Anda di halaman 1dari 17

Distribusi Pendapatan

Safaah Restuning
dan Pemerataan Hayati, MA.Ek
Pembangunan
Konsep Distribusi Pendapatan

• Tolak ukur pendapatan perkapita belum


cukup untuk menilai prestasi pembangunan.
• Distribusi pendapatan mencerminkan merata
atau timpangnya pembagian hasil
pembangunan suatu negara kepada
penduduknya.
• Tolak ukur untuk menilai kemerataan
distribusi pendapatan, antara lain: (1) Kurva
Lorenz; (2) Indeks atau Rasio Gini; (3)
Kriteria Bank Dunia (World Bank).
Kurva Lorenz

• Kurva Lorenz menggambarkan distribusi


pendapatan nasional di kalangan lapisan-lapisan
penduduk secara kumulatif.
• Pada sisi tegak kurva melambangkan persentase
kumulatif pendapatan nasional, sedangkan pada
sisi datar mewakili persentase kumulatif penduduk.
• Kurva Lorenz yang semakin dekat ke diagonal
(semakin lurus) maka distribusi pendapatan
semakin merata. Sebaliknya, jika semakin
menjauhi diagonal (semakin lengkung) maka
semakin timpang.
Indeks atau Rasio Gini

• Rasio Gini adalah suatu koefisien yang


berkisar dari angka 0 hingga angka 1,
yang menjelaskan kadar kemerataan atau
ketimpangan distribusi pendapatan.
• Semakin kecil atau semakin mendekati
nol, maka semakin baik atau merata
distribusinya. Sebaliknya, jika semakin
besar atau semakin mendekati angka
satu, maka distribusinya semakin timpang.
• Angka rasio Gini dapat ditaksir secara
visual melalui kurva Lorenz.
Kriteria Bank Dunia

• Kriteria versi Bank Dunia didasarkan atas • Kategori kesenjangan distribusi menurut
porsi pendapatan nasional yang dinikmati Bank Dunia:
• 1) Tinggi, jika 40% penduduk
oleh tiga lapisan penduduk, yaitu:
berpenghasilan terendah menerima <12%
• (1) 40% penduduk berpendapatan bagian pendapatan.
terendah atau termiskin; • 2) Sedang, jika 40% penduduk
berpenghasilan terendah menerima 12-17%
• (2) 40% penduduk berpendapatan
bagian pendapatan.
menengah; • 3) Rendah, jika 40% penduduk
• (3) 20% penduduk berpendapatan tertinggi berpenghasilan terendah menerima >17%
(penduduk terkaya). bagian pendapatan.
Ketimpangan dan Kesenjangan Sosial

• Ketimpangan (inequality) menjelaskan tentang


jurang antara mereka yang kaya
(berpendapatan tinggi) dengan yang miskin
(berpendapatan rendah).
• Bisa jadi kemiskinan turun, namun tingkat
ketimpangan meningkat. Hal ini terjadi ketika
suatu perekonomian membaik, sehingga
mampu membantu si miskin sedikit lebih
kaya, namun membuat si kaya semakin kaya.
Kemiskinan

• Menurut Bank Dunia (2000): kemiskinan


berkenaan dg ketiadaan tempat tinggal, sakit &
tidak mampu berobat ke dokter, tidak mampu
untuk sekolah, dan tidak tahu baca tulis.
• Kemiskinan adalah fenomena multidimensi, yg
didefinisikan dan diukur dalam banyak cara
(Marianti & Munawar, 2006).
• Kemiskinan menurut basic needs approach:
ketidakmampuan memenuhi kebutuhan
memenuhi kebutuhan pokok atau hidup layak.
Tiga Perspektif Makna Kemiskinan

• Kelompok yg memandang kemiskinan dari sisi pendapatan


1 (income poverty), namun mengukurnya sering menggunakan sisi
pengeluaran (consumption poverty).

• Kelompok yg memaknai kemiskinan dari kekurangan materi.


Artinya, selain kekurangan pendapatan, juga kurangnya kekayaan,
2 rendahnya kualitas asset, rendahnya akses terhadap fasilitas
pendidikan & kesehatan.

