tunai ini sudah ditentukan penggunaannya dan
yang termasuk dalam kas adalah cheque yang diterima dari pada
pelanggan dan simpanan perusahaan yang ada di Bank.
 Investasi jangka pendek (surat berharga) atau Marketable
Securities yang sifatnya sementara dengan maksud untuk
memanfaatkan uang kas yang sementara belum dibutuhkan dalam
operasi perusahaan.
 Piutang Wesel, adalah tagihan perusahaan pada pihak lain yang
dinyatakan dalam suatu wesel atau perjanjian yang diatur dalam
undang-undang.
 Piutang Dagang, adalah tagihan kepada pihak lain sebagai
akibat penjualan barang secara kredit.

Budhi Suparningsih – Manajemen Keuangan


15

 Piutang lainnya, biasanya disajikan dalam neraca sebesar nilai


realisasinya yaitu nilai nominal piutang dikurangi dengan
cadangan kerugian piutang (taksiran piutang tidak tertagih),

 Persediaan, semua barang yang diperdagangkan yang sampai


tanggal neraca masih digudang belum laku terjual (untuk
perusahaan Dagang), sedangkan perusahaan manufaktur
persediaan meliputi Persediaan Bahan
Mentah, Persediaan Barang Dalam Proses dan Persediaan Barang
Jadi.
 Piutang penghasilan atau penghasilan yang masih harus
diterima, adalah penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan
tetapi belum diterima pembayarannya, sehingga merupakan
tagihan.
 Persekot atau Biaya yang Dibayar Dimuka, adalah
pengeluaran untuk memperoleh jasa/prestasi dari pihak lain, tetapi
pengeluaran itu belum menjadi biaya atau jasa/prestasi pihak lain
dan belum dinikmati oleh perusahaan pada periode ini melainkan
pada periode berikutnya.

AKTIVA TIDAK LANCAR

Adalah aktiva yang mempunyai umur ekonomis atau


kegunaan relatif permanen atau jangka panjang dan tidak akan habis
dalam satu kali perputaran operasi perusahaan.
Investasi Jangka Panjang, dapat berupa saham, obligasi dari
perusahaan lain, aktiva tetap yang tidak ada hubungannya dengan
usaha perusahaan atau dana-dana yang sudah mempunyai tujuan
tertentu. Penyajian dalam neraca adalah sebesar cost atau harga
perolehan dari investasi tersebut yang meliputi harga beli, komisi
perantara, pajak dan pengeluaran-pengeluaran lain sehubungan
dengan pembelian aktiva tersebut.

 Aktiva Tetap, adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang


nampak konkrit dan harus digunakan dalam operasi perusahaan
yang bersifat permanen, meliputi tanah, bangunan, mesin,
investaris lain, kendaraan dan lainnya.
 Aktiva Tetap Tidak Berwujud (Intangible Fixed Assets), adalah
kekayaan perusahaan yang secara fisik tidak nampak, tetapi
merupakan suatu hak yang mempunyai nilai dan dimiliki oleh
prusahaan untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan, meliputi
Hak cipta, Merk Dagang, Biaya pendirian perusahaan, Lisensi,
Goodwill dan sebagainya.

Budhi Suparningsih – Manajemen Keuangan


16

 Beban Yang Ditangguhkan (Deferred charges) adalah adanya


pengeluaran atau biaya yang mempunyai manfaat jangka panjang
atau suatu pengeluaran yang akan dibebankan juga pada periode-
periode berikutnya, meliputi biaya pemasaran, bunga obligasi,
biaya pembukaan perusahaan, biaya penelitian dan lainnya.

 Aktiva lain-lain, adalah kekayaan yang tidak dapat atau belum


dapat dimasukkan dalam klasifikasi sebelumnya seperti, gedung
dalam proses, tanah dalam penyelesaian, piutang jangka panjang
dan lainnya.

1.2. PASIVA
Pasiva merupakan sumber-sumber yang dimiliki oleh
perusahaan untuk menjalankan usahanya berbentuk hutang. Dengan
kata lain, pasiva merupakan tagihan para kreditur kepada perusahaan.
Bagian-bagian dari pos-pos kewajiban yaitu
Pengertian lain dari pasiva adalah semua kewajiban keuangan
perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang
ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari
kreditor.
Hutang atau kewajiban dibedakan kedalam hutang lancar
(hutang jangka pendek) dan hutang jangka panjang.

HUTANG LANCAR (Hutang Jangka Pendek)


adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu
pembayarannya (jatuh temponya) umumnya kurang dari satu tahun
sejak tanggal neraca, meliputi :
 Hutang Dagang, adalah hutang yang timbul karena adanya
pembelian barang secara kredit.
 Hutang Wesel, adalah hutang yang disertai dengan janji tertulis
untuk melakukan pembayaran sejumlah tertentu pada waktu
tertentu dimasa yang akan datang.
 Hutang Pajak, adalah beban pajak perusahaan maupun pajak
pendapatan karyawan yang belum disetorkan ke kas negara.
 Biaya Yang Masih Harus Dibayar, adalah biaya yang sudah
terjadi tetapi belum dilakukan pembayarannya.
 Hutang Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo, adalah sebagian
(seluruh) hutang jangka panjang yang sudah menjadi hutang jangka
pendek karena harus segera dilakukan pembayarannya.
 Penghasilan Yang Diterima Dimuka (Deferred Revenue), adalah
penerimaan uang untuk penjualan barang/jasa yang belum
direalisir.

Budhi Suparningsih – Manajemen Keuangan


17

HUTANG JANGKA PANJANG


adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu
pembayarannya (jatuh temponya) lebih dari satu tahun sejak tanggal
neraca, meliputi :
 Hutang Obligasi, adalah surat tanda berhutang kepada pemilik
obligasi.
 Hutang Hipotek, adalah hutang yang dijamin dengan aktiva
tetap tertentu. Atau ada juga pinjaman melalui kredit Bank.

EQUITY (Modal Sendiri)

Modal adalah sumber dana perusahaan yang berasal dari


pemilik perusahaan yang merupakan hutang perusahaan terhadap
pemilik. Sedangkan modal sendiri pada dasarnya adalah modal yang
berasal dari pemilik perusahaan dan yang tertanam di dalam
perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya. Oleh karena itu
modal sendiri ditinjau dari sudut likuiditas merupakan “dana jangka
panjang yang tidak tertentu waktunya”.
Modal sendiri selain berasal dari luar perusahaan dapat juga
berasal dari dalam perusahaan sendiri, yaitu modal yang dihasilkan
atau dibentuk sendiri di dalam perusahaan. Modal sendiri yang berasal
dari “sumber intern” ialah dalam bentuknya “keuntungan yang
dihasilkan perusahaan” adapun modal yang berasal dari “sumber
ekstern” ialah modal yang berasal dari pemilik perusahaan, misalnya
dari Laba Ditahan, yaitu keuntungan yang diperoleh oleh suatu
perusahaan dapat sebagian dibayarkan sebagai deviden dan sebagian
ditahan oleh perusahaan. apabila penahanan keuntungan tersebut
sudah dengan tujuan tertentu.
Lalu ada juga yang disebut dengan modal kerja. Modal kerja
adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat
pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia untuk membiayai
kegiatan operasi perusahaan sehari-hari. Menurut J. Fred Weston dan
Eugene F. Brigham (2000 : 119)
“Modal kerja adalah investasi perusahaan didalam aktiva
jangka pendek seperti kas, sekuritas (surat-surat berharga), piutang
dagang, dan persediaan”.
Definisi yang dikemukakan oleh Agnes Sawir (2005 : 32) juga
tidak jauh berbeda dari definisi di atas, yaitu :
“Modal kerja adalah investasi perusahaan dalam aktiva jangka
pendek atau lancar, termasuk didalamnya kas, sekuritas, piutang,
persediaan, biaya dibayar di muka lalu dikurangi dengan hutang
lancar”.

Budhi Suparningsih – Manajemen Keuangan


18

Kedua definisi di atas, menunjukkan bahwa modal kerja


adalah jumlah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan.
Sumber-sumber modal kerja yang akan menambah modal
kerja adalah:
 Adanya kenaikan sektor modal, baik yang berasal dari modal
maupun penambahan modal saham.
 Ada pengurangan atau penurunan aktiva tetap karena adanya
penjualan aktiva tetap maupun melalui proses depresiasi.
 Ada penambahan hutang jangka panjang, baik dalam bentuk
obligasi atau hutang jangka panjang lainnya.

