Anda di halaman 1dari 27

DISTRIBUSI

PENDAPATAN
DAN KEMISKINAN
Presented by: Kelompok 1
PRESENTER
IDA FIATUN SYUHDAN AHMAD H.
(210501110148) (210501110189)

FAREL ARYO BIMO INTANIA CHALIMATUS


(210501110222) (210501110232)

AINI HULAILA PRAMUDYA PRAMA S.


(210501110231) (210501110242)
PEMBAHASAN
Distrbusi Pendapatan
Pengelompokan distribusi
pendapatan
Distrbusi Pendapatan Pengukuran distribusi
Pengelompokan distribusi pendapatan
pendapatan Kemiskinan
Pengukuran distribusi pendapatan
Faktor-faktor kemiskinan
Kemiskinan
Faktor-faktor kemiskinan Hubungan distribusi
Hubungan distribusi pendapatan danpendapatan dan kemiskinan
kemiskinan
DISTRIBUSI
PENDAPATAN
PENGERTIAN & KONSEP
Distribusi berakar pada bahasa Distribusi pendapatan ialah enyebaran
Inggris, yang berarti pembagian. atau pembagian pengahasilan yang
sedangkan kata dasar umum berarti diperoleh di dalam lingkup masyarakat.
mendistribusikan,menyebarluaskan Pada proses produksi, pemilik faktor
Pendapatan dalam kamus produksi menerima imbalan dari faktor
manajemen adalah uang yang produksi yang ikut serta dalam proses
diterima oleh perorangan, produksi.
perusahaan dan badan lainnya Secara umum ada 3 konsep distribusi
berupa upah, sewa, bunga, komisi, pendapatan diantaranya:
biaya dan keuntungan. 1. Distribusi Fungsional
2. Perluasan Distribusi Fungsional
3. Distribusi Ukuran
PENGELOMPOKAN
DISTRIBUSI
PENDAPATAN
PEMBAHASAN 2
FUNGSIONAL PERSEORANGAN
Pengukuran distribusi pendapatan Pengukuran distribusi pendapatan
secara menyeluruh dari setiap faktor- secara menyeluPengukuran besaran
faktor produksi sesuai dengan pendapatan yang diterima secara
kontribusi yang diberikan. personal atau individu, berapapun
·tenaga kerja >> upah jumlahnya, di mana dan bagaimana
·tanah/bangunan >> sewa proses mendapatkannya, Passive
·dana/modal >> laba, bunga Income atau Active Income
·dll Metode:
1. Penggabungan sesuai skala dengan
pengelompokkan sesuai skala
2. Menggunakan Kurva Lorenz
PENGUKURAN
DISTRIBUSI
PENDAPATAN
ADA 2 KONSEP MENDASAR DALAM DISTRIBUSI
PENDAPATAN:
1. Kurva Lorenz, Kurva yang secara distribusi kumulatif menggambarkan
pendapatan nasional di ranah lapisan penduduk. Pada sisi tegak bujur sangkarnya,
kurva ini melambangkan persentase kumulatif pendapatan nasional, sedangkan
sisi datarnya menunjukkan persentase kumulatif penduduk.
ADA 2 KONSEP MENDASAR DALAM DISTRIBUSI
PENDAPATAN:
2. Indeks atau Rasio Gini, Rasio gini adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur pemerataan distribusi pendapatan dalam sebuah negara. Rasio gini
dinyatakan dalam bentuk koefisien. Koefisien ini dapat diperoleh dari kurva lorenz
dengan cara membandingkan luas kurva lorenz dengan garis kemerataan sempurna
(diagonal).
DEFINISI DAN JENIS
KEMISKINAN
PENGERTIAN JENIS
Kemiskinan merujuk pada situasi di mana Terdapat beberapa jenis kemiskinan yang
individu atau kelompok tidak memiliki dapat dibedakan oleh para ahli melalui
akses yang memadai terhadap sumber penyebab, pola, dan proses kemiskinan yang
daya ekonomi seperti pangan, air bersih, terjadi pada masyarakat. Berikut adalah
tempat tinggal, pendidikan, dan layanan jenis-jenis dan contoh kemiskinan tersebut:
kesehatan. Kondisi ini memaksa mereka 1. Kemiskinan Absolut
untuk bekerja lebih keras untuk 2. Kemiskinan Subjektif
memenuhi kebutuhan mereka karena 3. Kemiskinan Relatif
sumber daya yang kurang atau tidak 4. Kemiskinan Alamiah
memadai. 5. Kemiskinan Kultural

6. Kemiskinan Struktural
FAKTOR-FAKTOR
KEMISKINAN
FAKT0R KEMISKINAN
Pendidikan terlampau rendah
Malas bekerja atau adanya sifat malas
Keterbatasan sumber alam