• Kelompok ini mengacu pada pendapat Amartya Sen, bahwa


kemiskinan dinyatakan sebagai kekurangan atau ketidakmampuan
3 multidimensi (baik ekonomi, sosial, politik, emosional, spiritual)
serta apa yg dapat dilakukan dan tidak dapat dilakukan.
Kemiskinan Menurut BPS (Badan Pusat Statistik)

Pengukuran: Pengukuran:
Pendekatan
kebutuhan kebutuhan
yg digunakan
makanan non makanan
• BPS menggunakan • Besarnya rupiah yg • Besarnya rupiah yg dikeluarkan
pendekatan basic needs dikeluarkan untuk makanan untuk memenuhi kebutuhan non
approach (pemenuhan tertentu yg memenuhi makanan seperti rumah,
kebutuhan dasar). kebutuhan minimum energi sandang, kesehatan,
2100 kilo kalori perkapita pendidikan, transportasi, dan
perhari. lain-lain.
Garis Kemiskinan

Garis kemiskinan untuk menentukan apakah seseorang atau suatu rumah tangga
termasuk golongan miskin ata tidak, diperlukan suatu patokan yg disepakati atau
ditetapkan.

Garis kemiskinan dapat diartikan sebagai tingkat pendapatan atau pengeluaran


yang ditetapkan, di mana jika pendapatan seseorang berada di bawah
tingkatan tersebut, maka ia tergolong miskin (Melbourne Institute, 2012)

Faktor yg mempengaruhi garis kemiskinan antara lain: konsep kebutuhan dasar,


konsep kesejahteraan, lokasi (letak geografis), dan tingkat harga.
Pengukuran Kemiskinan Menurut BPS, Bank Dunia, dan
UNDP (United Nation Development Programme)

Badan Pusat
Statistik
• Menggunakan tolak ukur garis kemiskinan yaitu $1,25 per
Bank Dunia hari per kapita, dengan melakukan penyesuaian terhadap
daya beli (purchashing power parity).
• The Human Development Index (HDI), The Human
Poverty Index (HPI. Tiga dimensi utama yaitu: 1) Hidup yg
UNDP panjang & sehat; 2) Pengetahuan/melek huruf; 3) Standar
hidup layak.
Jenis-Jenis Kemiskinan

Kemiskinan Kemiskinan Kemiskinan


Struktural Alamiah Kultural

Kemiskinan Kemiskinan
Absolut Relatif
Penyebab Kemiskinan (Spicker, 2002)

Individual • Akibat karakteristik orang itu sendiri, seperti malas &


explanation kurang motivasi kerja.

Familial • Disebabkan faktor keturunan, seperti pendidikan orang


explanation tua yg rendah atau kondisi ekonomi orang tua yg lemah.

Subcultural • Disebabkan oleh kultur, kebiasaan, adat istiadat atau


explanation perilaku lingkungan.

Structural • Akibat dari ketidakseimbangan, perbedaan status pada


adat istiadat/kebijakan/aturan lain yg menyebabkan
explanation perbedaan hak.
Penyebab Kemiskinan (Isdjoyo, 2010)

• Kondisi ini akibat dari kurangnya lapangan kerja, tingginya


Ketidakberdayaan
biaya pendidikan, dll.

• Rendahnya tingkat pendidikan, kurangnya keahlian,


Keterkucilan
sulitnya transportasi, tidak ada akses terhadap modal, dll.

• Kurangnya modal dan minimnya lahan pertanian yg dimiliki


Kurangnya Materi
sehingga penghasilan relatif rendah.

• Sulitnya memperoleh pekerjaan, pekerjaan musiman, dan


Kerentanan
bencana alam membuat seseorang rentan menjadi miskin.

• Sikap menerima apa adanya & kurang termotivasi untuk


Sikap
bekerja keras.
Kebijakan Mengurangi Kemiskinan

Meningkatkan Program
Perlindungan Sosial

Meningkatkan Akses Terhadap


Pelayanan Dasar

Pemberdayaan Kelompok
Masyarakat Miskin

Melalui Kebijakan Fiskal


Data Terkait

Anda mungkin juga menyukai