Anda di halaman 1dari 36

INCOME

REDISTRIBUTION :
TOWARDS THE
UTOPIAN FUTURE
OF EQUALITY
ADIS SUSITA RAHMA (2006473724)
AURELIA JULIA IRVANA (2006522985)
ERIN GLORY PAVAYOSA G (2006473762)
LUTHFIA PUSPA WULANDARI (2006466832)
SIWI ROSARI TUNGGADEWI (2006473831)
Latar belakang: Konsep dan Data Kemiskinan
di Indonesia
Konsep dan Aplikasi Social Welfare di
Outline Indonesia : Utilitarian, Maximin Criterion,
Pareto Efficient, Non Individualistic Views
Konsep dan Penerapan Cash Tranfer di
Indonesia
Konsep dan Penerapan In kind di Indonesia
Income Redistribution

Latar Belakang
Kemiskinan Ketimpangan
Ketidakmampuan dalam Perbedaan distribusi atribut
mencapai kesejahteraan sehingga ekonomi/sosial (cth:
mereka tidak mampu berfungsi pendapatan, kekayaan,
dengan baik di masyarakat pendidikan)

Kesejahteraan Ketimpangan pendapatan:


MONETARY --> PENDAPATAN perbedaan pendapatan
Specific --> Pendidikan, nutrisi, signifikan antara kaya dan
dll. miskin
Kemiskinan
Garis kemiskinan:

mencerminkan nilai
rupiah pengeluaran
minimum yang diperlukan
seseorang untuk
memenuhi kebutuhan
pokok hidupnya selama
sebulan, baik kebutuhan
makanan maupun non-
makanan.

Miskin = Income < GK


Kemiskinan di Indonesia
Kemiskinan di Indonesia

Tingkat Kedalaman Tingkat Keparahan


Ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing Gambaran penyebaran pengeluaran
penduduk miskin terhadap garis kemiskinan di antara penduduk miskin
Ukuran Ketimpangan
Pendapatan
Gini Ratio
Ukuran numerikal berkisar antara
0 (nol) dan 1 (satu). Semakin
besar ratio maka ketimpangan
semakin besar

Ukuran World Bank


Pengeluaran kelompok 40 persen penduduk
terendah <12% = Tinggi
Pengeluaran kelompok 40 persen penduduk
terendah 12% - 17% = Sedang
Pengeluaran kelompok 40 persen penduduk
terendah >17%% = Rendah
Ketimpangan Pendapatan
di Indonesia

Gini Ratio Distribusi Pengeluaran Penduduk


40 Persen Terendah
Importance of
Income Dampak buruk
ketimpangan dan kemiskinan

Redistribution

01 02 03
Inefisien Mengurangi Ketidakstabilan
ekonomi pertumbuhan Sosial
GDP
Simple Maximin
Utilitarianism Criterion
Social welfare ditentukan oleh Social welfare hanya ditentukan
utilitas semua individu. oleh utilitas dari individu yang

memiliki utilitas paling rendah.
Welfare = F (U1, U2, ...Un)

Welfare = Minimum (U1, U2, ...Un)


Study Case: Utilitarianisme di Indonesia

Penerapan : Pencabutan subsidi minyak goreng

Pencabutan subsidi minyak Namun, dana yang dialokasikan


goreng akan berdampak pada pemerintah untuk subsidi dapat
penurunan daya beli dan utilitas , digunakan untuk program
khususnya bagi masyarakat lainnya yang lebih produktif.
menengah ke bawah.
Sehingga, social welfare tetap
dapat meningkat, meskipun
masyarakat menengah ke bawah
kehilangan sebagian utilitasnya.
Critics for Utilitarianism

Assumption Reality

Setiap individu memiliki fungsi utilitas yang Setiap individu belum tentu memiliki
sama, yang bergantung pada tingkat fungsi utilitas yang identik, karena adanya
pendapatan perbedaan tingkat kepuasan.

