Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TEORI PERMINTAAN ISLAM

Dosen Pengampu : Dr. Fauzani, S.EI, MA

Disusun Oleh Kelompok III :


 M.Nur Kholis
 Rio Rafaikawata
 Ria Rahmani

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) MA’ARIF SAROLANGUN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah
memberikan rahmat dan karunia Nya kepada kita semua. Sholawat dan salam
semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw. semoga kelak kita mendapatkan
syafaatnya Amin.
Pada makalah ini, rasa terima kasih kami ucapkan kepada dosen yang telah
mempercayakan kami untuk menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul
“Teori Permintaan Dalam Islam” yang telah kelompok kami selesaikan. Rasa terima
kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang sudah memberikan dukungan
untuk menyelesaikan makalah ini.
Seperti kata pepatah “Tak ada gading yang tak retak” Begitu juga dengan
pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kami kelompok III
mengharapkan kritik dan saran dari dosen dan teman-teman yang membaca makalah
ini, agar menjadi lebih baik nantinya.

ii
DAFTAR ISI

COVER.........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................5
A. Pengertian Permintaan Islam............................................................................5
B. Kurva Permintaan.............................................................................................8
C. Perbedaan Teori Permintaan Konvensional Dengan Permintaan Islam...........9
BAB III......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

Dalam ekonomi islam, setiap keputusan ekonomi seseorang tidak terlepas


dari nilai-nilai moral dan agama karena setiap kegiatan senantiasa dihubungkan
kepada syari’at. Al-Qur’an menyebut ekonomi dengan istilah istishad (penghemat,
ekonomi) yang secara literal berarti ‘pertengahan’ atau ‘moderat’. Seorang muslim
diminta untuk mengambil sikap moderat dalam memperoleh dan menggunakan
sumber daya.1
Dalam kajian ekonomi secara mikro, pembahasan didasarkan pada perilaku
individu sebagai pelaku ekonomi yang berperan menentukan tingkat harga dalam
proses mekanisme pasar. Mekanisme pasar itu sendiri adalah interaksi yang terjadi
antara permintaan (demand) dari sisi konsumen dan penawaran (supply) dari sisi
produsen, sehingga harga yang diciptakan merupakan perpaduan dari kekuatan
masing-masing pihak tersebut.
Teori permintaan Islami membahas permintaan barang halal, barang haram,
dan hubungan antara keduanya. Sedangkan dalam permintaan konvensional, semua
komoditi dinilai sama, bisa dikonsumsi atau digunakan. Pandangan ekonomi islam
mengenai permintaan, penawaran dan mekanisme pasar ini relatif sama dengan
ekonomi konvensional, namun terdapat batasan-batasan dari individu untuk
berperilaku ekonomi yang sesuai dengan aturan syariah. Dalam ekonomi islam,
norma dan moral “islami” yang merupakan prinsip islam dalam ber-ekonomi,
merupakan faktor yang menentukan suatu individu maupun masyarakat dalam
melakukan kegiatan ekonominya sehingga teori ekonomi yang terjadi menjadi
berbeda dengan teori pada ekonomi konvensional. 2

1
Bulan Purnama, “ Teori Permintaan Islami “ diakses dari
http://makalahkite.blogspot.com/2013/12/teori-permintaan-islami.html, Pada tanggal 10 Oktober
2021.
2
Tjoet Nyak Nuroel Izzatie, “ Teori Permintaan Dalam Ekonomi Islam “ diakses dari
http://tjoetnyakkkkk.blogspot.com/2011/01/teori-permintaan-dalam-ekonomi-islam.html, Pada
tanggal 10 Oktober 2021.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Permintaan Islam

Teori permintaan adalah teori yang menerangkan hubungan antara permintaan


terhadap harga dan waktu tertentu. dengan demikian, teori permintaan dapat
dinyatakan, Permintaan lurus antara permintaan terhadap harganya, yaitu apabila
permintaan naik, maka harga relati akan naik, sebaliknya bila permintaan turun,
maka harga relati akan turun.3

