Judul yang saya ajukan berkaitan dengan kebijakan publik yang mana dalam
dalam hal ini adalah implementasi kebijakan publik. Implementasi dianggap sebagai
wujud utama dan tahap yang sangat menentukan dalam proses kebijakan (Birklan,
2001: 177; Heineman et al., 1997: 60; Ripley dan Franklin, 1986; Wibawa dkk.,
1994: 15). Pandangan tersebut dikuatkan dengan pernyataan Edwards III (1984: 1)
bahwa tanpa implementasi yang efektif keputusan pembuat kebijakan tidak akan
berhasil dilaksanakan. Implementasi kebijakan merupakan aktivitas yang terlihat
setelah dikeluarkan pengarahan yang sah dari suatu kebijakan yang meliputi upaya
mengelola input untuk menghasilkan output atau outcomes bagi masyarakat.
Jika pemahaman ini diarahkan pada lokus dan fokus dimana kebijakan
diterapkan akan sejalan dengan pandangan Van Meter dan van Horn yang dikutip
oleh Parsons (1995: 461) dan Wibawa, dkk., (1994: 15) bahwa implementasi
kebijakan merupakan tindakan yang dilakukan oleh (organisasi) pemerintah dan
swasta baik secara individu maupun secara kelompok yang dimaksudkan untuk
mencapai tujuan.
Teori yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teori Implementasi
Kebijakan menurut Edward III (1980:10), dimana mengatakan bahwa terdapat empat
(4) variabel penting yang harus diperhatikan untuk melihat berbagai faktor terhadap
kegagalan dan keberhasilan implementasi kebijakan publik yaitu : faktor komunikasi
(communication), sumber daya pelaksanaan (resources), struktur birokrasi
(bureaucratic structured), dan sikap pelaksana (dispotition).
A. Latar Belakang
Seperti yang telah dijelasakan diatas bahwa Kebijakan BLT-DD dalam kurun
waktu yang singkat telah beberapa kali melakukan perubahan tanpa diiringi dengan
sosialisasi yang masif dan menyeluruh sehingga berpotensi menyebabkan adanya
multitafsir pada proses implementasinya yang mana hal tersebut dapat menghambat
proses implementasinya yang dapat memperburuk keadaan masyarakat penerima
bantuan. Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk meneliti
Implementasi Kebijakan Bantuan Langsung tunai (BLT) Dana Desa dalam
Penanggulangan Covid-19 di Desa Melung, Kecamatan Kedungbanteng.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka Tujuan
Penelitian dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui Implementasi Kebijakan
Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa dalam Penanggulangan Pandemi Covid-
19 di Desa Melung, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis. Adapun manfaat
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu khususnya
tentang implementasi kebijakan terhadap kajian Administrasi Publik dan
diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya
b. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan saran
kepada stakeholder terkait dari Pemerintah Desa hingga pemerintah
diatasnya dalam implementasi program khususnya program bantuan
sosial.