Anda di halaman 1dari 56

TEORI

PERMINTAAN
ISLAMI
Week 11

Dr. Ir. DS Dani Afriza, ME, MM

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF, Semester Ganjil 2023/2024


PERMINTAAN DALAM PERSPEKTIF
ISLAM
• Dalam ekonomi islam, setiap keputusan ekonomi pada seseorang
terikat dari nilai-nilai moral dan agama karena setiap kegiatan
senantiasa dilandaskan kepada syariat atau berlandaskan pada Al
Qur’an dan hadits. Pandangan ekonomi Islam mengenai teori
permintaan relatif sama dengan ekonomi konvensional. Namun ada
batasan-batasan dari individu untuk berperilaku ekonomi sesuai
dengan dengan syariat islam, norma dan moral merupakan prinsip
utama dalam ekonomi Islam. Sehingga teori ekonomi yang terjadi
menjadi berbeda dengan teori ekonomi konvensional.
Contd…
• Teori permintaan Islami membahas tetang permintaan barang
halal, barang haram dan hubungan antara keduanya. Dalam
motif permintaan Islam menekankan pada tingkat kebutuhan
konsumen terhadap barang tersebut sedangkan motif
permintaan konvensional lebih didominasi oleh nilai-nilai
kepuasan. Konvensional menilali bahwa egoisme merupakan
nilai yang konsisten dalam mempengaruhi seluruh aktifitas
manusia, ekonomi Islam bertujuan mendapatkan kesejahteraan
atau kemenangan akhirat karna kehidupan yang abadi adalah
kelak diakhirat.
1. PENGERTIAN PERMINTAAN
• Pengertian permintaan yang dikutip dari pendapat Muhammad,
permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada
suatu pasar tertentu dan dalam periode tertentu . Sedangkan
menurut Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus dalam
bukunya microeconomic, there exists a definite relationship between
the market price of a good and the quantity demanded of that good,
other things held constant. this relationship between price and quality
bought is called the demand schedule, or the demand curve.
• Jadi permintaan adalah jumlah barang yang diminta konsumen
dalam suatu pasar yang jumlahnya tergantung dari jumlah
pendapatan yang di peroleh dan terdapat hubungan yang pasti
antara
Contd…
• Jadi permintaan adalah jumlah barang yang diminta konsumen
dalam suatu pasar yang jumlahnya tergantung dari jumlah
pendapatan yang di peroleh dan terdapat hubungan yang pasti
antara harga pasar yang baik dan kuantitas yang diminta dari
yang baik, hal-hal lain tetap konstan. hubungan antara harga
dan kualitas membeli disebut jadwal permintaan, atau kurva
permintaan.
Contd…
• Faktor yang mempengaruhi permintaan itu sendiri meliputi:
1) harga barang yang diminta;
2) tingkat pendapatan;
3) Jumlah penduduk;
4) Harga barang lain atau substitusi;
5) pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat
6) corak distribusi pendapatan dalam masyarakat;
7) citarasa masyarakat dan (8) Ramalan mengenai masa yang akan
datang.
2. HUKUM PERMINTAAN
• Hukum permintaan adalah bila harga suatu barang
naik, maka permintaan barang tersebut akan turun,
sebaliknya bila harga barang tersebut turun maka
permintaan akan naik atau dengan kata lain hukum
permintaan adalah makin rendah suatu barang maka
makin banyak permintaan terhadap barang tersebut.
Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang maka
makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut.
Contd…
• Dari pengertian diatas dijelaskan bahwa permintaan itu sangat
dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri hal tersebut bisa
terjadi karena kenaikan harga menyebabkan tinggi rendahnya
permintaan. Pengaruh yang di timbulakan berdasarkan hukum
permintaan di atas yang pertama Kenaikan terhadap harga
barang menyebabkan konsumen mencari barang lain yang
dapat digunakan sebagai pengganti terhadap barang yang
mengalami kenaikan, Yang kedua, kenikan harga menyebabkan
pendapatan pembeli terhadap pendapatan riil berkurang.
Contd…
• Hal tersebut membuat para pembeli memilih barang lain yang
tidak mengalami kenaikan harga atau mengurangi pembelian
barang yang mengalami kenaikan harga. Didalam Islam
pemikiran ekonomi pserilaku ekonomi ini pernah dirumuskan
oleh para pemikir ekonomi islam masa silam, yaitu Abu yusuf,
Ibn taimiyah, Al ghozali dan Ibn khaldun.
3. TEORI PERMINTAAN
• Menurut muhamad teori permintaan adalah perbandingan lurus
antara permintaan terhadap harganya, yaitu apabila permintaan
naik, maka harga relative akan naik, sebaliknya bila permintaan
turun, maka harga relative akan turun. Menurut sadono sukirno
teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan antara
jumlah permintaan dan harga. Jadi teori yang menerangkan
adanya hubungan antara permintaan terhadap harga ini
merupakan pernyataan positif, yang biasanya kita kenal dengan
teori permintaan.
Contd…
• Teori permintaan itu ialah perbandingan lurus antara permintaan
terhadap harganya, apabila permintaan itu naik, maka harga itu
juga relatif akan naik, begitupun sebaliknya, apabila permintaan
itu turun, maka harga itu relatif juga akan turun. Jadi dalam
permintaan kita harus menyesuaikan dengan kebutuhan kita
bukan hanya sekedar menuruti segala keinginan kita, karena
semakin besar permintaan kita terhadap suatu produk, otomatis
sumber dayanya pun bisa mengakibatkan kelangkaan bahan
produksi.
C. KURVA PERMINTAAN
• Berdasarkan hukum dan teori permintaan atas barang yang sudah
dijelaskan sebelumnya, bahwa seorang individu di pasar ini
dipengaruhi oleh adanya harga atau pun sebaliknya pembelian
barang ini akan mempengaruhi harga barang di pasar.56 Maka
dapat diketahui berapa besar perubahan permintaan terhadap
perubahan harga atau sebaliknya.57Apabila kita amati bahwa
besarnya suatu perubahan terhadap permitaan ini sebagai akibat
dari adanya perubahan harga yang tidak sama dari satu titik ketitik
berikutnya.58Apabila jumlah barang yang diminta semakin banyak
maka harga pun juga akan meningkat, sebaliknya bila jumlah barang
yang diminta makin sedikit, maka harga akan ikut turun.
• Perubahan harga sehubungan dengan Berubahnya jumlah barang
yang diminta, Tingkat Pedapatan dan periode tertentu berdasar teori
permintaan.
Pada Tabel diatas tampak bahwa bila jumlah barang yang diminta
makin banyak maka harga akan meningkat. Sebaliknya bila jumlah
barang yang diminta makin sedikit, maka harga akan turun.
Secara visual perilaku barang yang diminta, harga dan waktu
menurut teori permintaan dapat dlihat dalam gambar berikut

Kurva permintaan disebelah menunjukkan,


bahwa pergerakan kurva permintaan
terjadi dari kiri ke bawah ke kanan atas dan
sebaliknya yang menunjukkan bahwa
kemiringan/gradien/slope-nya positif. Hal
ini terjadi karena hubungan terbalik antara
permintaan dengan harga
D. KONSUMSI INTER-TEMPORAL
DALAM ISLAM
§ Konsumsi inter-temporal adalah konsumsi yang dilakukan dalam dua
waktu, yaitu pada masa sekarang (periode pertama) dan masa yang
akan datang (periode kedua)
§ Konsumsi inter-temporal dalam islam merujuk pada Monzer Kafh
yang mengembangkan pemikiran ini, dengan asumsi bahwa, Islam
adalah agama yang dilaksanakan masyarakat, kewajiban berzakat,
tidak ada riba dalam perekonomian, adanya Mudarabah, para pelaku
ekonom harus bersikap rasional dan bisa memaksimalkan
kemaslahatan.
Contd…
• Dalam ekonomi islam beberapa instrumen yang berlaku akan
berdampak pada perubahan perilaku konsumsi.Berikut ini adalah
beberapa instrumen yang mempengaruhi jumlah uang yang
dialokasikan untuk konsumsi melalui dua periode yaitu periode satu
dan dua:
1. Pada pengenaan zakat periode satu (Z1) akan mengurangi m1 yang
dapat dialokasikan untuk C1.jika tidak ada tabungan atau pinjaman
maka final spending (m1=FS=C1+Z1) sama dengan m1.
2. Pada pengeluaran infaq atau shadaqah periode satu akan
mengurangi m1 yang dialokasikan untuk C1. Apabila tidak adanya
pinjaman atau tabungan maka final spending sama dengan m1.
Contd…
3. Pendapatan bagi hasil (rp) pada periode satu ada sebagian m1
dialokasikan dalam bentuk tabungan maka final spending pada
periode dua (FS2) sama dengan m2 akan ditambah dengan jumlah
m1 yang ditabung ditambah dengan rate of profit (rp)
(FS=m2+(1+rp)m1).
• Oleh karena itu, persamaan pendapat menjadi:
Y= (C+Infak)+S
Dapat disederhanakan menjadi: Y=FS+S
Dimana: FS=C+Infak
FS adalah final spending dijalan Allah
Contd…
• Dalam konsumsi satu periode, sumbu X dan Y menunjukkan jumlah
barang X dan Y. Sedangkan dalam konsumsi intertemporal (dua
periode) akan sumbu X dan Y menunjukkan jumlah pendapatan,
konsumsi, dan tabungan pada periode pertama.Ini dapat disimbolkan
Yt, Ct, St. Dalam konsumsi islam yang digunakan adalah (C+infak)
maka simbol yang digunakan adalah FSt. Pada sumbu Y menunjukkan
jumlah tabungan pada periode pertama (St) yang digunakan untuk
konsumsi periode kedua ( Ct+1), atau dengan St=Ct+1. Dalam konsep
islam simbol yang digunakan FSt+1 persamaannya menjadi St=FSt+1.
• 1. Hubungan Terbalik Riba dengan sedekah

