RIZALDY TUMBEL
BURHANUDDIN KIYAI
RULLY MAMBO
Abstract
This study aims to determine the impact of the policy of the Direct Cash Assistance Program on the
Economic Condition of the Community in Talikuran Village, North Kawangkoan District, Minahasa
Regency. This research uses qualitative descriptive research methods. Data collection in this study was
carried out by interview, observation and documentation techniques. The findings from this study are that
it is known that the Village Government is less targeted in data collection for recipients of the Cash Direct
Assistance program so that there are still underprivileged communities who are not affected by this policy.
Economic conditions of the community, the government must review the public problems that often arise in
the BLT program so that the direct cash assistance program can be realized optimally to the community.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetagui apa dampak kebijakan dari Program Bantuan Langsung
Tunai dengan Kondisi Ekonomi Masyarakat di Kelurahan Talikuran Kecamatan Kawangkoan Utara
Kabupaten Minahasa ,Penilitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, Pengumpulan
data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. temuan dari
penelitian ini yaitu diketahui Pemerintah Kelurahan Kurang Tepat sasaran dalam pendataan penerima
program Bantuan Lansung Tunai Sehingga masi ada masyarakat yang kurang mampu yang tidak
terdampak dalam Kebijakan Ini ,Perlunya kesadaran masyarakat penerima Bantuan Langsung Tunai
sehingga dana yang di dapatkan dari program BLT bisa sedikit membantu Kondisi Ekonomi Masyarakat
,Pemerintah harus meninjau kembali Masalah-masalah publik yang sering muncul pada program BLT
sehingga program Bantuan Langsung Tunai dapat terealisasi secara optimal kepada Masyarakat.
79
ISSN 2338 – 9613
JAP No. 110 Vol. VII 2021
80
ISSN 2338 – 9613
JAP No. 110 Vol. VII 2021
81
ISSN 2338 – 9613
JAP No. 110 Vol. VII 2021
82
ISSN 2338 – 9613
JAP No. 110 Vol. VII 2021
83
ISSN 2338 – 9613
JAP No. 110 Vol. VII 2021
84
ISSN 2338 – 9613
JAP No. 110 Vol. VII 2021
Langsung Tunai yang diberikan secara 100 ribu rupiah per bulannya. Selain program
khusus untuk membantu masyarakat miskin BLT tak bersyarat, pemerintah juga
yang mengalami krisis ekonomi akibat menyelenggarakan program BLT bersyarat
naiknya harga Bahan dengan nama Program Keluarga Harapan
Bakar Minyak dunia. (PKH). PKH adalah program bantuan untuk
keluarga miskin dengan syarat mereka harus
menyekolahkan anaknya dan melakukan cek
2. Asal Usul Bantuan Langsung Tunai kesehatan rutin. Target utama dari program
Pada tahun 2004 Pemerintah ini adalah keluarga miskin dengan anak
Indonesia memastikan harga minyak dunia berusia antara 0 sampai 15 tahun, atau ibu
naik, mereka pun memutuskan memotong yang sedang hamil pada saat mendaftar. Dan
subsidi minyak. Hal ini dilakukan dengan sampai sekarangpun program bantuan
alasan BBM bersubsidi lebih banyak langsung tunai dari pemerintah masih
digunakan oleh orang-orang dari kalangan berjalan sampai sekarang.
industri dan berstatus mampu. Setelah didata
lebih lanjut, diketahui dari tahun 1998 sampai
3. Tujuan serta Program Bantuan Langsung
dengan 2005 penggunaan bahan bakar
Tunai
bersubsidi telah digunakan sebanyak 75
persen. Pemotongan subsidi terus terjadi Tujuan penyaluran Bantuan Langsung
hingga tahun 2008 dengan kenaikan sebesar Tunai pun tidak lain adalah untuk menjaga
50 persen dari harga awal, karena harga atau melindungi warga miskin dari
minyak dunia kembali naik saat itu. kerentanan agar mampu bertahan hidup.