Jika marginal utility bersifat konstan dan


Setiap individu mengalami diminishing tidak menurun, maka redistribusi
marginal utility. pendapatan tidak berpengaruh pada
welfare.

Jumlah pendapatan bersifat konstan Jumlah pendapatan dapat berubah seiring


(fixed). dengan adanya redistribusi pendapatan.
Study Case: Maximin Criterion di Indonesia

Penerapan 1: Bantuan Langsung Penerapan 2: Pajak Penghasilan


Tunai
Pajak penghasilan bersifat
Berfokus untuk membantu
progresif.
memenuhi kebutuhan
masyarakat miskin.
Bertujuan melakukan redistribusi
pendapatan dari masyarakat
berpendapatan tinggi ke
masyarakat berpendapatan
rendah.
Critics for Maximin Criterion

Dengan penerapan maximin


criterion, masih memungkinkan
terjadinya income disparity.

Penerapan maximin criterion


menimbulkan permasalahan
efisiensi.
3. PARETO EFFICIENT
Konsep Social Welfare dijelaskan dengan Pareto
Improvement
Income Redistribution sebagai barang publik
Ui = F(X1, X2, …, Xn, U1, U2, …, Ui-1, Ui+1, …, Um)

Motivasi Altruistik
Self interest by Accident
Coercive Power Pemerintah untuk mendorong donasi
Social Stability
PARETO EFFICIENT : HOW
ABOUT INDONESIA?

8 DARI 10 ORANG
INDONESIA MELAKUKAN
DONASI SELAMA PANDEMI

Menurut Charity Aid Found (CAF),


berdasarkan World Giving Index,
Indonesia negara paling dermawan
di dunia .
Menurut CAF, zakat dan
sumbangan komunitas religi Charity Aid Found, 2021
meningkat signifikan untuk
membantu masyarakat yang
kesulitan selama pandemi.
PARETO EFFICIENT IN INDONESIA : DO WE
NEED GOVERNMENT INTERVENTION?

Coercive power dan


pemerintah sebagai
penyedia informasi

- Kemudahan donasi melalui


platform digital
-Inovasi donasi online yang
terus bermunculan
-Stimulasi hidden solidarity
melalui donasi online
SHOULD WE RELY ON PARETO EFFICIENT ?
PHILANTHROPY ASESSEMENT

Donasi meningkatkan social


capital dan sebagai komplemen
Philanthropy has always had an program redistribusi pemerintah
“uneasy relation to equality”
(Rob Reich, Professor at Stanford)

Ambiguitas antara equality dan
philanthropy (Rhodri
Davies,CAF)

Donasi sebagai “conscience


laundering” (Peter Buffet)
NON INDIVIDUALISTIC VIEW

Dependensi antara preferensi akan komoditi


tertentu dan social welfare sehingga
menumbuhkan egalitarisme komoditas
Egalitarianisme Komoditas – James Tobin –
jenis komoditas tertentu sangat penting
sehingga harus didistribusikan secara merata
INDIVIDUALISTIC VIEWS :
APAKAH REALISTIS?

Seperti hal nya hak voting,


distribusi akan kebutuhan
hidup juga harus
didistribusikan secara merata. Apakah semua anak di
Indonesia harus mengenyam
kualitas pendidikan yang
sama (merata)? Apakah
semua orang harus
menerima tipe perawatan
kesehatan yang sama?
Income Redistribution

Cash Transfer In-kind Transfer

Conditional Cash Transfer BPNT


→Bantuan Langsung Tunai (BLT) (Bantuan Pangan Non Tunai)

Unconditional Cash Transfer RASKIN (Beras untuk Rakyat


→Program Keluarga Harapan (PKH), BLT Miskin)/ RASTRA (Program Beras
Dana Desa untuk Keluarga Sejahtera)
Cash Transfer
Cash transfer adalah program pemberian bantuan tunai
dari pemerintah kepada masyarakat, baik bersyarat
(Conditional Cash Transfer) ataupun tidak bersyarat
(Unconditional Cash Transfer).

sumber: kemenkeu.go.id
Unconditional Cash
Transfer (UCT) adalah
pemberian bantuan tunai Unconditional Cash Transfer
kepada masyarakat miskin
tanpa syarat dimana dana
yang diperoleh tidak
UCT memberikan kebebasan bagi masyarakat untuk
diwajibkan digunakan untuk menggunakan dana yang diperolehnya sesuai dengan
kebutuhan tertentu. kebutuhannya.