Ada suatu keadaan dimana, orang tidak mau bekerja atau tidak
mempunyai pendapatan, adanya praktek riba yang sudah mentradisi di
masyarakat, dan wajibnya mengeluarkan zakat. Dalam keadaan ini
sumber pendapatan masyarakat hanyalah dari riba dan tidak ada
sumber pendapatan yang lain. Dari keadaan ini akan digambarkan tiga
kombinasi utility function (dalam hal ini) disebut indifference curve atau
IC dengan budget line.
Kasus 1 Budget line menunjukkan keadaan dimana:
Orang yang tidak memakan riba berarti tambahan
pendapatannya nihil.Dapat ditulis: Yt= Yt+1riba
dimana riba =0, sehingga Yt+1=Yt
Orang yang tidak mengeluarkan zakat. Bila telah
menerima pendapatan dan mengeluarkan zakat,
maka tidak mengeluarkan zakat kembali pada
periode pertama. Yt adalah pendapatan setelah
zakat. Titik optimal yang terjadi pada persinggungan
budget line dan indifference curve yaitu pada
persinggungan budget line dan indifference curve
yaitu pada titik R, dan tingkat konsumsi dan
infaknya adalah FS
Contd…
• Kasus 2
• Budget line menunjukkan keadaan dimana:
a. Orang memakan riba berarti tambahan pendapatannya positif.
Dapat ditulis dengan Yt= Yt + riba, dimana riba>0, sehingga Yt+1>Yt
b. Orang tidak mengeluarkan zakat, dalam hal ini kenaikan zakat
hartanya akibat riba. Titik optimal terjadi pada persinggungan
budget line dengan indifference curve pada titik R’, dimana tingkat
kosumsi dan infaknya adalah FS’.
2. Hubungan Terbalik Saving Ratio dengan final Spending

• Hubungan antara saving ratio dan final spending dapat dilihat dalam dua periode,
yaitu periode pertama dan kedua.
FStotal = + FS(t=2) = (Y1-S1) + (S1-zS1)
= (Y1-sY1) + (sY1-zsY1)
= Y1 (1-zs)

• Dari persamaan ini, terlihat ‘zs’ bertanda negatif. Yang menunjukkan adanya
hubungan terbalik antara saving ratio dan final spending. Sedangkan zakat ‘z’
besarnya tetap. Semakin besar ‘-s’ semakin kecil FS, begitupun sebaliknya
semakin kecil ‘-s’ semakin besar FS. Secara grafis dapat digambarkan kurva Ys1,
Ys2, dan Ys3. Kemiringan atau slope yaitu pada –{(1-z)/1}.
Final Spending tahun kedua
3. Investasikan Tabungan
Dalam islam tidak memberikan intensif terhadap saving yang tidak diinvestasikan,
namun dalam islam memberikan intensif untuk melakukan investasi. Dalam islam dilarang
adanya penimbunan harta. Dengan adanya investasi dapat muncul peluang untuk untung
atau rugi. Berikut ini dapat dituliskan rumus untuk menginvestasikan harta melalui
kerjasama mudharabah yang mana return akan dibagikan berdasarkan nisbah:
Y= (𝜋R) vW
Dimana:
Y= pendapatan
𝜋 = nisbah bagi hasil
v = tingkat pemanfaatan harta
W = harta yang ditabung
TEORI
PENAWARAN
ISLAMI
Week 11