Akibatnya, harga bahan-bahan pokok pun Bantuan Langsung Tunai dicairkan setiap
ikut naik. Demi menanggulangi efek triwulan. Program Bantuan Langsung Tunai
kenaikan harga bagi kelompok masyarakat telah dilaksanakan Pemerintah Indonesia
miskin, pemerintah memperkenalkan selama dua kali, yaitu pada tahun 2005 dan
program BLT kepada masyarakat untuk tahun 2008. Tujuan dari Program Bantuan
pertama kalinya pada tahun 2005. Program Langsung Tunai bagi Rumah Tangga Sasaran
ini dicetuskan oleh Jusuf Kalla tepat setelah dalam rangka kompensasi pengurangan
dirinya dan Susilo Bambang Yudhoyono subsidi
memenangkan pemilihan umum presiden dan BBM yaitu :
wakil presiden Indonesia pada tahun 2004. a. Membantu masyarakat miskin agar tetap
Akhirnya, berdasarkan instruksi presiden dapat memenuhi kebutuhan dasarnya.
nomor 12, digalakanlah program Bantuan
b. Mencegah penurunan taraf
Langsung Tunai tidak bersyarat pada Oktober
kesejahteraan masyarakat miskin akibat
tahun 2005 hingga Desember 2006 dengan
kesulitan ekonomi.
target 19,2 juta keluarga miskin. Karena
c. Meningkatkan tanggung jawab sosial
harga minyak dunia kembali naik, BLT pun
kembali diselenggarakan pada tahun 2008 bersama (Depsos, 2008).
berdasarkan instruksi presiden Indonesia Program Bantuan Langsung Tunai
nomor 3 tahun 2008 dan pada tahun 2013 adalah salah satu dari beberapa bentuk
pemerintah kembali menyelenggarakan BLT kebijakan pemerintah. Kebijakan yang oleh
tetapi dengan nama baru yaitu Bantuan Carl Friedrich diartikan sebagai serangkaian
Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). tindakan atau kegiatan yang diusulkan oleh
Secara mekanisme BLSM sama seperti BLT, seseorang, kelompok atau pemerintah dalam
dan jumlah anggaran yang dikeluarkan untuk suatu lingkungan tertentu dimana terdapat
program ini adalah 3,8 triliun rupiah untuk hambatan-hambatan (kesulitan) dan
18,5 juta keluarga miskin, dengan uang tunai kemungkinan-kemungkainan (kesempatan)
85
ISSN 2338 – 9613
JAP No. 110 Vol. VII 2021
dimana kebijakan tersebut diusulkan agar 4. Dasar Hukum Bantuan Langsung Tunai
berguna dalam mengatasi untuk mencapai (BLT)
tujuan yang dimaksud. Program Bantuan Adapun dasar Hukum penetapan
Langsung Tunai juga merupakan bagian dari Bantuan Langsung Tunai (BLT) yaitu
kebijakan pemerintah untuk memberikan berdasarkan :
perlindungan kepada masyarakat miskin. Di
a. Instruksi Presiden Republik Indonesia
samping itu masih banyak kebijakan lain
Nomor 12 Tahun 2005 tentang
yang diberikan oleh
pelaksanaan Bantuan Langsung Tunai
pemerintah kepada masyarakat, yaitu (BLT) kepada Rumah Tangga Miskin
program jangka panjang dan jangka pendek. (RTM) di seluruh Indonesia.
Adapun yang termasuk kategori b. Instruksi Presiden Republik Indonesia
program jangka panjang yaitu Program Nomor 3 Tahun 2008 tentang
Nasional Pelaksanaan Program Bantuan
Pengembangan Masyarakat (PNPM), Langsung Tunai Untuk Rumah Tangga
Program Keluarga Harapan (PKH), Program Sasaran yang meliputi Rumah Tangga
Jaminan Kesehatan Masyarakat Sangat Miskin (poorest), Rumah
(JAMKESMAS), program penyediaan Tangga Miskin (poor) dan Rumah
beasiswa misalnya Bantuan Operasional Tangga Hampir Miskin (near poor) di
Sekolah (BOS), dan program lain yang seluruh wilayah Indonesia.
berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat. Dengan dikeluarkannya Instruksi
Sedangkan yang termasuk kategori program Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
jangka pendek yaitu program Bantuan 2008, maka Instruksi Presiden Republik
Langsung Tunai, perluasan program Beras Indonesia Nomor 12 Tahun 2005 tentang
Miksin atau Raskin, program penjualan Pelaksanaan Bantuan Langsung Tunai
minyak goreng bersubsidi dan program pasar Kepada Rumah Tangga Miskin dinyatakan
beras murah untuk buruh, PNS Gol I/II, tidak berlaku lagi. Untuk kelancaran
tenaga honorer serta Tamtama pelaksanaan program pemberian bantuan
TNI/POLRI.7 Program jangka pendek langsung tunai kepada rumah tangga sasaran
maksudnya adalah bahwa program ini hanya yang meliputi rumah tangga sangat miskin,
diluncurkan pada keadaan tertentu dan rumah tangga miskin dan rumah tangga
sifatnya sementara, sebagaimana program hampir miskin dalam rangka kompensasi
Bantuan Langsung Tunai yang diluncurkan pengurangan subsidi Bahan Bakar Minyak
ketika terjadinya kenaikan harga Bahan (BBM).