UCT tidak memerlukan pemantauan/monitoring yang


lebih mendalam sehingga lebih mudah untuk
diimplementasikan.

Pemerintah Indonesia memberlakukan program BLT


(Bantuan Langsung Tunai) pertama kali pada tahun
2005 sebagai respon akibat kenaikan harga BBM pada
saat itu.
Conditional Cash Transfer (CCT)

CCT cenderung memiliki biaya administratif yang lebih


Adalah pemberian bantuan tinggi karena pemerintah harus memonitor dan
menyeleksi mereka yang berhak memperoleh bantuan.
tunai kepada masyarakat yang
memenuhi kriteria tertentu
dimana dana tersebut harus Dengan menerapkan CCT, maka pemerintah dapat
digunakan untuk tujuan khusus menargetkan dengan tepat siapa saja yang benar-
benar membutuhkannya.
yang telah ditetapkan
sebelumnya.
CCT mampu meningkatkan standar kehidupan warga
dengan peningkatan pendidikan dan kesehatan yang
lebih baik apabila dibandingkan dengan UCT.
ram Keluarga Harapan (P
Prog KH)

PKH adalah program perlindungan sosial berupa pemberian bantuan sosial


bagi Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) dan merupakan salah satu bentuk
Conditional Cash Transfer (CCT). Keluarga yang berhak memperoleh bantuan
PKH ini harus menyekolahkan anaknya dan melakukan cek kesehatan rutin.

Cakupan PKH Tahun 2007 s.d. 2018 sumber: kemensos.go.id


Bantuan Langsung
Tunai Dana Desa

Sasaran Penerima BLT-Dana Desa adalah Keluarga


miskin yang tidak terdaftar dalam PKH, Bantuan
Pangan Non Tunai (BPNT), serta kartu pra kerja
yang kehilangan pekerjaan atau mata pencaharian,
belum terdata (exclusion error), dan mempunyai
anggota keluarga yang memiliki penyakit kronis.

BLT Dana Desa diselenggarakan dalam bentuk


cash benefits dengan prinsip selectivity yang
menerapkan mean-tested program melalui
penggunaan kriteria penerima bantuan.

IN-KIND In-kind transfer adalah jenis pengeluaran publik


dalam bentuk nontunai, bisa berupa barang maupun
jasa, yang ditujukkan untuk membantu populasi

TRANSFER tertentu.

Dalam in-kind transfer, pemerintah memiliki hak


untuk menentukan bagaimana individu harus
menggunakan bantuan tersebut pada aspek/
komoditas yang spesifik, misalnya pendidikan,
pangan, ataupun kesehatan.

PRO KONTRA
In-Kind transfer memastikan Kajian yang dibentuk
bahwa bantuan tersalurkan pemerintah belum tentu
dengan tepat dan spesifik dapat merepresentasikan
tanpa adanya penyalahgunaan kebutuhan riil masyarakat
tunai. (better off with cash
transfer).
In-kind transfer juga
menguntungkan produsen
komoditas tertentu,
membantu produsen
domestik.
In-Kind transfer menjadi semakin populer di negara OECD.

Causa & Hermansen (2019)


Beberapa Kebijakan: Studi Lintas Negara

School-feeding programs - Filipina


pertama kali diluncurkan pada tahun 1997 untuk
mengatasi kelaparan jangka pendek di antara anak-
anak sekolah umum. Objektifnya adalah adalah
untuk menyediakan produk makanan bergizi dan
susu yang dipasteurisasi atau disterilkan.