2. LAPORAN LABA RUGI (rekening nominal)

Laporan Rugi/Laba merupakan laporan mengenai pendapatan,


biaya-biaya dan laba perusahaan selama periode tertentu. Biasanya
laporan ini disusun dengan dua pendekatan, yakni pendekatan kontribusi
dan pendekatan fungsional. Pendekatan kontribusi membagi biaya-biaya
ke dalam dua sifat pokok, yakni biaya variabel dan biaya tetap.
Pendekatan ini biasanya dipergunakan dalam pengambilan keputusan
manajemen berkenaan dengan perencanaan biaya, volume dan laba.
Laporan rugi laba yang disusun dengan pendekatan fungsional
memberikan informasi mengenai biaya-biaya yang dikeluarkan oleh setiap
fungsi utama dalam perusahaan.
Menurut Dra. Inge Barlian (2003 : 37) laporan rugi laba adalah
laporan yang menggambarkan keberhasilan atau kegagalan operasi
perusahaan yang diukur dengan membandingkan antara pendapatan
perusahaan dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
pendapatan tersebut.

2.1. PENDAPATAN / PENGHASILAN.

Pendapatan adalah aliran penerimaan kas atau harta lain


yang diterima dari konsumen sebagai hasil penjualan barang atau
pemberian jasa yang mengakibatkan bertambahnya modal. Jenis-jenis
pendapatan atau penghasilan dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
 Pendapatan atau Penghasilan Usaha
Pendapatan atau penghasilan usaha adalah pendapatan atau
penghasilan yang berasal dari kegiatan pokok perusahaan, seperti
penjualan barang dan jasa. Sedangkan yang termasuk dalam
pendapatan usaha antara lain : penjualan tunai, penjualan kredit,
dan penjualan jasa.
 Pendapatan atau Penghasilan diluar Usaha

Budhi Suparningsih – Manajemen Keuangan


19

Adalah pendapatan atau penghasilan yang berasal dari kegiatan


pokok perusahaan. Yang termasuk dalam pendapatan ini yaitu :
pendapatan sewa, pendapatan bunga.

2.2. BIAYA / BEBAN.

Biaya merupakan pengorbanan dalam bentuk barang atau


jasa yang ditujukan untuk memperoleh penghasilan dan
mengakibatkan berkurangnya modal penggolongan biaya dibedakan
menjadi dua yaitu :

 Biaya Usaha
Biaya usaha adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh penghasilan usaha. Yang termasuk dalam biaya ini
antara lain : biaya gaji pegawai, biaya iklan, atau pemasaran,
biaya asuransi.
 Biaya di Luar Usaha
Biaya di luar usaha merupakan biaya yang dikeluarkan di luar
kegiatan perusahaan. Yang termasuk dalam biaya ini antara lain :
biaya bunga, biaya sewa.

E. LAPORAN PERUBAHAN DANA (FUNDS STATEMENT)

Laporan perubahan dana atau analisa sumber dan penggunaan


dana dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana dana diperoleh dan
dana tersebut digunakan.
Analisa ini merupakan alat financial yang sangat penting bagi
financial manager dan pihak-pihak yang berkepentingan, misalnya bank
dalam menilai permintaan kredit yang diajukan kepadanya, karena
dengan melihat laporan tersebut bank akan mengetahui bagaimana
perusahaan menggunakan dana yang dimiliki.
Terdapat beberapa istilah yang dipergunakan untuk laporan semacam ini
antara lain :
 Laporan sumber dan penggunaan dana (Statement of source and
application of funds)
 Laporan perubahan dana ( Funds statement )
 Laporan sumber-sumber yang tersedia dan terpakai/digunakan
(Statement of resource provided in working capital )
 Laporan perubahan modal kerja (Statemant of changes in working
capital)
 Laporan perubahan posisi keuangan ( Statement of changes in
financial position )

Budhi Suparningsih – Manajemen Keuangan


20

Istilah yang sering kali dipakai untuk memudahkan dalam


pembahasan laporan tersebut adalah “Laporan Perubahan Dana/Funds
Statement”, tetapi pada umumnya dianjurkan untuk memakai istilah
“Laporan Perubahan Posisi Keuangan/Statement Of Changes In Financial
Position”.
Dalam laporan sumber dan penggunaan dana sering terdapat
perbedaan pendapat tentang pengertian Dana/Funds tersebut.
Pengertian yang pertama dana diartikan sama dengan ”Kas”
dengan demikian maka laporan sumber dan penggunaan dana
menggambarkan suatu ringkasan mengenai sumber dan penggunaan
dana kas selama periode yang bersangkutan.
Pengertian yang kedua dana diartikan sama dengan “Modal
Kerja” baik modal kerja netto maupun modal kerja bruto, dengan
demikian maka laporan sumber dan penggunaan dana menggambarkan
suatu ringkasan sumber dan penggunaan modal kerja dan perubahan
unsur-unsur modal kerja tersebut selama periode yang bersangkutan.
Oleh karena itu dalam pelajaran ini akan dibahas mengenai
”analisis sumber dan penggunaan kas dan analisa sumber dan
penggunaan modal kerja”.