Dr. Ir. DS Dani Afriza, ME, MM

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF, Semester Ganjil 2023/2024


PENAWARAN DALAM PERSPEKTIF
ISLAM
• Seperti halnya pada permintaan dalam Islam yang diturunkan
dari fungsi konsumsi, maka teori penawaran Islam pada
hakikatnya adalah derivasi dari perilaku individu-individu
perusahaan dalam analisis biayanya. Pada dasarnya terdapat
garis harga yang tak terbatas jumlahnya di atas titik
perpotongan antara kurva biaya marginal dengan kurva biaya
rata-rata, dan dari sinilah kita dapat menemukan beberapa
kuantitas yang dapat ditawarkan pada setiap tingkatan harga.
Contd…
• Penawaran adalah jumlah produk tertentu yang para penjual
bersedia untuk menjualnya pada pasar tertentu pada saat tertentu.
Makin tinggi harga suatu produk, makin besar jumlah produk yang
ditawarkan, dengan catatan faktor yang lain sama (ceteris paribus).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa penawaran adalah jumlah barang
ataupun jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen
kepada konsumen pada setiap tingkat harga tertentu dan selama
periode waktu tertentu.
• Harga suatu barang adalah faktor yang paling penting untuk
menentukan penawaran barang. Oleh karenanya, teori penawaran
(supply) selalu memfokuskan perhatiannya terhadap hubungan
antara tingkat harga dengan jumlah barang yang ditawarkan. Ibn
khaldun berpendapat tentang penawaran, bila penduduk kota
memiliki makanan berlebih dari yang mereka butuhkan akibatnya
harga makanan menjadi murah, tapi di kota kecil, bahan makanan
sedikit, maka harga bahan makanan akan tinggi. Ketika barang-
barang yang tersedia sedikit, maka harga akan naik.
• Namun bila jarak antar kota dekat dan aman akan banyak barang yang
diimpor sehingga ketersediaan barang akan melimpah, sehingga harga
akan turun. Keinginan para penjual dalam menawarkan harganya pada
berbagai tingkat harga ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Harga barang itu sendiri dan harga barang lain/subtitusi Jika harga
barang naik maka penawaran akan meningkat. Dan jika harga barang
rendah maka penawaran akan menurun.
b. Biaya produksi adalah yang dikeluarkan untuk memproduksi barang dan
jasa. Mencangkup biaya tenaga kerja, bahan baku, sewa gedung dan
lain- lain. Dalam prinsip akuntansi, biaya adalah semua item yang masuk
dalam neraca rugi laba.
c. Tingkat teknologi yang digunakanTingkat teknologi memegang
peranan penting dalam menentukan banyaknya jumlah barang
yang dapat ditawarkan. Kenaikan produksi dan perkembangan
ekonomi yang pesat di berbagai negara terutama disebabkan oleh
penggunaan teknologi yang semakin modern. Kemajuan teknologi
telah dapat mengurangi biaya produksi, mempertinggi
produktivitas, mempertinggi mutu barang, dan menciptakan
barang-barang yang baru.
d. Jumlah penjual Jumlah penjual memiliki pengaruh besar terhadap
penawaran. Makin banyak jumlah penjual yang mampu menjual
pada tingkat harga tertentu maka makin tinggi penawaran.
e. Kondisi alam. Kondisi alam juga mempengaruhi penawaran.
Karena jika terjadi bencana alam, maka akan mengakibatkan
penawaran barang-barang tertentu akan berkurang
khususnya barang-barang hasil pertanian.
f. Ekspetasi. Jika diperkirakan harga barang mereka akan naik
pada masa yang akan datang maka mereka dapat
menyimpan barang mereka beberapa hari agar dapat
menjualnya kemudian hari sehingga mendapat keuntungan
yang lebih tinggi.
• Faktor ekspetasi harga pada masa yang akan datang membolehkan
supplier dapat menyimpan barang produksinya beberapa waktu pada
waktu harga rendah dan mengeluarkannya pada harga naik, jelas