Bakar Minyak atau krisis ekonomi dunia yang
menyebabkan turunnya daya beli masyarakat
miskin. Program jangka pendek ini diarahkan
5. Syarat-syarat Mendapatkan Bantuan
sedemikian rupa sehingga tidak
menimbulkan ketergantungan serta tidak Langsung Tunai (BLT)
mendorong menguatnya budaya kemiskinan. Penerima Bantuan Langsung Tunai
Berbagai bentuk intervensi kebijakan (BLT) untuk Rumah Tangga Sasaran
pemerintah diatas merupakan keinginan kuat (Rumah Tangga Sangat Miskin
dari pemerintah untuk merubah atau (poorest), Rumah Tangga Miskin (poor) dan
meningkatkan perekonomian masyarakat, Rumah Tangga Hampir Miskin (near poor)
sehingga daya beli masyarakat meningkat dan ada 14 kriteria yaitu sebagai berikut :
masyarakat miskin dapat hidup layak. a. Luas lantai bangunan tempat tinggal
kurang dari 8 meter persegi untuk
masing-masing anggota keluarga.
86
ISSN 2338 – 9613
JAP No. 110 Vol. VII 2021
b. Jenis lantai bangunan tempat tinggal Selain 14 poin di atas, anggota rumah
terbuat dari tanah, bambu, kayu tangga yang bekerja sebagai PNS, anggota
berkualitas rendah. TNI, POLRI, pegawai BUMN/BUMD,
c. Jenis dinding bangunan tempat tinggal pensiunan PNS/TNI/ POLRI,
terbuat dari bambu, rumbia, kayu maka keluarga tersebut tidak berhak
berkualitas rendah. mendapat BLT.
d. Fasilitas jamban tidak ada, atau ada
tetapi dimiliki secara bersama-sama 6. Teknis Penyaluran BLT di Indonesia
dengan keluarga lain.
Dalam tahapan pelaksanaan program
e. Sumber air untuk minum/memasak bantuan langsung tunai di Indonesia
berasal dari sumur/mata air tak umumnya dimulai dari sosialisasi, verifikasi
terlindung, air sungai, danau, atau air data nama nominasi Rumah Tangga Sasaran
hujan. (RTS) yang akan diberikan bantuan,
f. Sumber penerangan di rumah bukan pembagian kartu BLT, pencairan dana, dan
listrik. terakhir pembuatan laporan dan evaluasi.
g. Bahan bakar yang digunakan memasak Mekanisme pembagian BLT yang terstruktur
berasal dari kayu bakar, arang, atau baru diberlakukan pada tahun 2008, dan
minyak tanah. mekanisme ini tetap digunakan pada tahun
2013. Tetapi pada tahun 2013
h. Dalam seminggu tidak pernah
penyelenggaran BLT tidak lagi menggunakan
mengonsumsi daging, susu, atau hanya
kartu, melainkan langsung dengan kartu
sekali dalam seminggu.
penerima beras miskin (raskin). Rincian kerja
i. Dalam setahun paling tidak hanya dan mekanisme BLT adalah :
mampu membeli pakaian baru satu
1. Sosialisasi dilaksanakan oleh
stel.
Departemen Komunikasi dan
j. Makan dalam sehari hanya satu kali Informatika dan Departemen Sosial
atau dua kali.
bersama dengan elemen masyarakat
k. Tidak mampu membayar anggota lainnya seperti kepala pemerintah di
keluarga berobat ke puskesmas atau daerah-daerah, lembaga sosial
poliklinik kemasyarakatan, dan tokohtokoh
l. Pekerjaan utama kepala rumah tangga masyarakat.
adalah petani dengan luas lahan 2. Setelah nama dan alamat para
setengah hektar, buruh tani, kuli nominasi penerima BLT terdaftar,
bangunan, tukang batu, tukang becak, selanjutnya data dikirimkan ke PT Pos
pemulung, atau pekerja informal Indonesia untuk diproses.
lainnya dengan pendapatan maksimal 3. Selesai diproses, kartu penerima BLT
Rp. 600 ribu per bulan. dicetak dengan tanda tangan dari
m. Pendidikan tertinggi yang ditamatkan Menteri Keuangan. Selanjutnya kartu-
kepala rumah tangga bersangkutan kartu tersebut dikirim kembali ke
tidak lebih dari SD. kantor kelurahan masing-masing untuk
n. Tidak memiliki harta senilai Rp 500 dicek, setelah itu baru dibagikan.
ribu seperti tabungan, perhiasan emas, 4. Kartu yang telah dimiliki dapat
TV berwarna, ternak, sepeda motor digunakan untuk meminta pencairan
(kredit/non-kredit), kapal motor, tanah, dana BLT di Kantor Pos atau di
atau barang modal lainnya. tempat-tempat tertentu sesuai jadwal
masingmasing. Jika kartu BLT hilang
87
ISSN 2338 – 9613
JAP No. 110 Vol. VII 2021
atau data tidak sesuai, warga tetap bisa tingkat kesejahteraan, karena dengan adanya
meminta dengan bukti berupa identitas pendapatan maka kegiatan perekonomian
diri seperti Kartu Tanda Penduduk, dapat berjalan.
Surat Izin Mengemudi, atau Surat Kondisi ekonomi masyarakat ditandai
Keterangan dari Kelurahan. Tetapi oleh adanya beberapa ciri, seperti
kartu asli tanda terima BLT tetap tidak kemiskinan, keterbelakangan sosial-budaya,
bisa diganti. rendahnya sumber daya manusia (SDM)
5. Terakhir, BLT yang telah berjalan tiap karena sebagian besar penduduknya hanya
bulannya akan dievaluasi dan diperiksa lulus sekolah dasar atau belum tamat sekolah
oleh tim khusus dan hasil laporannya dasar, dan lemahnya fungsi dari keberadaan
dikirim ke Departemen Sosial. Kelompok Usaha Bersama (KUB), Lembaga
Keuangan Mikro (LKM), atau kapasitas
berorganisasi masyarakat. Kelompok
Konsep Kondisi Ekonomi Masyarakat
masyarakat miskin yang berada pada level
Dalam realitas kehidupan manusia paling bawah seringkali menjadi korban
dengan bentuk dan kondisi ekonomi
pertama yang paling menderita. Melihat
masyarakat saat ini tentu sangat
keadaan masyarakat tersebut, pemerintah
memprihatinkan, karena kemiskinan memang
Indonesia menyelenggarakan suatu program
tidak bisa dihilangkan begitu saja karena yang bertujuan untuk melindungi masyarakat
tingkat pengangguran yang tinggi,
oleh karena itu, pengentasan kemiskinan telah
keterbelakangan, dan keterpurukan yang
menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan
disebabkan oleh perubahan sosial diantaranya
pembangunan daerah untuk peningkatan
terkena musibah bencana alam, pemutusan kesejahteraan masyarakat.
hubungan kerja, serta menderita akibat
perubahan sosial ekonomi, jumlah penduduk
yang semakin banyak tetapi pendapatannya Pembahasan
tidak mencukupi kebutuhan primer (pokok). Setelah dirangkum hasil penelitian
Menurut Kamus Bahasa Indonesia (2000: kemudian di bahas sesuai dengan indikator
502) kondisi diartikan sebagai suatu keadaan pada lima dimensi pengukuran dampak
atau situasi. Dengan adanya permasalahan kebijakan menurut Thomas Dye dalam
terhadap negara berkembang terutama (Winarno 2007:232). Untuk mengetahui
kemiskinan, seringkali yang kita jumpai tanggapan informan tersebut maka penulis
adalah masyarakat merupakan kelompok akan menguraikan indikator-indikator
masyarakat yang relatif tertinggal secara tersebut dengan lebih jelas seperti yang
ekonomi, sosial (khususnya untuk aktivitas tercantum berikut ini :
dalam hal akses pendidikan dan layanan 1. Dampak kebijakan pada masalah-masalah
kesehatan), dan kultural dibandingkan publik dan dampak kebijakan pada orang-
dengan kelompok masyarakat lain. orang yang terlibat.