F. KONSEP DANA SEBAGAI KAS (Cash Concepte Of Funds).

Apabila konsep dana sebagai kas yang dipergunakan, maka


analisa lebih menekankan pada pergerakan uang kas.
Laporan perubahan kas (Cash Flow Statemant) atau laporan
sumber dan penggunaan kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas
selama satu periode dan memberikan alasan-alasan mengenai terjadinya
perubahan tersebut, dengan menunjukkan dari mana sumber
penerimaannya dan bagaimana dipergunakannya selama periode yang
bersangkutan. Jadi perbedaan antara sumber kas dengan pengeluaran kas
merupakan kenaikan dan penurunan kas yang terjadi selama periode
tersebut. Konsep ini khususnya berguna bagi manajemen dalam
menyusun anggaran kas dimasa yang akan datang.

Tahap-tahap penyusunan :

1. Penyusunan laporan perubahan neraca atas dasar dua neraca yang


membandingkan antara neraca tahun yang berjalan dan neraca tahun
yang terdahulu.
2. Mengalompokkan perubahan-perubahan tersebut dalam kelompok
yang memperbesar kas dan memperkecil kas.

Budhi Suparningsih – Manajemen Keuangan


21

3. Mengelompokkan elemen-elemen dalam laporan laba/rugi atau laba


yang ditahan kedalam kelompok yang memperbesar kas dan
memperkecil kas.
4. Mengkonsolidasikan informasi-informasi tersebut kedalam laporan
sumber dan penggunaan dana.

Sumber-sumber dana (Elemen yang memperbesar kas) :

1. Berkurangmya aktiva lancar selain kas.


 Berkurangnya piutang, berarti piutang tersebut telah dilunasi,
dengan diterimanya pelunasan hutang tersebut.
 Berkurangnya persediaan (inventory) karena penjualan tunai,
dengan penjualan tersebut berarti akan menambah uang kas.

2. Berkurangnya aktiva tetap.


 Berkurang aktiva tetap karena dijual merupakan penambahan
uang kas (sumber dana)
 Berkurangnya nilai aktiva tetap karena adanya depresiasi dalam
tahun yang bersangkutan juga merupakan sumber dana.
3. Bertambahnya setiap jenis hutang.
 Bertambahnya hutang baik jangka pendek maupun jangka
panjang dapat merupakan sumber kas.
 Bertambahnya hutang wesel, hutang dagang merupakan sumber
dana.
4. Bertambahnya modal.
 Penerbitan saham baru/emisi saham merupakan sumber dana
5. Keuntungan yang berasal dari operasi perusahaan.
 Keuntungan bersih (Earning After Tax) yang diperoleh dari
operasi perusahaan merupakan sumber dana untuk perusahaan.

Penggunaan Dana (Elemen-elemen yang memperkecil kas)

1. Bertambahnya aktiva lancar selain kas.


 Adanya pembelian perlengkapan kantor, pembelian barang
dagangan merupakan penggunaan dana.
2. Bertambahnya aktiva tetap.
 Pembelian mesin-mesin atau peralatan merupakan penggunaan
dana.
3. Berkurang hutang
 Berkurangnya hutang baik hutang jangka pendek maupun
hutang jangka panjang, yang terjadi karena adanya pelunasan
hutang tersebut merupakaan penggunaan dana.
4. Berkurangnya modal.

Budhi Suparningsih – Manajemen Keuangan


22

 Pengambilan kembali atau pengurangan modal oleh pemilik


perusahaan dapat mengurangi modal yang ditanam di
perusahaan. Hal ini merupakan penggunaan dana.
5. Adanya kerugian dalam perusahaan.
 Apabila terjadi kerugian dari operasi perusahaan dalam suatu
periode akuntansi dan kerugian tersebut ditutupi oleh
bertambahnya hutang atau berkurangnya aktiva. Hal ini
merupakan penggunaan dana.
6. Pembayaran deviden.
 Pembayaran deviden berasal dari keuntungan sesudah pajak
(Earning After Tax) yang merupakan penggunaan dana.