Medicaid - Amerika Serikat


Medicaid adalah program federal dan negara
bagian Amerika Serikat yang membantu biaya
perawatan kesehatan untuk beberapa orang
dengan pendapatan dan sumber daya terbatas.
RASKIN (Beras untuk Rakyat Miskin)/ RASTRA
(Program Beras untuk Keluarga Sejahtera)

Raskin merupakan subsidi beras,


diperuntukkan bagi rumah tangga
berpenghasilan rendah sebagai
upaya dari pemerintah untuk
meningkatkan ketahanan pangan
dan memberikan perlindungan
sosial,

Dalam sebuah studi dengan menggunakan estimasi DID, Gupta & Huang (2018)
menemukan pengaruh positif yang signifikan dari program RASKIN terhadap status
kesehatan anak-anak penerima program untuk jangka panjang.
MASALAH
RASKIN
Banyak yang mengeluhkan
beras raskin tidak layak
konsumsi.
Terjadi praktik suap dana
raskin.
KESIMPULAN

Redistribusi pendapatan, baik dilakukan dengan cara legal


apapun, akhirnya ditujukkan untuk mengurangi ketimpangan
yang ada di masyarakat.
Ketimpangan ini harus diatasi karena akan berpengaruh negatif
pada perekonomian di masa depan.
Pemerintah sebagai sebuah otoritas bertanggung jawab dalam
mengatasi permasalahan struktural ini dengan langkah yuridis.
Pada praktiknya, sebuah kebijakan tidak ada yang sempurna.
Masyarakat sebagai suatu kesatuan juga memiliki tanggung
jawab atas sesama dengan kesadaran dalam bentuk sifat
altruistik dan kolektivisme masyarakat.
Equality begins with economic
empowerment - George W. Bush

Terima kasih!
REFERENSI
Causa, O., & Hermansen, M. (2019). Income redistribution through taxes and transfers across OECD
countries. In Inequality, Redistribution and Mobility. Emerald Publishing Limited.

Dwiputri, I. N. (2017). The impact of the unconditional cash transfer program (BLT) on cigarette
consumption in Indonesian society. Journal of Indonesian Economy and Business: JIEB., 32(2), 138-150.

Gupta, P. and B. Huang. 2018. In-Kind Transfer and Child Development: Evidence from
Subsidized Rice Program in Indonesia. ADBI Working Paper 826. Tokyo: Asian
Development Bank Institute. Available: https://www.adb.org/publications/kind-transfer-andchild-
development-evidence-indonesia

kemensos.go.id. (2019). Program Keluarga Harapan. retrieved from https://kemensos.go.id/program-


keluarga-harapan-pkh.

Soegiharto, Saraswati. (2020). BLT Dana Desa: Kajian dari Perspektif UU No.6 Tahun 2014Tentang Desa.
Policy Brief Puslitbang Kemendesa.
REFERENSI
Haughton, J. H., & Khandker, S. R. (2009). Handbook on poverty and inequality. World Bank.

Taufiq, N., Pratiwi, E. W., Fatmawati, A. D., Retnosari, L., & Santi, N. D. (2021). Perhitungan Dan Analisis
Kemiskinan Makro 2021.

Todaro, M. P., & Smith, S. C. (2020). Poverty, Inequality, and Development. In Economic development
(pp. 216–283). essay, Pearson.

Davies, R. (2014, March 19). Charities Aid Found. Retrieved from INEQUALITY AND PHILANTHROPY PART
OF THE SOLUTION OR PART OF THE PROBLEM?: https://www.cafonline.org/about-us/blog-
home/giving-thought/the-role-of-giving/inequality-and-philanthropy-part-of-the-solution-or-part-
of-the-problem

Publications, C. (2021). CAF World Giving Index 2021.

Anda mungkin juga menyukai