Anda di halaman 1dari 4

KONSEP PENAWARAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM DAN

TEORI PERMINTAAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI


ISLAM DAN KONVENSIONAL
1. TEORI PERMINTAAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DAN KONVENSIONAL
 Teori permintaan dalam perspektif konvensional
Permintaan adalah keterkaitan dengan jumlah permintaan berupa harga, permintaan
menunjukkan tinggi atau rendahnya permintaan mengenai suatu barang dan jasa dari
pembeli. Banyaknya komoditas barang yang diminta di pasar dengan harga yang telah
ditentukan pada jumlah pendapatan tertentu serta pada periode tertentu disebut
permintaan.2 Permintaan dalam Ilmu ekonom memiliki arti yaitu, bahwa jumlah dari suatu
barang yang mau dan mampu dibeli pada berbagai kemungkinan harga, selama jangka
waktu tertentu, dengan anggapan hal-hal lain tetap sama.3 Permintaan merupakan jumlah
dari suatu barang atau jasa yang mampu dibeli pada berbagai kemungkinan harga selama
jangka waktu tertentu, dengan anggapa hal-hal lain tetap sama/ cateris paribus.
Fungsi permintaan adalah salah satu fungsi yang mengarah bahwa adanya hubungan
yang saling berkaitan antara harga dengan jumlah barang/ jasa dalampermintaan
konsumen dengan berdasarkan harga serta waktu yang tidak dapat ditentukan.
Bahwasannya banyak sedikitnya jumlah suatu barang atau jasa yang akan diminta
tergantung pada tinggi atau rendahnya suatu harga yang berlaku pada barang tersebut dan
waktu tertentu.
Fungsi permintaan suatu barang dalam permintaan perspektif Islam dapat ditulis: total
barang x yang diminta adalah QX= f (PX, PY, T, I, E). QX, penjelasannya dimana f adalah
pendapatan dan ketersediaan produk x, PX adalah harga mengenai suatu barang dengan
simbol x, PY adalah harga suatu barang Y, T adalah indeks selera dan preferensi konsumen,
I adalah kemampuan individu untuk membeli sesuai dengan pendapatan yang diperoleh, E
adalah sebuah harapan dari semua konsumen mengenai suatu harga di masa depan.
 Teori permintaan dalam perspektif islam

Keinginan hasrat terhadap sesuat barang atau jasa yang sesuai dengan batasan syariah
dan halal thoyyib merupakan permintaan menurut pendapa Ibnu Taimiyah. Konsep yang
digunaka dalam teori permintaan perspektif Isla ialah ketika menilai atau menentukan
komoditi (barang atau jasa) bahwa tidak semua bisa digunakan atau dikonsumsi, alasannya
karena harus bisa membedaka antara kmoditi (barang atau jasa) yagn halal dan haram.
yang mempengaruhi permintaan, yaitu keinginan dari masyarakat mengenai suatu
barang yang bermacam-macam jenisnya, dan keinginan selalu tidak sama, jumlah dari
calon pembeli pada suatu barang, kualitas konsumen yang mana memiliki pendapatan atau
gaji menjadi salah satu ciri kualitas konsumen yang baik, tingkat kebutuhan suatu barang
metode dalam pembayarannya tunai atua angsuran, besarnya dalam transaksi ketika biaya
transaksi dari suatu barang mengalami penurunan maka akan terjadi permintaan menjadi
naik.

Teori Permintaan Konvensional danIslami Apabila di analisis serta dipahami salah satu
faktor yang mempengaruhi antara permintaan konvensional dan permintaan islam
memiliki kemiripan.

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan mengenai teori permintaan konvensional dan teori


pemintaan Islami dari beberapa sumber menyatakan bahwa secara garis besar keduanya
hampir sama. Perbedaannya terletak pada sumber hukum yang digunakan bahwa adanya
batasan-batasan secara Islami dalam pandangan permintaan Islami, dari beberapa
pandangan yang berbeda tentang komoditas serta tujuan yang ingin dicapai. Sumber utama
teori dari permintaan Islami adalah alQur’an, al-hadits, dan as-sunnah Rasulullah SAW.
Sementara itu, dalam teori konvensional adalah akal manusia yang terkadang kurang
bahkan tidak rasional saat membeli sejumlah komoditas barang atau jasa, misalnya saat
membeli sejumlah komoditas hanya memperhatikan harga dari komoditas tersebut tanpa
memperhatikan apakah komoditas yang akan dibeli atau dikonsumsi halal atau haram
karena tujuannya untuk mencapai tujuan dunia saja.