CONTOH SOAL :

Berikut ini akan disajikan contoh Laporan Sumber dan Penggunaan Kas
dari PT Nahlia dengan menggunakan Neraca perbandingan tahun 2017
dan 2018

 Selama tahun 2018 perusahaan memperoleh keuntungan bersih


sesudah pajak 98.000 pembayaran deviden sebesar 46.000

 Dengan melihat neraca perbandingan tahun 2017 dan 2018


dibawah ini maka dapat disusun analisa sumber dan penggunaan
dana (dalam arti kas).

Dengan melihat neraca perbandingan tahun 2017 dan 2018 maka


dapat disusun analisa sumber dan penggunaan dana (dalam arti kas).

Budhi Suparningsih – Manajemen Keuangan


23

LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS


PT. NAHLIA
31 Desember 2017- 2018 (‘000)

ASSETS 2017 2018 Increase


(Decrease
)
CASH 28.000 51.000 23.000
MARKETABLE SECURITIES 20.000 15.000 (5.000)
ACCOUNT RECEIVABLE 67.000 76.000 9.000
INVENTORY 150.000 120.000 (30.000)
LAND 60.000 100.000 40.000
BUILDING 100.000 100.000 -
ACC. DEPR-BUILDING (20.000) (30.000) (10.000)
EQUIPMENT 52.000 80.000 28.000
ACC.DEPR-EQUIPMENT (12.000) (20.000) (8.000)
TOTAL ASSETS 445.000 492.00 47.000
0
LIABILITIES
ACCOUNT PAYABLE 20.000 48.000
NOTES PAYABLE 8.000 68.000 2.000
DEVVIDENT PAYABLE 3.000 10.000 7.000
BONDS PAYABLE 146.000 10.000 (62.000)
TOTAL LIABILITIES 177.000 84.000 (5.000)
172.00
STOCKHOLDERS’EQUITY 0
COMMON STOCK 200.000 0
RETAINED EARNINGS 68.000 52.000

Budhi Suparningsih – Manajemen Keuangan


24

TOTAL STOCKHOLDERS’ EQUITY 268.000 200.000 (52.000)


TOTAL LIABILITIES & STOCK HOLDERS 445.000 120.000 47.000
EQUITY 320.00
0
492.00
0

PENYELESAIAN PT NAHLIA :

PT. NAHLIA
STATEMENT OF CHANGES IN FINANCIAL POSITION
(Laporan Perubahan Posisi Keuangan)
For The End Of Dec 31, 2018

SOURCES OF CASH / SUMBER KAS :

1. Net Income (E.A.T) 98.000


2. Penurunan Marketable Securities 5.000
3. Penurunan Inventory 30.000
4. Depreciation 18.000
5. Kenaikan Account Payable 48.000
6. Kenaikan Notes Payable 2.000 201.000

APPLICATION OF CASH / PENGGUNAAN KAS :

1. Kenaikan Account Receivable 9.000


2. Kenaikan Land 40.000
3. Kenaikan Equipment 28.000
4. Penurunan Bonds Payable 62.000
5. Pembayaran Deviden 39.000 178.000

Budhi Suparningsih – Manajemen Keuangan


25

Increase in Cash / Kenaikan Kas 23.000

Change in Cash Balance / Perubahan Saldo Kas :


Saldo per-31 Desember 2017 51.000
Saldo per-31 Desember 2018 28.000
Increase in Cash / Kenaikan Kas 23.000

Keterangan :
*) Pembayaran deviden
Diumumkan pada tahun 2018 akan membagi
deviden sebesar 46.000
Hutang deviden tahun 2018 dalam neraca 10.000
Deviden yang dibayarkan 36.000
Pembayaran deviden tahun 2017 (dibayar tahun 2018) 3.000
Total pembayaran deviden selama tahun 2018 39.000

*) Net Income (After Tax ) 98.000


Deviden yang diumumkan untuk tahun 2018 (46.000)
Retained Earning (Neraca) 52.000

G. KONSEP DANA SEBAGAI MODAL KERJA


(Woking Capital Concepte Of Funds).

