Anda di halaman 1dari 35

Public Finance and Public Policy Jonathan

CopyrightGruber
© 2010Fourth
WorthEdition
Publishers
Copyright © 2012 Worth Publishers 1 of 35
Distribusi Pendapatan dan Program Kesejahteraan 17
17.1 Fakta pada Distribusi Pendapatan di AS
17.2 Kebijakan Kesejahteraan di AS
17.3 Biaya Bahaya Moral atas Kebijakan Kesejahteraan
17.4 Mengurangi Bahaya Moral atas Kesejahteraan
17.5 Perbaikan Kesejahteraan
17.6 Kesimpulan

Disusun oleh

Dan Sacks

Public Finance and Public Policy Jonathan Gruber Fourth Edition Copyright © 2012 Worth Publishers 2 of 35
CHAPTER 17 ■ INCOME DISTRIBUTION AND WELFARE PROGRAMS

17
Distribusi Pendapatan dan Program Kesejahteraan

• Personal Responsibility and Work Opportunity


Reconciliation Act mereformasi kesejahteraan pada
1996.
• Sebelumnya, negara menerima dana matching grants,
untuk diberikan sebagai pinjaman tunai tanpa
berbatas waktu kepada para single mother
berpenghasilan rendah.
• Setelah itu, negara menerima dana block grant secara
lump-sum, untuk menyediakan keuntungan berbatas
waktu kepada rumah tangga yang berpenghasilan
rendah dalam wilayah lebih luas.
• Bab ini membahas alasan dan hasil dari pembentukan
kembali kesejahteraan.
Public Finance and Public Policy Jonathan Gruber Fourth Edition Copyright © 2012 Worth Publishers 3 of 35
CHAPTER 17 ■ INCOME DISTRIBUTION AND WELFARE PROGRAMS

17
Kasus Kesejahteraan yang Ditangani di AS, 1960−2011

Public Finance and Public Policy Jonathan Gruber Fourth Edition Copyright © 2012 Worth Publishers 4 of 35
CHAPTER 17 ■ INCOME DISTRIBUTION AND WELFARE PROGRAMS

17.1
Fakta dalam Distribusi Pendapatan di AS:
Ketimpangan Pendapatan Relatif
• Ketimpangan pendapatan relatif mengalami
peningkatan di AS.
• Ketimpangan pendapatan relatif: Jumlah penghasilan
orang miskin dibandingkan dengan penghasilan orang
kaya.
Penghasilan dibagi dalam: 1967 1980 1990 2000 2010
20% terendah 4 4.3 3.9 3.6 3.3
20% kedua 10.8 10.3 9.6 8.9 8.5
20% ketiga 17.3 16.9 15.9 14.8 14.6
20% keempat 24.2 24.9 24 23 23.4
20% tertinggi 43.8 43.7 46.6 49.8 50.2
Top 5% 17.5 15.8 18.6 22.1 21.3

Public Finance and Public Policy Jonathan Gruber Fourth Edition Copyright © 2012 Worth Publishers 5 of 35
CHAPTER 17 ■ INCOME DISTRIBUTION AND WELFARE PROGRAMS

17.1
Fakta dalam Distribusi Pendapatan di AS:
Ketimpangan Pendapatan Relatif

Public Finance and Public Policy Jonathan Gruber Fourth Edition Copyright © 2012 Worth Publishers 6 of 35
CHAPTER 17 ■ INCOME DISTRIBUTION AND WELFARE PROGRAMS

17.1
Ketimpangan Pendapatan Relatif: Negara OECD Pilihan

Pembagian Pendapatan
Terendah Kedua Ketiga Keempat Tertinggi Top 10%
Swedia 10.7 14.4 17.6 21.5 35.7 10.9
Austria 8.4 12.4 16.8 22.3 40.1 13.6
Perancis 9.4 12.9 16.3 21 40.4 15.2
Inggris 7.9 11.2 15 20.6 45.4 19.8
US 3.3 8.5 14.6 23.4 50.2 21.3
Meksico 4.6 7.8 11.6 18.3 57.6 32.3
Rata-
Rata 8.5 12.2 16 21.1 42.2 16.7
OECD