Menurut Mulyanto Sumardi dan Hans Dilihat dari dampak kebijakan
Dieter Evers (2001: 21) keadaan ekonomi program bantuan langsung tunai dengan
adalah suatu kedudukan yang secara rasional kondisi ekonomi masyarakat di Kelurahan
dan menetapkan seseorang pada posisi Talikuran Kecamatan Kawangkoan Utara
tertentu dalam masyarakat, pemberian posisi Kabupaten Minahasa., pada dampak
itu disertai pula dengan seperangkat hak dan kebijakan pada masalah-masalah publik dan
kewajiban yang harus dimainkan oleh si pada orang-orang terlibat. Dengan demikian
pembawa status. Dalam upaya peningkatan sasaran dalam kebijakan publik yang
suatu perekonomian, pendapatan merupakan diharapkan untuk mempengaruhi oleh
faktor yang terpenting dalam mengetahui
88
ISSN 2338 – 9613
JAP No. 110 Vol. VII 2021
kebijakan harus dibatasi serta dampak yang keluarga-keluarga kurang mampu atau yang
diharapkan dari kebijakan harus ditentukan berdampak pada masa pandemi ini.
dari awal pembuatan kebijakan publik. 2. Dampak pada keadaan-keadaan atau
Masalah-masalah yang sering muncul pada kelompok-kelompok diluar sasaran atau
saat pendataan ketika diproses tidak semua tujuan kebijakan
nama yang di masukkan keluar untuk
Selanjutnya yang menjadi permasalahan
menerima Bantuan Langsung tunai tersebut,
disini yaitu bantuan yang diberikan oleh
artinya data yang dimasukkan tidak akurat
pemerintah ada yang kurang tepat sasaran
untuk penerima Bantuan Langsung Tunai dan
yang seharusnya menerima bantuan adalah
setelah ditahapan selanjutnya untuk
keluarga kurang mampu dan yang terdampak
penerimaan nama-nama keluarga yang
covid malah yang menerima bantuan adalah
sebelumnya mendapat bantuan tidak
masyarakat yang tidak tergolong kurang
menerima lagi bantuan tersebut. Bahkan
mampu secara kondisi ekonomi mencukupi
menimbulkan dampak negatif serta dampak
mempunyai pekerjaan tetap menerima
positif. Dampak negatifnya yaitu bantuan
bantuan tersebut, hal inilah yang
dari pemerintah belum tersentuh semua
menimbulkan kecemburuan antar
kepada masyarakat kurang mampu artinya
masyarakat. Selanjutnya untuk dampak yang
belum optimal dalam proses pendataan
bersifat positif, dampak kebijakan
bahkan penyaluran, Bantuan Langsung Tunai
pemerintah dalam program bantuan langsung
tersebut tidak dikelola sesuai dengan
tunai dengan kondisi ekonomi masyarakat di
kebutuhan artinya ada sebagian keluarga
Kelurahan Talikuran memberikan dampak
penerima bantuan menyalahgunakan bantuan
pada sisi ekonomi, dengan adanya bantuan
dari pemerintah yaitu hanya membeli atau
yang diberikan memudahkan serta membantu
digunakan pada keinginan pribadi saja bukan
keluarga penerima Bantuan Langsung Tunai
pada kebutuhan pokok bahkan sebagian
dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari serta
masyarakat menjadi malas (hanya berharap
menambah penghasilan lewat usaha-usaha
pada Bantuan Langsung Tunai) tersebut serta
kecil sehingga keperluan sehari-hari
adanya keterlambatan dalam proses
tercukupi dengan adanya bantuan dari
pencairan tanpa adanya pemberitahuan dari
pemerintah sehingga terjadi peningkatan
pemerintah. Dampak negatif inilah yang
pendapatan untuk kebutuhan sehari-hari.
membuat kebijakan Bantuan Langsung Tunai
3. Dampak kebijakan pada keadaan-
belum mencapai hasil yang optimal.
keadaan sekarang dan keadaan di masa
Sedangkan dampak positifnya yaitu
yang akan datang.
