Anda di halaman 1dari 61

Mengukur ketimpangan dan

kemiskinan

Kemiskinan, ketimpangan dan


kesejahteran sosial

Pertumbuhan dan kemiskinan

Cakupan pilihan kebijakan :


Beberapa pertimbangan dasar
Lebih dari empat
dekade terakhir, debat
mengenai hubungan
antara pertumbuhan
ekonomi (economic
growth), ketimpangan
(inequality), dan
kemiskinan (poverty)
1. Seberapa jauh kaitannya ketimpangan dengan
tingkat kemiskinan?
2. Apakah tingkat ketimpangan yang tinggi selalu
buruk?
3. Apakah pertumbuhan yang pesat selalu
menyebabkan ketimpangan pendapatan yang
lebih besar?
4. Siapa yang memperoleh benefit dari
pertumbuhan ekonomi?
5. Apakah orang miskin memperoleh manfaat dari
pertumbuhan?
6. Siapa sajakah yang termasuk golongan miskin?
7. Kebijakan apa yang dapat mengurangi
kemiskinan?
 Kondisi dimana seseorang tidak
memiliki cukup pendapatan,
utamanya untuk membeli
barang-barang kebutuhan dasar
seperti makan, minum, pakaian,
papan dsb.
 Kemiskinan sebagai situasi
serba kekurangan yang terjadi
bukan karena kehendak oleh si
miskin, melainkan karena
keadaan yang tidak dapat
dihindari dengan kekuatan yang
ada padanya.
 Menurut kriteria Bank Dunia
penghasilan minimal per hari
$2.
 Dilihat dari kemampuan pendapatan
untuk memenuhi kebutuhan pokok
(sandang, pangan, pemukiman,
pendidikan dan kesehatan).
 Jika pendapatan seseorang di bawah
pendapatan minimal untuk memenuhi
kebutuhan pokok, maka ia disebut
miskin.
 Indonesia menggunakan indikator
kemiskinan jenis ini.
 Seseorang dikatakan berada dalam
kelompok kemiskinan relatif, jika
pendapatannya berada dibawah
pendapatan di sekitarnya, atau dalam
kelompok masyarakat tersebut, ia berada di
lapisan paling bawah.
 Bisa jadi meskipun pendapatannya cukup
untuk memenuhi kebutuhan pokok, namun
karena dibanding masyarakat di sekitarnya,
pendapatannya dinilai rendah, ia termasuk
miskin.
 Amerika Serikat menggunakan indikator
kemiskinan semacam ini.
 Seseorang dikatakan berada dalam
kelompok kemiskinan relatif, jika
pendapatannya berada dibawah
pendapatan di sekitarnya, atau dalam
kelompok masyarakat tersebut, ia berada di
lapisan paling bawah.
 Bisa jadi meskipun pendapatannya cukup
untuk memenuhi kebutuhan pokok, namun
karena dibanding masyarakat di sekitarnya,
pendapatannya dinilai rendah, ia termasuk
miskin.
 Amerika Serikat menggunakan indikator
kemiskinan semacam ini.
Dikaitkan dengan budaya masyarakat yang
“menerima” kemiskinan yang terjadi pada
dirinya, bahkan tidak merespons usaha-
usaha pihak lain yang membantunya keluar
dari kemiskinan tersebut.
Kemiskinan yang disebabkan struktur dan
sistem ekonomi yang timpang dan tidak
berpihak pada si miskin, sehingga
memunculkan masalah-masalah struktural
ekonomi yang makin meminggirkan peranan
orang miskin.
2 Pengukuran Kemiskinan dan Distribusi
Pendapatan