Public Finance and Public Policy Jonathan Gruber Fourth Edition Copyright © 2012 Worth Publishers 7 of 35
CHAPTER 17 ■ INCOME DISTRIBUTION AND WELFARE PROGRAMS

17.1
Kemiskinan Absolut dan Angka Kemiskinan

• Ketimpangan tidak mengukur kemiskinan absolut.


o Kemiskinan absolut: Jumlah penghasilan orang
miskin dibandingkan dengan ukuran pendapatan
minimal yang dapat diterima.
• Diukur dengan kelompok masyarakat dibawah garis
kemiskinan.
o Garis kemiskinan: Tolak ukur yang digunakan
pemerintah untuk mengukur kemiskinan absolut.
o Pada awalnya ada 3*(biaya untuk memenuhi gizi
minimal).

Public Finance and Public Policy Jonathan Gruber Fourth Edition Copyright © 2012 Worth Publishers 8 of 35
CHAPTER 17 ■ INCOME DISTRIBUTION AND WELFARE PROGRAMS

17.1

Garis Kemiskinan berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga (2012)

Jumlah Anggota Keluarga Garis Kemiskinan


1 $11,170
2 15,130
3 19,090
4 23,050
5 27,010
Untuk setiap tambahan orang, 3,960
ditambah

Public Finance and Public Policy Jonathan Gruber Fourth Edition Copyright © 2012 Worth Publishers 9 of 35
CHAPTER 17 ■ INCOME DISTRIBUTION AND WELFARE PROGRAMS

17.1
Angka Kemiskinan dari Masa ke Masa

Public Finance and Public Policy Jonathan Gruber Fourth Edition Copyright © 2012 Worth Publishers 10 of 35
CHAPTER 17 ■ INCOME DISTRIBUTION AND WELFARE PROGRAMS

17.1

PENERAPAN: Masalah dalam Pengukuran Garis Kemiskinan

Tiga masalah dalam menentukan batas kemiskinan:


1. Bundle has changed.
o Kesehatan itu penting, namun harga bahan
makanan yang menjadi acuan dalam menentukan
garis kemiskinan.
2. Perbedaan biaya hidup.
o Rents differ enormously across areas.
3. Definisi pendapatan yang tidak sempurna.
o Program Medicaid tidak dihitung dalam
perhitungan garis/batas kemiskinan.

Public Finance and Public Policy Jonathan Gruber Fourth Edition Copyright © 2012 Worth Publishers 11 of 35
CHAPTER 17 ■ INCOME DISTRIBUTION AND WELFARE PROGRAMS

17.1

PENERAPAN: Masalah dalam Pengukuran Garis Kemiskinan

• Pada awal 1990-an, sebuah Akademi Sains Nasional


mengusulkan untuk melakukan perubahan sebagai
bentuk pembenaran pada masalah tersebut.
• Akan tetapi, dalam pelaksanaannya terdapat beberapa
hambatan:
o Bagaimana mengukur nilai Medicaid ketika
pendapatan berubah?
o Mengimplementasikan perubahan tersebut dapat
menimbulkan redistribusi yang luar biasa dari
daerah bagian Selatan dan Tengah menuju daerah
Timur dan Barat.

Public Finance and Public Policy Jonathan Gruber Fourth Edition Copyright © 2012 Worth Publishers 12 of 35
CHAPTER 17 ■ INCOME DISTRIBUTION AND WELFARE PROGRAMS

17.1

Apakah Masalahnya-Kemiskinan Relatif atau Absolut?

• Mengapa hal ini terjadi, dan seberapa banyak uang


yang dimiliki orang kaya?
o Standar minimal hidup lebih baik dikaitkan dengan
standar hidup lainnya.
o Ketimpangan tersebut dapat menimbulkan
masyarakat menjadi susah.