Modal kerja dalam arti netto adalah kelebihan aktiva lancar


(current assets) diatas hutang lancar (currents liabilities). Modal kerja
dalam arti bruto (gross working capital) adalah jumlah aktiva lancar saja
(total current assets). Analisa sumber dan penggunaan modal kerja
sangat penting bagi pihak intern maupun pihak ekstern perusahaan,
karena menunjukkan margin of safety / tingkat keamanan bagi kreditur
jangka pendek. Modal kerja cukup sangat penting bagi perusahaan dalam
menjalankan operasi usahanya, karena dengan modal kerja yang cukup
tersebut dapat memungkinkan bagi perusahaan untuk beroprasi
seekonomis mungkin sehingga tidak mengalami kesulitan atau adanya
krisis keuangan. Kekurangan modal kerja dapat menyababkan kegagalan
suatu perusahaan karena perusahaan akan mengalami kekurangan dana
dalam menjalankan operasi perusahaan.
Akan tetapi kelebihan modal kerja juga menunjukkan adanya
kelebihan dana yang tidak produktif. Hal ini akan menimbulkan kerugian
bagi perusahaan karena kesempatan untuk memperoleh keuntungan
telah disia-siakan.
Modal kerja cukup memang sangat dibutuhkan oleh perusahaan,
tetapi berapa modal kerja yang dianggap cukup tersebut?, untuk

Budhi Suparningsih – Manajemen Keuangan


26

menentukan modal kerja yang cukup bukanlah hal yang mudah, karena
modal kerja yang cukup tergantung atau dipengaruhi oleh banyak factor,
antara lain:
1. Sifat atau tipe dari perusahaan :
Modal kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan jasa relative lebih
rendah apabila dibandingkan dengan kebutuhan modal kerja bagi
perusahaan industri.
Perusahaan jasa pada umumnya lebih mudah diketahui dengan
cepat berapa jumlah penerimaannya, dan biasanya tidak terlalu
membutuhkan investasi yang cukup besar, sedangkan perusahaan
industri, biasanya membutuhkan investasi yang cukup besar dalam
aktiva lancarnya agar tidak mengalami kesulitan dalam
menjalankan operasi usahanya.
2. Syarat penjualan barang :
Apabila kredit yang diberikan perusahaan semakin ringan maka
dapat menyebabkan kebutuhan modal kerja yang besar, karena
modal kerja bamyak tertanam dalam piutang dan mempunyai resiko
tidak tertagih.
Oleh karena itu untuk memperkecil modal kerja yang tertanam
dalam piutang sebaiknya perusahaan memberikan potongan
penjualan kepada pembeli.

3. Tingkat perputaran persediaan :


Tingkat perputaran inventory / persediaan menunjukkan perputaran
persediaan dalam arti dibeli dan dijual kembali. Perputaran semakin
tinggi maka semakin kecil modal yang dibutuhkan, tetapi sebaliknya
semakin lama perputaran persediaan tersebut semakin besar modal
kerja yang dibutuhkan.
4. Syarat pembelian bahan baku / barang dagangan :
Apabila syarat kredit yang diterima pada waktu pembelian bahan
baku / barang dagangan menguntungkan, maka kebutuhan modal
kerja semakin kecil, demikian pula sebaliknya, aoabila syarat kredit
yang diterima harus diterima dalam wakyu pendek, maka
kebutuhan modal kerrja akan besar.

Disamping faktor-faktor tesebut diatas, masih banyak lagi faktor yang


mempengaruhi kebutuhan modal kerja, misalnya waktu yang
dibutuhkan dalam memproduksi barang atau memperoleh barang
dagangan yang akan dijual atau tingkat perputaran piutang dll.

Modal kerja tidak akan naik atau turun karena :

a. Transaksi yang mempengaruhi harta lancar (Current Assets)

Budhi Suparningsih – Manajemen Keuangan


27

Contoh :
Sebelum Transaksi

Cash 20.000 Account Payable 30.000


Account Receivable 10.000 Notes Payable 5.000
Invenory 50.000 35.000
Modal Kerja 45.000
80.000 80.000

Pembelian surat-surat berharga dengan uang kas 5.000

Cash 15.000 Account Payable 30.000


Marketable Securities 5.000 Notes Payable 5.000
Account Recaivable 10.000
35.000
Inventory Modal Kerja 45.000
80.000 80.000

Pembelian barang (inventory) dengan tunai 2.000

Cash 13.000 Account Payable 30.000


Marketable Securities 5.000 Notes Payable 5.000
Account Receivable 10.000 35.000
Inventory 52.000 Modal Kerja 45.000
80.000 80.000

Penjualan barang dagangan dengan kredit 10.000

Cash 13.000 Account Payable 30.000


Marketable Securities 5.000 Notes Payable 5.000

Account Receivable 20.000 35.000


Inventory 42.000 Modal Kerja 45.000
80.000 80.000

Budhi Suparningsih – Manajemen Keuangan


28

b. Transaksi yang mempengaruhi harta lancar (Current Assets)


dan hutang jangka pendek (Current Liabilities)

Pembayaran Notes Payable dengan kas 3.000

Cash 10.000 Account Payable 30.000


Market Securities 5.000 Notes Payable 2.000
Account Receivable 20.000 32.000
Inventory 42.000 Modal Kerja 45.000
77.000 77.000

Pembayaran Account Payable 5.000

Cash 5.000 Account Payable 25.000


Market Securities 5.000 Notes Payable 2.000
Account Receivable 20.000 27.000
Inventory 42.000 Modal Kerja 45.000
72.000 72.000

c. Transaksi yang hanya mempengaruhi hutang jangka pendek


(Current Liabilities).

