Anda di halaman 1dari 27

KEMISKINAN DAN

DISTRIBUSI PENDAPATAN

Eko Purwanto
AGENDA PEMBELAJARAN

Definisi Kemiskinan

Jenis Kemiskinan

Kebijakan untuk Peningkatan Kesejahteraan

Moral Hazard & Ordeal Mechanism

Ukuran Keberhasil Kebijakan Kesejahteraan


KEMISKINAN
DEFINISI KEMISKINAN
 Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar – definisi
ekonomi  diukur dengan kemiskinan pendapatan atau pengeluaran
 Kegagalan beberapa kapabilitas: ketiadaan kesempatan dan pilihan untuk
dapat hidup secara bermartabat – pendekatan “kapabilitas” dan
“keberfungsian” dari Amartya Sen  diukur dengan indeks kemiskinan
multidimensi
 Ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat 
pendekatan eksklusi social
DEFINISI KEMISKINAN
 Bank Dunia (World Development Report 2000/2001: Attacking Poverty):
Kemiskinan adalah suatu keadaan dimana standar kehidupan yang layak tidak
tercapai
 Indikator: ketidakcukupan makanan, ketidakcukupan perumahan dan
pakaian, ketidakmampuan untuk mengakses perawatan kesehatan
ketika sakit, dan akses yang rendah terhadap pendidikan
 PBB (The World Social Situation Report 1997):
Kemiskinan adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan ketidakmampuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar
 Indikator: kurang gizi, buta huruf, kesehatan yang buruk, pakaian dan
perumahan yang tidak layak, ketidakberdayaan
JENIS KEMISKINAN

1 Kemiskinan Absolut
2 Kemiskinan Relatif

Berkaitan dengan posisi relatif


Ketidakmampuan untuk dalam distribusi
memenuhi kebutuhan pokok kesejahteraan/membandingkan
minimum/ berkaitan dengan dengan distribusi pendapatan
tingkat kesejahteraan dasar atau pengeluaran
(pangan, sandang, kesehatan, - 60% median income
perumahan, pendidikan) - 20% atau 40% lapisan
terendah penduduk
KEMISKINAN RELATIF
Income Quintile
Bottom Second Third Fourth Highest Top 10%
Sweden 10.7 14.4 17.6 21.5 35.7 10.9
Austria 8.4 12.4 16.8 22.3 40.1 13.6
France 9.4 12.9 16.3 21 40.4 15.2
UK 7.9 11.2 15 20.6 45.4 19.8
USA 3.3 8.5 14.6 23.4 50.2 21.3
Mexico 4.6 7.8 11.6 18.3 57.6 32.3
OECD
8.5 12.2 16 21.1 42.2 16.7
Average
SEBARAN KEMISKINAN DI INDONESIA
UKURAN KEMISKINAN MENURUT BPS
• BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs
approach). Kemiskinan sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi
kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Jadi
Penduduk Miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan
dibawah garis kemiskinan.
• Garis Kemiskinan (GK) merupakan penjumlahan dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan
Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM). Jadi GK = GKM + GKNM
• Penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita per bulan dibawah Garis
Kemiskinan dikategorikan sebagai penduduk miskin.
• GKM merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan
2.100 kilokalori perkapita perhari. Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh
52 jenis komoditi (padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, dll)
• GKNM adalah kebutuhan minimum, a/l: perumahan, sandang, pendidikan, & kesehatan
UKURAN KEMISKINAN MENURUT BPS
• Pada 2018, BPS menetapkan garis kemiskinan rata-rata
Rp401.220/orang/bulan. Sedangkan Tahun 2019 sebesar
Rp423.250/orang/bulan.
• Untuk GKM, BPS mematok besaran sebesar Rp313.232/orang/bulan, yang
artinya Rp10.441/orang/hari (asumsi 1 bulan = 30 hari). Sedangkan GKNM
sebesar Rp110.018/orang/bulan.
• Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran
per kapita perbulan di bawah Garis Kemiskinan, yang diperoleh dari hasil
Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) setiap tahun.
• Tahun 2019, tingkat kemiskinan berhasil ditekan ke level 9,82% yang
merupakan angka di bawah 10% pertama sepanjang sejarah Indonesia
UMK 2019
GINI RATIO
• Rasio Gini atau koefisien adalah alat
mengukur derajat ketidakmerataan
distribusi penduduk
• Koefisien Gini berkisar antara 0
sampai dengan 1. Apabila koefisien
Gini bernilai 0 berarti pemerataan
sempurna, sedangkan apabila
bernilai 1 berarti ketimpangan
sempurna.
• G = Luas A/Luas (A+B)
INDEKS PEMBANGUNAN MANUASIA (IPM)
Kriteria IPM:
1. Umur panjang dan hidup sehat yang diukur dengan angka harapan hidup
saat kelahiran
2. Pengetahuan yang dihitung dari angka harapan sekolah dan angka rata-
rata lama sekolah
3. Standar hidup layak yang dihitung dari Produk Domestik Bruto/PDB
(keseimbangan kemampuan berbelanja) per kapita
Semakin tinggi IPM, semakin bagus
KETIMPANGAN EKONOMI DI INDONESIA

1% menguasai 49,3%, 10% menguasai 75,7% kekayaan (2016)


