Anda di halaman 1dari 2

List Pertanyaan

1. Anik Ika ( )
Bagaimana pendapat kelompok mu tentang pengaruh pendidikan dengan pengangguran di
Indonesia apalagi sekarang banyak sekali orang bekerja tidak sesuai jurusan dan juga secara
bisnis perusahaan sekarang lebih memilih kemajuan teknologi karena efektivitas  ?

2. Priyanti (Meira)
Kesempatan kerja mempunyai dua sudut pandang yg berbeda yaitu klasik dan Keynes, saat ini
kesempatan kerja di Indonesia menganut sistem yg mana dan kenapa?

3. Nihayatul Hidaya ( )
Bicara soal kepadatan penduduk di indonesia yg tidak merata, apakah transmigrasi adalah solusi
yg relevan sampai saat ini?apa sisi negatif dam positifnya?

4. Rania C ( Tri )
saat ini banyak perusahaan yang membuat syarat untuk mendaftar pekerjaan kurang masuk
akal, seperti fresh graduate tapi harus memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun, pembatasan
umur pendaftar maksimal 25 tahun sedangkan pekerja usia produktif itu kisaran 15-50 tahun,
dll. lalu

apakah syarat-syarat ini dapat dikatakan sebagai salah satu penyebab persentase pengangguran
di Indonesia masih sangat tinggi?

sebab standar perusahaan-perusahaan yang terlalu ketat inilah yang menyebabkan banyak
pelamar bahkan tidak bisa mendaftar lalu tetap menjadi pengangguran. jika iya, apakah ada
solusi atau kebijakan pemerintah yang membahas mengenai hal ini?

Jawab:
Syarat-syarat tersebut bisa dikatakan sebagai salah satu penyebab pengangguran, yah memang
kita lihat realitas di lapangan seperti itu, namun perlu diperhatikan persyaratan seperti itu
memang dibuat oleh suatu perusahaan atau badan usaha guna mengkualifikasi kebutuhan
perusahaan untuk dapat atau bisa melakukan kegiatan produksi didalamnya dengan se-efektif
mungkin.

Sebagai contoh perusahaan mematok umur maksimal 25 tahun dikarenakan di usia ini para
tenaga kerja memiliki semangat kerja etos tinggi dalam melakukan aktivitas dan juga rentang
umur 20-25 tahun merupakan rentang umur emas karena orang di umur ini memiliki tingkat
produktivitas yang tinggi dibandingkan dengan tenaga kerja yang ber usia 55 tahun keatas.

Lalu bagaimana dengan pihak yang melamar tidak sesuai kualifikasi yang dibutuhkan oleh
perusahaan?. Jawaban dari pertanyaan ini kembali kepada pribadi masing-masing angkatan
kerja. Memang sudah menjadi hukumnya jika pasar terlalu besar sedangkan input (lowongan
kerja) sedikit akan sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan, namun hal ini bisa diatasi dengan
mendayagunakan pikiran dan tenaga si angkatan kerja ini untuk mengeksplorasi ide dan
kreativitasnya untuk Ber-UMKM

Solusi dari permasalahan diatas bisa kita lihat dengan upaya pemerintah yang sedang
menggencarkan program UMKM karena pemerintah sadar, jika toh hanya banyak pelamar kerja
sedangkan tidak ada penyedia lapangan kerja, lalu bagaimana nasib sih pencari kerja ini dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya?... Salah satu solusinya yakni para angkatan kerja yang tidak
sesuai dengan kualifikasi tuntutan perusahaan ini bisa ber-UMKM untuk strugel dalam
menjalani kehidupannya. Sudah banyak pelatihan-pelatihan ber-UMKM yang disediakan oleh
pemerintah tinggal pintar-pintarnya sih angkatan kerja ini mencari peluang.
Contoh program pemerintah yakni Program dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
yang bernama program AKSES 2023 (Akselerasi Keuangan Syariah Ekonomi Kreatif dan
Pariwisata) guna mempermudah para UMKM untuk memperoleh pembiayaan bisnisnya.
Hasbi

5. Dwi ( )
apa efek perpindahan ibu kota ke IKN terhadap kependudukan dan ketenagakerjaan penduduk?

6. Nana ( )

Anda mungkin juga menyukai