Mengukur Kemiskinan dan Ketimpangan


• Size distributions (quintiles, deciles)
• Lorenz curves
• Gini coefficients and aggregate measures of
inequality
• Functional distributions
Distribusi Ukuran Pendapatan Perseorangan di Sebuah
Negara Berkembang Berdasarkan Pangsa Pendapatan
Distribusi Pendapatan Fungsional
• Ukuran ini berfokus pada
bagian dari pendapatan
nasional yang diterima
oleh masing-masing
faktor produksi.
• Relevansi teori fungsional
kurang tajam, karena
tidak memperhitungkan
peranan dan pengaruh
kekuatan diluar pasar.
Mengukur Kemiskinan Absolut
• Headcount Index: H/N
• Where H is the number of persons who are poor
and N is the total number of people in the
economy
• Total poverty gap:
TPG   (Yp  Yi )
H

i1

• Where Yp is the absolute poverty line; and Yi the


income of the ith poor person

Total Poverty Gap

TPG :
Jumlah uang perhari yang diperlukan untuk mengangkat perekonomian setiap
orang miskin untuk sampai pada standar minimum yang telah ditentukan.
Average poverty gap (APG)
TPG
APG 
N
• Where N is number of persons in the economy
• TPG is total poverty gap

• Note: Normalized Poverty Gap, NPG = APG/Yp
(scale 0-1)
Average Income Shortfall
• AIS menggambarkan jumlah rata-rata pendapatan
kaum miskin yang berada dibawah garis
kemiskinan
• Rumus : TPG
AIS 
H
• Where H is number of poor persons
• TPG is total poverty gap
• Note:
Normalized income shortfall, NIS = AIS/Yp
The Foster-Greer-Thorbecke Index

1 H  Yp  Yi 
P 
N
 
i 1  Yp


• N is the number of persons, H is the number of poor


persons, and α ≥0 is a parameter
• When α=0, we get the headcount index measure
• When α=1, we get the normalized poverty gap
• When α=2, we get the “P2” measure
Indeks Kemiskinan Manusia (HPI)
• Diperkenalkan oleh UNDP
• Berbeda dengan Poverty Index World Bank bahkan
HDI sekalipun
• Kemiskinan harus diukur dengan hilangnay tiga hal
utama (Three key Deprivations)
– Health ( prosentase penduduk yang memiliki akses
terhadap pelayanan kesehatan dan air bersih ditambah
prosentase anak dibawah 5 tahun yang kekurangan berat
badan)
– Education (prosentase penduduk dewasa yang buta huruf)
– Standard of Living (angka harapan hidup)
MPI Rankings and Poverty Headcounts
4 Konsep Dasar Distribusi Pendapatan
Jenis pendapatan
Property Income,
meliputi sewa (rent),
bunga tabungan (interest
Labor income, paid on saving account),
meliputi upah laba perusahaan
(wages) dan gaji (corporate profit), dan
(salaries), benefit proprietors income atau
serta berbagai disebut juga sebagai
jenis labor income laba perusahaan
lainnya perseorangan.
25
DISTRIBUSI PENDAPATAN
(Pembagian Pendapatan)

• Menggambarkan bagian dari pendapatan


yang diterima oleh para pemilik faktor
produksi.

• Menggambarkan variabilitas atau dispersi


(penyebaran) pendapatan.

26
SUMBER-SUMBER KETIMPANGAN
Ketidak merataan dalam:
– Kepemilikan kekayaan

– Labor Income, karena: kemampuan dan keahlian,


intensitas kerja, bidang pekerjaan, dan faktor
lainnya(lingkungan,gizi buruk, tingkat pendidikan,
dsb).
– Property Income, karena: life cycle saving,
kewirausahaan (entrepreneurship), warisan dan lain-
lain.

27
Distribusi Pendapatan... (lanjutan)

28
5 Kurva Lorenz dan Koefisien Gini

Kurva Lorenz
Perbandingan Kurva Lorenz
Koefisien Gini
• Angka ketimpangan
aggregat antara nol
sampai satu.
• Negara dengan derajat
ketimpanganya berkisar
0,50-0,70.
• Negara yang relatif
merata angkanya
berkisar 0,20-0,35.
4 Kemungkinan Bentuk Kurva Lorenz

Anda mungkin juga menyukai