berbeda dengan konsep ekonomi dalam Islam. Dalam Islam,
penahanan barang produksi dimaksud adalah untuk melindungi harga
barang-barang agar produsen tidak mengalami kerugian yang
disebabkan oleh rendahnya harga barang seperti terjadi ketersediaan
barang produksi yang melimpah di masa panen raya yang
menyebabkan harga produksi turun.
• Tetapi jika penahanan barang bertujuan untuk menimbun barang
ketika harga rendah, dan menjualnya jika harga naik, hal itu tidak
dibenarkan dalam Islam karena perbuatan tersebut termasuk ihtikar
terlarang dalam Islam. Hukum penawaran mengatakan, semakin
tinggi harga suatu barang maka semakin banyak jumlah barang yang
akan ditawarkan oleh penjual. Sebaliknya, semakin rendah harga
suatu barang maka semakin sedikit jumlah barang yang ditawarkan.
• Dalam kitab al-Kharaj, Abu Yusuf menjelaskan tidak ada batasan
tertentu tentang murah dan mahal yang dapat dipastikan. Hal
tersebut ada yang mengaturnya. Prinsip tidak bisa diketahui. Murah
bukan karena melimpahnya makanan, demikian juga mahal tidak
disebabkan oleh kelangkaan makanan. Murah dan mahal adalah
ketentuan Allah. Terkadang makanan berlimpah tetap mahal, dan
terkadang makanan sangat sedikit tapi murah
• Teori penawaran Islami tidak terlepas dari kaidah dan ketentuan yang
digaris Allah kepada manusia dalam melakukan kegiatan produksi.
Dalam melakukan pengolahan alam, manusia harus senantiasa
menjaga kesinambungan kehidupan disekitarnya, dan jangan sampai
melakukan perusakan. Kegiatan produksi juga dianjurkan terhadap
barang-barang yang bermanfaat, dan diolah secara halal dan
dibenarkan dalam syariat. Tidak dibenarkan melakukan kegiatan
produksi yang jika dikonsumsi menimbulkan kerusakan pada orang
lain.
• Seperti yang tercantum dalam:
• “Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air
hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu
berbagai buah- buahan menjadi rezki untukmu; dan Dia telah
menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di lautan
dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-
sungai. Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan
yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan
bagimu malam dan siang. Dan Dia telah memberikan kepadamu
(keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika
kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya.
Sesungguuhnya manusia itu sangat zalimdan sangat mengingkari (nikmat
Allah). (QS Ibrahim: 32-34)
C. PENGARUH ZAKAT TERHADAP
PENAWARAN
• Kewajiban zakat mengikat bagi seorang pengusaha muslim,
maka sedini mungkin ia akan mengalokasikan sejumlah
dananya untuk digunakan membayar zakat. Sehingga melalui
zakat tersebut akan menjadikan suatu tanggung jawab bagi
umat Islam untuk tolong menolong. Dalam kewajiban zakat
terkandung unsur moral, sosial dan ekonomi. Dalam bidang
ekonomi, zakat mencegah terjadinya penumpukan kekayaan
pada seseorang dan mewajibkan orang kaya untuk
mendistribusikan harta kekayaannya pada orang miskin.
• Zakat yang dikenakan kepada hasil produksi adalah zakat perniagaan.
Pengenaan zakat perniagaan memberikan pengaruh yang berbeda
dibandingkan dengan pengenaan pajak penjualan. Dalam konsep
islam, zakat perniagaan dikenakan bila terpenuhinya dua hal: nisab
(batas minimal harta yang menjadi objek zakat, yaitu setara 89 gram
emas) dan haul (batas minimal waktu harta tersebut dimiliki yaitu
satu tahun). Dari pernyataan di atas, dapat diketahui bahwasannya
apabila nisab dan haul sudah terpenuhi, maka perusahaan tersebut
wajib mengeluarkan zakatnya sebesar 2,5%.
