Anda di halaman 1dari 23

Slides prepared by Anton Priyo Nugroho

Kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi oleh


semua negara di dunia
Masalah klasik: pertumbuhan versus distribusi
pendapatan
Isu mendasar: tidak hanya bagaimana meningkatkan
pertumbuhan GNP, namun juga siapa yang membuat
“kue nasional” tumbuh, segelintir orang atau banyak
orang
Masalah pokok Negara berkembang Kesenjangan
ekonomi atau ketimpangan distribusi pendapatan atau
tingkat kemiskinan atau jumlah orang yang hidup
dibawah garis kemiskinan
Definisi Miskin : BPS
kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs
approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan
dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi
untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan
bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.
Jadi Penduduk Miskin adalah penduduk yang
memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan
dibawah garis kemiskinan.
Garis kemiskinan tersebut diukur dari kemampuan
membeli bahan makanan ekuivalen dengan 2100
kalori per kapita per hari dan biaya untuk
memperoleh kebutuhan minimal akan
barang/jasa, pakaian, perumahan, kesehatan,
transportasi, dan pendidikan.
Ciri Masyarakat miskin (Fernandez, 2001)
Aspek politik: tidak memiliki akses ke proses
pengambilan keputusan yang menyangkut hidup
mereka
Aspek sosial: tersingkir dari institusi utama
masyarakat yang ada
Aspek ekonomi: Kualitas SDM rendah (kesehatan,
pendidikan, ketrampilan); rendahnya kepemilikan/
aspek fisik (air bersih, penerangan)
Aspek budaya/ nilai : budaya kualitas SDM rendah
(etos kerja rendah, berpikir pendek, mudah
menyerah)
Jenis Kemiskinan
Kemiskinan relatif
Kemiskinan absolut
Kemiskinan kultural, dan
Kemiskinan struktural
Kemiskinan Relatif
Seseorang dikatakan berada dalam kelompokok
kemiskinan relatif, jika pendapatannya berada di i
bawah pendapatan di sekitarnya, atau dalamm
kelompok masyarakat tersebut, ia berada lapisan
paling bawah.
Bisa jadi meskipun pendapatannya cukup untuk
memenuhi kebutuhan pokok, namun karena
dibanding masyarakat di sekitarnya,
pendapatannya dinilai rendah, ia termasuk
miskin.
Amerika Serikat menggunakan indikator
kemiskinan semacam ini.
Kemiskinan Absolut
Dilihat dari kemampuan pendapatan untuk
memenuhi kebutuhan pokok (sandang, pangan,
pemukiman, pendidikan dan kesehatan).
Jika pendapatan seseorang di bawah pendapatan
minimal untuk memenuhi kebutuhan pokok, maka ia
disebut miskin.
Indonesia menggunakan indikator kemiskinan jenis
ini.
Kemiskinan Kultural
Dikaitkan dengan budaya masyarakat yang
“menerima” kemiskinan yang terjadi pada dirinya,
bahkan tidak merespons usaha-usaha pihak lain yang
membantunya keluar dari kemiskinan tersebut.
Kemiskinan Struktural
Kemiskinan yang disebabkan struktur dan sistem
ekonomi yang timpang dan tidak berpihak pada si
miskin, sehingga memunculkan masalah-masalah
struktural ekonomi yang makin meminggirkan
peranan orang miskin.
Penyebab kemiskinan menurut Sharp
Penyebab kemiskinan menurut Sharp:
1. Ketidaksamaan pola kepemilikan sumberdaya yang
menimbulkan distribusi pendapatan yang timpang
2. Perbedaan kualitas sumber daya manusia
3. Perbedaan akses dalam modal.
Vicious circle of poverty (Ragnar Nurkse)
Adanya keterbelakangan, ketidaksempurnaan pasar,
dan kurang modal menyebabkan produktivitas
rendah. Rendahnya produktivitas menyebabkan
rendahnya pendapatan yang diterima. Rendahnya
pendapatan berimplikasi pada tabungan dan investasi.
Rendahnya investasi berakibat pada keterbelakangan.
Vicious circle of poverty
Siklus Kemiskinan
Konsep Distribusi Pendapatan
Kurva Lorenz
Indeks atau Rasio Gini
Rasio Kuznets
KURVA LORENZ
kurva yang menggambarkan hubungan antara
distribusi jumlah penduduk dengan distribusi
pendapatan.
Semakin Cembung
Kurva Lorenz, semakin
tidak merata distribusi
Pendapatan
(ketimpangan semakin
tinggi)
KOEFISIEN GINI
Sedangkan indikator untuk mengukur tingkat
ketimpangan distribusi pendapatan adalah Koefisien
Gini atau Indeks Gini.
Semakin tinggi atau besar Indeks Gini, semakin tinggi
tingkat ketidakmerataannya (distribusi
pendapatannya tidak merata) dan semakin kecil
Indeks Gini semakin rendah tingkat
ketidakmerataannya (distribusi pendapatannya
semakin merata).
RUMUS MENGHITUNG KOEFISIEN GINI

G = 1 - ∑ (Xi+1 – Xi)(Yi + Yi+1)

G = 1 - ∑ fi(Yi + Yi+1)

G = Rasio Gini
Fi = proporsi jumlah rumah tangga dalam kelas i
Xi = Proporsi jumlah komulatif rumah tangga dalam kls i
Yi = Proporsi jumlah komulatif pendapatan dalam kls i
Alat redistribusi Pendapatan
1. Pajak progresif, fungsinya adalah sebagai sumber
penerimaan pemerintah dan mengendalikan
keinginan pekerja (mengendalikan sisi penawaran
tenaga kerja)
2. Subsidi merupakan pajak negatif artinya masyarakat
justru bertambah pendapatannya
3. Zakat
4. Wakaf
Rasio Kuznets
Rasio yang sering disebut sebagai rasio Kuznets inilah
(dinamai berdasarkan nama pemenang Nobel Simon
Kuznets), yang sering dipakai sebagai ukuran tingkat
ketimpangan antara dua kelompok ekstrem, yaitu
kelompok yang sangat miskin dan kelompok yang
sangat kaya di satu negara.
Ukuran umum yang memperlihatkan tingkat
ketimpangan pendapatan yaitu perbandingan antara
pendapatan yang diterima oleh 20 persen anggota
kelompok teratas dan 40 persen anggota kelompok
terbawah.

Anda mungkin juga menyukai