Anda di halaman 1dari 28

Kemiskinan dan

Pembangunan

“A poor country is poor because it is poor” –


Ragnar Nurkse

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Overview:
• Siapakah yang disebut orang miskin?
• Beban kemiskinan global
• Indikator dan solusi kemiskinan
• Siapa yang memperoleh manfaat dari pertumbuhan
ekonomi
• Tingkat pertumbuhan tinggi selalu menyebabkan
ketimpangan?
• Kebijakan apa yang dapat menurunkan tingkat
kemiskinan?
• Kurva Lorenz
• Indeks Gini (mengukur ketimpangan)
Masalah klasik negara berkembang

• Pertumbuhan Vs distribusi pendapatan


• Masalah:
– Bagaimana GNP naik
– Siapa yang mendorong pertumbuhan
“kue nasional”
– Jika pertumbuhan karena aktivitas ekonomi
yang dilakukan banyak orang maka distribusi
pendapatan bagus dan sebaliknya
2 sisi kemiskinan:

1. Kemiskinan absolut
1. Ditentukan berdasarkan jumlah penduduk yang
hidup dibawah garis kemiskinan
2. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan pokok
minimum
2. Kemiskinan relatif
1. Ditentukan berdasarkan ketidakmampuan
memenuhi standar kehidupan yang ditetapkan
penduduk setempat
2. Erat kaitan dengan distribusi pendapatan
Kemiskinan Absolut

• Standar internasional (World Bank) :


– 1 $/hari/orang
– Berubah menjadi 1.90 $/hari/orang

• Headcount Ratio
– Persentase orang yang hidup dibawah garis
kemiskinan internasional
Beban Kemiskinan Global

• Penyebaran kemiskinan yang tidak merata antar wilayah


yang ada dunia ketiga (Asia Selatan, Amerika Selatan,
Sub Sahara Afrika) maupun antar negara didalam wilayah
tersebut.
• Kelompok tertentu yang menanggung beban kemiskinan
paling besar
• Kemiskinan berbeda dengan ketimpangan
– Kemiskinan: berkaitan dengan standar hidup absolut dari suatu
masyarakat tertentu
– Ketimpangan: mengacu pada standar hidup relatif dari
masyarakat
Seberapa besar kemiskinan terjadi?

• Headcount index: mengukur jumlah kemiskinan dengan


menghitung proporsi orang miskin sebagai bagian dari
populasi.
• Indikator ini sering dikritik karena mengabaikan jumlah
penduduk yang berada dibawah garis kemiskinan
• Poverty Gap: digunakan untuk menghitung transfer
payment (BLT) yang akan meningkatkan pendapatan
penduduk miskin sehingga berada diatas garis
kemiskinan.
Kemiskinan di beberapa wilayah
3 tingkat kemiskinan

• Kemiskinan ekstrim
– Kondisi RT yang tidak dapat memenuhi kebutuhan
dasar untuk bertahan hidup.
• Kemiskinan moderat
– Kebutuhan dasar sudah terpenuhi namun masih
relatif sederhana (pendapatan 1$-2$/day)
• Kemiskinan relatif
– Ditemukan untuk RT dengan pendapatan dibawah
rata-rata pendapatan nasional
Human Poverty Index (World Bank)

• Indeks kemiskinan manusia diukur dengan:

– Kehidupan: harapan hidup


– Pendidikan dasar: adult literacy
– Kebutuhan dasar: kurangnya akses ke
pelayanan kesehatan, air minum bersih dan
jumlah anak yang kurang gizi
Karakteristik dari kelompok yang
sering mengalami kemiskinan

• Penduduk pedesaan
• Wanita dan anak-anak
• Etnis minoritas dan penduduk/suku asli
suatu daerah
Kemiskinan: Kota Vs Desa
Kemiskinan penduduk asli Amerika Latin
Indikator Kemiskinan di Indonesia

• Garis kemiskinan BPS


BPS menggunakan 2 pendekatan (Basic Needs Approach
dan Headcount Index)
– Basic needs approach: BPS menggunakan kemampuan
memenuhi kebutuhan dasar sebagai patokan garis
kemiskinan, merupakan nilai rupiah dari kebutuhan
minimum makanan dan non-makanan
– Headcount Index:
Dirumuskan oleh Foster-Greer-Thorbecke, sebagai
berikut:
Foster Greer Thorbecke (FGT)
Ukuran Kemiskinan
1. Ukuran Poverty Incidence dengan Head Count Index (HCI)
– Menggambarkan prevalensi kemiskinan dalam suatu masyarakat
– Namun: Tidak mempertimbangkan jurang dan derajat
kemiskinan

2. Ukuran Povery Gap dengan Poverty Gap Index (PGI):


– Mengukur seberapa jauh jurang/jarak pendapatan orang miskin
dari Garis Kemiskinan (Poverty line), sehingga bisa dihitung
subsidi yang dibutuhkan dan kebijakan lain yang sesuai
kebutuhan untuk mengentaskan mereka dari kemiskinan