Menurut Ibnu Taimiyyah, permintaan suatu barang adalah hasrat terhadap


sesuatu, yang digambarkan dengan istilah raghbah fil al-syai. Diartikan juga sebagai
jumlah barang yang diminta. Secara garis besar, permintaan dalam ekonomi islam
sama dengan ekonomi konvensional, namun ada prinsip-prinsip tertentu yang harus
diperhatikan oleh individu muslim dalam keinginannya.4

Islam mengharuskan orang untuk mengkonsumsi barang yang halal dan thayyib.
Aturan islam melarang seorang muslim memakan barang yang haram, kecuali dalam
keadaan darurat dimana apabila barang tersebut tidak dimakan, maka akan
berpengaruh terhadap nya muslim tersebut. Di saat darurat seorang muslim
dibolehkan mengkonsumsi barang haram secukupnya.

Selain itu, dalam ajaran islam, orang yang mempunyai uang banyak tidak serta
merta diperbolehkan untuk membelanjakan uangnya untuk membeli apa saja dan
dalam jumlah berapapun yang diinginkannya. Batasan anggaran (budget constrain)
belum cukup dalam membatasi konsumsi. Batasan lain yang harus diperhatikan

3
Uyun Sundari, “ Teori Permintaan Islami “ diakses dari
https://www.academia.edu/29619184/TEORI_PERMINTAAN_ISLAMI_docx,Pada tanggal 10
Oktober 2021.
4
Bulan Purnama, “ Teori Permintaan Islami “ diakses dari
http://makalahkite.blogspot.com/2013/12/teori-permintaan-islami.html, Pada tanggal 10 Oktober
2021.
6

adalah bahwa seorang muslim tidak berlebihan (israf), dan harus mengutamakan
kebaikan (maslahah).5

Islam tidak menganjurkan permintaan terhadap suatu barang dengan tujuan


kemegahan, kemewahan dan kemubadziran. Bahkan islam memerintahkan bagi
yang sudah mencapai nisab, untuk menyisihkan dari anggarannya untuk membayar
zakat, infak dan shadaqah.6

a. Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Islam

Menurut Misanam menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi


permintaan islami adalah sebagai berikut :

1. Harga barang yang bersangkutan

Harga barang yang bersangkutan merupakan determinan penting dalam


permintaan. Pada umumnya, hubungan antara tingkat harga dan jumlah
permintaan adalah negatif. Semakin tinggi tingkat harga, maka semakin rendah

2. Harga barang lain yang terkait

Harga barang lain yang terkait menentukan permintaan suatu barang. Yang
dimaksud harga barang lain yang terkait adalah substitusu dan komplementer
dari barang tersebut. Jika harga barang substitusinya menurun, maka permintaan
terhadap barang tersebut juga turun, sebab konsumen mengalihkan
permintaannya pada barang substitusi, dan sebaliknya. Sementara itu, jika harga
barang komplementer naik, maka permintaan terhadap barang tersebut turun.
Sebaliknya jika harga barang komplememter turun, maka permintaan terhadap
barang tersebut naik.

5
Tjoet Nyak Nuroel Izzatie, “ Teori Permintaan Dalam Ekonomi Islam “ diakses dari
http://tjoetnyakkkkk.blogspot.com/2011/01/teori-permintaan-dalam-ekonomi-islam.html, Pada
tanggal 10 Oktober 201.
6
Muhamad Mukhsin, “ Teori Permintaan dalam Pandangan Islam “ Diakses dari
https://www.kompasiana.com/muhamad_mukhsin/58a40c2b8e7e61823adf6419/teori-permintaan-
dalam-pandangan-islam, Pada tanggal 10 Oktober 2021.
7

3. Pendapatan konsumen
Perubahan pendapatan selalu menimbulkan perubahan permintaan permintaan
berbagai jenis barang. Semakin tinggi pendapatan konsumen, maka semakin
tinggi daya belinya sehngga permintaan tehadap barang akan meningkat.
Sebaliknya, semakin rendah pendapatan, maka semakin rendah pula daya
belinya dan permintaan terhadap barang pun rendah.7

4. Ekspektasi (Pengharapan)

Ekspektasi bisa berupa ekspektasi positif maupun negatif. Dalam kasus


ekspektasi positif, konsumen akan lebih terdorong untuk membeli suatu barang,
sememtara ekspektasi negatif akan menimbulkan akibat yang sebaliknya.