dengan adanya Bantuan Langsung Tunai ini,
Dari kebijakan ini tentu saja dengan
masyarakat mempunyai dana dari pemerintah
jangka waktu pendek berdampak pada
untuk pemenuhan kubutuhan bahkan ada
kelancaran pendapatan keluarga kurang
yang menggunakan bantuan ini untuk
menambah biaya usaha-usaha kecil, artinya mampu serta dapat memenuhi kebutuhan
sehari-hari walaupun bantuan ini hanya
karena digunakan pada hal yang bermanfaat
bersifat sementara. Program ini hanya
sehingga ada peningkatan kondisi ekonomi
keluarga kurang mampu setelah menerima dijalankan pada keadaan tertentu saja yaitu
pada saat terjadi krisis ekonomi dunia yang
dan menggunakan Bantuan Langsung Tunai
berimbas pada perekonomian nasional. yang
dari pemerintah pada hal-hal positif tentunya
bersifat insidental, artinya pada saat terjadi
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dalam penggunaan dan krisis baru program ini dijalankan. Program
ini bukan hanya berdampak pada jangka
pemanfaatan bantuan dari pemerintah kepada
pendek akan tetapi berdampak juga pada
keadaan jangka panjang yaitu berdampak
89
ISSN 2338 – 9613
JAP No. 110 Vol. VII 2021
90
ISSN 2338 – 9613
JAP No. 110 Vol. VII 2021
91
ISSN 2338 – 9613
JAP No. 110 Vol. VII 2021
tersalurkan secara merata serta tepat Maleong, Lexi J. 2007, Metode Penelitian
sasaran kepada kelompok-kelompok Kualitatif Edisi Revisi, Bandung : PT Remaja
masyarakat kurang mampu sesuai Rosdakarya.
dengan tujuan kebijakan program Syafaruddin. 2008, Efektivitas Kebijakan
Bantuan Langsung Tunai. Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta.
3. Perlu kesadaran dari Masyarakat untuk Sumardi, Mulyanto & Hans-Dieter Evers.
lebih memperhatikan informasi 1985. Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok.
mengenai program Bantuan Langsung Jakarta : Rajawali Pers.
Tunai agar Bantuan Langsung Tunai
Jabrohim. 2004. Menggapai Desa Sejahtera
dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan
Menuju Masyarakat Utama.
yang ada sesuai dengan tujuan Bantuan
Langsung Tunai. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Lembaga
Pengembangan Masyarakat UAD.
4. Tingkatkan kerjasama antara pemerintah
Sugiyono. 2009. Metode penelitian
yang menjalankan tugas serta
masyarakat yang terlibat agar biaya Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
langsung yang dikeluarkan mencapai Alfabeta.
tujuan sesuai dengan program Bantuan Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Langsung Tunai. Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
5. Ditinjau kembali biaya-biaya tidak Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.
langsung yang dikeluarkan oleh Wahab, SA. 2001, Analisis Kebijaksanaan,
masyarakat pada program bantuan dari Formulasi ke Implementasi
Langsung Tunai agar dapat mengurangi Kebijakasanaan Negara, Edisi Kedua. Jakarta
serta memudahkan masyarakat. : Penerbit Bumi Aksara.
Wibawa, Samodra Dkk. 1994. Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA Kebijakan Publik. Jakarta : PT Raja Grafindo
Abidin, Said Zainal. 2016. Kebijakan Publik Persada.
Edisi ketiga. Jakarta : Salemba Humanika. Winarno, Budi. (2007). Kebijakan Publik,
Teori dan Proses. Jogjakarta : Media
Dunn, William N. 2003. Pengantar Analisis
Pressindo.
Kebijakan Publik Edisi Kedua.
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Winarno, Budi. 2016. Kebijakan Publik Era
Globalisasi. Yogyakarta : Caps Publishing.
Gunawan, I. 2013. Metode Penelitian
Moleong L. J, 2009. Metodologi Penelitian
Kualitatif (Teori dan Praktek). Malang :
Kualitatif Edisi Revisi. Bandung : PT.
Bumi Aksara.
He, Rosyidi, Drs. 2009. Organisasi dan Remaja Rosdakarya.
Manajemen. Yogyakarta : PT Bentang
Pustaka.
Herdiansyah, Haris. 2012. Metodologi
Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial.
Jakarta Selatan : Salemba Humanika.
Inu Kencana Syafiie. 2000. Alquran dan ilmu
administrasi. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Islamy Irfan, 2001. Prinsip-Prinsip
Perumusan Kebijaksanaan Negara, jakarta :
Bumi Aksara.
92