DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
Latar Belakang .......................................................................................................................................1
Rumusan Masalah..................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................2
A.Permasalahan-Permasalahan dalam Pelatihan dan Pengembangan SDM..........................2
B.Upaya Beradaptasi Dengan Teknologi Dalam Era Disrupsi..................................................5
C.Studi Kasus Manajemen Sumber Daya Manusia.....................................................................6
BAB III PENUTUP..................................................................................................................................7
A. Kesimpulan...................................................................................................................................7
B. Saran .............................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era revolusi industri 4.0 sudah tidak asing lagi dan menjadi perbincangan
hangat di kalangan akademis, pemangku kebijakan publik, serta para ekonomi. Pasalnya,
era ini menuntut konektivitas disegala hal (Internet Of Thing), juga diyakini dapat
membawa perubahan terhadap perekonomian dunia dan kualitas kehidupan secara
signifikan.
Sedangkan society 5.0 menawarkan masyarakat yang berpusat pada manusia yang
membuat seimbang antara kemajuan ekinomi dengan penyelesaian masalah sosial melalui
sistem yang sangat menghubungkan melalui dunia maya dan dunia nyata. “Di society 5.0
itu bukan lagi modal, tetapi data yang menghubungkan dan menggerakan segalanya.
Sebenarnya, konsep revolusi industri 4.0 dan society 5.0 tidak memiliki perbedaan yang
jauh. Yaitu revolusi industri 4.0 menggunakan kecerdasan buatan ( artificial intelligent )
sedangkan society 5.0 memfokuskan kepada komponen manusianya. Konsep society 5.0
ini, menjadi inovasi baru dari society 1.0 sampai society 4.0 dalam sejarah peradaban
manusia.
Dengan adanya inovasi maka pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Era
Revolusi Industri 4.0 dan 5.0 di Indonesia menjadi pengaruh utama dalam pengembangan
SDM Indonesia kedepan, pilihan tersebyt diupayakan untuk mengakselerasi pertumbuhan
ekonomi yang dibutuhkan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. Urgensi
pengembangan sumber daya manusia menjadi faktor kunci dalam memenangkan
persaingan global, yang membawa konsekuensi semakin ketatnya persaingan di tengah
ketidakpastian, Langkah strategis ini sudah selayaknya mendapatkan dukung penuh dari
seluruh pemangku kepentingan.
Pengantar sumber daya manusia menuju manusia unggul memiliki korelasi yang
erat dengan peningkatan produktivitas kerja, dalam memenangkan persaingan ditengah
perubahan-perubahan yang berlangsung cepat dalam dunia bisnis, ekonomi politik dan
budaya.
Di tengah gejolak ekonomi dunia yang semakin bersaing, Indonesia dituntut untuk
tetap konsisten manaikkan angka pertumbuhan ekonomi, guna menjawab masalah
peningkatan kesejahteraan rakyat. Hal ini berbarengan dengan derasnya harapan untuk
menjadikan Indonesia sebagai negara maju dengan potensi bonus demografi dan anugerah
sumber daya alam.
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
Tapi yang tidak disadari adalah, banyak perusahaan yang cenderung menggunakan
trainer yang sama, dengan metode pembelajaran yang juga sama. mungkin selintas
tidak masalah, namun justru hal tersebut, membuat pengetahuan para karyawan
hanya seputar itu-itu saja, dan tidak ada peningkatan, terutama antar perusahaan.
Untuk mengatasi masalah seperti ini, tidak masalah jika menggunakan trainer yang
sama, hanya saja metode pelatihan yang berbeda, dan sesuai dengan permasalahan
yang sedang dihadapi oleh pihak karyawan itu sendiri. secara tidak langsung hal-hal
seperti ini yang akan memberikan keuntungan dan meningkatkan kemampuan dari
para karyawan dibanding perusahaan lainnya
Banyak dari para pelatih yang memberikan materi terbilang , dengan gaya
penyampaian yang tidak mudah dimengerti. tentu saja hal tersebut, membuat proses
belajar atau program latihan jadi kurang maksimal.
Untuk mengatasi masalah tersebut, sebaiknya cari pihak trainer yang mampu
memberikan materi secara baik dan menarik. sehingga membuat para peserta paham
akan aneka materi yang disampaikan.
Salah satu cara untuk meningkatkan pelatihan dan pengembangan SDM, sebaiknya
mulai ubah sistem pelatihan dan program pelatihan yang dipilih, mampu
mendukung karyawan dalam mempelajari keterampilan dan ilmu baru, yang
memang dibutuhkan, dan pastinya belum pernah dipelajari sebelumnya, secara lebih
menarik, dan pastinya kaya akan informasi.
6. Program pelatihan tidak sesuai kebutuhan hal-hal seperti ini, tentu saja akan
memberikan dampak buruk bagi para karyawan itu sendiri. karena pastinya para
karyawan tersebut tidak akan mengerti dan materi yang diberikan pun hasilnya jadi
tidak maksimal. walau tujuannya untuk memperkaya pengetahuan dari pihak
karyawan, tapi tentu saja hal seperti ini hasilnya tidak maksimal.
Adaptasi ini bisa dimulai dengan menggunakan platform yang menjadi pusat
kontrol terutama yang memungkinkan tahap kerja terotomasi seperti persetujuan alur
kerja, pengeluaran dan data kehadiran serta fungsi lain yang dapat diintegrasikan
akan sangat membantu sistem kerja suatu perusahaan. Dengan demikian karyawan
dapat lebih terbiasa dengan penggunaan teknologi.
2. Pahami Teknologinya
Sumber daya manusia adalah aspek paling penting dalam sebuah perusahaan.
Sumber daya yang berkualitas akan lebih mudah beradaptasi dengan teknologi baru
ataupun cara-cara baru yang diterapkan untuk menghadapi kompetitor yang lebih
unggul. Sebab itulah, perusahaan perlu memberikan pelatihan bagi karyawannya
guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki.
Kebiasaan yang menjadi rutinitas dapat menjadi tempat zona nyaman bagi
karyawan pastikan selalu ada ruang untuk tetap berinovasi dalam beradaptasi
melakukan pertumbuhan digital. Ketika semua karyawan dapat memahami
pentingnya pembaharuan, perubahan pada perusahaan akan menjadi lebih cepat dan
baik.
PT x memberikan kesempatan untuk memperoleh posisi yang lebih baik dengan gaji
yang lebih baik yang sangat tergantung pada performa kerja masing-masing karyawan.
Perusahaan menggunakan sistem reward yang diberikan kepada karyawan yang telah
berhasil memberikan kontribusi terbaik bagi perusahaan titik sementara karyawan
yang andal performat dalam kurung (low performer) akan memperoleh reward yang
rendah titik sistem ini membuat setiap manajer di PT x berusaha memberikan performa
terbaiknya untuk mencapai target perusahaan.
Dalam mengatasi permasalahan ini, ptx dapat memberikan pelatihan bagi setiap
departemen agar semua karyawan menguasai kompetensi yang dibutuhkan sehingga
dapat memberikan kontribusi kepada perusahaan.
Berdasarkan data perusahaan, pada tahun 2011 perusahaan secara umum telah
menyiapkan modul training yang berjumlah 2118 modul yang telah dinaikkan dari
tahun sebelumnya yang berjumlah 2046 buah modul. Selain itu dari segi peningkatan
jumlah pelatih internal juga naik dari 1416 pelatih menjadi 1575 pelatih titik selain itu,
peningkatan jumlah aktivitas training mencapai 12.705 training.
a. General skills atau keahlian umum ini meliputi berbagai pelatihan keahlian secara
umum yang dianjurkan kepada para karyawan perusahaan.
b. Leadership skills dilatih agar para karyawan memiliki tanggung jawab dan sikap
sebagai seorang pemimpin sehingga dapat ikut mengarahkan dan mengoperasikan
perusahaan layaknya seorang pemimpin dalam masing-masing bidang pekerjaan tanpa
harus menunggu perintah dan bergantung pada orang lain.
d. Sharing session merupakan waktu di mana para karyawan akan dikumpulkan dan
berbagi mengenai keluh kesah yang terjadi di kalangan pegawai yang berkaitan
dengan pekerjaan mereka di perusahaan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir
konflik yang mungkin akan terjadi akibat persaingan yang kompetitif antar karyawan.
Selain itu, para pemimpin atau psikolog perusahaan juga dapat memberikan motivasi
dan penyemangat untuk ikut membangkitkan gairah serta semangat para karyawan
dalam bekerja.
Dengan adanya pelatihan atau training tersebut maka perusahaan telah ikut serta
dalam mengembangkan karir para karyawan baik secara langsung maupun tidak
langsung melalui program pelatihan dan pendidikan tersebut. Hal ini tentu saja akan
menambah keahlian dan membuka kesempatan berkarir yang lebih tinggi bagi para
karyawan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Era revolusi industri 4.0 membuka kesempatan bagi sumber daya manusia di sektor
manufaktur untuk memiliki keahlian yang sesuai dengan perkembangan teknologi
terkin. Untuk itu diperlukan pelaksanaan program peningkatan keterampilan (up-
skilling) atau pembaruan keterampilan (reskilling) para tenaga kerja berdasarkan
kebutuhan dunia industri saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://sisi.id/stories/life-at-sisi/3-upaya-beradaptasi-dengan-teknologi-dalam-era-disrupsi/14/12/2022
https://kantor.co.id/6-permasalahan-dalam-pelatihan-dan-pengembangan-sdm-yang-mungkin-tidak-
disadari/14/12/2022
https://www.academia.edu/32403312/contoh_studi_kasus_dan_penyelesaian/14/12/2022