PERANAN PEMERINTAH
DALAM PEREKONOMIAN
• Fungsi Utama:
– Fungsi Alokasi
– Fungsi Distribusi
• Yang dimaksud dengan fungsi distribusi dalam kebijakan publik
adalah penyesuaian atas distribusi pendapatan dan kekayaan
untuk menjamin pemerataan dan keadilan
– Fungsi Stabilisasi
• Alasan pemerintah terlibat dalam aktivitas ekonomi
– Kegagalan pasar
– Aspek keadilan (Redistribusi)
KONSEP KEADILAN
(DALAM KONTEKS REDISTRIBUSI)
• Idealnya, sistem perpajakan dan belanja publik harus dapat menjamin terciptanya
suatu pengorbanan yang adil dari setiap warga negara
– Si kaya akan berkontribusi lebih banyak dari si miskin
– Fungsi pendistribusian oleh pemerintah dapat menggunakan proses penarikan
pajak dari si kaya untuk mentransfernya kepada si miskin
• Pada kenyataannya, dalam banyak kasus pendistribusian pemerintah tidak
menguntungkan bagi si miskin
• Terdapat beberapa konsep keadilan:
– Konsep keadilan horizontal (kemampuan setiap orang sama)
– Konsep keadilan vertikal (memperlakukan setiap orang berbeda sesuai
kemampuannya)
– Prinsip kompensasi (optimasi pareto)
DISTRIBUSI SEBAGAI SUATU KEBIJAKAN
• Setiap kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah, meskipun tidak secara langsung, tetap
mempunyai dampak distribusional
– kebijakan mengenai anti monopoli sebenarnya dirancang untuk mengefisienkan
pasar namun secara tidak langsung akan mempengaruhi pendapatan modal dan
tenaga kerja pada industri yang terkait dengan kebijakan tersebut
– kebijakan program investasi pemerintah – seperti pembangunan jalan – akan
mempengaruhi kesejahteraan berbagai kelompok masyarakat dari segi ekonomi
dan tentunya pola distribusi
• Oleh karena itu, perancangan kebijakan publik harus juga mempertimbangkan masalah
distribusi
• Masalahnya, tidak ada standar yang jelas bentuk distribusi yang dapat menjadi acuan
distribusi adil dan wajar
REDISTRIBUSI
• Secara umum, proses redistribusi adalah mewajibkan si kaya membayar
pajak agar bisa diberikan kepada si miskin
• Namun kenyataannya tidak sesederhana itu.
– Proses redistribusi mungkin dapat diselesaikan tanpa intervensi
pemerintah (melalui sumbangan sukarela)
– Namun sulit jika hanya bergantung pada kesukarelaan masyarakat.
Sangat berpotensi menimbulkan free rider problem
– Pemerintah perlu memaksa suatu kebijakan redistribusi yang ditetapkan
melalui proses anggaran
MENYAMAKAN KEPENTINGAN
PEMBAYAR PAJAK DAN PENERIMA PAJAK
Pembayar pajak (si kaya) lebih
tertarik untuk memberikan • Keadilan atas kesempatan dapat berupa penyediaan
keadilan atas kesempatan dan pendidikan, pelayanan kesehatan atau jasa lainnya
memastikan apakah dana yang yang dapat membantu masyarakat untuk
telah mereka keluarkan berkembang atau paling tidak tetap berproduksi
dibelanjakan dengan seharusnya

Penerima pajak (si miskin) lebih


tertarik untuk memperhatikan • Keadilan atas hasil, penekanannya adalah
keadilan atas hasil dan memiliki penurunan kesenjangan pendapatan dan
fleksibilitas dalam menggunakan penghapusan kemiskinan dengan cepat, tidak
sumber-sumber dana yang menekankan pada investasi untuk orang miskin
mereka dapatkan

Secara umum, keadilan atas hasil sebagai suatu strategi anti kemiskinan telah semakin menurun
popularitasnya di banyak negara maju seperti Amerika Serikat dan Kanada
WELFARE POLICY IN THE UNITED STATES

Welfare programs can be categorical or means-tested.


• Categorical welfare: Welfare programs restricted by some
demographic characteristic, such as single motherhood or
disability.
• Means-tested welfare: Welfare programs restricted only by
income and asset levels.
WELFARE POLICY IN THE UNITED STATES
They can also be cash or in-kind.
• Cash welfare: Welfare programs that provide cash benefits to recipients.
o Benefit guarantee: The benefit for people with no other income. May
be cut as income increases.
o Benefit reduction rate: The rate at which welfare benefits fall per
dollar of other income earned.
• In-kind welfare: Welfare programs that deliver goods, such as medical
care or housing, to recipients.
ORDEAL MECHANISM
• Ordeal mechanisms: Features of welfare programs that make them
unattractive, leading to the self-selection of only the most needy
recipients.
• The Paradox of Ordeal Mechanisms
o If the government provides a benefit that is not attractive to the non-
needy but helps out the truly needy, then targeting will be more
efficient.
o The paradox of ordeal mechanisms is therefore that apparently
making the less able worse off can actually make them better off.
AN EXAMPLE OF ORDEAL MECHANISMS
• In setting up a soup kitchen to support the needy, the government can:
o Hire many workers, keeping wait times down.
o Hire few workers, producing long lines.
• The long line might discourage high-earners from using the soup kitchen.
• The ordeal mechanism works because the target population has a
relatively high value for the good (soup) and a relatively low cost for the
ordeal.
INCREASING OUTSIDE OPTIONS
• Training
o Modest declines in welfare use, earnings increases.
• Labor Market Subsidies
o Increase employment, reduces welfare use.
• Child care
o Cost subsidies.
• Child Support
o Shifts burdens to “deadbeat dads.”
MORAL HAZARD IN WELFARE POLICY
• Tingginya ketergantungan
• Tidak mendorong kreatifitas
• Menurunkan produktifitas
WAS WELFARE REFORM A SUCCESS?
• Pengangguran terbuka 2018: diproyeksikan 5,0-5,3%
• Angka kemiskinan 2018: 9,5-10%
• Indeks pembangunan manusia 2018: 71,5
• Gini ratio 2018: 0,38

Anda mungkin juga menyukai