3. Ukuran Poverty Severity dengan Poverty Severity Index (PSI)


– Mengukur seberapa parah distribusi kemiskinan (Gap) antara
orang miskin satu dengan yang lain.
Indikator kemiskinan:

Mengukur % penduduk miskin


HCI terhadap total penduduk

Ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran penduduk miskin


terhadap Garis Kemiskinan (GK).
PGI Makin tinggi indeks makin jauh rata-rata pengeluaran penduduk
dari GK

Semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi


PSI ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin
Indikator Kemiskinan di Indonesia

• Garis kemiskinan BKKBN


– BKKBN membagi keluarga dalam lima kategori
(kel. Pra sejahtera, kel. Sejahtera I, kel. Sejahtera
II, kel. Sejahtera III, kel. Sejahtera III plus)
– Ada 5 indikator yang harus dipenuhi untuk
masuk dalam kategori miskin (kel. Pra sejahtera
dan kel. Sejahtera I)
– Dianggap kurang realistis
Indikator Kemiskinan di Indonesia

• Garis Kemiskinan World Bank


– Menggunakan 2 kriteria dalam menentukan
standar kemiskinan berdasarkan:
• Pola konsumsi 2100 kalori per hari
• Garis kemiskinan internasional berdasarkan PPP
1 $/ day/person (untuk standar kemiskinan
ekstrim) dan 2 $/day/person
Menghitung Kemiskinan Absolut

• World Bank memperkenalkan cara baru dalam menghitung absolut


poverty dengan menggunakan Multidimensional Poverty Index (MPI)

• Mengidentifikasi kemiskinan melalui 2 standar:


– Menggunakan ukuran berada dibawah garis kemiskinan jika
pendapatan 1.25 $/day untuk income poverty
– Menggunakan beberapa dimensi dimana seseorang harus berada
dibawah garis (kekurangan) untuk dianggap mengalami kemiskinan
multidimensional
– MPI fokus pada kekurangan di bidang kesehatan, pendidikan, standar
hidup dan masing-masing bidang memiliki bobot yang sama
Indikator MPI:
• Kesehatan:
– Kematian anak dalam keluarga
– Apakah ada anggota keluarga dewasa yang kurang gizi

• Pendidikan:
– Apakah ada anggota keluarga yang tidak lulus sekolah dasar 5 tahun
– Apakah ada anak yang putus sekolah (kelas 1-8)

• Standar Hidup:
– Tidak ada listrik, air bersih untuk minum sangat kurang, sanitasi yang tidak
memadai, kondisi lantai yang tidak memadai, bahan bakar untuk memasak
masih sederhana, tidak memiliki lebih dari satu dari kelima aset (telepon,
radio, TV, sepeda and sepeda motor)
Kemiskinan Multidimensional Menunjukkan Perbedaan
Mendasar Dibanding Kemiskinan Berdasarkan Income

• Mengetahui tingkat kemiskinan berdasarkan income saja tidak


cukup jika kita ingin mengukur kemiskinan secara multidimensi

• Secara multidimensional, Bangladesh lebih unggul daripada


Pakistan, tapi jika menggunakan standar income maka Pakistan
lebih unggul

• Ethiopia lebih miskin secara multidimensional daripada Tanzania,


tapi jika menggunakan standar income Ethiopia lebih unggul

• Mayoritas negara-negara Amerika latin, cth: Brazil, memiliki


rangking yang buruk dalam kemiskinan multidimensional jika
dibanding standar income, tapi standar income dan MPI
Columbia memiliki rangking yang hampir sama.
Penyebab kemiskinan:

1. Mikro, ketimpangan pola kepemilikan sumber daya


sehingga menyebabkan ketimpangan pendapatan
2. Perbedaan kualitas SDM
3. Adanya perbedaan akses dalam modal

Ketiganya bermuara pada lingkaran setan kemiskinan


(vicious cycle of poverty)
Vicious cycle of poverty

• Adanya keterbelakangan, ketidakseimbangan pasar


dan kurangnya modal menyebabkan rendahnya
produktivitas.
• Produktivitas rendah menyebabkan rendahnya
pendapatan yang diterima
• Rendahnya pendapatan menyebabkan tabungan dan
investasi yang rendah
• Investasi rendah menyebabkan keterbelakangan, dan
siklusnya berulang lagi dari awal.
Kebijakan Penurunan Angka Kemiskinan
• Meningkatkan ketersediaan kebutuhan dasar
• Meningkatkan ketersediaan sarana kesehatan dan
pendidikan, air bersih dan kebutuhan energi
• Menghilangkan hambatan dalam pelayanan pemerintah
• Membalikkan keadaan “Brain Drain”
• Mengendalikan overpopulasi
• Meningkatkan pendapatan personal

Anda mungkin juga menyukai