• Objek zakat perniagaan itu sendiri adalah berupa barang yang dapat
diperjualbelikan. Dalam ilmu ekonomi, ini berarti yang menjadi objek
zakat perniagaan adalah revenue minus cost. Sedangkan dalam hal
komponen biaya, ulama berbeda pendapat. Sebagian ulama
berpendapat bahwa biaya tetap yang boleh diperhitungkan,
sedangkan sebagian ulama lainnya berpendapat bahwa hanya biaya
variabel saja yang boleh diperhitungkan. Pendapat pertama berarti
yang menjadi objek zakat adalah economic rent, lalu pendapat kedua
berarti yang menjadi objek zakat adalah quasi rent atau producer
surplus.
• Pendapat manapun yang digunakan atas objek zakat ini sama sekali
tidak memberikan pengaruh terhadap ATC, yang berarti pula tidak
ada pengaruh terhadap profit yang dihasilkan. Pengenaan zakat
perniagaan juga sama sekali tidak memberikan pengaruh terhadap
MC, yang berarti pula tidak memberikan pengaruh terhadap kurva
penawaran. Upaya memaksimalkan profit berarti memaksimalkan
producer surplus, dan sekaligus berarti memaksimalkan zakat yang
harus dibayar. Jadi dengan adanya pengenaan zakat perniagaan,
perilaku memaksimalkan profit berjalan sejalan dengan perilaku
memaksimalkan zakat.
D. KURVA PENAWARAN JANGKA
PENDEK
• Di setiap harga yang diatas P1 berapapun penjualan yang dilakukan
produsen harganya selalu melebihi AVC dengan ini produsen memiliki
laba ekonomis positif. Dimana grafik MC dan AVC sama ini akan
terjadi titik potong yang dinamakan titik impas jangka pendek (short-
run break-even point). Di titik impas jangka pendek ini produsen tidak
mendapat laba yang ekonomis, tetapi hanya mencapai tingkat BEP
saja. Jadi bisa dikatakan bahwa titik impas akan beroperasi bila harga
di atas AVC. Ketika produsen ingin mengoptimalkan keuntungannya
maka produsen akan memproduksi ketika MC=MR, yang di asumsikan
pasar bersifat persaingan sempurna maka harga berfungsi sebagai
MR.
Gambar 1. Hubungan antara Kesediaan untuk
Berproduksi dengan Kurva Penawaran
• Jadi dengan ini MC = P= MR, pada gambar 1 diatas bila harga yang
ada di pasaran ber;aku dengan jangka pendek adalah P* maka
produsen akan memiliki keuntungan yang ekonomis yaitu P*E*QS.
Dengan demikian kurva MC yang berada di atas kurva AVC adalah
garis yang menjelaskan produsen bersedia berproduksi. Untuk lebih
jelasnya pada gambar 1 tsb apabila U1 dan U2 dihubungkan, maka
akan mendapat kurva penawaran. Lebih jelasnya pada gambar 1 yaitu
fungsi penawaran untuk individu produsen dan bukan fungsi
penawaran untuk industri atau pasar.
Gambar 2. Perumusan Kurva Penawaran
Sektor Industri
• Untuk kurva penawaran jangka pendek dari sektor industri secara
keseluruhan dapat di rumuskan lewat penjumlahan horizontal
seluruh kurva penawaran jangka pendek masing-masing perusahaan.
Lebih jelasnya untuk mengilustrasikan penjumlahan horizontal kurva
penawaran dapat dilihat di gambar 2. Kurva marginal untuk dua
perusahan di lambangkan dengan MCa pada panel (a) dan Mb pada
panel (b). Dua kurva biaya marginal akan berlaku bila harga-harga
lebih besar dari pada harga variable rata-rata minimum dari masing-
masing produsen.
• Di panel (a), perusahaan hanya memproduksi q1, jika harga yang
berlaku adalah P1. Dan bila harganya P2 perusahaan akan
memproduksi sebesar q2. Ini berlaku untuk produsen kedua yang
berproduksi pada q1b apabila harga yang berlaku P1, begitu juga
dengan bila harga berada di P2 maka produsen kedua akan
memproduksi q2b. Jika di asumsikan industri yang sama hanya
produsen a dan b jadi penambahan secara horizontal merupakan
penawaran industry atau ∑ MC.
E. MARGINAL COST dan KURVA