Public Finance and Public Policy Jonathan Gruber Fourth Edition Copyright © 2012 Worth Publishers 13 of 35
CHAPTER 17 ■ INCOME DISTRIBUTION AND WELFARE PROGRAMS

17.2
Kebijakan Kesejahteraan di AS

Program kesejahteraan bisa dikategorikan ataupun yang


telah tampak.
• Pengkategorian kesejahteraan: Program
kesejahteraan dibatasi oleh beberapa karakteristik
demografis, seperti single mother atau cacat.
• Kesejahteraan yang tampak jelas: Program
kesejahteraan hanya dibatasi oleh penghasilan dan
jumlah aset yang dimiliki.

Public Finance and Public Policy Jonathan Gruber Fourth Edition Copyright © 2012 Worth Publishers 14 of 35
CHAPTER 17 ■ INCOME DISTRIBUTION AND WELFARE PROGRAMS

17.2
Kebijakan Kesejahteraan di AS

Bantuan yang diberikan dapat berupa uang langsung atau


dalam bentuk lain.
• Bentuk uang langsung: Program kesejahteraan yang
menyediakan bantuan secara cash dan langsung kepada
penerima.
o Jaminan bantuan: Bantuanuntuk masyarakat tanpa
tambahan lain. Bisa dipotong sebagai peningkatan
pendapatan.
o Tarif potongan bantuan: Tarif yang digunakan ketika
bantuan kesejahteraan turun per dolar saat
menerima pendapatan lain.
• Bentuk lain: Program kesejahteraan yang dirupakan ke
bentuk lain, seperti bantuan medis atau rumah, kepada
penerima yang berhak.
Public Finance and Public Policy Jonathan Gruber Fourth Edition Copyright © 2012 Worth Publishers 15 of 35
CHAPTER 17 ■ INCOME DISTRIBUTION AND WELFARE PROGRAMS

17.2
Program Kesejahteraan Tunai

Ada dua program bantuan tunai yang menonjol:


• Temporary Assistance for Needy Families (TANF)
o Keluarga berpenghasilan rendah, menyisakan satu
orang tua.
o Jaminan bantuan dan tarif potongan merubah
seluruh negara.
• Supplemental Security Income.
o Ditujukan untuk masyarakat usia lanjut, tunanetra,
dan lumpuh.

Public Finance and Public Policy Jonathan Gruber Fourth Edition Copyright © 2012 Worth Publishers 16 of 35
CHAPTER 17 ■ INCOME DISTRIBUTION AND WELFARE PROGRAMS

17.2
Program Sosial Non Tunai

• Kupon Makanan
o Menyediakan kartu debit yang dapat digunakan
untuk membeli makanan.
• Medicaid
o Program sosial kategori terbesar.
• Perumahan Masyarakat
o Program “Section 8 vouchers” di AS dengan
memberi subsidi rumah.
• Program Lainnya
o WIC; program makan siang di sekolah; dll…
Public Finance and Public Policy Jonathan Gruber Fourth Edition Copyright © 2012 Worth Publishers 17 of 35
CHAPTER 17 ■ INCOME DISTRIBUTION AND WELFARE PROGRAMS

17.3
Efek Bahaya Moral dari Sistem Transfer
Menggunakan Metode Means-Tested

• Transfer menggunakanmetode means-tested


bisamenimbulkanbahaya moral.
• Mengingatversisederhana TANF, dengankeuntungan B:
𝐵 =𝐺−𝑡×𝑤×ℎ
• Gmerupakanjaminan, t tarifpotongankeuntungan, w
upahtenagakerja, dan h untukbanyak jam bekerja.
• JikaG = $10,000 dant = 1, inibisamembutuhkanbiaya
$218 miliaruntukmenghentikankemiskinan, kurangdari
dana yang dihabiskanuntukKeamananSosial.
• Namunperhitungan di
atasmengabaikanaspekrespondaripihak yang
bersangkutan.
Public Finance and Public Policy Jonathan Gruber Fourth Edition Copyright © 2012 Worth Publishers 18 of 35
CHAPTER 17 ■ INCOME DISTRIBUTION AND WELFARE PROGRAMS

