KEMISKINAN DI INDONESIA Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Bagaimana keadaan kemiskinan di indonesia ? Berdasarkan catatan BPS (badan pusat statistik) Tingkat kemiskinan mutlak di indonesia menurun drastis, terutama dalam dua dasawarsa sebelum krisis ekonomi yang melanda indonesia pada tahun 1997. Jumlah penduduk miskin pada tahun 1976 mencapai 54,2 juta jiwa (40,1%), yang menurun menjadi 40,6 juta jiwa (26,9%) pada tahun 1981, 35 juta jiwa (21,64%) pada tahun 1984, 27,2 juta jiwa (15,1%) pada tahun 1990, dan akhirnya menjadi 22,5 juta jiwa (11,3%) pada tahun 1996. Krisis ekonomi pada pertengahan tahun 1097 telah mengakibatkan peningkatan jumlah penduduk miskin menjadi sebanyak 49,5 juta jiwa (24, 13%). Dari jumlah tersebut, 17,6 juta jiwa (64,5%) tinggal di pedesaan. Kondisi kemiskinan pada tahun 1998 ini mendekati tahun 1981 dan tahun 1984. Secara umum, perkembangan kemiskinan di indonesia menunjukkan penurunan hingga tahun 1996 dan meningkat kembali tahun 1997 hingga 2000. Kondisi yang berbeda adalah pada tahun 2000 hingga 2003, dimana jumlah penduduk miskin secara absolut meningkat, namun secara relatif mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk miskin mengalami peningkatan lebih cepat daripada penurunan penduduk miskin. Indikator Kemiskinan Di Indonesia Menurut Emil Salim (1982), Penentuan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok (yang kemudian disebut sebagai garis kemiskinan), dapat dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu : • Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan • Posisi manusia dalam lingkungan sekitar • Kebutuhan obyetif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi Pendapat ini menunjukkan bahwa memang tidak ada standar yang bisa digeneralisir terhadap semua kelompok masyarakat untuk menetapkan suatu kondisi dan situasi sebagai masalah kemiskinan. Oleh karena itu, indikator-indikator kemiskinan yang masih berlaku dan digunakan untuk menukur tinggat kemiskinan, sebagai berikut : • Metode pengukuran jumlah kalori yang dikonsumsi per orang per hari • Metode pengukuran pendapatan yang disetarakan dengan nilai tukar beras per kapita per tahun • Metode pengukuran berdasarkan kriteria kesejahteraan keluarga • Metode pengukuran jumlah pendapatan • Metode pengukuran pemenuhan kebutuhan sesuai hak-hak dasar DISTRIBUSI PENDAPATAN Distribusi pendapatan adalah konsep yang lebih luas dibandingkan kemiskinan karena cakupannya tidak hanya menganalisa populasi yang berada dibawah garis kemiskinan.
Masalah utama dalam distribusi pendapatan
adalah terjadinya ketimpangan distribusi pendapatan. Hal ini bisa terjadi akibat perbedaan produktivitas yang dimiliki oleh setiap individu dimana satu individu/kelompok mempunyai produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan individu/kelompok lain. Tidak meratanya distribusi pendapatan memicu terjadinya ketimpangan pendapatan yang merupakan awal dari munculnya masalah kemiskinan. Any question ?