Jika harga suatu barang semakin murah, maka permintaan terhadap barang itu bertambah. Begitu
juga sebaliknya.
Contoh dari faktor yang Mempengaruhi permintaan ini adalah ketika sebuah produsen alat
pembersih rumah menjual sebuah penyedot debu otomatis dengan spesifikasi yang belum ada di
pasaran. Alat penyedot debu ini dijual dengan harga tinggi. Permintaan belum tentu akan tinggi
hanya karena alat ini memiliki spesifikasi unik, tetapi pasar akan melihat efisiensi produk terhadap
transaksi. Di sisi lain , penawaran terhadap produk alat pembersih rumah ini akan meningkat
seiring efisiensi dan relevansi harganya di pasaran setelah adanya penyesuaian harga nantinya.
Harga barang lain juga dapat mempengaruhi permintaan akan suatu barang, tetapi kedua macam
barang tersebut mempunyal keterkaitan. Keterkaitan dua macam barang dapat bersifat substitusi
(pengganti) dan bersifat komplemen (penggenap). Suatu barang menjadi substitusi barang lain
bila terpenuhi paling tidak salah satu syarat dari dua syarat: memiliki fungsi yang sama dan atau
kandungan yang sama
Keberadaan produk barang atau jasa substitusi (pengganti) atau komplementer (pelengkap)
dalam kondisi tertentu akan berpengaruh terhadap permintaan dan penawaran suatu produk.
Terlebih ketika terjadi selisih harga antara produk substitusi terhadap produk tertentu dan juga
produk komplementernya. Hal ini akan mendorong konsumen untuk lebih rasional dalam memilih
produk di pasaran.
Apabila suatu produk mengalami kenaikan sedangkan harga produk substitusinya stabil atau
justru turun, maka bisa dipastikan bahwa permintaan pasar terhadap produk tersebut akan turun.
Sebaliknya, jika harga produk substitusinya naik, maka kemungkinan besar konsumen akan
memilih produk tersebut.
Contohnya adalah ketika harga sepeda motor mengalami penurunan harga karena pandemi,
sedangkan sepeda pancal mengalami peningkatan harga karena kepopulerannya, maka bukan
tidak mungkin permintaan terhadap sepeda motor justru akan tinggi dengan rasionalitas nilai
investasi yang lebih tinggi pula.
Sedangkan untuk barang komplementer sifatnya adalah pelengkap produk utama. Jika produk
komplementer mengalami penurunan harga, maka bisa dipastikan harga produk utama juga akan
turun. Hal ini berlaku pula sebaliknya. Misalnya, suku cadang sepeda motor A sudah jarang
ditemukan dan harganya amat mahal, maka konsumen akan berpikir untuk tidak membeli lagi
sepeda motor merek A.