17.3
Efek Bahaya Moral dari Sistem Transfer
Menggunakan Metode Means-Tested
Konsumsi per
tahun ($)

A
$25,000

Z Kemiringan = upah tenaga kerja = −12.50


20,000

Y
12,170 D
G = 11,170
B

5,000
X

C
0 400 1,027 1,106 1,600 2,000 Lama waktu
luang (jam)

Public Finance and Public Policy Jonathan Gruber Fourth Edition Copyright © 2012 Worth Publishers 19 of 35
CHAPTER 17 ■ INCOME DISTRIBUTION AND WELFARE PROGRAMS

17.3
Menyelesaikan Bahaya Moral dengan Menurunkan
Tarif Potongan Bantuan

Konsumsi per
tahun ($)

$25,000
A Z1
22,500 B2
22,340 Kemiringan = upah bersih = −6.25
Z2

Y2

Y1 X2
12,170 D
G = 11,170
B1

Kemiringan = upah
5,000 tarif = −12.50
X1

C
0 200 268 1,027 1,106 1,600 2,000 Lama waktu
luang (jam)

Public Finance and Public Policy Jonathan Gruber Fourth Edition Copyright © 2012 Worth Publishers 20 of 35
CHAPTER 17 ■ INCOME DISTRIBUTION AND WELFARE PROGRAMS

17.3
Program Redistribusi “Iron Triangle”

• Menurunkan tingkat keuntungan menjadikan


redistribusi berakhir.
• Ini menggambarkan “Iron Triangle” dari program
redistribusi.
• Iron triangle: Tidak ada cara untuk mengubah salah
satu dari menurunkan tingkat keuntungan atau
jaminan manfaat untuk mendorong kerja secara terus
menerus, meredistribusikan lebih banyak pendapatan,
dan menurunkan biaya.

Public Finance and Public Policy Jonathan Gruber Fourth Edition Copyright © 2012 Worth Publishers 21 of 35
CHAPTER 17 ■ INCOME DISTRIBUTION AND WELFARE PROGRAMS

17.4
Berganti ke Pembayaran Kesejahteraan yang
Dikategorikan

• Bahaya moral meningkat karena pemerintah ingin


meredistribusikan ke rakyat miskin, namun ternyata
masyarakat mengatur pendapatan mereka.
• Jika kita bisa mengarahkan keuntungan untuk
memperoleh kapasitas, tidak akan ada bahaya moral.
• Orang cacat, single mother, merupakan dua sasaran.
• What Makes a Good Targeting Mechanism?
o Tidak ada cara untuk mengubah perilaku agar
memenuhi syarat.
o Sasarannya ialah masyarakat dengan pendapatan
rendah.
Public Finance and Public Policy Jonathan Gruber Fourth Edition Copyright © 2012 Worth Publishers 22 of 35
CHAPTER 17 ■ INCOME DISTRIBUTION AND WELFARE PROGRAMS

17.4
Menyasar ke Kaum Single Mother

Public Finance and Public Policy Jonathan Gruber Fourth Edition Copyright © 2012 Worth Publishers 23 of 35
CHAPTER 17 ■ INCOME DISTRIBUTION AND WELFARE PROGRAMS

17.4
Menggunakan “Ordeal Mechanisms”

• Ordeal mechanisms: Fitur program kesejahteraan yang


menjadikannya tidak menarik, mengarah ke pemilihan
sendiri sehingga hanya yang dibutuhkan oleh
penerima.
• Paradoks Ordeal Mechanisms
o Jika pemerintah memberikan manfaat yang tidak
menarik kepada orang miskin namun hal itu
membantu untuk mencapai yang dibutuhkan,
maka akan menjadi lebih efisien.
o Karena paradoks ordeal mechanisms ternyata tidak
membuat lebih baik, sehingga yang terjadi dapat
membuatnya tidak bagus.
Public Finance and Public Policy Jonathan Gruber Fourth Edition Copyright © 2012 Worth Publishers 24 of 35
CHAPTER 17 ■ INCOME DISTRIBUTION AND WELFARE PROGRAMS