2. Konsep penawaran dalam perspektif islam


Untuk penawaran disini akan lebih membahas tentang perspektif dari sudut islam,
dalam penawaran ini adalah kelanjutan dari pembahasan tentang teoori permintaan dalam
ekonomi islam. Dalam islam juga membahas menyangkut factor atau variable yang
mempengaruhi kedudukan penawaran suatu barang atau jasa.
Seperti halnya pada permintaan yang diturunkan dari fungsi konsumsi, maka teori
penawaran hakikatnya adalah derivasi dari perilaku individu-individu perusahaan dalam
analisis biayanya. Setiap perusahaan hanya akan berproduksi jika harga barang yang
berlaku lebih tinggi daripada biaya variabel rata-ratanya. Pada dasarnya terdapat garis
harga yang tak terbatas jumlahnya di atas titik perpotongan antara kurva biaya marginal
dengan kurva biaya variabel rata-rata. Dari sinilah kita dapat menemukan beberapa
kuantitas yang dapat ditawarkan pada setiap tingkatan harga. Dalam membahas teori
islami harus membahas juga kepada sejarah penciptaan pada saat yang besamaan.
Secara umum tidak banyak perbedaan antara teori permintaan konvensional dengan
Islami sejauh hal itu dikaitkan dengan variabel atau faktor yang turut berpengaruh
terhadap posisi penawaran. Bahkan bentuk kurva secara umum pada hakikatnya sama.
Satu aspek penting yang memberikan suatu perbedaan dalam pespektif ini kemungkinan
besar berasal dari landasan filosofi dan moralitas yang didasarkan pada premis nilai-nilai
Islam.
Islam memandang manusia secara umum, apakah sebagai konsumen atau produsen,
sebagai suatu objek yang terkait dengan nilai-nilai. Nilai-nilai yang paling pokok yang
didorong oleh Islam dalam kehidupan perekonomian adalah kesederhanaan, tidak silau
dengan gemerlapnya kenikmatan duniawi (zuhud) dan ekonomis (iqtishad). Inilah nilai-
nilai yang seharusnya menjadi trend gaya hidup Islamic man. Yang kedua adalah norma-
norma Islam yang selalu menemani kehidupan manusia yaitu halal dan haram. Produk-
produk dan transaksi pertukaran barang dan jasa tunduk kepada norma ini. Hal-hal yang
diharamkan atas manusia itu pada hakikatnya adalah barang-barang atau transaksi-
transaksi yang berbahaya bagi diri mereka dan kemaslahatannya.
Tidak hanya membahas tentang perspektif islam. Dalanm panwaran juga lkita harus
melihat disudut teori secra umum agar mengetahua kedua teori nya. Dalam teori teori
umum banyak sekali pendapat yang dikemukakan dalam mebahas penawaran dan juga
akan menyakup tentang pambahasan yang berdekatan dengan penwaran, salah satumya
adalah masalah harga.
Teori harga mmerupakan alat utama teori ekonomi mikro. Teori haraga digunakan
untuk menganalisis komposisi dan alokasi produk dan sumber-sumber atau input. Barang
mempunyai harga disebebkan dua alasan. Pertama, barang dibutuhkan manusia. Kedua,
ketersediaan barang terbatas atau jarang. Karena itu, harga barang ditentukan oleh
permintaan dan penawaran. Dalam penawaran masalah harga akan sensitif karan jika
harga murah barang yang diminta akan semakin banyak dan begitu pula sebaliknya barang
yang mahal akan lebih sedikit permintaannya.
Pemeparan tentang teori harga meliputi tiga bagian. Begian pertama tentang factor yang
menentukan harga, bagian ke dua tentang elatisitas, serta bagian ketiga tentang kebijakan
harga. Teori harga adalah teori yang menghubungkan antara harga dengan barang yang
diminta atau menfghhubungkan antara harga dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Harga barang sangant diperhatikan dalam penawaran karana harga merupakan salah satu
hal yang harus terus di amati supaya akan lebih maju dan bisa bersaing dengan yang lainya.
Dalam kajian ekonomi secara mikro, pembahasan didasarkan pada perilaku individ
sebagai pelaku ekonomi yang berperan menentukan tingkat harga dalam proses
mekanisme pasar. Mekanisme pasar itu sendiri adalah interaksi yang terjadi antara
permintaan (demand) dari sisi konsumen dan penawaran (supply) dari sisi produsen,
sehingga harga yang diciptakan merupakan perpaduan dari kekuatan masing-masing pihak
tersebut. Berangkat dari permasalahan di atas penulis akan memcoba mengulas lebih
dalam mengenai penawaran dalam perspektif Islam dengan merumuskan masalah adalah
bagaimana teori penawaran islami, dan apakah faktor-faktor
yangmempengaruhipenawaran.
KESIMPULAN
Islam adalah satu-satunya agama yang mengemukakan prinsip-prinsip yang meliputi
semua segi kehidupan manusia, tidak hanya membicarakan tentang nilai-nilai ekonomi.
Islam telah menanamkan kerangka kerja yang luas berdasarkan kesempatan berekonomi
yang sama dan adil bagi penganutnya untuk mengarahkan mereka ke arah kehidupa
ekonomi yang seimbang. Dalam analisis biayanya, efisiensi maksimum produksi akan
terjadi jikalau konsep dalam ekonomi Islam dengan instrumen bagi hasil lebih dipilih
dibanding menggunakan instrumen bunga dalam ekonomi konvensional. Sehingga dengan
adanya wacana dan penemuan baru ini, yang jauh lebih baik dari sisi teori ataupun praktik
akan lebih meyakinkan bahwa Ekonomi Islam adalah sebuah sistem yang “sehat”.

Anda mungkin juga menyukai