Penerbitan hutang wesel (N/P) dari hutang dagang (A/P)


10.000

Cash 5.000 Account Payable 15.000


Marketable Securities 5.000 Notes Payable 12.000
Account Receivable 20.000 27.000
Inventory 42.000 Modal Kerja 45.000
72.000 72.000

Tahap-tahap penyusunan laporan perubahan modal kerja :

1. Menyusun laporan perubahan neraca atas dasar dua neraca yang


diperbandingkan antara neraca tahun berjalan dengan neraca tahun
terdahulu (comparative balance sheet).

Budhi Suparningsih – Manajemen Keuangan


29

2. Menyusun laporan perubahan modal kerja yang berasal dari current


assets (aktiva lancar) dan current liabilities (hutang lancar), dimana
current assets dan current liabilities tersebut disebut dengan
current account. Penyusunan ini akan menghasilkan kenaikan atau
penurunan modal kerja.
**) C.A > C.L Kenaikan modal kerja
C.A < C.L Penurunan modal kerja

3. Mengelompokkan perubahan-perubahan dalam aktiva tidak lancar /


investasi jangka panjang (aktiva tetap) + hutang tidak lancar
(hutang jangka panjang) + modal.
Aktiva tidak lancar, hutang tidak lancar dan modal disebut dengan
Non Current Account.
Pengelompokkan ini akan menghasilkan sumber dan penggunaan
modal kerja.
a. Sumber dana (Cash Inflow) diklasifikasikan menurut sumbernya
dan membentuk bagian pertama dari laporan perubahan modal
kerja.
b. Pernggunaan dana (Cash Outflow) diklasifikasikan menurut
penggunaannya dan membentuk bagian kedua dari laporan
perubahan modal kerja.
c. Apabila sumber dana melebihi penggunaan dana maka kelebihan
sumber dana tersebut merupakan jumlah kenaikan modal kerja
akan tetapi sumber dana lebih kecil dari penggunaan dana maka
kelebihan tersebut merupakan jumlah perubahan modal kerja.
4. Untuk memudahkan penyusunan Laporan perubahan modal kerja
tersebut dapat disusun work sheet perubahan modal kerja.

Sumber-Sumber Modal Kerja


1. Penurunan harta tidak lancar (Non Current Assets).
 Penjualan aktiva tetap (bangunan, equipment) atau penjualan
investasi jangka panjang (hak patent) akan menghasilkan
sumber modal kerja.
2. Kenaikan hutang tidak lancar (Non Current Assets).
 Penerbitan obligasi (Bonds Payment) atau hutang hipotik
(Morgage Notes Payable) merupakan sumber modal kerja.
 Konsekuensi penerbitan obligasi atau hutang hipotik adalah
harus membayar hurang tetap, jadi harus disesuaikan dengan
kebutuhan perusahaan. Karena apabila pinjaman tersebut
melebihi keburuhan akan menyebabkan kelebihan aktiva lancar
dan pembayaran bunga yang besar.
3. Kenaikan modal (Stockholder’s Equity).

Budhi Suparningsih – Manajemen Keuangan


30

 Penerbitan saham baru / emisi saham atau meminta kepada para


pemegang saham untuk menambah modalnya, merupakan
sumber modal kerja.
4. Keuntungan yang berasal dari operasi perusahaan.
 Keuntungan bersih (Earning After Tax) yang tampak dalam
laporan Laba/Rugi menunjukkan sumber modal kerja yang
berasal dari operasi perusahaan.

Penggunaan Modal Kerja


1. Kenaikan harta tidak lancar (Non Current Assets)
 Pembelian aktiva tetap (tanah, bangunan, equipment) dan
investasi jangka panjang (hak paten) meruoakan penggunaan
modal kerja.

2. Penurunan hutang tidak lancar (Non Current Liabilities).


 Peluasan hutang obligasi (Notes Payable) atau hutang hipotik
(Morgages Notes Payable) merupakan penggunaan modal kerja.