17.4
PENERAPAN: Contoh Ordeal Mechanisms

• Jika ditentukan bahwa dapur umum sebagai


kebutuhan, pemerintah bisa:
o Mempekerjakan banyak pekerja, menunggu hingga
waktunya.
o Mempekerjakan sedikit pekerja, memproduksi
pada long lines.
• Garis panjang mungkin mencegah pendapatan tinggi
dari penggunaan dapur umum.
• Ordeal mechanism bekerja karena target populasi
memiliki nilai yang cukup tinggi terhadap dapur
umum, dan relatif membutuhkan biaya yang cukup
rendah untuk ordeal.

Public Finance and Public Policy Jonathan Gruber Fourth Edition Copyright © 2012 Worth Publishers 25 of 35
CHAPTER 17 ■ INCOME DISTRIBUTION AND WELFARE PROGRAMS

17.4
Meningkatkan Pilihan Lain

Konsumsi per
tahun ($)
E
$35,000
Kemiringan = upah =
−17.50

A
25,000
Y2
17,500

Kemiringan = upah = −12.50 Y1


12,170 B F D
G = 11,170

C
0 1,000 1,106 1,381 2,000 Lama waktu
1,027
luang (jam)

Public Finance and Public Policy Jonathan Gruber Fourth Edition Copyright © 2012 Worth Publishers 26 of 35
CHAPTER 17 ■ INCOME DISTRIBUTION AND WELFARE PROGRAMS

17.4
Meningkatkan Pilihan Lain

• Latihan
o Penurunan sederhana dalam kesejahteraan,
pendapatan meningkat.
• Subsidi Pasar Tenaga Kerja
o Menambah jumlah lapangan kerja, mengurangi
kesejahteraan.
• Penitipan Anak
o Meningkatkan jumlah ibu-ibu pekerja
• Tunjangan Anak
o Pergeseran beban kepada ayah yang tidak
bertanggungjawab.
Public Finance and Public Policy Jonathan Gruber Fourth Edition Copyright © 2012 Worth Publishers 27 of 35
CHAPTER 17 ■ INCOME DISTRIBUTION AND WELFARE PROGRAMS

17.4
Menghapus Jerat Kesejahteraan

• Bagi banyak ibu berpenghasilan rendah, asuransi


kesehatan terkait dengan non-kerja, melalui Medicaid.
• Memutus hubungan antara manfaat tunai dan
manfaat bentuk lain dapat meningkatkan nilai kerja.
• Dalam sistem saat ini, bekerja lebih dari jumlah yang
kecil dapat menghasilkan penalty cukup besar dari
kehilangan manfaat Medicaid.

Public Finance and Public Policy Jonathan Gruber Fourth Edition Copyright © 2012 Worth Publishers 28 of 35
CHAPTER 17 ■ INCOME DISTRIBUTION AND WELFARE PROGRAMS

17.4
Menghapus Jerat Kesejahteraan

Konsumsi per
tahun ($)

$25,000 A E Kemiringan = upah bersih = −6.25


24,340
22,340 B

F
Asuransi kesehatan =
G = 11,170 $2,000
D

Kemiringan = upah bersih = −12.50 Cash =


$11,170

C
0 268 2,000 Lama waktu
luang (jam)

Public Finance and Public Policy Jonathan Gruber Fourth Edition Copyright © 2012 Worth Publishers 29 of 35
CHAPTER 17 ■ INCOME DISTRIBUTION AND WELFARE PROGRAMS

17.4
PEMBUKTIAN: Proyek Swasembada Kanada

• Evaluasi secara acak dari program subsidi kerja.