5. Maslahah

Maslahah merupakan tujuan utama dalam mengkonsumsi barang, sebab


maksimasi maslahah meripakan cara untuk mencapai falah. Pengaruh maslahah
terhadap permintaan tidak bisa dijelaskan secara sederhana, sebagaimana
pengaruh faktor-faktor lainnya, sebab ia akan tergantung pada tingkat keimanan.
Jika mereka melihat barang dengan kandungan berkah yang tinggi, cateris
paribus, maka mereka akan meninggalkan barang dengan kandungan berkah
yang rendah dan menggantinya dengan barang dengan kandungan berkahnya
lebih tinggi. Dengan demikian, jika maslahah relatif turun, cateris paribus, maka
jumlah barang yang diminta akan turun juga, begitu juga sebaliknya.8

b. Hukum permintaan
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan
yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta.
Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah
jumlah barang yang diminta meningkat, karena pada hakikatnya makin rendah harga
7
Muawanah, “ Permintaan Dan Penawaran Dalam Islam “ diakses dari https://e-
journal.ikhac.ac.id/index.php/adlh/article/download/420/316/, Pada tanggal 10 Oktober 2021.
8
Muawanah, “ Permintaan Dan Penawaran Dalam Islam “ diakses dari https://e-
journal.ikhac.ac.id/index.php/adlh/article/download/420/316/, Pada tanggal 10 Oktober 2021.
8

suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya,
makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang
tersebut. Dari hipotesa di atas dapat disimpulkan, bahwa :
1. Apabila harga suatu barang naik, maka pembeli akan mencari barang lain yang
dapat digunakan sebagai pengganti barang tersebut, dan sebaliknya apabila
barang tersebut turun, konsumen akan menambah pembelian terhadap barang
tersebut. 9
2. Kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil konsumen berkurang, sehingga
memaksa konsumen mengurangi pembelian, terutama barang yang akan naik
harganya.10

B. Kurva Permintaan

Kurva permintaan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan


antara harga suatu barang dan jumlah barang yang diminta oleh para pembeli juga
menunjukkan hubungan antara harga suatu produk denga kuantitas yang diminta,
jika hal-hal lainnya konstan atau cateris paribus. Hukum permintaan menyatakan
bahwa jumlah barang dan tingkat harga memiliki hubungan berbanding terbalik.
Artinya, jika harga naik, jumlah barang dan jasa yang dimina berkurang. Jika harga
turun, jumlah barang dan jasa yang diminta akan bertambah.11
a. Permintaan Terhadap Barang Halal
Permintaan terhadap barang halal sama dengan permintaan dalam ekonomi pada
umumnya, yaitu berbanding terbalik terhadap harga, apabila harga naik, maka
permintaan terhadap barang halal tersebut berkurang, dan sebaliknya, dengan
asumsi cateris paribus.
b. Permintaan Barang Halal dalam Pilihan Halal-Haram

9
Muhammad Idris, “ Apa Itu Hukum Permintaan dan Penawaran “ diakses dari
https://money.kompas.com/read/2021/03/15/200252726/apa-itu-hukum-permintaan-dan-penawaran?
page=all, Pada tanggal 10 Oktober 2021.
10
Muhammad Idris, “ Apa Itu Hukum Permintaan dan Penawaran “ diakses dari
https://money.kompas.com/read/2021/03/15/200252726/apa-itu-hukum-permintaan-dan-penawaran?
page=all, Pada tanggal 10 Oktober 2021.
11
Parahate, “ Teori Permintaan Dan Kurva Permintaan “ Diakses dari http://e-
journal.uajy.ac.id/4852/3/2EP15863.pdf, Pada tanggal 10 Oktober 2021.
9

