KEMISKINAN
Definisi Bank Dunia tahun 2000 adalah suatu kondisi terjadinya
kekurangan pada taraf hidup layak manusia yang dapat bebentuk
fisik dan sosial.
Kekurangan fisik meliputi ketidakcukupan dalam memenuhi
kebutuhan dasar materi dan biologis (basic material and biological
needs), termasuk kekurangan dalam hal nutrisi, kesehatan,
pendidikan dan perumahan.
Seseorang dikategorikan miskin apabila mereka tidak mampu
memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar tersebut secara
layak/standard.
Dilain pihak, ketidakcukupan sosial meliputi hal-hal yang lebih luas,
yaitu adanya resiko kehidupan, kondisi ketergantungan,
ketidakberdayaan dan kepercayaan diri yang kurang.
Mengapa Harus Mengukur
Tingkat Kemiskinan
a. Untuk Mempertahankan Keperdulian pada si Miskin
dalam Agenda Pembangunan Ekonomi serta Agenda
Politis
b. Untuk Penetapan Sasaran Intervensi Domestik maupun
International
c. Untuk memonitor dan Mengevaluasi Program/Proyek
dan Intervensi Kebijakan anti Kemiskinan
d. Untuk Mengevaluasi Keefektivan Sebuah Lembaga
yang Fungsinya Berkaitan dengan Kebijakan anti
Kemiskinan
Pendekatan-Pendekatan
Tentang Kemiskinan 1
Garis Kemiskinan (Poverty Line)
Konsumsi/pengeluaran minimum yang diperlukan utuk mencapai
setidaknya tingkat kebutuhan minimum given satu tingkat harga
tertentu dan karakteristik demografi sebuah rumah tangga:
1. Menghitung garis kemiskinan untuk masing-masing kelompok
rumah tangga dan membandingkannya satu sama lain guna
memperoleh perbedaan harga yang masing-masing rumah tangga
hadapi dan juga komposisi demografisnya.
2. Membangun satu per capita poverty line untuk semua individu
namun menyesuaikan per capita income masing-masing individu
untuk perbedaan harga dan komposisi rumah tangga Per capita
income yang telah disesuaikan lalu dibandingkan dengan satu
tingkat poverty line untuk menentukan apakah individu tersebut
berada di atas atau dibawah poverty line
Pendekatan-Pendekatan
Tentang Kemiskinan 2
Kemiskinan Absolut
Kemiskinan adalah ketidak mampuan penduduk untuk memenuhi
standar hidup layak/minimum tertentu. Penentuan standar dengan
pendekatan ini mengundang perdebatan panjang karena kebutuhan
dasar dari setiap orang dan setiap negara adalah berbeda-beda, tidak
ada standar yang jelas dan tegas dalam hal ini.
Kelemahan
(i) siapa yang seharusnya menentukan kebutuhan dasar setiap individu;
(ii) Dasar apa yang digunakan dalam menentukan kebutuhan dasar setiap
individu.
(iii) Terlalu bias pada aspek ekonomi, karena kemiskinan memiliki dimensi yang
luas dari hanya sekedar ekonomi, namun juga sosial, budaya dll.
Pendekatan-Pendekatan
Tentang Kemiskinan 3
Kemiskinan Relatif (World Bank)
Seseorang dikatakan miskin jika pendapatan yang dimiliki
kurang dari rata-rata pendapatan seluruh populasi. Kita
tidak hanya melihat kemiskinan dari pemenuhan
kebutuhan dasar saja tatapi juga melihat distribusi
pendapatan dalam masyarakat.
Kelemahan:
(i) dengan menganggap bahwa seperlimakelompok
pendapatan terendah sebagai miskin (40%) maka dari
tahun ke tahun penduduk miskin tidaklah berkurang ;
(ii) pendekatan relatif tidak melihat bagaimana kondisi atau
kualitas hidup dari 40% penduduk termiskin tersebut
Pendekatan-pendekatan Tentang
Kemiskinan 4
Human Development Index (HDI) dan Physical Quality
of Life Index (PQLI)
HDI = indeks komposit dengan 3 komponen penghitungannya yaitu Tingkat
Pendidikan, Tingkat Kesehatan dan Tingkat Daya Beli Masyarakat;
PQLI = indeks komposit dengan komponen Usia Harapan Hidup, Tingkat
Kematian Bayi dibawah usia 1 tahun dari bayi yang lahir hidup, Tingkat
Melek Huruf dari penduduk dewasa
Kelemahan:
1. Metode-metode ini hanya menghitung sebagian aspek dari kehidupan
secara fisik dan sebagain non-fisik saja, belum bisa menyeluruh
2. Beberapa komponen tidak dapat disama-ratakan kebutuhannya dalam
tipologi daerah.
3. Dimungkinkan adanya daerah yang memiliki indeks HDI dan PQLI yang
tinggi, namun secara ukuran ekonomi tetap saja miskin
Ukuran-Ukuran Kemiskinan Yang
Umum Digunakan 1
1 N
Gi
Pi
N
i 1 z
.
Ukuran-Ukuran Kemiskinan Yang
Umum Digunakan 4
1 N
Gi
P
N
i 1 z
, (α ≥ 0)
Foster, Green, Thorbecke
Untuk setiap > 0, ukuran FGT menunjukkan penurunan
atau tingkat keparahan standar hidup orang miskin.
Demikian juga seterusnya bila > 1. Fitur lain dari FGT
adalah dapat didis-agregasikan untuk sub kelompok
masyarakat, dengan demikian, kontribusi dari tiap sub-
kelompok kepada kemiskinan nasional juga dapat
dihitung dengan mudah.
Kelemahan:
Kita harus menentukan nilai α yang jelas-jelas
merupakan apriori-informasi bagi yang menghitung
ukuran kemiskinan itu sendiri.