• Menawarkan upah subsidi yang cukup besar kepada
orang Kanada secara acak dalam kesejahteraan untuk
lebih dari satu tahun.
• Meningkatkan subsidi pekerjaan sebesar 43% dalam
jangka waktu pendek, dibandingkan dengan kontrol
grup.
• Tingkat kesejahteraan turun kira-kira dengan jumlah
yang sama.
• Setelah lima tahun, dampak terhadap kesejahteraan
pekerjaan turun hingga nol.
Public Finance and Public Policy Jonathan Gruber Fourth Edition Copyright © 2012 Worth Publishers 30 of 35
CHAPTER 17 ■ INCOME DISTRIBUTION AND WELFARE PROGRAMS

17.5
Perubahan Karena Reformasi Kesejahteraan

1. Kesejahteraan tunai berubah dari hak menuju block


grant.
2. Negara diizinkan dan didorong untuk bereksperimen
dengan struktur alternatif pembayaran kesejahteraan.
3. Batasan waktu dikenakan kepada penerima bantuan.
4. Persyaratan kerja dikenakan kepada penerima
kesejahteraan.
5. Upaya baru untuk membatasi ibu menikah telah
diperkenalkan.

Public Finance and Public Policy Jonathan Gruber Fourth Edition Copyright © 2012 Worth Publishers 31 of 35
CHAPTER 17 ■ INCOME DISTRIBUTION AND WELFARE PROGRAMS

17.5
PEMBUKTIAN: Menghitung Dampak Reformasi
Kesejahteraan

• PRWORA sulit untuk dievaluasi, karena ini


diimplementasikan seluruhnya di seantero negeri.
• Negara yang berbeda memperlihatkan perubahan
kebijakan yang berbeda, tetapi setiap negara
mendorong atas diberlakukannya kebijakan tersebut,
menunjukkan bahwa perbandingannya bisa jadi
berbeda.
• Dua pendekatan yang menonjol:
o Membandingkan single mother dengan lainnya.
o Melihat pada negara yang bereksperimen dengan
kebijakan alternatif sebelum reformasi nasional.
Public Finance and Public Policy Jonathan Gruber Fourth Edition Copyright © 2012 Worth Publishers 32 of 35
CHAPTER 17 ■ INCOME DISTRIBUTION AND WELFARE PROGRAMS

17.5
Efek Reformasi Kesejahteraan 1996

Kesimpulan dari keseluruhan evaluasi:


• PRWORA menimbulkan keuntungan besar bagi negara.
• Single mother sebagai kelompok belum terlihat terjadi
penurunan pada pendapatan atau konsumsi mereka.
• Belum ada efek yang nyata dari reformasi
kesejahteraan.

Public Finance and Public Policy Jonathan Gruber Fourth Edition Copyright © 2012 Worth Publishers 33 of 35
CHAPTER 17 ■ INCOME DISTRIBUTION AND WELFARE PROGRAMS

17.5
Apakah Reformasi Kesejahteraan Berhasil?

“Berhasil” tergantung pada apakah:


• Peningkatan biaya untuk bagian kecil dari wanita
melebihi keuntungan dari penurunan belanja sosial
pemerintah.
• Nilai waktu luang yang turun dari single mother.
• Seberapa bagus biaya program baru pada saat resesi,
yang berlawanan dengan perkembangan pesat yang
telah dilewati.
• Bagaimana itu memengaruhi anak-anak pada
kesejahteran keluarga yang memenuhi syarat.

Public Finance and Public Policy Jonathan Gruber Fourth Edition Copyright © 2012 Worth Publishers 34 of 35
CHAPTER 17 ■ INCOME DISTRIBUTION AND WELFARE PROGRAMS

17.6
Kesimpulan

• Program kesejahteraan telah menjadi penyebab


perdebatan kontroversial selama bertahun-tahun, dan
pada dekade terakhir telah terjadi reformasi
kesejahteraan paling radikal sejak permulaan
program.
• Meskipun reformasi kesejahteraan secara nyata
berhasil pada 1996, perdebatan mengenai
kesejahteraan tidak diragukan lagi akan terus
berlangsung hingga masa yang akan datang.

Public Finance and Public Policy Jonathan Gruber Fourth Edition Copyright © 2012 Worth Publishers 35 of 35

Anda mungkin juga menyukai