Apabila menghadapi pilihan antara barang halal dan haram, maka optimal
solutionnya adalah corner solution, yaitu keadaan dimana kepuasan maksimal
terjadi di kurva indiferen dengan konsumsi barang haramnya di titik 0. Dengan
kata lain, gunakan anggaran untuk mengkonsumsi barang halal seluruhnya.
c. Permintaan Barang Haram Dalam Keadaan Darurat
Pada prinsipnya seorang muslim diberikan pilihan hanya untuk mengkonsumsi
komoditas yang halal dan thayyib, sehingga dalam mencapai keberkahan tidak
ada permintaan atas komoditas haram kecuali dalam keadaan darurat. 12
Menurut para ulama keadaan darurat didefinisikan sebagai suatu keadaan
yang mengancam keselamatan jiwa, dimana sifat dari darurat adalah sementara
sehingga permintaan atas komoditas haram hanya bersifat insidentil.
Secara matematis permintaan terhadap komoditas haram dalam keadaan
darurat bukan fungsi dari harga komoditas haram, adanya permintaan atas
komoditas haram hanya dikarenakan adanya faktor keadaan yang dapat
mengancam keselamatan jiwa bukan karena faktor harga komoditas haram
tersebut. sehingga dengan demikian hukum permintaan tidak berlaku pada
komoditas haram.

C. Perbedaan Teori Permintaan Konvensional Dengan Permintaan Islam

Secara garis besar teori permintaan dalam perspektif ekonomi konvensional


hampir sama dengan teori permintaan dalam perspektif ekonomiIslam, baik dari
definisi, faktor. penentu, namun ada prinsip-prinsip syari’ah yang harus diperhatikan
oleh setiap muslim dalam meminta atau membeli sejumlah barang. Namun
meskipun hampir sama tetap terdapat beberapa perbedaan mendasar di antara
keduanya, yaitu :

1. Perbedaan utama antara permintaan konvensional dengan permintaan Islami


terletak pada sumber hukum yang digunakan. Sumber hukum teori permintaan
Islami berasal dari firman Allah SWT (Al-Qur’an) serta Hadist dan Sunnah
12
Rini Elvira, “ Teori Permintaan
(Komparasi Dalam Perspektif Ekonomi Konvensional Dengan Ekonomi Islam) “ Diakses dari
https://ejournal.iainkerinci.ac.id/index.php/islamika/article/download/35/40/136, Pada tanggal 10
Oktober 2021.
10

Rasulullah SAW yang memberikan batasan-batasan syari’ah dalam membeli


suatu komoditas. Sedangkan teori permintaan konvensional bersumber dari akal
manusia yang kadangkala bisa saja tidak rasional dalam membeli suatu
komoditas.
2. Motif permintaan konvensional lebih didominasi oleh nilai-nilai kepuasan dunia,
sehingga lebih mementingkan keinginan dalam melakukan aktivitas pembelian.
Sedangkan motif permintaan Islami adalah mendapatkan maslahah atau
kepuasan dan keberkahan dunia akhirat. Motif ini muncul karena sebagai13

muslim ada keyakinan bahwa akan ada kehidupan yang abadi setelah kematian
sehingga sebagai muslim kita harus menyiapkan bekal untuk kehidupan
akhirat.14
Karena motif permintaan konvensional lebih didominasi oleh kepuasan dunia
sehingga dalam membeli suatu komoditas lebih mengutamakan keinginan
daripada kebutuhan. Sedangkan teori permintaan Islami lebih terfokus pada
bagaimana bisa meraih maslahah sehingga dalam membeli suatu komoditas
lebih mengutamakan kebutuhan, tidak berlebihan dalam membeli suatu
komoditas, dan mengikuti batasan-batasan syari’ah.15
Permintaan konvensional menilai semua komoditas dinilai sama, tidak ada
perbedaan antara komoditas halal dengan komoditas haram sehingga semua
komoditas dianggap bisa dibeli dan digunakan. Sedangkanteori permintaan
Islami menilai suatu komoditas tidak semuanya bisa dibeli dan digunakan.teori
permintaan Islami membedakan antara komoditas halal dan barang haram.16

13
Rini Elvira, “ Teori Permintaan
(Komparasi Dalam Perspektif Ekonomi Konvensional Dengan Ekonomi Islam) “ Diakses
dari https://ejournal.iainkerinci.ac.id/index.php/islamika/article/download/35/40/136, Pada tanggal 10
Oktober 2021.
14
Rini Elvira, “ Teori Permintaan
(Komparasi Dalam Perspektif Ekonomi Konvensional Dengan Ekonomi Islam) “ Diakses
dari https://ejournal.iainkerinci.ac.id/index.php/islamika/article/download/35/40/136, Pada tanggal 10
Oktober 2021.
15
Nine Haryanti, “ Teori Permintaan Dalam Perspektif Ekonomi Islam Dan Konvensional “
Diakses dari https://core.ac.uk/download/pdf/234031815.pdf, Pada tanggal 10 Oktober 2021.
16
Abdurrohman Kasdi, “ Permintaan Dan Penawaran Dalam Mempengaruhi Pasar
11

