Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : MEIDI SATOLOM

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 049446129

Kode/Nama Mata Kuliah : ESPA4111/Pengantar Ekonomi Mikro

Kode/Nama UPBJJ : 82 / Palu

Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil (2023.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Jawaban No.1 :

Tiga masalah pokok ekonomi fundamental yang ada dalam teori ekonomi, dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu produksi, distribusi dan konsumsi. Penjelasannya sebagai berikut:

1. Masalah produksi. Untuk memenuhi kebutuhan manusia, barang dan jasa harus disediakan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, produsen harus mengetahui barang dan jasa apa yang
dibutuhkan masyarakat. Alhasil, untuk memenuhi permintaan yang begitu besar, produsen
harus mengetahui jenis barang dan jasa yang dibutuhkan konsumennya.
2. Masalah distribusi. Masalah lainnya adalah bagaimana mendistribusikan produk dengan
benar kepada konsumen. Distribusi adalah pendistribusian barang atau jasa dari produsen ke
konsumen, sehingga produk tersebut tersebar luas. Intinya, tujuan distribusi adalah agar
produk produsen tersebar lebih luas dan menjangkau konsumen. Setelah produk dipasarkan,
produk tersebut dapat dikonsumsi.
3. Masalah konsumsi. Setelah barang dan jasa sampai ke konsumen, pertanyaan selanjutnya
adalah apakah akan mengkonsumsi atau membuang barang karena harga yang tidak
terjangkau. Ini adalah pertanyaan lain yang harus dijawab oleh pabrikan sebagai pabrikan
produk. Di sisi lain, sebagai konsumen kita harus bisa meningkatkan pendapatan untuk
mendapatkan produk yang kita inginkan.

Contoh dari tiga masalah pokok ekonomi ini adalah masalah yang harus dipertimbangkan produsen
saat memproduksi produk. Di sisi lain, konsumen juga dituntut untuk meningkatkan daya beli agar
dapat menyerap setiap produk yang dihasilkan produsen.

Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang dana, dan memang erat
hubungannya dengan investasi, tentunya dengan investasi para pemegang dana bisa menyimpan
dana tak terpakai mereka bahkan dana yang semula pasif bisa berkembang. Tidak setiap investor
selalu tepat dalam setiap kegiatan investasinya, tergantung dari cara mengelola suatu investasi atau
cara menginvestasikan dana yang dimilikisehingga menghasilkan imbal hasil atau return. Kegiatan
investasi tidak lepas dari risiko (risk), semakin besar risiko semakin besar pula return
yang didapatkan investor atas investasinya.
Faktor domestik berupa faktor-faktor fundamental suatu negara seperti inflasi, pendapatan
nasional, nilai tukar rupiah, jumlah uang yang beredar, suku bunga.
Berbagai faktor fundamental tersebut dianggap dapat berpengaruh pada ekspektasi investor yang
akhirnya berpengaruh pada pergerakan indeks.
Faktor lain yang tak lepas dari segala kegiatan ekonomi adalah faktor energi. Fluktuatif harga
minyak mentah dunia juga merupakan suatu indikasi yang mempengaruhi pasar modal suatu
negara. Secara tidak langsung kenaikan harga minyak mentah dunia akan berimbas pada sektor
ekspor dan impor suatu negara. Bagi negara pengekspor minyak, kenaikan harga minyak mentah
dunia merupakan keuntungan tersendiri bagi perusahaan. Karena harga minyak yang mengalami
kenaikan membuat para investor cenderung menginvestasikan dananya ke berbagai sektor.
Jawaban No.2 :
Contoh

Motif ekonomi

Saya mempunyai modal. Disekitar tempat tinggal saya ini banyak anak muda yang belum
bekerja.Apa yang dapat saya perbuat untuk membantu mereka, ya?

Prinsip ekonomi

”Biaya minimal dengan kepuasan maksimal”. Kalau saya berikan mereka uang untuk berusaha,
belum tentu mereka dapat berusaha sendiri. Kalau saya dirikan warnet, hanya sedikit anak muda yang
dapat tertampung. Tetapi kalau saya dirikan bengkel seni akan lebih banyak anak muda yang akan
bekerja
di bengkel tersebut. Bengkel tersebut akan ramai karena belum ada bengkel seni di sekitar sini.

Tindakan ekonomi

Saya akan mendirikan bengkel seni untuk melatih anak muda membuat kerajinan dari bambu dan
tanah liat. Sebagian dari keuntungan akan digunakan untuk memberi pelatihan bahasa Inggris dan IT
kepada mereka.
Jawaban No.3 :
1. Harga barang atau jasa Jika harga naik, jumlah barang/jasa yang diminta kosumen akan
berkurang. Sebaliknya jika harga turun maka jumlah barang/jasa yang diminta bertambah banyak.
Pembeli akan berupaya menunda pembelian suatu barang atau jasa bila harganya sedang tinggi, dan
sebaliknya. Sebagai contohnya adalah sebagai berikut :
Harga mobil merek H Rp250 juta mengalami penurunan harga menjadi Rp125.000 juta karena
adanya diskon 50%.
Hal ini lantas menyebabkan permintaan mobil merek H mengalami kenaikan. Sebaliknya, jika harga
mobil merek H mengalami kenaikan menjadi Rp300 juta maka permintaan dari pembeli akan
mengalami penurunan.

2. Pendapatan masyarakat Pendapatan rata-rata setiap orang dalam masyarakat akan


mempengaruhi jumlah permintaan barang dan jasa. Apabila pendapatan rata-rata masyarakat naik
maka minat masyarakat untuk membeli barang dan jasa akan bertambah. Sementara jika
pendapatan masyarakat turun maka permintaan barang dan jasa juga menjadi rendah.
Sebagai contohnya adalah sebagai berikut :
Ketika pandemi Covid-19 terjadi, sebagian sektor ekonomi menurun kinerjanya. Dampak dari itu
adalah banyak orang kehilangan pekerjaan. Pendapatan sebagian masyarakat lantas merosot ke
tingkat rendah. Akibatnya, angka permintaan banyak jenis barang/jasa pun menurun, sehingga jauh
lebih rendah jika dibandingkan dengan saat situasi sebelum pandemi.

3. Selera masyarakat Selera masyarakat yang selalu berubah sangat berpengaruh pada permintaan.
Tumbuhnya selera baru di masyarakat terhadap suatu barang/jasa biasanya akan segera diikuti
dengan peningkatan angka permintaan barang/jasa itu di pasar.
Sebagai contohnya adalah sebagai berikut :
Pada saat pandemi Covid 19 terdapat perubahan sejumlah selera masyarakat. Salah satunya ialah
tumbuhnya kegemaran bercocok tanam tumbuhan hias daripada belanja baju di Mal. Perubahan
selera masyarakat ini membuat jumlah permintaan tanaman hias meningkat dan permintaan baju di
Mal menurun. Jumlah permintaan tanaman hias yang naik meningkatkan harga tanaman hias.
Sementara permintaan pakaian di Mal menurun meski ketersediaannya melimpah dengan harga
yang murah.
Contoh lainnya, ketika pandemi Covid-19 terjadi, banyak orang harus bekerja di rumah. Untuk
melepas penat karena pada saat pandemi aktivitas bepergian jauh dibatasi, banyak orang memilih
berolahraga memakai sepeda. Akibatnya permintaan sepeda mengalami kenaikan karena banyak
orang ingin membeli barang tersebut.

4. Kualitas barang Permintaan barang dengan kualitas yang baik meski dengan harga yang sedikit
mahal akan tetap tinggi. Sedangkan untuk barang berkualitas rendah dan mudah rusak,
permintaannnya akan tetap rendah sekalipun harganya murah.
Sebagai contohnya adalah sebagai berikut :
Di pasar gadget, produk ponsel iphone keluaran Apple sudah dikenal memiliki kualitas mumpuni.
Karena itu, meski harganya lebih mahal dari merek ponsel lain, banyak konsumen tetap bersedia
membeli produk tersebut.

5. Harga barang lain Permintaan suatu barang dan jasa akan turun apabila tersedia alternatif atau
bisa digantikan oleh jenis lainnya. Masyarakat dapat beralih pada barang dan jasa alternatif
dibanding harus membeli suatu barang dan jasa dengan harga yang mahal. Perubahan harga pada
suatu barang/jasa juga bisa memengaruhi permintaan pada barang/jasa komplementernya.
Sebagai contohnya adalah sebagai berikut :
Ketika harga ponsel merek A mengalami kenaikan maka konsumen bisa membeli ponsel merek B
yang harganya tidak mengalami kenaikan. Permintaan ponsel merek B akan mengalami kenaikan
dan ponsel merek A akan mengalami penurunan.
Contoh lainnya ada pada barang komplementer yang bisa saling memengaruhi, seperti kopi dan gula
pasir. Ketika harga kopi naik, permintaan kopi akan turun yang kemudian diikuti turunnya
permintaan gula. Hal ini disebabkan karena kopi pada umumnya dikonsumsi bersama dengan gula.
Sebaliknya, ketika harga kopi turun, permintaan gula dapat ikut mengalami kenaikan.

6. Jumlah penduduk Jumlah penduduk bisa sangat berpengaruh ke tingkat permintaan barang/jasa.
Jumlah penduduk yang banyak akan meningkatkan permintaan barang/jasa untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Begitu juga sebaliknya, jika jumlah penduduk sedikit maka jumlah
permintaan akan rendah.
Sebagai contohnya adalah sebagai berikut :
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Oleh karena
itu, Indonesia juga menjadi pasar potensial bagi produsen dari negara lain. Di kasus perdagangan
ponsel, Indonesia tidak hanya menjadi pangsa pasar besar bagi produsen smartphone lokal tetapi
juga banyak pabrikan asing. Hal ini terjadi karena jumlah penduduk Indonesia yang banyak telah
membuat angka permintaan ponsel di tanah air menjadi sangat tinggi.

7. Ramalan masa depan (prediksi) Permintaan masyarakat sering kali terpengaruh oleh suatu
ramalan atau prediksi tentang kondisi di masa depan. Jumlah permintaan barang dan jasa akan
meningkat apabila diperkirakan barang dan jasa tersebut segera menjadi langka atau bakal
mengalami kenaikan harga.
Sebagai contohnya adalah sebagai berikut :
Indonesia pernah mengalami kenaikan permintaan masker kesehatan pada awal Pandemi Covid-19
karena diperkirakan jumlah masker yang tersedia untuk melindungi diri dari infeksi akan habis.
Contoh lainnya, ketika masyarakat memprediksi harga beras 3 bulan ke depan akan mengalami
kenaikan, konsumen bisa terdorong melakukan pembelian beras dalam jumlah banyak. Akibatnya,
permintaan beras akan mengalami kenaikan.

fungsi permintaan adalah fungsi yang menggambarkan suatu hubungan antara jumlah barang
ataupun jasa, yang diminta oleh seorang konsumen pada tingkat harga barang dan jasa yang berlaku
saat itu.
Fungsi ini juga dapat menunjukkan suatu hubungan antara kuantitas dari barang yang diminta oleh
konsumen dengan faktor-faktor lain yang memengaruhi permintaan tersebut.
Dengan demikian, fungsi permintaan merupakan suatu kajian yang secara matematis dapat
dipergunakan sebagai alat analisis tentang bagaimana perilaku konsumen dan harga barang serta
jasa tersebut.

Fungsi ini didasarkan pada hukum permintaan yang ada, yaitu jika harga suatu barang naik,
permintaan terhadap barang tersebut akan turun. Sebaliknya, jika harga barang itu turun,
permintaan terhadap barang tersebut naik.
Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan berbanding terbalik antara harga dengan
kuantitas barang yang diminta konsumen. Oleh karena itu, gradien fungsi permintaan (b) akan selalu
bernilai negatif.
Jawaban No.4 :

1. elastisitas elastis

jika persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan lebih besar dari pada persentase perubahan
harga, atau jika nilai koefisien >1.

2. elastisitas inelastic

jika persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan lebih kecil dari pada persentase perubahan
harganya (nilai koefisien < 1).

3. elastisitas elastisuniter

jika persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan sama dengan persentase perubahan harganya
(nilai koefisien = 1).

4. elastisitas elastis sempurna

jika harga tidak berubah sedangkan jumlah yang ditawarkan berubah.

5. elastisitas inelastis sempurna

jika perubahan harga tidak mampu mengubah jumlah yang ditawarkan.


Jawaban No.5 :

Asumsi cardinal utility theory

1. Rasionalitas: Diasumsikan bahwa konsumen adalah orang yang rasional, dan mereka
memuaskan keinginannya sesuai dengan pilihannya. Artinya, mereka akan membeli
komoditas-komoditas tersebut terlebih dahulu yang menghasilkan utilitas tertinggi,
kemudian komoditas tertinggi kedua, dan seterusnya.
2. Sumber Daya Terbatas (Uang): Konsumen memiliki uang yang terbatas untuk dibelanjakan
pada pembelian barang dan jasa sehingga hal ini membuat konsumen membeli komoditas
tersebut terlebih dahulu yang merupakan kebutuhan.
3. Memaksimalkan Kepuasan: Setiap konsumen bertujuan untuk memaksimalkan kepuasannya
atas jumlah uang yang dia keluarkan untuk barang dan jasa.
4. Utilitas pada dasarnya Dapat Diukur: Diasumsikan bahwa utilitas dapat diukur, dan utilitas
yang diperoleh dari satu unit barang dagangan sama dengan sejumlah uang, dimana
konsumen bersedia membayarnya, yaitu 1 Util = 1 unit uang .
5. Utilitas Marginal yang Berkurang: Artinya, dengan meningkatnya konsumsi suatu komoditas,
utilitas yang diperoleh dari setiap unit berturut-turut akan terus berkurang. Hukum ini
berlaku untuk teori perilaku konsumen.
6. Utilitas Marginal Uang adalah Konstan: Diasumsikan bahwa utilitas marjinal uang tetap
konstan terlepas dari tingkat pendapatan konsumen.
7. Utilitas itu Aditif: Para kardinal percaya bahwa tidak hanya utilitas yang dapat diukur tetapi
juga utilitas yang diperoleh dari konsumsi berbagai komoditas dijumlahkan untuk
mewujudkan utilitas total.

Dengan demikian, pendekatan utilitas kardinal digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan perilaku
konsumen dimana setiap individu bertujuan untuk memaksimalkan utilitas atau kepuasannya atas
jumlah uang yang dikeluarkannya untuk konsumsi barang dan jasa.

Anda mungkin juga menyukai