Terbatasnya lapangan kerja


Keterbatasan modal
Beban keluarga sesorang
PENDEKATAN PENGUKURAN
KEMISKINAN
Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi
kebutuhan dasar (basic needs approach). Konsep ini mengacu pada Handbook on
Poverty and Inequality yang diterbitkan oleh Worldbank. Dengan pendekatan ini,
kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi
kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.
Penduduk dikategorikan sebagai penduduk miskin jika memiliki rata-rata
pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.
PENDEKATAN PENGUKURAN
KEMISKINAN
Garis Kemiskinan, Garis Kemiskinan (GK) mencerminkan nilai rupiah pengeluaran
minimum yang diperlukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan pokok
hidupnya selama sebulan, baik kebutuhan makanan maupun non-makanan. Garis
Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran minimum untuk
kebutuhan makanan yang disetarakan dengan 2100 kilokalori per kapita per hari.
Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM) merupakan nilai pengeluaran minimum
untuk kebutuhan non-makanan berupa perumahan, sandang, pendidikan dan
kesehatan
PENDEKATAN PENGUKURAN
KEMISKINAN
Teknik Penghitungan GKM:
1. Tahap pertama adalah menentukan kelompok referensi (reference population)
yaitu 20% penduduk yang berada di atas Garis Kemiskinan Sementara (GKS).
2. Garis Kemiskinan Makanan (GKM) adalah jumlah nilai pengeluaran dari 52
komoditi dasar makanan yang riil dikonsumsi penduduk referensi, yang kemudian
disetarakan dengan 2100 kilokalori per kapita per hari. Formula dasar dalam
menghitung Garis Kemiskinan Makanan (GKM) adalah :
PENDEKATAN PENGUKURAN
KEMISKINAN
Persentase penduduk miskin, Head Count Index (HCI-P0) adalah persentase
penduduk yang berada di bawah Garis Kemiskinan (GK). Adapun rumusnya:
PENDEKATAN PENGUKURAN
KEMISKINAN
Indeks Kedalaman Kemiskinan, Indeks Kedalaman Kemiskinan (Poverty Gap
Index-P1) merupakan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing
penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks, semakin
jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan. Formulanya sebagai
berikut:
PENDEKATAN PENGUKURAN
KEMISKINAN
Indeks Keparahan Kemiskinan, Indeks Keparahan Kemiskinan (Proverty Severity
Index-P2) memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran di antara
penduduk miskin. Semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi ketimpangan
pengeluaran di antara penduduk miskin. Adapun Formulanya:
PENDEKATAN PENGUKURAN
KEMISKINAN
Gini Ratio, Dalam mengukur tingkat ketimpangan di Indonesia, BPS menggunakan data
pengeluaran sebagai proksi pendapatan yang bersumber dari Susenas. Gini ratio adalah salah
satu ukuran ketimpangan pengeluaran yang digunakan. Nilai gini ratio berkisar antara 0 (nol)
dan 1 (satu). Nilai gini ratio yang semakin mendekati 1 mengindikasikan tingkat ketimpangan
yang semakin tinggi.
Ukuran Bank Dunia, Ukuran Bank Dunia adalah salah satu ukuran ketimpangan yang
mengacu pada persentase pengeluaran kelompok 40 persen penduduk terbawah. Adapun
kriteria tingkat ketimpangan berdasarkan Ukuran Bank Dunia adalah sebagai berikut :
1. Bila persentase pengeluaran pada kelompok 40 persen penduduk terendah lebih kecil dari
12 persen, maka dikatakan terdapat ketimpangan tinggi.
2. Bila persentase pengeluaran pada kelompok 40% penduduk terendah antara 12% sampai
dengan 17 % , maka dikatakan terdapat ketimpangan moderat/sedang/menengah.
3. Bila persentase pengeluaran pada kelompok 40 persen penduduk terendah lebih besar dari
17 persen, maka dikatakan terdapat ketimpangan rendah.
HUBUNGAN
DISTRIBUSI
PENDAPATAN
DAN KEMISKINAN
Hubungan pertumbuhan ekonomi, distribusi pendapatan, dan kemiskinan

Dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi atau pesat, akan membantu
meningkatkan pendapatan serta menurunkan angka kemiskinan di suatu negara. Maka
hubungan yang terjadi adalah hubungan yang timbal balik.

Hipotesis Kuznets
Jika suatu pertumbuhan ekonomi meningkat atau tinggi, maka tingkat ketimpangan pada
distribusi pendapatan juga akan meningkat pula. Sejalan dengan adanya distribusi
pendapatan yang tidak merata, maka secara umum tingkat kemiskinan juga akan naik.
Naiknya ketimpangan distribusi pendapatan tersebut akan menurun seiring pada tingkat
pendapatan tertentu dan membentuk kurva U terbalik.
Grafik Hubungan antara Pertumbuhan Ekonomi dan
Ketimpangan Pendapatan di Provinsi Nusa Tenggara
Barat Tahun 2001-2020
Solusi Ketimpangan Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan

1. Dibutuhkan sikap pemerintahan yang lebih terintegrasi, cerdas,


bersih, dan jujur
2. Adanya pembangunan serta pertumbuhan ekonomi yang diiringi
dengan ketegasan kebijakan pemerintah
3. Peningkatan di bidang kesehatan, infrastruktur, dan sistem
pendidikan
4. Menjalin hubungan kerjasama dengan pihak swasta
5. Peningkatan investasi & digitalisasi
SIMPULAN
THANK YOU FOR
ATTENTION!
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai