2. Hambatan apa saja yang sering muncul dalam program pelatihan, jelaskan dan
berikan contohnya
- Dalam program pelatihan pasti sering muncul hambatan, seperti:
1) Selalu menggunakan Trainer / pelatih yang sama
- Dalam program pelatihan tentu memeliki tujuan untuk meningkatkan kinerja
karyawan itu sendiri. Dalam hal ini, biasanya para perusahaan akan menggunakan
jasa trainer, untuk melatih atau mendidik para karyawan yang ditunjuk. Tapi banyak
perusahaan yang cenderung menggunakan trainer yang sama, dengan metode
pembelajaran yang juga sama. Mungkin selintas tidak masalah, namun justru hal
tersebut, membuat pengetahuan para karyawan hanya seputar itu-itu saja, dan tidak
ada peningkatan, terutama antar perusahaan. Tentu dengan adanya ini membuat para
karyawan menjadi bosan dan jenuh juga merasa kurang bersemangat dalam
melakukan pelatihan dan cenderung monoton. Untuk mengatasi masalah seperti ini,
tidak masalah jika kamu menggunakan trainer yang sama, hanya saja metode
pelatihan yang berbeda, dan sesuai dengan permasalahan yang sedang dihadapi oleh
pihak karyawan itu sendiri. Secara tidak langsung hal-hal seperti ini yang akan
memberikan keuntungan dan meningkatkan kemampuan dari para karyawan
dibanding perusahaan lainnya.
5. Benarkah bahwa program pelatihan merupakan investasi biaya dalam waktu jangka
panjang, jelaskan dan berikan contohnya!
- Menurut saya benar, karena pelatihan dilakukan untuk membentuk calon karyawan
yang berkompeten dan berwawasan luas secara skill ataupun lainnya maka bagi
perusahaan menjadi aset yang sangat penting untuk di masa yang depan. Pelatihan
diadakan oleh perusahaan tentu memakan banyak biaya perusahaan dan
menghilangkan dan menghabiskan waktu efektif karyawan dan ooporunity costnya.
Tetapi tentu pasti banyak pertimbangan dan analisa kebutuhan pelatihan yang
sistematis. Pelatihan harus didasari dengan apa yang menjadi kebutuhan oleh
perusahaan. Tahap analisa kebutuhan inilah yang sering dilewatkan oleh atasan,
mereka lebih tertarik kepada pelatihan-pelatihan yang sedang tren, lalu mengirimkan
orang (karyawan) kesana, padahal pelatihan yang dilakukan itu belum tentu menjadi
apa yang dibutuhkan oleh karyawan. Juga pola pikir manajer masih banyak yang
menganggap bahwa pelatihan hanya sekedar program saja, bukan sebagai pendekatan
sumber daya manusia (SDM) yang terintegrasi dengan keseluruhan sistem dalam
organisasi. Padahal, pelatihan akan berdampak bila disertai dengan perubahan sistem
dan corporate culture. Memang pelatihan yang tidak direncanakan dengan baik
memang merupakan biaya, dan pemborosan yang sia-sia. Namun pelatihan yang
terencana dan didasari dengan perkembangan kompetensi merupakan sebuah investasi
jangka panjang di masa depan. Contohnya seperti perusahaan melakukan program
pelatihan digital marketing karena di dunia bisnis yang akan datang akan tergantung
pada digitalisasi dan semua penjualan dilakukan secara online, maka tujuan program
pelatihan ini untuk membentuk pribadi setiap karyawan agar mampu bersaing di
dunia digitalisasi dan tentu menjadi aset dan investasi yang baik untuk perusahaan
apalagi diperuntukan bagi anak muda yang aset penting bagi perusahaan di masa
depan