PENAWARAN DALAM
PERSPEKTIF EKONOMI
SYARI’AH
DESTIANINGSI
NPM. 2174134006
PROGRAM STUDI : HUKUM EKONOMI SYARIAH
PENGERTIAN PERMINTAAN
Konsep permintaan dalam Islam menilai suatu komoditi (barang atau jasa)
tidak semuanya bisa dikonsumsi maupun digunakan, dibedakan antara
yang halal dengan yang haram . Oleh karena itu, dalam teori permintan
Islami membahas permintaan barang halal, sedangkan dalam permintaan
konvensional, semua komoditi dinilai sama, bisa dikonsumsi dan
digunakan.
Berlandaskan Al-Qur’an Surah Al-Maidah ayat 87-88.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERMINTAAN
a. Keinginan atau selera masyarakat terhadap suatu barang yang berbeda dan selalu
berubah-ubah. Dimana ketika masyarakat telah memiliki selera terhadap suatu
barang maka hal ini akan mempengaruhi jumlah permintaan terhadap barang
tersebut.
b. Jumlah para peminat terhadap suatu barang. Jika jumlah masyarakat yang
menginginkan barang tersebut semakin banyak, maka harga barang tersebut akan
semakin meningkat.
c. Kualitas pembeli (al-mu’awid). Dimana tingkat pendapatan merupakan salah satu
ciri kualitas pembeli yang baik. Semakin besar tingkat pendapatan, semakin tinggi
kualitas masyarakat untuk membeli
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERMINTAAN
d. Lemah atau kuatnya kebutuhan suatu barang. Apabila kebutuhan
terhadap suatu barang itu tinggi maka permintaan terhadap barang
itu juga tinggi.
Perbedaan utama antara kedua teori tersebut tentunya adalah mengenai sumber hukum
dan adanya batasan syariah dalam teori permintaan Islami. Permintaan Islam berprinsip
pada entitas utamanya yaitu islam sebagai pedoman hidup yang langsung dibimbing oleh
Allah SWT. Permintaan Islam secara jelas mengakui bahwa sumber ilmu tidak hanya
berasal dari pengalaman berupa data-data yang kemudian mengkristal menjadi teoriteori,
tetapi juga berasal dari firman-firman Tuhan (relevation), yang menggambarkan bahwa
ekonomi Islam didominasi oleh variable keyakinan religi dalam mekanisme sistemnya.
PERBEDAAN KONSEP EKONOMI ISLAM
DENGAN KONVENSIONAL TERHADAP TEORI
PERMINTAAN
Sementara itu dalam ekonomi konvensional filosofi dasarnya terfokus pada
tujuan keuntungan dan materialisme. Konsep permintaan dalam Islam
menilai suatu komoditi tidak semuanya bisa untuk dikonsumsi maupun
digunakan, dibedakan antara yang halal maupun yang haram. Oleh
karenanya dalam teori permintaan islam membahas permintaan barang halal,
barang haram, dan hubungan antara keduanya. Sedangkan dalam permintaan
konvensional, semua komoditi dinilai sama, bisa dikonsumsi atau
digunakan.
Dalam motif permintaan Islam menekankan pada tingkat
kebutuhan konsumen terhadap barang tersebut sedangkan motif
permintaan konvensional lebih didominasi oleh nilai-niali
kepuasan (interest). Konvensional menilai bahwa egoisme
merupakan nilai yang konsisten dalam mempengaruhi seluruh
aktivitas manusia. Permintaan islam bertujuan mendapatkan
kesejahteraan atau kemenangan akhirat (falah) sebagai turunan
dari keyakinan bahwa ada kehidupan yang abadi setelah
kematian yaitu kehidupan akhirat, sehingga anggaran yang ada
harus disisihkan sebagai bekal untuk kehidupan akhirat.
PENGERTIAN PENAWARAN
• Penawaran (supply) dalam ilmu ekonomi adalah banyaknya barang atau jasa yang
tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap waktu
tertentu .Jadi penawaran dapat didefinisikan yaitu banyaknya barang yang
ditawarkan oleh penjual pada suatu pasar tertentu, pada periode tertentu, dan pada
tingkat harga tertentu.
• Teori penawaran yaitu teori yang menerangkan sifat penjual dalam menawarkan
barang yang akan dijual. Dengan kata lain definisi penawaran bisa juga dijelaskan
dengan proses atau gejala sustitusi pada umumnya sumber-sumber dan teknik
produksi yang digunakan oleh seorang produsen dapat digunakan untuk
memproduksi berbagai macam dan jumlah produk.
HUKUM PENAWARAN
Hukum penawaran menerangkan apabila harga sesuatu barang
meningkat, kuantitas barang ditawar akan meningkat dan apabila harga
sesuatu barang menurun, kuantitas barang yang ditawar akan menurun.
Hukum ini menunjukkan wujud hubungan positif antara tingkat harga
dan kuantitas barang yang ditawar. Hal ini disebabkan karena harga
yang tinggi memberi keuntungan yang lebih kepada produsen, jadi
produsen akan menawarkan lebih banyak barang. Harga yang tinggi
menyebakan produsen berpendapat barang tersebut sangat diminta oleh
konsumen tetapi penawarannya kurang di pasaran. Produsen akan
menambahkan penawaran untuk memenuhi permintaan
KONSEP PENAWARAN DALAM PERSPEKTIF
EKONOMI ISLAM
Membahas teori penawaran Islami, kita harus kembali kepada sejarah penciptaan
manusia. Bumi dan manusia tidak diciptakan pada saat yang bersamaan. Dalam
memanfaatkan alam yang telah disediakan Allah bagi keperluan manusia, larangan yang
harus dipatuhi adalah “Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi”. Larangan
ini tersebar di banyak tempat dalam Al-Qur'an dan betapa Allah sangat membenci
mereka yang berbuat kerusakan di muka bumi. Nilai-nilai yang paling pokok yang
didorong oleh Islam dalam kehidupan perekonomian adalah kesederhanaan, tidak silau
dengan gemerlapnya kenikmatan duniawi (zuhud) dan ekonomis (iqtishad). Inilah nilai-
nilai yang seharusnya menjadi trend gaya hidup Islamic man. Norma-norma Islam yang
selalu menemani kehidupan manusia yaitu halal dan haram. Produk-produk dan
transaksi pertukaran barang dan jasa tunduk kepada norma ini
KONSEP PENAWARAN DALAM PERSPEKTIF
EKONOMI ISLAM
Dalam perspektif ekonomi Islam, manusia diinjeksi dengan norma moral Islam
sehingga nafsu untuk memenuhi keinginannya tidak selalu dipenuhi. Demikian juga
cara untuk memenuhi keinginan tersebut senantiasa kaitkan dengan norma moral
Islam yang selalu menemaninya ke mana saja dan di mana saja. Karena itu, semua
barang dan jasa yang diproduksi dan ditawarkan ke pasar mencerminkan kebutuhan
riil dan sesuai dengan tujuan syariah itu sendiri (maqashid syariah). Dalam
perspektif ini tidak dimungkinkan produksi barang yang tidak berguna secara syar’i
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN
TERHADAP SUATU BARANG