PENAWARAN
Dalam jangka pendek, perusahaan akan memaksimalkan labanya
dengan memilih jumlah output dimana harga sama dengan marginal
cost. Selama tingkat harga tersebut lebih besar daripada nilai minimal
biaya variabel rata-rata (AVC). Jika kedua keadaan tersebut terpenuhi,
maka itulah kurva penawaran. Kurva penawaran bersifat naik dari kiri
bawah ke kanan atas disebabkan karena adanya hubungan yang positif
diantara harga dan jumlah barang yang ditawarkan, yitu makin tinggi
harga, makin banyak jumlah yang ditawarkan.
• Di tiap tingkat harga di bawah minimum AVC, dan nilai yang di
tawarkan adalah nihil. Ketika tingkat harga sama dengan AVC, maka
jumlah yang di tawarkan adalah Q2. Untuk tigkat harga di atas AVC,
maka jumlah yang di tawarkan akan di gambarkan kurva MC.
Dimisalkan ketika tingkat harga smaa dengan ATC, maka jumlah yang
di tawarkan adalah kurav Q2. Jadi kurva penawaran adalah kurva
marginal cost yang diatas AVC, yaitu kurva yang dicetak tebal yang
memiliki selisih antara kurva ATC dan kurva AVC yang di gambarkan
dengan celah di antara kedua kurva tersebut,menggambarkan AFC
(average fixed cost).
• Untuk tingkat harga diatas AVC, namun di bawah AVC (yaitu antar
output Q2 dan Q3), berarti perusahaan mengalami kerugian setiap
output yang di jual karena harga lebih kecil di banding ATC, seperti
yang di gambarkan leh kurva penawaran yang berada di antara kurva
ATC dan AVC. Meski harga lebih kecil di banding ATC, tapi bagi
perusahaan tetap menjual outpunya karena perusahaan sudah
mampu membayar AVC nya, dan kerugian yang terjadi sebesar AFC
nya. FC adalah biaya tetap yang harus dibayar perusahaan apakah
perusahaan berproduksi atau tidak berproduksi, maka perusahaan
lebih baik memproduksi output sejumlah Q2 dan Q3.
Gambar Biaya Marginal dan Kurva Supply
• Dengan demikian, perusahaan berharap tetap memantapkan
keberadaan produknya di pasaran. Tetapi jika tingkat harga
melampaui ATC, maka perusahaan akan membekukan laba.
Bagimana bila perusahaan memilih untuk tidak berproduksi bila harga
di bawah ATC? Kerugian perusahaan akan bertambah besar:
• 1. Perusahaan harus tetap menanggung AFC2. Perusahaan tidak
mempunyai kegiatan operasi yang berarti para pelaksana perusahaan
tidak mempunyai pendapatan.
F. PRODUCER SURPLUS
Producer surplus merupakan selisih antara total revenue dengan total
variable yang dapat di hitung dengan dua cara, yakni cara pertama
dengan system matematis total revenue adalah hasil kali P*Q* dan
untuk total variable cost adalah hasil kali AVC dengan Q*. Selisih
keduanya dapat di gambarkan dengan segi empat yang diarsir yaitu
hasil kali antara (P*-AVC) dengan Q*.106 Inilah yang disebut producer
surplus yang secara matematis di tulis dengan:
Produser surplus = TR-TVC = (P x Q)-(AVC x Q)
• = (P – AVC) x Q

Gambar Surplus Produsen/Quasi Rent (a)
• Dan cara yang kedua untuk menghitung producer surplus dengan
memperhatikan variable cost untuk memproduksi 1 unit output yang
sama dengan marginal cost pada jumlah output 1 unit. Tetapi jika
variable cost meproduksi 2 unit output yang sama dengan marginal
cost di tambah dengan 1 output dan 2 jumlah marginal cost dan
seterusnya sehingga menghasilkan VC (Q) = MC (1) + MC (2) + ...+ MC
(Q). Yang secara grafis total variable dapat digambarkan dengan
daerah yang tidak di arsir yang berda di bawah kurva MC. Sedangka
total revenue adalah hasil kali P dengan Q. Sehingga producer surplus
digambarkan dengan daerah yang diarsir yang di bawah P dan di atas
kurva MC.
Penawaran
Surplus Produsen/Quasi Rent (b)
`
Price

Anda mungkin juga menyukai