3. Penurunan modal pemegang saham (Stockholder’s Equity)


 Pengambilan kembali / pengurangan modal oleh pemilik
perusahaan atau penggunaan untuk pelunasan saham preferen
merupakan penggunaan modal kerja.

4. Kerugian yang berasal dari operasi perusahaan.


 Kerugian yang terjadi dari operasi perusahaan merupakan
penggunaan modal kerja.

Berikut ini akan disajikan contoh perhitungan Laporan Sumber dan


penggunaan Modal kerja dari PT AZAHRA dengan menggunakan
perbandingan Neraca tahun 2017 dan 2018. Dalam contoh soal ini
tidak diketahui data mengenai pembayaran Deviden dan Laba yang
diperoleh pada tahun 2018, sehingga selisih Retained Earning tahun
2017 dan 2018 dianggap sebagai Laba yang diperoleh dari hasil
perusahaan.

PT. AZAHRA
STATEMENT OF BALANCE SHEET CHANGES
(LAPORAN PERUBAHAN NERACA)
DECEMBER, 31, 2017- 2018

ASSETS 2017 2018 INCREASE


(DECREASE
)

Budhi Suparningsih – Manajemen Keuangan


31

Cash 90.000 150.000 60.000


Marketable Securities 45.000 50.000 5.000
Account Receivable 80.000 30.000 (50.000)
Notes Receivable 40.000 50.000 10.000
Inventory 150.000 120.000 (30.000)
Office Supplies 20.000 40.000 20.000
Land 200.000 200.000 --
Building 160.000 205.000 45.000
Acc. Depr.-Building (32.000) (39.000) (7.000)
Equipment 50.000 70.000 20.00
Acc. Depr.-Equipment (20.000) (28.000) 0
(8.000)
Total Assets
783.000 848.00 65.000
Liabilities 0
Account Payable
Notes Payable 75.000 50.000 (25.000)
Dividen Payable 35.000 10.000 (25.000)
Bonds Payable 5.000 15.000 10.000
170.00 130.00 (40.000)
Total Liabities 0 0
Stockholder’s Equity
Common Stock 285.000 205.000 (80.000)
Retained Earnings
360.000 60.000
300.000 283.000 85.000
Total Stockholder’s Equity
198.000

498.000 643.000 145.000

TOTAL LIABILITIES + 783.000 848.000 65.000


EQUITY

LAPORAN PERUBAHAN MODAL KERJA

KETERANGAN 2017 2018 MODAL KERJA


KENAIKAN PENURUNA
N

Budhi Suparningsih – Manajemen Keuangan


32

Cash 90.000 150.000 60.000


Marketable 45.000 50.000 5.000
Securities 80.000 30.000 50.000
Account Receivable 40.000 50.000 10.000
Notes Receivable 150.000 120.000 30.000
Inventory 20.000 40.000 20.000
Office Supplies 75.000 50.000 25.000
Account Payable 35.000 10.000 25.000
Notes Payable 5.000 15.000 10.000
Deviden Payable
145.000 90.000
Increase In Eorking Capital 55.000
145.000 145.000
(Kenaikan Modal Kerja)

Keterangan :
 Total Depresiasi = 7.000 + 8.000 = 15.000
 Laba yang diperoleh tahun 2018. diasumsikan selisih dari Retained
Earning tahun 2017 dan 2018 yaitu sebesar = 283.000 – 198.000 =
85.000

LAPORAN PERUBAHAN POSISI KEUANGAN - Tahun 2018

Sources of W.C / Sumber Modal Kerja :

Budhi Suparningsih – Manajemen Keuangan


33

Net Income 85.000


Depreciation 15.000
100.000
Penambahan Modal 60.000
Total Sumber Modal Kerja 160.000
Application of W.C / Penggunaan Modal Kerja :
Pembelian Equipment 20.000
Pembangunan Gedung / Building 45.000
Pelunasan Obligasi / Bonds Payable 40.000
Total Penggunaan Modal Kerja
105.000
Increase in Working Capital (Kenaikan Modal Kerja) 55.000

 Laporan Perubahan Modal Kerja hanya berasal dari Aktiva Lancar


dan Hutang Lancar saja.

 Laporan Perubahan Posisi Keuangan berasal dari Aktiva Tidak


Lancar, hutang jangka panjang dan Modal sendiri (equity)

Budhi Suparningsih – Manajemen Keuangan


Budhi Suparningsih – Manajemen Keuangan

Anda mungkin juga menyukai