(Studi Kasus Di Pasar Bintoro Demak) “ diakses dari


https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/Bisnis/article/download/2688/2030, Pada tanggal 10
Oktober 2021.
BAB III
PENUTUP

Sebagai bagian akhir dari makalah ini, Perbedaan yang menjadi asumsi dasar
konsep permintaan baik konvensional maupun Islami memiliki keterkaitan langsung
terhadap implementasi konsep permintaan tersebut. Perbedaan yang perlu
diperhatikan terutama pada permintaan dalam islam adalah sumber hukum dan
adanya batasan syariah, sudut pandang barangnya, motif dari permintaan dan
tujuannya.

Dengan asumsi bahwa tidak ada hubungan keterkaitan antara permintaan


dalam ekonomi konvensional dengan permintaan dalam ekonomi islam, maka kita
harus memilih salah satu dari keduanya. Oleh karenanya penulis mengharapkan
bahwa permintaan dalam eonomi islam ini benar-benar bisa diaplikasikan oleh kita
sehingga tercipta perekonomian masyarakat yang islami.

12
DAFTAR PUSTAKA

Bulan Purnama, “ Teori Permintaan Islami “ diakses dari


http://makalahkite.blogspot.com/2013/12/teori-permintaan-islami.html, Pada tanggal
10 Oktober 2021.

Tjoet Nyak Nuroel Izzatie, “ Teori Permintaan Dalam Ekonomi Islam “ diakses dari
http://tjoetnyakkkkk.blogspot.com/2011/01/teori-permintaan-dalam-ekonomi-
islam.html, Pada tanggal 10 Oktober 2021.

Uyun Sundari, “ Teori Permintaan Islami “ diakses dari


https://www.academia.edu/29619184/TEORI_PERMINTAAN_ISLAMI_docx,Pada
tanggal 10 Oktober 2021.

Muhamad Mukhsin, “ Teori Permintaan dalam Pandangan Islam “ Diakses dari


https://www.kompasiana.com/muhamad_mukhsin/58a40c2b8e7e61823adf6419/teor
i-permintaan-dalam-pandangan-islam, Pada tanggal 10 Oktober 2021.

Muawanah, “ Permintaan Dan Penawaran Dalam Islam “ diakses dari https://e-


journal.ikhac.ac.id/index.php/adlh/article/download/420/316/, Pada tanggal 10
Oktober 2021.

Muhammad Idris, “ Apa Itu Hukum Permintaan dan Penawaran “ diakses dari
https://money.kompas.com/read/2021/03/15/200252726/apa-itu-hukum-permintaan-
dan-penawaran?page=all, Pada tanggal 10 Oktober 2021.

Parahate, “ Teori Permintaan Dan Kurva Permintaan “ Diakses dari http://e-


journal.uajy.ac.id/4852/3/2EP15863.pdf, Pada tanggal 10 Oktober 2021.

Rini Elvira, “ Teori Permintaan

(Komparasi Dalam Perspektif Ekonomi Konvensional Dengan Ekonomi Islam) “


Diakses dari
14

https://ejournal.iainkerinci.ac.id/index.php/islamika/article/download/35/40/136,
Pada tanggal 10 Oktober 2021.

Nine Haryanti, “ Teori Permintaan Dalam Perspektif Ekonomi Islam Dan


Konvensional “ Diakses dari https://core.ac.uk/download/pdf/234031815.pdf, Pada
tanggal 10 Oktober 2021.

Abdurrohman Kasdi, “ Permintaan Dan Penawaran Dalam Mempengaruhi Pasar

(Studi Kasus Di Pasar Bintoro Demak) “ diakses dari


https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/Bisnis/article/download/2688/2030, Pada
tanggal 10 Oktober 2021.

Anda mungkin juga menyukai